Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan EEG

Ada beberapa jenis pemeriksaan EEG ang perlu diketahui, yaitu:

1. Pemeriksaan EEG Rutin


Selama pemeriksaan ini, seseorang diminta untuk beristirahat dengan nyaman. Setelah itu, orang
yang diperiksa diminta untuk membuka atau menutup mati selama beberapa saat. Beberapa
orang juga diminta menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam selama beberapa menit.
Pemeriksaan ini berlangsung selama 20-40 menit.

2. EEG Terkait Masalah Tidur


Pemeriksaan ini dilakukan saat seseorang tidur untuk memastikan ada atau tidaknya gangguan
tidur yang terjadi. Hal ini biasanya dilakukan jika pemeriksaan EEG rutin tidak memberikan
informasi yang cukup terhadap masalah ini. Beberapa orang diminta untuk tidak tidur
semalaman sebelum tes agar pemeriksaan bisa dilakukan.

3. EEG Rawat Jalan


Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa aktivitas otak sepanjang hari selama satu hari atau
lebih. Elektroda dapat dipasang ke perekam EEG yang portabel dan kecil lalu dijepitkan ke
pakaian. Setelah itu, kamu dapat melakukan aktivitas normal, tetapi perlu hindari sesuatu yang
basah.

4. Telemetri Video
Pemeriksaan video EEG adalah jenis khusus yang seseorang diperiksa akan difilmkan saat
pemeriksaan dilakukan. Ini dapat membantu untuk memberikan lebih banyak informasi pada
aktivitas otak. Pemeriksaan biasanya dilakukan selama beberapa hari dilakukan di rumah sakit
khusus.

5. Telemetri EEG Invasif


Pemeriksaan ini tidak umum dilakukan, tetapi berguna untuk memeriksa pembedahan yang
dilakukan pada beberapa orang dengan epilepsi yang lebih kompleks. Hal ini harus dilakukan
pembedahan untuk menempatkan elektroda langsung di otak untuk mengetahui penyebab kejang
terjadi.
Kenapa Melakukan Pemeriksaan
Electroencephalography (EEG)?
Pemeriksaan EEG dapat menentukan perubahan aktivitas otak yang mungkin berguna dalam
mendiagnosis gangguan otak, terutama epilepsi atau gangguan kejang lainnya. EEG mungkin
juga bermanfaat untuk mendiagnosis atau mengobati gangguan berikut:

 Tumor otak.
 Kerusakan otak akibat cedera kepala.
 Disfungsi otak yang dapat memiliki berbagai penyebab (ensefalopati).
 Peradangan otak (ensefalitis).
 Trauma pada kepala.
 Gangguan tidur.

Selain itu, pemeriksaan EEG juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kematian otak pada
seseorang yang koma persisten. Pemeriksaan EEG berkelanjutan digunakan untuk membantu
menemukan tingkat anestesi yang tepat untuk seseorang yang koma dan diinduksi secara medis.

Anda mungkin juga menyukai