PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan ini berarti setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
masyarakat.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang
menyebabkan banyak kematian pada anak. infeksi ini terjadi di saluran napas dan di
sebabkan karena bakteri. Penderita akan mengalami demam, batuk, dan pilek secara
berulang. ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak dan dapat menyebabkan
kematian. Infeksi saluran pernapasan akut ini menyebabkan kematian 4 dari 1\5 juta
perkiraan kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap tahunnya (WHO, 2003).
Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh anak masih lemah dan sangat berbeda
dengan orang dewasa. Apabila dalam satu rumah ada anggota keluarga yang terkena pilek,
anak akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi anak yang lemah, proses penyebaran
penyakit menjadi lebih cepat. Adanya perubahan musim dalam angka kejadian ISPA sering
dilaporkan meningkat karena keadaan nutrisi dan kondisi lingkungan yang buruk.
Kasus ISPA di Kota Manggarai Barat (Flores NTT) merupakan kasus yang menempati
urutan pertama. Peningkatan kasus ISPA ini meningkat dari tahun 2013-2014. Penyakit ini
juga merupakan peringkat pertama dari 15 besar penyakit yang ada di Puskesmas Golowelu
Kabupaten Manggarai Barat. Untuk setiap bulannya populasi meningkat 10 sampai 20 kali.
Pada tahun 2013 yakni sebanyak 70 orang anak, peningkatan kembali terjadi pada tahun 2014
sebanyak 85 orang anak, dan pada tahun 2015 sebanyak 98 orang anak yang menderita
penyakit ISPA. Dengan tingkat pengetahuan yg baik tentang penyakit ispa maka orang tua
akan lebih mememperhatikan anaknya dengan lebih baik. Seperti menjaga kesehatan gizi
agar tetap baik dan menjaga kebersihan lingkungan. melalui penelitian ini penulis
mengharapkan dapat membantu orang tua untuk lebih memperhatikan kesehatan anaknya
Dari Latar belakang diatas maka penulis ingin meneliti tentang tingkat pengetahuan
orang tua tentang penyakit ispa pada anak umur 1-5 tahun di desa wajur kabupaten manggarai
1.2 RumusanMasalah
Bagaimanakah tingkat pengetahuan orang tua tentang penyakit ISPA pada anak di Desa
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang
tua tentang penyakit ISPA pada anak di desa wajur kabupaten manggarai barat
1. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang pengertian ISPA pada anak.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang gejala penyakit ISPA pada anak.
3. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang penyebab penyakit ISPA pada anak.
4. Mengetahui tingkat pengetahuan orangtua tentang cara pencegahan penyakit ISPA pada
anak.
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah kajian tingkat pengetahuan orang tua
tentang pengertian, gejala, penyebab, pencegahan ISPA pada anak. Menggunakan sistem
angket didalam pengambilan data yang diujikan kepada responden dan hasil akan dianalisa
serta dilakukan pembahasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner tidak dapat dilihat objektifitas hasil penelitian ( tingkat kejujuran
dalam menjawab).
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan yang
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu ada definisi istilah sebagaiberikut:
1. Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indra yang dimilikinya( mata, telinga, hidung dan sebagainya ).
2. Tingkat pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan pengindraan
3. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut merupakan penyakit yang banyak
penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini tergolong penelitian yang bersifat deskriptif atau non ekperimen yaitu
untuk mengukur tingkat pengetahuan orangtua tentang penyakit ISPA pada anak. Penelitian
ini menggunakan metode survei. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual.
Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama ,tahap persiapan yaitu
untuk menentukan jumlah responden kemudian menyusun daftar pertanyaan untuk kuisioner
dengan tujuan untuk mencari informasi secara luas dari responden. Tahap kedua, tahap
3.2.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat di desa wajur yang
3.2.2 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah orangtua yang anaknya terkena
penyakit ispa di desa wajur kabupaten manggarai barat . Untuk pengambilan sampelnya di
lakukan dengan cara mengambil 10 % dari popilasi. Jadi jumlah sampel yang diambil 45
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003:96). Adapun kriteria inklusi adalah:
Penelitian ini dilakukan di desa wajur kecamatan kuwus kabupaten manggarai barat
propinsi NTT. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016.
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan
orangtua tentang penyakit ISPA pada anak, mulai dari gejala, penyebab, dan pencegahannya.
Variabel dalam penelitian ini adalah tinggi rendahnya tingkat pengetahuan orangtua tentang
penyakit ISPA pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun variable yang
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan dan untuk penelitian. Prosedur
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode kuisioner,
dengan memberikan daftar pertanyaan, maka peneliti akan mendapatkan data yang valid atau
bisa diuji didalam kebenarannya.Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu :
1. Survei terhadap Puskesmas seperti mengumpulkan data jumlah anak yang menderita
ISPA.
data sehingga mudah dibaca. Teknik yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu
pengujian yang berpedoman dari data yang terkumpul kemudian disimpulkan. Data yang
Dari hasil angket yang terkumpul kemudian dilakukan analisa data dengan
Untuk menentukan kualifikasi skor dari angket yang terkumpul dilakukan pemberian skor
n
P= × 100 %
N
Keterangan :
P = Prosentase (%)
N = Skor Maksimal
Adapun kriteria variabel untuk menentukan kriteria kualitas adalah sebagai berikut :
Sebelum kuisioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validasi dan uji
realibilitas kepada 20 responden. Uji ini diluar jumlah responden di desa wajur kecamatan
kuwus kabupaten manggarai. Hasil dari uji ini adalah sebagai berikut.
Berdasarkan teori dikatakan jika nilai koefisien variabel lebih besar dari nilai r tabel
maka dikatakan valid. Pada hasil pengujian validitas dalam penelitian r tabel yang digunakan
adalah 0,468 dan semuanya item pertanyaan valid karena nilai koefisien variabel lebih besar
dari r tabel.
Pada bab ini disajikan hasil penelitian yang dilakukan di desa wajur kecamatan
Hasil penelitiaan ini meliputi data umum (berdasarkan usia dan tingkat pendidikan) dan data
khusus yang disajikan berdasarkan sub variabel tingkat pengetahuaan masyarakat tentang
1 < 20 9 4,05%
2 20 – 35 22 48,88%
3 >35 13 28,88%
Total 45 100%
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.2.1.1 diketahui bahwa karakteristik
responden (orang tua) berdasarkan usia sebagian besar berusia antara 20-35 tahun yaitu 9
Perempuan 35 77,78 %
Jumlah 45 100 %
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.2.2.2 diketahui bahwa responden
yang berjenis kelamin laki-laki diperoleh prosentasi sebanyak 10 orang ( 22,22%), sedangkan
responden yang berjenis kelamin perempuan diperoleh prosentasi sebanyak 35 orang. Hal ini
disebabkan karena berjenis kelamin perempuan lebih kwatir tentang kesehatan anaknya
1 SD 8 17,77
2 SMP 15 33,33
3 SMA 16 35,55
4 S1 6 13,33
Total 45 100 %
1 42 93,33
2 35 77,77
3 35 77,77
4 28 62,22
5 29 64,44
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk variabel
tingkat pengetahuan orang tua tentang pengertian ISPA dengan prosentase sebesar 75,10
6 34 75,55
7 31 68,88
8 24 53,33
9 30 66,66
10 23 51,11
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk variabel tingkat
pengetahuan orang tua tentang prnyebab penyakit ispa dengan prosentas63,10% termasuk
Score Presentase
No.soal
11 33 73,33
12 31 68,88
13 15 33,33
14 16 33,55
15 29 64,44
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk variabel
tingkat pengetahuan tentang gejala penyakit ispa pada anak dengan prosentasi 54,70%
Score Presentase
No.soal
16 23 51,11
17 24 53,33
18 35 77,77
19 29 64,44
20 36 80
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk variabel tingkat
pengetahuan orangtua tentang pencegahan penyakit ispa pada anak dengan prosentasi sebesar
4.2.2.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit ISPA.
tua tentang penyakit ispa pada anak dipuskesmas golowelu manggarai barat sangat rendah
4.3 Pembahasan
Berdasarkan pemaparan pada hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa Untuk
pengetahuan orangtua tentang pengertian ISPA termasuk dalam kategori baik. Hal ini
dikarenakan dari segi tingkat pendidikannya mereka sudah mengerti tentang pengertian dari
baik. Hal ini di sebabkan karena sebagian orang tua sudah mengetahui informasi tentang
penyakit Ispa baik dari media massa maupun elektronik. sedangkan pengetahuan orang tua
tentang gejala penyakit ispa termasuk dalam kategori kurang baik. Hal ini dikarenakan
kebanyakan orang tua mengetahui gejala tertentu seperti batuk, bersin, serak, sakit
tenggorokan pernafasan yang cepat nafas yang berbunyi bukanlah gejala penyakit Ispa
melainkan penyakit biasa. Oleh karena itu pihak tenaga medis harus melakukan penyuluhan
secara rutin agar pengetahuan orangtua bertambah. Bahasa yang digunakan harus mudah
dimengerti atau dipahami sehingga orangtua dapat menangkap informasi yang disampaikan ,
karena sebagian besar orang tua memiliki pendidikan yang rendah. Rendahnya pendidikan
juga dapat dapat mempengaruhi pemahaman seseorang terhadap suatu berita atau informasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
tentang penyakit ISPA pada anak di desa wajur kecamatan kuwus kabupaten manggarai barat
provinsi NTT termasuk dalam kategori cukup baik dengan prosentasi 66,22 %.
5.2 Saran
1. Bagi orangtua, agar lebih aktif dalam menggali informasi tentang penyakit ispa sehingga
ditimbulkan saat anaknya sakit. Selain itu menjaga kebersihan lingkungan rumah dan
sekitarnnya.
2. Bagi petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan secara berkala tentang bahaya
penyakit ispa. Selain itu memberikan informasi secara jelas dengan menggunakan bahasa
3. Memasang pamflet di sepanjang jalan tentang bahaya dari penyakit ispa yang meliputi
dengan jelas.
LAMPIRAN KUESIONER
Nama :
Usia :
Umur :
Tingkat pendidikan :
a.Ya
b.Tdak
a.Ya
b.Tidak
a.Ya
b.Tidak
4. Infeksi penyakit ISPA dapat menyerang bagian organ-organ tertentu seperti ,hidung,
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah ISPA adalah suatu penyakit yang menyerang saluran pernafasan dikarenakan
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah Asap pembakaran adalah salah satu penyebap terhadap terjadinya ISPA?
a.Ya
b.Tidak
7. Apakah Pencemaran udara dalam rumah merupakan salah satu faktor penyebab
resiko ISPA?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah makanan yang tidak layak dimakan merupakan salah satu faktor penyebab
penyakit ISPA?
a. ya
b. Tidak
9. Apakah makanan yang tidak layak dimakan merupakan salah satu faktor penyebab
penyakit ISPA?
a. ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. tidak
a. Ya
b. Tidak
14. Apakah badan lemah termasuk dalam gejalah ISPA?
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
16. Untuk mencegah penyakit ISPA harus menjaga kesehatan gizi yang seimbang dengan
a. Ya
b. Tidak
17. Dengan Olahraga dan istirahat yang teratur akan menjaga sistem kekebalan tubuh
a. Ya
b. Tidak
18. Bila ada orang yang terkena penyakit ISPA jauhi dia dari jangkauan anak-anak agar
a. Ya
b. Tidak
19. Apakah Menutup mulut saat batuk dan bersih merupakan cara untuk mencegah
penularan ISPA?
a. Ya
b. Tidak
20. Menjauhkan anak dari penderita batuk salah satu pencegahan ISPA
a. Ya
b. Tidak