Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Epilepsi

1. ANAMNESIS .
Langkah awal adalah menentukan untuk
membedakan apakah ini serangan kejang atau bukan ,
dalam hal ini memastikannya biasanya dengan
melakukan wawancara baik dengan pasien, orangtua atau
orang yang merawat dan saksi mata
2. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI
Pada pasien yang berusia lebih tua sebaiknya
dilakukan auskultasi didaerah leher untuk mendeteksi
adanya penyakit vaskular. pemeriksaan kardiovaskular
sebaiknya dilakukan pada pertama kali serangan
kejang itu muncul oleh karena banyak kejadian yang
mirip dengan serangan kejang tetapi penyebabnya
kardiovaskular
Pemeriksaan neurologi meliputi status mental, “gait“ ,
koordinasi, saraf kranialis, fungsi motorik dan sensorik, serta
refleks tendon
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan serum elektrolit bersama dengan glukose,
kalsium, magnesium, “ Blood Urea Nitrogen” , kreatinin dan
test fungsi hepar
4. PEMERIKSAAN ELEKTROENSEFALOGRAFI.
1. Hasil pemeriksaan EEG akan membantu dalam
membuat diagnosis, mengklasifikasikan jenis serangan
kejang yang benar dan mengenali sindrom epilepsi.
2. Dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan fisik dan
neurologi , pola epileptiform pada EEG sangat
mendukung diagnosis epilepsi.
3. Lokalisasi dan lateralisasi fokus epileptoge- nik
5. PEMERIKSAAN VIDEO – EEG.
bila ada keraguan untuk memastikan
diagnosis epilepsi atau serangan kejang yang bukan
oleh karena epilepsi atau bila pada pemeriksaan
rutin EEG hasilnya negatif
6. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
CT Scan ( Computed Tomography Scan) kepala
dan MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) kepala
adalah untuk melihat apakah ada atau tidaknya
kelainan struktural diotak

Anda mungkin juga menyukai