5. Riwayat Kontrasepsi
a. Pernah KB : Tidak Pernah
b. Jenis :-
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Menular : Tidak ada
b. Riwayat Penyakit Menurun : Tidak ada
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi
1) Pola Makan
Pagi : 1 porsi nasi, sayur tumis, ayam dan apel
Siang : 1 porsi nasi, sayur sop, ikan dan melon
Malam : 1 porsi nasi, sayur kuah , telur, dan jeruk
b. Pola Eliminasi
1) BAB : 1x/ hari konsistensi lembek warna kuning
khas feses
2) BAK : 6-7 kali/hari, warna urine kuning
jernih, bau khas urine
c. Personal Hygine
1) Gosok gigi : 2x/hari
2) Mandi : 2x/hari
3) Ganti pakaian dalam : 3x/hari
4) Mencuci Rambuk : setiap 2 hari sekali
d. Aktifitas Sehari-hari
1) Kegiatan : Melakukan pekerjaan rumah tangga
2) Olahraga : Jarang
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis, GCS :4/6/5
c. Tanda - tanda vital
1) RR : 24 x/m
2) Nadi : 95 x/m
3) Suhu : 36,7 0 c
4) TD : 96/54 mmHg
2. Antropometri
a. BB : 58 Kg
b. TB : 159 Cm
c. Lila : 23,5 Cm
d. IMT : 23,01 Cm
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Wajah simetris
i. Abdomen
TFU : 1 Jari diatas pusat
Kontraksi uterus : Kurang adekuat
k. Ekstremitas
Ekstremitas Atas : Kuku-kuku pucat, perabaan dingin,
dan tidak ada oedema, reflek patella
+/+
C. ANALISA DATA
P1A0 Post Partum Spontan 5 Jam dengan HPP e.c Sisa Plasenta
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu dan suami hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu
mengalamai presyok hemorrhagic ditandai dengan TD: 96/54 mmHg dan N:
95x/m serta perdarahan sisa plasenta di dalam rahim ibu menjadi penyebab
perdarahan yang ibu alami.
Rasionalisasi : Pasien dan keluarga berhak mendapatkan informasi mengenai
hasil pemeriksaan dirinya dan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap
dirinya (Permenkes RI, 2018). Etiologi atau penyebab terjadinya perdarahan
post partum yaitu atonia uteri, luka jalan lahir, retensio plasenta atau sisa
plasenta, dan gangguan pembekuan darah. Perdarahan yang terjadi kurang 24
jam persalinan ini disebut perdarahan postpartum Sisa plasenta menghalangi
kontraksi uterus sehingga pembuluh darah pada lokasi perlekatan plasenta
masih terbuka, mengakibatkan terjadinya perdarahan yang terus menerus.
(Setyarini dan Suprapti, 2016).
Evaluasi : ibu dan keluarga memahami penyebab perdarahan yang dialaminya
dan mengerti yang dijelaskan bidan