Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEKNIK PENILAIAN DAN INSTRUMEN UJIAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah Sejarah Penilaian Hasil Belajar Sejarah

Dosen Pengampu :

Drs. Budi Purnomo, M.Hum, M.Pd

Disusun Oleh :

Nora Cahaya Sijabat A1A221078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Politik dengan judul “Teknik Penilaian Dan Instrumen
Ujian”.

Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan dan pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan
serta kekeliruan yang perlu diperbaiki lagi. Dengan selesainya penyusunan makalah ini Kami
harap dapat memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Hasil Belajar Sejarah.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak membutuhkan


penyempurnaan, oleh karena itu besar harapan kami agar dosen pengampu pada mata kuliah
ini yaitu ibu Bapak Budi Purnomo M. Hum, M.Pd berkenan memberikan kritik serta saran
yang bersifat membangun agar kesalahan-kesalahan yang kami buat bisa diperbaiki sehingga
kedepannya akan menjadi lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami selaku penyusun makalah ini dan para pembacapada umumnya.

Jambi,30 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................4

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................6


2.1 Penggunaan Teknik Penilaian Tradisional....................................................6
2.2 Tantangan Yang Jadi Pencerahan Mengembangkan Instrumen Ujian .........6
2.3 Perkembangan Teknologi Informasi .............................................................7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................9


3.1 Kesimpulan ...................................................................................................9
3.2 Saran .............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang dalam makalah tentang teknik penilaian dan instrumen ujian sangat
penting untuk memahami konteks pembahasannya. Pertama, perlu dijelaskan bahwa penilaian
dan instrumen ujian merupakan bagian integral dari sistem pendidikan yang bertujuan untuk
mengukur pemahaman dan kemampuan siswa. Dalam perkembangan dunia pendidikan yang
terus berubah, penting untuk memahami peran teknik penilaian dan instrumen ujian dalam
mengukur hasil belajar siswa secara objektif.
Selanjutnya, perlu dipertimbangkan kelebihan dari teknik penilaian dan instrumen ujian.
Salah satu kelebihan utama adalah kemampuan untuk mengukur secara konsisten pengetahuan
dan kemampuan siswa. Dengan adanya instrumen yang baik, pengajar dapat membuat penilaian
yang akurat terhadap kemajuan siswa dan merencanakan pembelajaran yang lebih efektif.
Namun, juga penting untuk mencatat bahwa kelebihan ini dapat disalahgunakan jika instrumen
ujian tidak dirancang dengan baik atau jika hanya fokus pada aspek pengetahuan tanpa
memperhatikan keterampilan lain seperti kreativitas atau pemecahan masalah.
Di sisi lain, ada juga kekurangan dalam penggunaan teknik penilaian dan instrumen ujian.
Salah satu kekurangan utama adalah potensi untuk menciptakan tekanan berlebihan pada siswa
dan membatasi pembelajaran mereka hanya untuk menghadapi ujian. Selain itu, instrumen yang
tidak relevan atau tidak valid dapat menghasilkan penilaian yang tidak akurat dan tidak adil
terhadap siswa. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan baik kelebihan
maupun kekurangan ini dalam pengembangan teknik penilaian dan instrumen ujian yang efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana penggunaan teknik penilaian tradisional, seperti ujian tertulis, mempengaruhi
motivasi belajar siswa di sekolah?
2) Apa saja tantangan utama yang menjadi pencerahan dalam mengembangkan instrumen
ujian yang valid dan andal untuk mengukur pemahaman siswa secara menyeluruh?
3) Bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi
desain instrumen ujian dan kegunaannya dalam mengukur kemampuan siswa di era
digital saat ini?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1) Untuk mengetahui penggunaan teknik penilaian tradisional, seperti ujian tertulis,
mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah
2) Untuk mengetahui tantangan utama yang menjadi pencerahan dalam mengembangkan
instrumen ujian yang valid dan andal untuk mengukur pemahaman siswa secara
menyeluruh

4
3) Untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
mempengaruhi desain instrumen ujian dan kegunaannya dalam mengukur kemampuan
siswa di era digital saat ini

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan Teknik Penilaian Tradisional, Seperti Ujian Tertulis, Mempengaruhi


Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah
Penggunaan teknik penilaian tradisional, seperti ujian tertulis, memiliki dampak yang
signifikan terhadap motivasi belajar siswa di sekolah. Salah satu dampak yang paling mencolok
adalah peningkatan tekanan dan kecemasan pada siswa. Ujian tertulis seringkali dianggap
sebagai evaluasi utama yang dapat menentukan hasil akademis, dan hal ini dapat memicu tingkat
stres yang tinggi pada siswa. Stres ini dapat menghambat kemampuan siswa untuk belajar
dengan efektif, karena mereka cenderung fokus pada pencapaian nilai daripada pemahaman
materi.
Selain itu, penggunaan ujian tertulis yang berlebihan juga dapat mengurangi minat dan
motivasi intrinsik siswa terhadap pembelajaran. Ketika siswa merasa bahwa tujuan utama dari
pendidikan adalah untuk lulus ujian, mereka mungkin kehilangan minat pada materi pelajaran itu
sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan pengabaian terhadap aspek pemahaman dalam proses
belajar, dengan hanya fokus pada "mengikuti aturan" untuk menghadapi ujian.
Namun, perlu diakui bahwa ujian tertulis juga memiliki nilai positif dalam mengukur
pemahaman siswa secara obyektif. Oleh karena itu, pendidik perlu mengambil pendekatan
seimbang dalam penggunaannya. Selain ujian tertulis, variasi metode penilaian, seperti proyek,
presentasi, atau diskusi kelompok, dapat digunakan untuk memotivasi siswa dengan cara yang
lebih positif dan mendukung perkembangan pemahaman yang lebih dalam. Dengan demikian,
pendidikan dapat lebih mendukung motivasi belajar siswa sambil tetap menjaga akurasi
penilaian.

2.2 Tantangan Utama Yang Membantu Pendidik Dalam Mengembangkan Instrumen


Ujian Yang Valid Dan Andal Untuk Mengukur Pemahaman Siswa Secara Menyeluruh
Dalam mengembangkan instrumen ujian yang valid dan reliabel untuk mengukur
pemahaman siswa secara menyeluruh, pendidik dihadapkan pada sejumlah tantangan yang
kompleks. Salah satu tantangan utama adalah memastikan validitas instrumen ujian tersebut.
Validitas mengukur sejauh mana instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur, yaitu pemahaman siswa. Pendekatan untuk memastikan validitas ini melibatkan desain
soal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum, serta memeriksa apakah instrumen
tersebut mengukur aspek-aspek yang relevan dalam pemahaman siswa. Pendidik perlu
berinvestasi dalam waktu dan sumber daya yang cukup untuk menguji dan memvalidasi
instrumen ujian secara menyeluruh.
Selain itu, reliabilitas juga merupakan tantangan penting. Reliabilitas mengukur sejauh
mana instrumen ujian dapat memberikan hasil yang konsisten jika diulang pada waktu yang
berbeda. Pendidik harus memastikan bahwa soal-soal dalam instrumen tersebut tidak ambigu,

6
dan penilaian tidak terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal yang tidak relevan. Hal ini
memerlukan perencanaan dan desain instrumen yang cermat, serta pelaksanaan ujian yang
seragam.
Tantangan lainnya adalah memahami keragaman dalam pemahaman siswa. Setiap siswa
memiliki gaya belajar yang berbeda, dan pendidik perlu merancang instrumen ujian yang dapat
mengukur pemahaman secara inklusif tanpa mengabaikan berbagai jenis pemahaman yang
mungkin dimiliki siswa. Dalam hal ini, diferensiasi instrumen ujian dapat menjadi solusi yang
perlu dipertimbangkan untuk mengakomodasi kebutuhan beragam siswa.
Dalam menghadapi tantangan ini, pendidik perlu bekerja sama dengan tim kurikulum,
pakar pembelajaran, dan psikometris untuk mengembangkan instrumen ujian yang valid dan
reliabel. Selain itu, pelatihan kontinu bagi pendidik dalam hal penilaian yang baik sangat penting
agar mereka dapat mengatasi tantangan ini dengan lebih efektif. Dengan upaya dan komitmen
yang kuat, pendidik dapat mengatasi berbagai tantangan ini dalam mengembangkan instrumen
ujian yang mendukung pemahaman siswa secara menyeluruh.

2.3 Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Telah Mempengaruhi Desain


Instrumen Ujian Dan Kegunaannya Dalam Mengukur Kemampuan Siswa Di Era
Digital Saat Ini

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah secara


signifikan desain instrumen ujian dan cara penggunaannya dalam mengukur kemampuan siswa
dalam era digital saat ini. Salah satu dampak paling mencolok adalah pergeseran dari ujian kertas
ke ujian berbasis komputer (Computer-Based Testing/CBT) atau ujian daring. Ini memberikan
sejumlah keuntungan, termasuk fleksibilitas waktu dan tempat bagi siswa untuk mengikuti ujian,
serta kemampuan untuk memberikan umpan balik instan setelah selesai mengikuti ujian.

Selain itu, TIK memungkinkan pengembangan instrumen ujian yang lebih interaktif dan
adaptif. Instrumen ujian dapat dirancang untuk menyesuaikan tingkat kesulitan pertanyaan
berdasarkan kinerja siswa, sehingga mengukur kemampuan siswa dengan lebih akurat.
Contohnya adalah ujian berbasis adaptif adaptif (Adaptive Testing), di mana setiap siswa
mungkin mendapatkan rangkaian pertanyaan yang berbeda berdasarkan respons sebelumnya.

Penggunaan TIK juga memungkinkan integrasi berbagai media, seperti video, audio,
simulasi, dan gambar, dalam instrumen ujian. Hal ini membantu dalam mengukur pemahaman
siswa terhadap materi yang lebih kompleks, terutama dalam bidang-bidang seperti sains atau
seni.

Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Penggunaan TIK dalam pengukuran
memerlukan akses yang stabil dan perangkat yang memadai, yang mungkin tidak selalu tersedia
bagi semua siswa. Selain itu, risiko kecurangan juga dapat meningkat dengan ujian daring,
sehingga perlu diterapkan langkah-langkah keamanan yang kuat. Terakhir, penting untuk

7
memastikan bahwa instrumen ujian berbasis TIK tetap valid dan reliabel, serta tidak
memunculkan bias terhadap kelompok-kelompok tertentu.

Dalam kesimpulan, perkembangan TIK telah mengubah lanskap pengukuran kemampuan


siswa dengan membawa inovasi dalam desain instrumen ujian. Meskipun ada tantangan yang
harus diatasi, penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi pengukuran
kemampuan siswa dalam era digital saat ini, asalkan digunakan dengan bijaksana dan
dipertimbangkan dengan matang.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulan, makalah ini telah menggambarkan dampak signifikan perkembangan


teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam desain instrumen ujian dan penggunaannya
untuk mengukur kemampuan siswa dalam era digital saat ini. Terlihat bahwa pergeseran menuju
ujian berbasis TIK telah memberikan keuntungan dalam hal fleksibilitas, adaptasi, dan
interaktivitas. Ini memungkinkan instrumen ujian yang lebih dinamis dan efisien dalam
mengukur pemahaman siswa.

Namun, ada tantangan yang perlu diatasi seiring dengan perkembangan ini, termasuk
masalah akses, keamanan, dan privasi data. Dalam pengembangan instrumen ujian yang efektif
dan etis, pendidik dan pengembang instrumen perlu mempertimbangkan berbagai aspek ini
dengan cermat. Selain itu, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat, dan penggunaannya
harus dipertimbangkan dengan bijaksana untuk mendukung pembelajaran yang bermakna.

Dengan demikian, perkembangan TIK telah membawa perubahan positif dalam


pengukuran kemampuan siswa, asalkan digunakan secara tepat, diintegrasikan dengan baik
dalam proses pembelajaran, dan diimbangi dengan perhatian terhadap isu-isu etika dan
keamanan. Dengan kesadaran akan tantangan ini, pendidik dapat memanfaatkan teknologi
dengan baik untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam era digital saat ini.

3.2 Saran

Sebagai saran, penting bagi pendidik dan pengembang instrumen ujian untuk terus
mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah. Mereka harus
berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan profesional untuk memahami dan menguasai
teknologi terbaru yang dapat memperbaiki desain instrumen ujian dan pengukuran kemampuan
siswa. Selain itu, kerja sama antara pendidik, ahli TIK, dan psikometris adalah kunci untuk
mengatasi tantangan yang mungkin muncul. Dalam hal ini, pendidik dapat mendesain instrumen
ujian yang lebih efektif, sementara para ahli TIK dapat memastikan keamanan dan aksesibilitas
yang memadai. Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa
penggunaan TIK dalam pengukuran kemampuan siswa akan memberikan manfaat maksimal
dalam pendidikan masa kini dan masa depan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, LW, & Krathwohl, DR (Eds.). (2001). Taksonomi Pembelajaran, Pengajaran, dan
Penilaian: Revisi Taksonomi Tujuan Pendidikan Bloom. Addison Wesley.
Biggs, J., & Tang, C. (2011). Mengajar untuk Pembelajaran Berkualitas di Universitas: Apa
yang Dilakukan Siswa. Pendidikan McGraw-Hill.
Haladyna, TM, & Rodriguez, MC (2013). Mengembangkan dan Memvalidasi Soal Tes.
Routledge.
Pellegrino, JW, Chudowsky, N., & Glaser, R. (Eds.). (2001). Mengetahui Apa yang Diketahui
Siswa: Ilmu Pengetahuan dan Desain Penilaian Pendidikan. Pers Akademi Nasional.
Roediger III, HL, & Pyc, MA (2012). Teknik murah untuk meningkatkan pendidikan:
Menerapkan psikologi kognitif untuk meningkatkan praktik pendidikan. Jurnal Penelitian
Terapan dalam Memori dan Kognisi, 1(4), 242-248.
Shute, VJ, & Becker, BJ (2010). Penilaian Inovatif untuk Abad 21. Peloncat.
Wiggins, GP, & McTighe, J. (2005). Pemahaman berdasarkan Desain. Asosiasi Pengawasan
dan Pengembangan Kurikulum (ASCD).
Willingham, DT (2009). Mengapa Siswa Tidak Suka Sekolah?: Seorang Ilmuwan Kognitif
Menjawab Pertanyaan Tentang Cara Kerja Pikiran dan Apa Artinya bagi Kelas. Jossey-
Bass.
Asosiasi Riset Pendidikan Amerika, Asosiasi Psikologi Amerika, & Dewan Nasional
Pengukuran dalam Pendidikan. (2014). Standar Tes Pendidikan dan Psikologi. Asosiasi
Riset Pendidikan Amerika.
Downing, SM, & Haladyna, TM (2006). Buku Pegangan Pengembangan Tes. Routledge.

10

Anda mungkin juga menyukai