Anda di halaman 1dari 6

RESUME BUKU MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL

Teori Penetapan Harga Arbitrasi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal

Dosen Pengasuh:
Abdul Hadi, S.E., M.Si.
19700707 200501 1 001

Disusun oleh:
Kelompok 1

Atifah 1710312320008
Noor Laila Sari 1710312220030
Nor Khalilati 1710312220031
Lailatul Risma 1710312320025
Dina Maulida 1710312320015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1-MANAJEMEN
BANJARMASIN
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i

BAB VI Penetapan Harga Arbitrasi..........................................................................................1

6.1. Teori Penetapan Harga Arbitrasi.................................................................................1

i
BAB VI
Penetapan Harga Arbitrasi

6.1. Teori Penetapan Harga Arbitrasi


Arbitage Pricing Theory (APT) menggambarkan
hubungan antara risiko dan return, tetapi dengan
menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Pada
APT, return sekuritas tidak hanya dipengaruhi oleh
portofolio pasar karena adanya asumsi bahwa return yang
diharapkan dari suatu sekuritas bisa dipengaruhi oleh
beberapa sumber risiko lain. Disamping itu, APT juga
tidak menggunakan asumsi-asumsi yang dipakai dalam
CAMP seperti berikut.
1. Adanya satu periode waktu tertentu, misalnya satu tahun.
2. Tidak ada pajak.
3. Investor bisa meminjam dan menginvetasikan dananya pada tingkat return bebas
risiko ( R f ).
4. Investor memilih portofolio berdasarkan return yang diharapkan dan variannya.

Berikut asumsi-asumsi CAPM yang masih digunakan


1. Investor mempunyai kepercayaan yang bersifat homogen.
2. Investor adalah risk-averse yang berusaha untuk memaksimalkan utilitas.\
3. Pasar dalam kondisi sempurna.
4. Return diperoleh dengan menggunakan modeel faktorial.

APT didasari oleh pandangan bahwa return yang


diharapkan untuk suatu sekuritas akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor risiko. Faktor-faktor risiko tersebut akan
menunjukkan kondisi ekonomi secara umum, dan bukan
merupakan karakteristik khusus perusahaan.
Faktor-faktor risiko tersebut harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Masing-masing factor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap return saham-
saham di pasar. Kejadian-kejadian khusu yang berkaitan dengan kondisi perusahaan,
bukan merupakan factor risiko APT.

1
2. Faktor-faktor risiko tersebut harus memengaruhi return yang diharapkan. Untuk itu
perlu dilakukan pengujian secara empiris, dengan cara menganalisis return saham
secara statistik, untuk melihat bagaimana faktor-faktor risiko tersebut berpengaruh
secara luas terhadap return saham.
3. Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat diprediksikan oleh pasar karena
faktor-faktor risiko tersebut mengandung informasi yang tidak diharapkan atau
bersifat mengejutkan pasar (ada perbedaan antara nilai yang diharapkan dengan nilai
yang sebenarnya).
Dengan demikian, hal penting yang perlu diamati
adalah besarnya penyimpangan (deviasi) nilai aktual
faktor risiko tersebut dari yang diharapkan.
Model APT. Dari uraian di atas, diketahui bahwa APT
mengansumsikan investor percaya bahwa return sekuritas
akan ditentukan oleh sebuah model faktorian dengan n
faktor risiko.
Ri=E ( R i ) +¿ + b i2 f 2+ …+b¿ f n +e i
Di mana:
Ri = tingkat return aktual sekuritas
E ( Ri ) = return yang diharapkan untuk sekuritas i
f = deviasi faktor sistematis F dari nilai yang diharapkan
bi = sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i
ei = random error
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa nilai yang
diharapkan pada masing-masing faktor risiko (F) adalah
nol.
Return yang diharapkan untuk suatu sequritas adalah:

E ( Ri ) =a0 +b i 2 Ḟ 2 …+ b¿ Ḟ 2

Di mana:

E ( Ri ) =¿returnyang diharapkan dari sekuritasi

a 0= Return yang diharapkan dari sekurtas ibila risiko sistematis sebesar nol

b ¿=¿ Koefisien yang menunjukkan besarnya pengaruh faktor n terhadap return sekuritasi

2
Ḟ = Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk F 1 adalah E ( F 1 )−a 0

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa dalam APT, risiko didefinisikan sebagai


sensitivitas saham terhadap faktor-faktor ekonomi makro ( b i) dan besarnya return yang
diharapkan akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut. Ukuran sensitivitas dalam APT ( b i ¿
akan mempunyai interpretasi yang sama dengan nilai sensitivitas dalam CAPM ( β ), karenab 1
dan β tersebut sama-sama merupakan ukuran sensitivitas return sekuritas terhadap suatu
premi risiko.

Hubungan return dan risiko pada CAPM adalah:

E ( Ri ) =RF + β i (premi risiko pasar)

Sedangkan hubungan returndan risiko pada AP=T adalah:

E ( R1 ) =Rf + bi 1 (premi risiko untuk faktor 1) + b i2 (premi risiko untuk faktor 2) + ⋯ + b ¿


(premi risiko untuk faktor n)

CAPM pada dasarnya merupakan model APT yang


hanya mempertimbangkan satu faktor risiko yaitu risiko
sistematis pasar.

return sekuritas, yang dalam kenyatannya belum ada kesepakatan mengenai faktor-faktor
resiko apa saja yang relevan dan berapa jumlahnya. Oleh karena itu, dalam penerapan model
APT, berbagai faktor risiko bisa saja dimasukan sebagai faktor risiko.

Beberapa penelitian empiris, pernah menggunakan 3 sampai 5 faktor yang


mempengaruhi return sekuritas. Sebagai contoh, Chen, Roll dan Ross (1986),
mengidentifikasikan 4 faktor yang mempengaruhi return sekuritas, yaitu :

1. Perubahan tingkat inflasi,


2. Perubahan produksi industri yang tidak diantisiasi,
3. Perubahan premi default-risk yang tidak diantisipasi,
4. Perubahan struktur tingkat suku bunga yang tidak diantisipasi.
Menurut Chen, Roll dan Ross dua faktor pertama akan
mempengaruhi aliran kas pada perusahaan, sedangka dua
faktor lainnya akan mempengaruhi tingkat diskonto.

3
Penelitian lain ada yang mengguakan lima variabel
ekonomi makro yang mempengaruhi return sekuritas,
yaitu :

1. Default risk,
2. Struktur tingkat bunga,
3. Inflasi atau deflasi,
4. Pertumbuhan ekonomi jangka panjang,
5. Risiko pasar resiual.
Dengan demikian, APT mengasumsikan bahwa sekuritas yang berbeda akan mempunyai
sensitivas terhadap faktor-faktor resiko sistematis yang berbeda pula. Masing-masing investor
mempunyai perilaku tehadap risiko yang berbeda, sehingga investor dapat membentuk
portofolio tergantung dari preferensinya terhadap risiko, pada masing-masing faktor risiko.
Dengan mengetahui harga pasar dari faktor-faktor yang dianggap relevan, dan sensitivitas
return sekuritas terhadap perubahan pada faktor tersebut, maka kita dapat menentukan
estimasi return yang diharapkan untuk berbagai sekuritas

Anda mungkin juga menyukai