Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN MENU MAKAN SIANG GIZI SEIMBANG PADA

PELAJAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Sekolah Tahun


Pelajaran 2023-2024

Disusun Oleh. : Kelompok 1


Kelas : XII MIPA 2
1. ABDILLAH GILANG R
2. M.RIFKY FRIZY F
3. RESA TRI LESTARI
4. REVI MASRIKA
5. RIF`AH JAMALIAH
6. SITI JAMILAH

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BOJONGPICUNG
CIANJUR
Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Kode Pos 43283
E-Mail: sman1bojongpicung@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “PENERAPAN MENU MAKAN SIANG GIZI SEIMBANG PADA
PELAJAR” disusun sebagai salah satu persyaratan Ujian Sekolah di SMAN 1 Bojongpicung tahun
Pelajaran 2023/2024 ini telah disahkan pada:

Hari : Senin
Tanggal : 4 Maret 2024

Disetujui Oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Slamet Widayat S.Pd Bio Ika Santika S.Si


NIP. 19670211 199002 1004 NIP.198202042023212012

Mengetahui:
Kepala SMAN 1 Bojongpicung

TATA SUKARTA, S.Pd.


NIP. 197310181997021001

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Menerapkan Gizi Seimbang di
Lingkungan Pelajar dalam Kehidupan Sehari-hari."

Karya ilmiah ini disusun sebagai hasil dari pemikiran, penelitian, dan dedikasi kami terhadap
topik yang menurut kami menarik, yaitu pada topik yang kami buat ini.Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Slamet Widayat, Dan Ibu Ika Santika yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari bapak dan ibu.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.

Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk para Masyarakat dan khususnya pelajar yang ada di
indonesia.

Cianjur, Februari 2024

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Laporan Hasil i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Abstrak v

Bab I 1
Pendahuluan 1
1.1Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah1
1.3 Tujuan Penelitian 1
1.4 Manfaat Penelitian 1
1.5 Tinjauan Pustaka 2
1.5.1 Pengertian Gizi Seimbang 3
1.5.2 Zat-Zat Gizi 3
1.5.3 Pengujian Makanan Sederhana 8
1.5.4 Metode Penelitian 8
1.5.5 Sampel Penelitian 8

BAB II9
Hasil Dan Pembahasan 1
2.1 Menu makan siang gizi seimbang yang diterapkan di kalangan pelajar 1
2.2 Proses Pembuatan Penerapan Gizi Seimbang Pada Pelajar 1
2.2.1 Cara Membuat Nasi 3
2.2.2 Cara Membuat Tumis Pakcoy 3
2.2.3 Cara Membuat Pepes Ikan Nila 8
2.5.4 Metode Penelitian 8
2.3 Pengujian Bahan Makanan 9
2.3.1 Uji Karobohidrat 10
2.3.2 Uji Protein 10
2.3.3 Uji Lemak 11

BAB III 12
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12

Daftar Pustaka 13

Lampiran 14

v
Abstrak

Penelitian yang berjudul “Penerapan Makan Siang Gizi Seimbang pada Pelajar” Karya ilmiah
ini meneliti agar pelajar dapat menerapkan menu gizi seimbang pada makan siang. Sehingga pelajar
mendapatkan pola hidup yang sehat dan bergizi.
Pola makan yang sehat dan gizi yang seimbang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan
dan kinerja belajar pelajar. Sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari, makan siang di sekolah
menjadi momen untuk menyediakan asupan nutrisi yang memadai. Namun, ketersediaan dan kualitas
menu makan siang di sekolah sering kali tidak memenuhi standar gizi yang diperlukan, sehingga
menyebabkan potensi kekurangan nutrisi dan dampak negatif pada kesehatan serta kinerja belajar
pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menerapkan strategi untuk meningkatkan
kualitas menu makan siang dengan gizi seimbang di kalangan pelajar. Dengan memperhatikan faktor-
faktor seperti kebutuhan gizi, preferensi makanan, dan ketersediaan sumber daya, diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan panduan praktis bagi sekolah dalam merencanakan dan
mengimplementasikan menu makan siang yang sehat dan bernutrisi bagi pelajar. Penelitian ini
tergolong penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah mendeskripsikan,
meneliti, dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari apa adanya, dan menarik kesimpulan dari fenomena
yang dapat diamati dengan menggunakan angka-angka.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam pembuatan makanan gizi seimbang untuk
penerapan menu makan siang pada pelajar, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
mencapai pola makan yang sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi Seimbang (AKG) seperti
kebutuhan kalorinya untuk memenuhi gizi seimbang di dalamnya ada protein, karbohidrat lemak,
mineral, dan vitamin.

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pola makan yang sehat dan gizi yang seimbang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan
dan kinerja belajar pelajar. Sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari, makan siang di sekolah
menjadi momen untuk menyediakan asupan nutrisi yang memadai. Namun, ketersediaan dan kualitas
menu makan siang di sekolah sering kali tidak memenuhi standar gizi yang diperlukan, sehingga
menyebabkan potensi kekurangan nutrisi dan dampak negatif pada kesehatan serta kinerja belajar
pelajar.

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menerapkan strategi untuk meningkatkan kualitas
menu makan siang dengan gizi seimbang di kalangan pelajar. Dengan memperhatikan faktor-faktor
seperti kebutuhan gizi, preferensi makanan, dan ketersediaan sumber daya, diharapkan hasil penelitian
ini dapat memberikan panduan praktis bagi sekolah dalam merencanakan dan mengimplementasikan
menu makan siang yang sehat dan bernutrisi bagi pelajar. Dalam konteks ini, penting untuk
memahami peran pentingnya makan siang dengan gizi seimbang dalam mendukung kesehatan dan
kinerja belajar pelajar. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara pola makan yang
sehat dan peningkatan kesejahteraan pelajar (Rampersaud et al., 2005). Namun demikian, masih
dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi strategi jelas yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan kualitas menu makan siang di sekolah. Dalam penelitian ini, akan diadopsi pendekatan
yang holistik dan partisipatif, melibatkan berbagai pihak terkait seperti guru, staf kantin, siswa, dan
orang tua. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan solusi yang dapat
diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apakah pola makan siang pelajar saat ini sudah mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang?
B. Apakah penerapan menu makan siang gizi seimbang dapat memberikan dampak
positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan pelajar secara keseluruhan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis bagaimana pola makan siang pelajar saat ini sudah mencukupi kebutuhan
gizi yang seimbang
2. Menganalisis bagaimana penerapan menu makan siang gizi seimbang dapat memberikan
dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan pelajar secara keseluruhan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang di kalangan
pelajar.
2. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pelajar dengan menyediakan makanan yang
sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.
3. Meningkatkan kinerja belajar dan produktivitas pelajar dengan memberikan nutrisi yang
memadai untuk mendukung fungsi otak dan fisik.
4. Memberikan pedoman bagi institusi pendidikan untuk merencanakan dan
mengimplementasikan program makan siang yang sehat dan bernutrisi.

1
1.5 Tinjauan Pustaka

1.5.1 Pengertian Gizi Seimbang

1. Definisi gizi seimbang

Pengetahuan gizi seimbang merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber –
sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan
penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta
bagaimana hidup sehat (Notoatmodjo, 2003). Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari
yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. (Kemenkes RI, 2014).

2. Angka Kecukupan Gizi

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat
gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang dengan karakteristik
tertentu untuk hidup sehat.Karakteristik tersebut juga sama dengan faktor yang menentukan
kebutuhan gizi, yaitu berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan
kondisi fisiologis.

3. Prinsip Gizi Seimbang

Mengkonsumsi Makanan beragam. Membiasakan perilaku hidup bersih. Melakukan aktifitas fisik.
Mempertahankan dan memantau berat badan (BB) normal.

1.5.2 Zat-Zat Gizi

1. Pengertian Zat Gizi

Zat gizi adalah senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk fungsi fisiologis normal.
Definisi yang luas ini mencakup senyawa yang digunakan langsung untuk produksi energi yang
membantu dalam metabolisme (koenzim), untuk membangun struktur tubuh atau untuk membantu
dalam sel tertentu.

2. Macam-Macam Zat Gizi

2.1 Karbohidrat

2
Karbohidrat adalah senyawa organik yang paling melimpah dibumi. Karbohidrat terbentuk
oleh unsur karbon ( C) Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Karbohidrat dikelompokan kedalam 3
kelompok besar yaitu :

1) Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana.
Contohnya glukosa (dekstrosa), fruktosa (levulosa), galaktosa.
2) Disakarida adalah dua molekul monosakarida yang terikat dengan ikatan glikosidik.
Contohnya maltosa, laktosa, dan sukrosa
3) Polisakarida merupakan jenis karbohidrat kompleks yang terdiri atas unit monosakarida yang
terikat dengan ikatan glikosidik. Polisakarida berfungsi sebagai bahan makanan cadangan
yaitu pati dan glikogen, sedangkan pembentuk struktur molekul yaitu kitin dan selulosa.

Beras merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Beras memiliki
berbagai jenis seperti beras putih, beras merah, beras cokelat, beras ketan, beras hitam dan
beras ungu. Dalam berbagai jenis beras memiliki kandungan yang berbeda beda terutama
beras merah. Beras merah mengandung zat besi dan vitamin B6, selain itu beras merah
termasuk karbohidrat yang rendah kalori, dalam 100 gram nasi merah aja menghasilkan 23
gram karbohidrat. Adapun fungsi karbohidrat yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai sumber energi
2. Mengatur keseimbangan protein
3. Mengontrol berat badan ideal
4. Meninimalkan risiko terjadinya berbagai penyakit

3
2.2 Protein

Setiap sel tubuh mengandung protein yang berfungsi menjaga bentuk, fungsi, dan kinerja
jaringan tubuh. Molekul protein terdiri dari ratusan hingga ribuan senyawa kecil yang dikenal
sebagai asam amino, di mana 20 jenis asam amino ini saling terikat membentuk protein untuk
menjaga fungsi sel tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan protein harian
dengan mengonsumsi makanan yang kaya protein seperti kacang-kacangan (protein nabati) dan
ikan (protein hewani).
Ikan : Ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya akan asam lemak omega-3 yang baik
untuk kesehatan jantung. Selain itu, ikan juga mengandung protein nabati dari kacang-kacangan
yang dikonsumsinya.
Tahu : Tahu merupakan sumber protein nabati yang terbuat dari kacang-kacangan yang dipress
dengan air panas. Tahu mengandung protein, serat, dan banyak mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh. Berikut Macam-Macam Jenis Protein:
1) Protein Enzim
2) Protein Struktural
3) Protein Hormon
4) Protein Antibodi
5) Protein Transport
6) Protein Pengikat
7) Protein Penggerak

2.3 Lemak

Lemak adalah zat organik tidak larut air yang tersusun dari karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Susunan oksigen dan air dalam lemak lebih sedikit dibandingkan karbohidrat
sehingga energi yang dihasilkan setiap gramnya lebih banyak. Lemak merupakan sumber energi
yang disimpan dalam jaringan adiposa dan dapat dipecah ketika tubuh dalam keadaan istirahat.
Lemak tetap dibutuhkan tubuh, namun dalam jumlah yang terbatas dan disesuaikan dengan
kebutuhan harian. Adapun Jenis-Jenis lemak:

1) Lemak jenuh (saturated fat)


2) Lemak tidak jenuh (unsaturated fat)

Contoh makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh:

2.4 Vitamin

4
Vitamin merupakan nutrien organik yang Dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai
fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan. Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B, dan ternyata masing-
masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang
lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut
dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin. Vitamin yang larut dalam air,seluruhnya
diberi symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C) dan vitamin larut dalam lemak yang baru
ditemukan diberi symbol menurut abjad(vitamin A,D,E,K). Vitamin yang larut dalam air tidak
pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan
melalui urin.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
Berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
Riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).Walau Memiliki
peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan Vitamin K dalam
bentuk provitamin yang tidak aktif.Oleh karena itu, tubuh memerlukan Asupan vitamin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi.Buah-buahan dan sayuran Terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk Tubuh. Asupan vitamin lain
dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu:
1.Vitamin yang larut dalam air
2.Vitamin yang larut dalam lemak.

Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya,
yaitu vitamin A, D, E, dan K Bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan Adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan
dikeluarkan dan diedarkan ke Seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat
disimpan beberapa hari Saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6
bulan lamanya di Dalam tubuh. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin
larut dalam air hanya Dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran Makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan
masuk ke Dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan,
vitamin Ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan
Asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

2.5 Mineral

Mineral adalah nutrisi mikro yang memiliki peran dalam membantu fungsi tubuh agar
berjalan dengan optimal. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, mineral ini penting untuk
fungsi metabolisme. Mineral terbagi menjadi dua jenis yaitu mineral makro dan mikro. Mineral
makro adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, diantaranya adalah kalsium,
magnesium, fosfor, kalium, sodium, klorida, serta sulfur. Sedangkan mineral mikro yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil meliputi besi, zinc, iodium, tembaga, florida, selenium, kromium,
dan mangan.

2.5.1 Manfaat Mineral


8
Masing-masing mineral memiliki fungsi berbeda bagi tubuh, termasuk menjaga kesehatan
tulang, otot, jantung, dan otak agar dapat bekerja sesuai fungsi normalnya. Fungsi mineral bagi
tubuh lainnya yaitu membantu tubuh memproduksi enzim dan hormon.

1.5.3 Pengujian makanan sederhana

A. Uji Protein

Jika suatu sampel diuji dengan menggunakan pereaksi biuret maka akan berubah menjadi
ungu, jika mengandung protein. Sebaliknya, jika larutan sampel tetap berwarna biru muda,
maka kontersntrasi proteinnya rendah.

B. Uji Lemak

Uji lemak menggunakan kertas buram. Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan
lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian
ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering,
jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak

C. Uji Karbohidrat

Bahan makanan yang mengandung amilium di bagian yang diberi tetesan cairan lugol akan
berubah warna jadi biru ungu atau biru kehitaman. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.

1.5.4 Metode Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah
mendeskripsikan, meneliti, dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari apa adanya, dan menarik
kesimpulan dari fenomena yang dapat diamati dengan menggunakan angka-angka.

1.5.5 Sampel Penelitian


Dalam penelitian, sampel sangatlah penting. Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data
dimana hanya Sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat
serta ciri yang dikehendaki. Oleh karena itu, pada penelitian menu tumis pakcoy tahu, pepes ikan,
dan nasi putih ini, peneliti akan menggunakan satu orang untuk dijadikan sampel percobaan untuk
membuktikan bahwa tumis pakcoy tahu dan pepes ikan yang peneliti masak mengandung gizi
seimbang yang berpengaruh bagi kesehatan tubuh manusia dengan mempertimbangkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) pada sampel tersebut.

1. Identitas Sampel

Nama :Rif’ah Jamaliah

Jenis kelamin :Perempuan

Umur :17 Tahun

8
Berat badan :61 kg

Tinggi badan :167 cm

Kondisi tubuh :Sehat Dan Sedang menstruasi

Aktivitas sehari hari :Jarang berolahraga

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat gizi
tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang dengan karakteristik tertentu
untuk hidup sehat. Untuk menentukan jumlah kebutuhan kalori total per hari, biasanya Para Ahli
menggunakan rumus Harris Benedict, yaitu:

Pria = 66,5 + (13,75 × Berat Badan) + (5,003 × Tinggi Badan) - (6,75 × Usia)

Wanita = 665,1 + (9,563 × Berat Badan) + (1,850 × Tinggi Badan) - (4,676 × Usia)
Lalu hasilnya dikali dengan aktivitas fisik sehari hari

Dari setiap aktivitas fisik di bedakan menjadi lima kategori yaitu :

1. Sangat jarang berolahraga : dikali 1,2

2. Jarangan beraolahraga ( 1-3 kali perminggu) : dikali 1,375

3. Cukup olahraga ( 3-5 kali perminggu ) : dikali 1,55

4. Sering olahraga ( 6-7 kali perminggu) : dikali 1,725

Berdasarkan kalkulator BMR kebutuhan energi sampel adalah 1.487 kcal. Dalam satu hari tersebut
sampel membagi porsi makannya menjadi 3 porsi perhari yaitu sebagai berikut :
1) Makan pagi 25%

2) Makan siang 50%

3) Makan malam 25%

Dengan mengetahui kebutuhan kalori perhari sampel, dan kebutuhan kalori persatu kali makan,
peneliti dapat mengetahui kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemak dengan menggunakan rumus
yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut :
1) protein : 15% + 10% ( karena sedang menstruasi) x N, dibagi 4 untuk dijadikan gram
2) karbohidrat : 60% x N, dibagi 4 untuk dijadikan gram
3) lemak : 25% x N, dibagi 9 untuk dijadikan gram
Keterangan :
N = Jumlah kalori

8
BAB II
Hasil Dan Pembahasan

2.1 Menu makan siang gizi seimbang yang diterapkan di kalangan pelajar

Dari hasil pengamatan dan mengamati peneliti mengumpulkan data secara langsung di lokasi
penelitian dan observasi, data yang di dapatkan adalah valid dan fakta, yang akan berpengaruh pada
hasil dari analisis data yang dilakukan. Identitas sampel penelitian dapat di cermati dan di amati untuk
mendapatkan angka yang akan membuat gizi yang cukup pada identitas sampel yang diteliti. Data
yang diihasilkan dalam penelitian terdiri atas beberapa metode, yaitu metode observasi dan deskriptif
kualitatif.

Identitas sampel yang di dapatkan oleh peneliti, maka peneliti dapat menghasilkan jumlah
kalori yang dibutuhkan sampel sebagai berikut tabel data dan sampel:

Nama: Rifah Jamaliah


Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 17 tahun
Berat Badan: 61 kg
Tinggi Badan: 167 cm
Menstruasi: Sedang Menstruasi
Kondisi Tubuh: Sehat
Berat Badan Ideal: 51-69 kg

Nama Rifah Jamaliah


Jenis Kelamin Perempuan
Umur 17 Tahun
Berat Badan 61 Kg
Tinggi Badan 167 Cm
Menstruasi Sedang menstruasi
Kondisi Tubuh Sehat
Berat Badan Ideal 51-69 Kg

Untuk menentukan jumlah kebutuhan kalori total per hari, biasanya Para Ahli menggunakan
rumus Harris Benedict, yaitu:
Pria = 66,5 + (13,75 × Berat Badan) + (5,003 × Tinggi Badan) - (6,75 × Usia)
Wanita = 665,1 + (9,563 × Berat Badan) + (1,850 × Tinggi Badan) - (4,676 × Usia)
Rifah
= 655,1 + (9,563 × Berat Badan) + (1,850 × Tinggi Badan) - (4,676 × Usia)
= 655,1 + (9,563 × 61) + (1,850 × 167) - (4,676 × 17)
= 655,1 + (583,343) + (308,95) - (11,676)
= 1,535, 717
Ditambah dengan aktivitas,
1.535,717 × 1.936 = 2.973 kalori/hari

Dibagi 3 porsi
1). Makan Pagi 25% = 2.973 × 25% = 743 kalori

9
2). Makan Siang 50% = 2.973 × 50% = 1.487 kalori
3). Makan Malam 25% = 2.973 × 25% = 743 kalori
Karna kebutuhan kalori pada saat menstruasi 1.487 kalori/hari, dan kebutuhan kalori makan
siangnya yaitu 50%
Maka = 1.487 × 50% = 744 kalori/hari.

Menu Makan Siang sesuai Kebutuhan Kalori


• Protein 15% menjadi 25% (Karna sedang menstruasi maka kebutuhan kalori proteinnya
ditambah 10%)
• Karbohidrat 60%
• Lemak 15%
1). Protein = 25% × 744 = 446,4 ÷ 4 = 46,5 gram
2). Karbohidrat = 60% × 744 = 186 ÷ 4 = 111.6 gram
3). Lemak = 15% × 744 = 111,6 ÷ 9 = 12,4 gram

2.2 Proses Pembuatan Penerapan Gizi Seimbang Pada Pelajar

2.2.1 Cara membuat beras menjadi nasi

1.cuci beras terlebih dahulu


2.bilas beras sampai bersih/tidak ada kotoran
3.masukan air secukupnya/satu ruas jari
4.lalu masukan ke dalam rice cooker lalu tunggu beberapa menit
5.selesai dan siap dihidangkan

2.2.2 Cara membuat tumis tahu & pakcoy

1. iris kecil-kecil bawang putih,bawang merah,cabe rawit, bawang Bombay, tomat,dan juga
cabe paprika
2. iris sayur pakcoy dan juga tahu
3. goreng tahu terlebih dahulu hingga setengah matang malu
tiriskan 4.tumis perbawangan terlebih dahulu dan cabe hingga
harum
5.lalu masukan tahu dan air secukupnya
6.masukan sayur pakcoy yg sudah di iris tadi
7.tunggu hingga matang merata
8. selesai dan siap dihidangkan

2.2.3 Cara membuat pepes ikan nila

1. cuci ikan terlebih dahulu hingga bersih lalu potong' menjadi bbrpa
bagian 2.lalu masukan sedikit garam dan jeruk nipis yang sudah di
sediakan
3. terus ulek berbumbuan cabe merah, cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan
tomat ulek hingga halus
4. masukan bumbu yg sudah di ulek ke dalam ikan hingga merata
5. lalu siapkan daun pisang yg sudah di jemur/agar tidak susah saat
melipatnya 6.iris sedikit cabe rawit dan juga cabe merah sebagai hiasan
7. masukan ikan yg sudah di bumbui ke daun yg sudah di sediakan lalu tambahkan batang
sereh dan daun salam tambah juga daun kemangi dan percabean yg sudah di iris tadi
8. lalu lipat daun pisang tersebut dan masukan ke dalam Preston yg sudah di sediakan tunggu
hingga matang merata
9. selesai dan siap di hidangkan

9
2.3 Pengujian Bahan Makanan

2.3.1 Uji Karbohidrat

Langkah-Langkah yang harus disiapkan adalah:

1. Siapkan semua bahan makanan dan rempah rempah yang akan di gunakan pada saat pembuatan
makan siang gizi seimbang.
2. Lalu ambil secukupnya dari setiap bahan yang ada dan di haluskan dengan menggunakan
penumbuk mortar.
3. Tumbuk hingga halus.
4. Setelah di tumbuk hingga halus, ambil sedikit dan pindahkan ke wadah tempat pengujian
makanan.
5. Teteskan masing masing cairan lugol ke dalam sampel sebanyak 5 tetes
6. Cairan lugol berfungsi untuk mengetahui kandungan karbohidrat yang ada pada makanan.
7. Lalu di tunggu sekitar 20 menit untuk hasil yang maksimal
8. Dan jika sampel berubah warna menjadi biru kehitaman, maka sampel tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin pekat warna sampel maka semakin besar kandungan Karbohidratnya.

Jika sampel tersebut mengandung karbohidrat maka sampel tersebut akan berubah warna menjadi
biru kehitaman, semakin hitam warna sampel tersebut maka semakin besar kandungan karbohidratnya

2.3.2 Uji Protein

Langkah-Langkah yang harus disiapkan adalah:

1. Siapkan semua bahan makanan dan rempah rempah yang akan di gunakan pada saat pembuatan
makan siang gizi seimbang.
2. Lalu ambil secukupnya dari setiap bahan yang ada dan di haluskan dengan menggunakan
penumbuk mortar.

10
3. Tumbuk hingga halus.
4. Setelah di tumbuk hingga halus, ambil sedikit dan pindahkan ke wadah tempat pengujian
makanan.
5. Teteskan masing masing cairan bioret ke dalam sampel sebanyak 5 tetes
6. Cairan lugol berfungsi untuk mengetahui kandungan protein yang ada pada makanan.
7. Lalu di tunggu sekitar 20 menit untuk hasil yang maksimal

Jika sampel tersebut mengandung protein maka warna bahan makanan akan berubah menjadi ungu

2.3.3 Uji Lemak

Langkah-Langkah yang harus disiapkan adalah:

1. Siapkan semua bahan makanan dan rempah rempah yang akan di gunakan pada saat
pembuatan makan siang gizi seimbang.
2. Lalu ambil secukupnya dari setiap bahan yang ada dan di haluskan dengan menggunakan
penumbuk mortar.
3. Tumbuk hingga halus.
4. Setelah di tumbuk hingga halus, ambil sedikit dan pindahkan ke atas kertas wajit.
5. Tunggu selama 20 menit.

Jika kertas wajit di bawahnya terdapat minyak, maka mengandung lemak.

Bahan Warna Larutan/Kondisi Setelah Diuji


Makanan Lugol Biuret Kertas Wajit
Nasi Hitam Kuning
Tahu Hijau Putih
Muda
Ikan Nila Abu-abu Coklat Muda
Bawang Hijau Kuning
Putih
Bawang Merah Kuning Kecoklatan
Merah Muda
Kunyit Oren Hitam
Tomat Oren Oren

BAB III
11
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam pembuatan makanan gizi seimbang untuk
penerapan menu makan siang pada pelajar, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
mencapai pola makan yang sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi Seimbang (AKG) seperti
kebutuhan kalorinya untuk memenuhi gizi seimbang di dalamnya ada protein, karbohidrat lemak,
mineral, dan vitamin. Sehingga pelajar dapat memperoleh pola makan yang sesuai dengan Angka
Kecukupan Gizi Seimbang (AKG) dan mendapatkan asupan nutrisi yang optimal untuk kesehatan dan
pertumbuhan mereka sehingga dalam menjalankan aktivitas dengan normal.

3.2 Saran

1. Dalam pemilihan makanan yang bergizi seimbang harus memperhatikan apa yang akan kita
buat dan menyesuaikan bahan makanan yang sesuai dengan kalangan pelajar yang memiliki
harga yang murah dan rasa yang enak.
2. Selalu memperhatikan apa yang akan di lakukan dalam penulisan KTI sehingga dapat
menghemat waktu yang kita pakai, dan dapat memanfaatkan waktu yang kosong dengan
sebaik-baiknya.
3. Dalam penyelesaian penelitian dan pemmbuatan KTI jangan lupa untuk melakukan
dokumentasi sehingga kegiatan yang dilakukan terperinci dan memiliki bukti kegiatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Pengertian Karbohidrat

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-karbohidrat

2. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat

https://www.alodokter.com/kelebihan-karbohidrat-ketahui-8-dampaknya-untuk-kesehatan-
tubuh

https://www.alodokter.com/mengenal-protein-dan-dampak-kekurangan-protein-bagi-tubuh

3. Fungsi Karbohidrat

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-karbohidrat

12
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai