Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PERUMAHAN RAI(YAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KERANGKA ACUAN KER]A


(KAK)

Sub Kegiatan :

PENGUMPULAN DATA RUMAH BENCANA KEJADIAN


SEBELUMilYA'fANG BELUM TERTAfiiGANI

Pekerjaan

PENDATAAN -KUMAH KORBAN BENCANA KEJADIAN


SEBELUMNYA YANG BELUM TERTANGANI
DI KABUPATEN BARITO KUALA

TAHUN ANGGARAN 2024


KERANGKA ACUAN KERJA (KAIO

PE''TDATAAN RU MAH KO RBAN BE'I'I CAhI A KE] ADIAN SEBEI.U M NYA


YANG BELUM TERTANGANI DI KABUPATEN BARITO KUALA

1. Latar Belakang Bencana alam merupakan peristiwa alam yang menimbulkan


mitigasi atau resiko atau bahaya bagi kehidupan manusia. Di
Indonesia berbagai bencana alam seperti banjir, gempa bumi,
tsuRami, gerakan tanah, angin keneang, kebakai.an hutan, dan lain-
Iain sudah sering terjadi. Akibat yang ditimbulkan dari bencana
tersebut adalah kerugian berupa iiwa maupun harta benda manusia
dan kerusakan terhadap lingkungan. Potensi terhadap teqadinya
bencana untuk masa yang akan datang masih cukup besar dan
mungkin akan bertambah jenisnya, seperti pengaruh perubahan
penggunaan lahan dari lahan hutan atau pertanian menjadi
ka',vasan perrnukiman, maupun penentuan lokasi kairvasan
permukiman yang tidak sesuai.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi


Kalimantan Selatan, mulai mengimplementasikan pendataan rumah
terdampak bencana untuk membantu masyarakat yang huniannya
terdampak bencana alam,

Pemerintah ikut bertanggungjawab terhadap perlindungan


warganya yang terdampak bencana alam. Salah satu pendataan
yang diperlukan adalah bagaimana data rumah yang terdampak
bencana bisa segera diketahui.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Perumahan Ratcyat dan


Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan telah membuat
sebuah mekanisme yang efektif untuk membantu warga yang
terdampak bencana dalam hal perumahan dan permukiman. Melalui
mekanisme ini, masyarakat yang terdampak bencana diharapkan
dapat segera terbantu permasalahan tempat tinggalnya. Salah satu
upaya untuk membantu warga terdampak bencana adalah dengan
pendataan rumah terdampak bencana (Rutena).

2. Maksud dan Tujuan 2.1. Maksud:


Maksud kegiatan pendataan rumah korban bencana kejadian
sebelumnya adalah untuk melakukan pendataan rumah terdampak
bencana (Rutena) yang belum teftangani sebelumnya,

2.2. Tujuan :
Tujuan kegiatan pendataan rumah korban bencana adalah
terdatanya rumah terdampak bencana (Rutena) yang belum
teftangani sebelumnya.

3. Sasaran
Sasaran pendataan rumah korban bencana kgadian sebelumnya
yang belum tertangani di Kabupaten Barito Kuala adalah untuk:
- Teridentifikasinya lokasi rumah terdampak bencana (Rutena).
- Teridentifikasikannya kondisi rumah terdampak bencana
(Rutena).

Page 1 of4
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

4. Nama dan Organisasi Nama dan organisasi Pengguna Jasa adalah Bidang Perumahan
KPA I PPK Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi
Kalimantan Selatan selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

5. Sumber Pendanaan Sumber pendanaan, dibiayai oleh APBD Provinsi Kalimantan Selatan
pada Tahun Anggaran 2024

5. Lingkup, Lokasi, 6.1. Lingkup Kegiatan


Data dan Fasilitas Lingkup kegiatan ini meliputi :
6.1.1. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah dari Kegiatan Pendataan Rumah Korban
Bencana Kejadian Sebelumnya yang Belum Tertangani di
Kabupaten Barito Kuala.

6.1,2. Ruang Lingkup Kegiatan


Kegiatan Pendataan Rumah Korban Bencana Kejadian Sebelumnya
yang Belum Tertangani di Kabupaten Barito Kuala ini berpedoman
dengan kerangka kerja acuan yang meliputi beberapa tahapan.
Tahapan pekerjaan meliputi :
a. Persiapan Suruei Lapangan
b. Penelaahan materi bahan-bahan untuk pendataan perumahan
korban bencana.
c. Pembuatan daftar data primer dan data sekunder yang
diperlukan.
d. Persiapan model dan metode pengumpulan data.
e. Penyediaan peta dasar untuk kebutuhan pendataan.
f. Pembuatan program kerja Survei lapangan,
g. Felaksanaan Sui^vei Lapangan
h. Kompilasi Data Hasil Survei
i. Analisis hasil pendataan yang dilakukan,
j. Hasil pendataan rumah terdampak bencana (Rutena) yang
belum tertangani sebelumnya.

Pelaksanaan Pekerlaan harus dilakukan secara sistematis mulai


dari pengumpulan data yang relevan, analisis, dan evaluasi dari
data yang telah ada,

6.2 Data dan Fasilitas Penunjang


Data dan fasititas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Laporan dan Data
Dokumen Kontrak Penvedia Jasa Konstruksi,
Staf Pengawas Dinas Perkim / Pendamping dari Pejabat Pembuat
Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
/
sebagai pengawas atau pendamping counterpat atau project
officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi).

7. Pendekatan dan Metodologi Pendataan Rumah Korban Bencana Kejadian


Metodologi Sebelumnya Yang Belum Tertangani Kabupaten Barito Kuala ini
dilakukan melalui tahapan kegiatan, meliputi :
Page 2 of 4
KERANGKA ACUAN KERJA (KAIO

:r Darcirnen
r vr sru|Jur
r

Melakukan persiapan pelaKanaan menyangkut penyusunan


program kerja (alur pikir dan jadwal), penyusunan instrumen
pendapatan (kuesioner, peralatan, bahan dan tenaga) yang
akan dilibatkan.
b. Tahap Pengumpulan Data
1. Melakukan pengumpulan data primer :
Melalui survei lapangan terhadap rumah terdampak
bencana yang belum teftangani sebelumnya.
2. Melakukan pengumpulan data sekunder dari institusi
terkait data rumah terdampak bencana yang belum
tertangani sebelumnya sefta membuat kesimpulan hasil
analisis dan menyajikan prioritas rumah terdampak
bencana.
c. Metode Pendekatan
Tahap pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan Pendataan
Rumah Korban Bencana Kejadian Sebelumnya Yang Belum
Tertangani Kabupaten Barito Kuala ini dilakukan dengen
pendekatan yang sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup
d. Verifikasi data metode manual dan memverifikasi data sesuai
syarat-syarat perencanaan dalam pelaksana bantuan
sehingga tidak terjadi tumpang atau double pada masa
pelaksanaa n pekerjaan.

8. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 60 hari kalender
Pelaksanaan

9. Tenaga Ahli I Pelaksanaan peker;aan Pendataan Rumah Korban Bencana


Tenaga Terampil Kejadian Sebelumnya Yang Belum Teftangani Kabupaten Barito
Kuala pada dasarnya membutuhkan tenaga ahli yang kompeten
cjaiam bidang tersebut, maka untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan dengan baik maka dibutuhkan tenaga ahli dan tenaga
pendukung sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli
Team Leader/Tenaga Ahli Teknik Sipil/Tenaga Ahli Arsitektur
Kualiflkasi pendidikan minimal 51 Teknik SipillArsitektur
bersertifikat Ahli Muda berpengalaman minimal 1 tahun,
sebanyak 1 (satu) orang,
Sesuai dengan ketentuan maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki
sertifikat tenaga ahli SKA yang disahkan oleh LPJK dilengkapi
dengan, I1azah, KTP, NPWP serta Curiculum Vitae (pengalaman
di leng ka pi denga n referensi/su rat keteranga n, seftifi kat dll, ).
2. Tenaga Pendukung
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan selain dibutuhkan
tenaga ahli yang sudah berpengalaman sesuai dengan bidang
pekefiaan, dalam penyelesaian pekerjaan tersebut diperlukan
tenaga pendukung. untuk tenaga pendukung tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Surveyor sebanyak 5 (lima) orang minimal SLTAISMK dan
pengalaman 1 tahun
2) Operator komputer sebanyak 1 (satu) orang minimal
SLTA/SMK dan pengalaman 1 tahun

Page 3 of 4
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I O l{alrrrrrn 1. Laporan Pendahuluan, berisi :

Sesuai dengan ruang lingkup dalam t(AK ini keluaran dari


Pendataan Rumah Korban Bencana Kejadian Sebelumnya Yang
Belum Tertangani Kabupaten Barito Kuala adalah :

,/ Penajaman terhadap metodologi dan mangkaji


literatur Pendataan Rumah Korban Bencana Kejadian
Sebelumnya Yang Belum Teftangani Kabupaten Barito
Kuala.
,/ Pemahaman terhadap gambaran umum wilayah '
perencanaan.
{ Persepsi dasar lingkup pekeqaan
./ Metodologi dan Rencana kerja

2. Laporan Akhir, berisi :


Produk laporan akhir merupakan hasil Pendataan Rumah Korban
Bencana Kejadian Sebelumnya Yang Belum Teftangani Kabupaten
Barito Kuala adalah data dan informasi tentang Rumah Korban
Bencana Kejadian Sebelumnya Yang Belum Teftangani Kabupaten
Barito Kuala.

ll.Pendanaan Biaya untuk melaksanakan kegiatan Pendataan Rumah Korban


Bencana Kejadian Sebelumnya Yang Belum Tertangani Kabupaten
Barito Kuala dengan nilai PAGU sebesar Rp, 100.000,000,00-
(Seratus Juta Rupiah) dan HPS sebesar Rp. 99.972.000,00
(sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tuiuh Puluh Dua
Ribu Rupiah) dibebankan pada APBD Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun Anggaran 2024.

l2,Penutup Kerangka Acuan ini dibuat sebagai pedoman dan masukan bagi
konsultan dalam Pendataan Rumah Korban Bencana Kejadian
Sebelumnya Yang Belum Teftangani Kabupaten Barito Kuala.

Banjarbaru, Januari 2024

Kuasa Pengguna Anggaran


Bidang Perumahan
Perumahan Rakyat
n Permukiman
n Selatan
Hl!r,Q

r'{*liYA{

200504 taLT

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai