Anda di halaman 1dari 4

Nama : Evan Krisna Wijaya

NPM : 182220064
Objek Observasi : Jalan Lokal Sekunder Wilayah Sarijadi

Observation Result
Pada tanggal 10 Maret 2024 pukul 07.00 WIB, sebuah kegiatan observasi jalan
dilakukan di Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Jalan di sarijadi
memiliki 5 jalan lokal sekunder yaitu Jl. Terusan Perintis, Jl. Sariwangi, Jl. Sari Rasa, Jl. Sari
Asih dan Jl. Sarimanah yang sering dilewati oleh moda transportasi sebagai penghubung ke
kota-kota lainnya. Daerah pada jalan ini bisa dikatakan sebagai central Kelurahan Sarijadi,
karena di sekitar jalan ini sangat mudah kita ditemui berbagai tempat kuliner makanan atau
restaurant, pasar tradisional, toko elektronik, bengkel, minimarket, halte, tempat ibadah, serta
fasilitas pendidikan seperti TK, SD , SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

Untuk karakteristik dan kondisi jalan, masih terdapat jalan yang berlubang dan belum
diperbaiki hal ini tentunya akan mengganggu proses mobilitas transportasi dan bisa
menyebabkan kecelakaan. Di sepanjang Jl Sariasih terdapat 2 lubang yang cukup dalam dan
di jalan Sari Rasa terdapat 1 lubang. Sementara pada jalan Sarimanah kondisi jalan baru
selesai perbaikan jalan atau penambalan jalan yang berlubang tetapi kondisi jalan menjadi
bergelombang atau tidak rata. Untuk lebar pada Jl Terusan Perintis yaitu 7,56 m, Jl
Sarimanah 5,3 m, Jl. Sariwangi 5,4 m, Jl. Sarirasa 5,3 m, dan Jl. Sariasih 5,4m. Sedangkan
menurut bina Marga lebar jalan minimum yaitu 6,5 m agar mobilitas kendaraan berjalan
lancar. Masih terdapat beberapa jalan yang belum memenuhi minimum lebar jalan hal ini
menyebabkan jalan yang sempit sehingga banyak kendaraan berukuran besar seperti bus, truk
yang sering melewati jalan di Sarijadi menjadi masalah kemacetan terutama pada
persimpangan jalan saat kendaraan akan membelok dikarenakan jalan yang sempit maka
maka mobilitas transportasi menjadi lambat.
Gambar 1.1 Persimpangan Jl. Sariasih
Sumber : Hasil observasi
Sebagai jalan akses utama, kelima jalan lokal sekunder tersebut dilalui oleh banyak
kendaraan baik pribadi maupun angkutan umum. Setiap harinya dimulai dari pukul 07.00
pagi aktivitas kendaraan di sekitar jalan sudah terpantau cukup padat mengingat banyak
orang yang akan berangkat bekerja, kuliah, ataupun aktivitas lainnya sehingga terjadi
kepadatan lalu lintas yang diakibatkan oleh menumpuknya kendaraan mobil maupun motor
yang keluar di waktu yang bersamaan. Kondisi tersebut kembali terjadi pada sore hari
dimulai pada pukul 17.00 ketika jam pulang kerja, dimana orang-orang kembali untuk pulang
ke daerah tempat tinggal mereka.

Gambar 1.2 Mobilitas Transportasi di Jl Terusan Perintis


Sumber : Hasil Observasi
Jalan di Sarijadi dilalui pula oleh angkutan kota dengan rute Sarijadi-Gegerkalong, Sarijadi-
Ciroyom, Sarijadi-St. Hall dan Sarijadi-Setrasari. Banyak supir angkutan umum yang
berhenti atau “ngetem” sembarangan nyaris menghabiskan badan jalan dengan waktu yang
cukup lama sekitar 3 – 5 menit untuk mencari penumpang hingga muatan kendaraan mereka
penuh. Mereka juga menurunkan penumpang semaunya tanpa memperdulikan arus kendaraan
yang melintas di sekitar area jalan. Selain menyebabkan kemacetan di ruas badan jalan,
situasi tersebut juga dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Terdapat juga halte Trans
Metro Bandung dengan rute Sarijadi-Cicaheum dan untuk sistem jalur pejalan kaki terdapat
di seluruh jaringan jalan di Kelurahan Sarijadi.

Gambar 1.3 Mobil angkot berhenti di Jl. Sarimanah


Sumber : Hasil observasi
Interpretation of the observation
Tidak banyak yang bisa di komentari mengenai jaringan jalan lokal sekunder di
wilayah Sarijadi. Jalan-jalan tersebut adalah akses utama orang - orang termasuk saya sendiri
untuk mobilitas sehari-hari. Kondisi jalanan memang tampak bersih dikarenakan masyarakat
sudah sadar akan kebersihan dan pengelolaan sampah. Terlebih juga kantor kecamatan
Sukasari setiap seminggu sekali terdapat petugas sampah yang mengangkut sampah sampah
di depan rumah warga atau di pinggir jalan. Saat pengamatan berlangsung saya melihat bus
besar yang akan berbelok dari persimpangan dan tikungan dari situ mobilitas kendaraan
langsung berhenti karena jalan tertutup oleh bus dan saat bus sudah berjalan jarak bus dengan
kendaraan mobil pribadi di sampingnya sangat berdekatan sekali sehingga mobilitas pun
menjadi lambat, tetapi jalan di Sarijadi semuanya menggunakan sistem dua arah sistem oini
menurut saya lebih mudah dibandingkan dengan sistem satu arah yang harus memutar dulu
bila ingin berbelok ke arah tujuan dan terdapat banyak gang yang bisa menjadi alternatif.
Problem Found
Dari observasi tersebut dapat diketahui beberapa permasalahan yaitu:
1. Masih terdapat jalan yang rusak/berlubang dan perbaikan jalan belum optimal
2. Lebar minimum jalan masih belum memenuhi standar
3. Pada persimpangan jalan ruang untuk berbelok sangat sempit
4. Banyak supir angkutan umum yang berhenti di pinggir jalan

Gambar 1.4 Jalan Berlubang di Jl. Sarirasa


Sumber : Hasil observasi

Anda mungkin juga menyukai