Anda di halaman 1dari 27

K E LO M P O K 3


NEW S
CHALLENGE
Group 3

OUR MEMBER

Yeptira Muhammad Ricky Ainul Aqmarina


ni Revaldi Akbar Arya P. Muhaidir M. Ishmah J.
Sari
1906456673 2006500800 2006555850 2006554955 1906417602
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

01 ABOUT THE CASE

02 SWOT ANALYSIS

03
PORTER’S FIVE FORCES ANALYSIS
TABLE OF
CONTENT 04 PESTEL ANALYSIS

05 THE SOLUTIONS
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

ABOUT THE
CASE
Pada tahun 2014, CEO baru Burberry menghadapi lingkungan yang
berubah dan gangguan digital dalam industri fashion luxury. Brand
image Burberry telah meningkat pesat selama dekade terakhir.
Namun, beberapa perubahan pada dunia fashion berdampak
signifikan pada industri fashion luxury secara keseluruhan. Fast
fashion, teknologi digital, dan saluran komunikasi baru telah
mengubah cara beroperasi merek-merek luxury terkemuka.
Industri fashion mengalami pertumbuhan keuangan dari tahun ke
tahun. Burberry dan merek mewah lainnya terus menjadi trendsetter
di industri fashion ini. Namun, perusahaan-perusahaan fashion
mewah perlahan-lahan kehilangan sebagian kekuatan dan kendali
mereka, baik secara artistik maupun finansial. Strategi bisnis
Burberry diperlukan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
berubah ini. Burberry harus merespon tren fashion global terkini dan
meningkatkan komunikasi mereknya.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

STRENGTHS WEAKNESSES
Strength atau kekuatan adalah hal yang Weakness atau kelemahan adalah hal
mendukung bisnis dan berasal dari yang menjadi penghambat bagi
internal perusahaan. Kekuatan dapat perusahaan dalam menjalankan bisnis,
dikontrol dan diubah oleh perusahaan itu dan berasal dari internal perusahaan.
sendiri. Kelemahan dapat dikontrol oleh
perusahaan.

Opportunity atau peluang adalah hal Threat atau ancaman adalah hal
eksternal yang dapat dimanfaatkan untuk eksternal perusahaan yang mengancam
bisnis, atau hal-hal di luar perusahaan bisnis. Perusahaan dapat berlindung dari
pada pasar yang lebih besar. Perusahaan ancaman, tetapi tidak dapat mengubah
dapat memanfaatkan peluang, tetapi ancaman tersebut.
tidak dapat mengubahnya.

OPPORTUNITIES THREATS
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Strengths

Sebagai perusahaan premium yang beroperasi secara


international, Burberry dikenal publik berfokus pada
desain kualitas dan selebritis status. Burberry memiliki
lini produk yang luas untuk pakaian pria dan wanita.
Burberry telah dikenal melalui keterlibatannya dalam
berbagai event ekspedisi, olahraga, ataupun hiburan
lainnya.
Burberry juga memiliki jaringan ritel, grosir, dan
saluran lisensi yang sangat besar seperti Jepang dan
Spanyol.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Weaknesses

Burberry memiliki produk dengan harga premium di semua


segmen, meskipun harga memiliki kualitas namun hal tersebut
membuatnya hanya dapat dijangkau oleh beberapa pelanggan
saja. Hal ini menjadi weakness dari Burberry karena beberapa
pelanggan yang ingin mempunyai gaya hidup fashion tidak
mampu membeli produk Burberry.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Opportunities

Burberry memiliki kekuatan di bidang digital. Bisa dibilang, Burberry


merupakan pemimpin dalam teknologi digital. hal ini dapat dimanfaatkan
sebagai peluang bagi Burberry untuk mengembangkan bisnis di industri
produk mewah dan terus memimpin pasar.
Burberry memiliki IQ Digital 141 sesuai Indeks Peringkat Fashion L2 tahun
2015. Burberry berada pada peringkat satu. Hal ini merupakan peluang
besar bagi Burberry untuk terus menjadi pemimpin di industri produk
mewah.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Threats

Berikut beberapa hal yang dapat menjadi ancaman terhadap


Burberry, yaitu:
- pemalsuan produk;
- kompetisi dari merek mewah lainnya seperti Kering, LVMH,
Hermes, Prada, dan Chanel;
- aktivitas Webrooming yang dilakukan customer;
- konsep bisnis fast fashion;
- penurunan perekonomian yang menurunkan kemampuan
daya beli; dan
- fluktuasi nilai tukar.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

PORTER’S 5 FORCES

Bargaining Power of
Threat from new entrants
Buyers (Customers)
Tekanan kompetitif yang berasal
Tekanan kompetitif yang berasal
dari ancaman munculnya
dari kekuatan daya tawar
pendatang baru di industri
buyer/pelanggan

Competitive
Rivalry
Bargaining Power of suppliers Threat from Substitutions
Product
Tekanan kompetitif yang berasal
Tekanan kompetitif yang berasal
dari kekuatan daya tawar
Tekanan kompetitif yang dari produsen produk substitutif
supplier/pemasok
berasal dari perusahaan lain
dalam insdustri yang sama
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Rivalry Among Competing Seller


Burberry dan perusahaan fashion luxury berkompetisi merebut hati pelanggan. Kompetitor
Burberry di antaranya:
1. Kering – perusahaan merek ternama Gucci, Bottega, Veneta, Yves Saint Laurent,
Alexander McQueen, Balenciaga, dan lain-lain ini menjadi kompetitor terkuat Burberry
saat ini. Gucci merupakan brand luxury Kering yang terbesar. Kering telah merambah
wilayah digital dalam pemasaran produknya.
2. Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH) - Perusahaan merek Louis Vuitton, Donna Karan,
Givenchy, dan lain-lain ini juga kompetitor Burberry. LVMH berkolaborasi dengan
JCDecaux, perusahaan periklanan, untuk memasang papan iklan digital HD di Bandara JF.
Kennedy, bandara tersibuk di dunia.
3. Hermes – Perusahaan pemilik merek Hermes ini fokus pada penggunaan teknologi untuk
diferensiasi melalui bebrapa produk dan layanan yang unik. Hermes melakukan
partnership dengan Apple Smartwatch dalam hal desain.
4. Prada – perusahaan pemilik merek Prada, Miu Miu, Church's, dan Car Shoe juga mengikuti
perusahaan pendahulunya dalam melakukan pemasaran melaluui digital content.
5. Chanel – perusahaan pemilik merek Chanel, Eres, dan Seven Ateliers mengusung tema
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Threat From New Entrants

• Dibutuhkan modal yang tinggi untuk beroperasi di industri sehingga


pendatang baru akan kesulitan untuk membangun bisnis akibat dari
pengeluaran yang tinggi juga.
• Dengan skala ekonomi yang dimiliki serta strategi diferensiasi produk
milik Burberry yang kuat juga menciptakan hambatan masuk bagi
pendatang baru karena akan membuat pengeluaran lebih besar untuk
mencapai skala ekonomi yang serupa dan memproduksi produk yang
beragan dan berbeda dengan kualitas yang sangat baik.
• Terdapat sejumlah organisasi non-profit yang mengawasi industri merek
mewah. Organisasi tersebut tidak hanya mengatur standar industri,
namun juga mengatur tentang kegiatan-kegiatan bagi para pelaku
industri. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi pendatang baru yang
ingin memiliki pengaruh besar dalam industri tersebut.
• Pendatang baru mendapatkan akses terhadap jaringan distribusi yang
relatif luas dan mudah sehingga terdapat ancaman dari pendatang baru
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Bargaining Power of Suppliers

• Jumlah pemasok di dalam industri banyak sehingga pemasok tidak memiliki kontrol terhadap harga
dan membuat kekuatan penawaran pemasok rendah.
• Biaya peralihan yang relatif rendah akibat dari keseragaman kualitas terhadap produk yang diminta
dari pemasok. Dengan biaya peralihan yang rendah, para pelaku industri merek mewah dapat
dengan mudah berpindah pemasok.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Bargaining Power of Buyers


(Customers)
Burberry memiliki 3 segmen pelanggan, yaitu:
1. Absolute, permintaan dari segmen pelanggan ini tidak dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian, segmen ini lebih mementingkan pengalaman berbelanja
eksklusif yang membedakan dari brand lainnya.
2. Aspirational, segmen ini cepat dipengaruhi oleh perubahan variasi, kualitas, dan
desain.
3. Accesible, keterbatasan pendapatan pada segmen ini mempengaruhi
fleksibilitas barang yang dapat dibeli.
Namun secara keseluruhan, bargaining power customer cenderung rendah, karena
Burberry memberikan layanan personalisasi yang berbeda dan nilai eksklusivitas
produk Burberry membedakannya dari brand-brand lain, sehingga customer akan
berpikir ulang untuk beralih pada brand lainnya.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Threat from Substitutions


Product
Ancaman produk substitusi lemah dalam industri ini karena
hanya sedikit barang substitusi yang diproduksi di pasar
burberry beroperasi, mungkin terdapat beberapa produk
yang mampu menjadi substitusi produk burberry tetapi
kualitasnya tidak sebagus produk burberry, jika kualitasnya
bagus maka harganya akan mahal sehingga pelanggan
tetap tidak akan menggunakan produk substitusi.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Economic Factors
Mencakup pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, tingkat
inflasi, suku bunga, pendapatan konsumen, PDB, dan lain-
lain yang berhubungan dengan ekonomi

Political Factors Social Factors


Analisis sejauh mana kebijakan pemerinrah Karakteristik target pasar seperti
dapat berdampak pada perusahaan dan demografis, norma, adat istiadat, nilai-
merek dagang nilai populasi organisasi di mana

PESTEL organisasi beroperasi, termasuk tren


populasi
ANALYSIS
Environmental Factors Technological Factors
Aspek ekologi dan lingkungan seperti cuaca, Insentif teknologi, tingkat inovasi,
iklim, penyeimbang lingkungan, dan otomatisasi, aktivitas penelitian dan
perubahan iklim yang terutama dapat pengembangan, perubahan teknologi
memengaruhi industri dan jumlah kesadaran teknologi yang
dimiliki target pasar
Legal Factors
Regulasi dan hukum yang harus dipatuhi perusahaan
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Political Factors

Burberry beroperasi di seluruh dunia, karena beroperasi dalam skala besar di


negara-negara ini, ia perlu mematuhi berbagai aturan dan regulasi yang ditetapkan
oleh berbagai negara. Semakin tinggi stabilitas politik suatu negara, semakin baik
pula kemudahan operasinya. Bisnis Burberry dipengaruhi oleh beberapa faktor
politik. Tarif pajak yang tinggi yang dikenakan oleh perusahaan tertentu atas
barang-barang asing telah menyebabkan kenaikan biaya, yang mengarah pada
profitabilitas yang lebih rendah. Di negara berkembang dan terbelakang tertentu,
ada berbagai salinan pertama dari merek yang tersedia, yang selanjutnya
mempengaruhi dan mengganggu penjualan sampai batas tertentu. Negara-negara
ini adalah negara di mana aturan dan regulasi terkait penyalinan produk bersifat
lunak.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Economic Conditions
Dengan meningkatnya penggunaan internet di
masyarakat berdampak juga pada pertumbuhan
online shopping yang meningkat. Penjualan online
mencapai 7% dari pendapatan belanja pada tahun
2015, hampir menggandakan online penetration sejak
2012. Luxury brand yang ingin tetap kompetitif perlu
mengenali tren ini dan memasukkan belanja online ke
dalam strategi penjualan masa depan mereka. Dapat
dilihat pada grafik, penjualan online luxury goods tiap
tahunnya selalu meningkat. Pada tahun 2018 luxuy
goods market online tumbuh mencapai 22%, dimana
penjualan online mewakili 10% dari semua penjualan
barang mewah. Agar Burberry tetap kompetitif dalam
personal luxury market, strateginya perlu
mempertimbangkan dan menyelaraskan dengan tren
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Economic Conditions
Bisnis Burberry sangat dipengaruhi oleh seringnya perubahan
nilai tukar di Inggris. Nilai tukar euro memainkan peran penting
dalam finansial results dan growth forecast.
Mengapa?
 Pemain utama industri barang mewah pribadi berbasis di
Eropa, pasar terbesar ketiga untuk pembelian barang mewah
setelah AS dan Jepang.
 Penawaran belanja bebas pajak bagi wisatawan yang
mengunjungi Eropa-terutama dari Cina dan AS, where the
currency was strengthened in comparison to the euro-
supported sound growth in the European market
Dengan nilai tukar yang terus mengalami fluktuasi bisnis
Burberry tentunya juga akan terpengaruh, sehingga penting bagi
Burberry untuk memantau tingkat inflasi yang terjadi.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Sociocultural Forces
Dengan berkembangnya teknologi, lebih dari 50% penduduk dunia telah menggunakan sosial media. Burberry
perlu memanfaatkan hal ini dengan menggunakan Facebook, Twitter, atau Instagram untuk menghubungkan dan
mempromosikan brand selain melalui iklan atau media tradisional. Meskipun Burberry secara efektif telah
menggunakan dan melibatkan pelanggan di media sosial, namun impactnya masih kalah dibanding brand
pesaingnya, sebagaimana dapat dilihat pada tabel. Burberry perlu meningkatkan online presencenya dengan
memberikan konten eksklusif dan menarik yang membantu menghasilkan identitas brand yang positif.
Company Facebook Twitter Instagram
(likes) (followers) (followers)
Burberry 17,5 juta 8,2 juta 18,1 juta
Gucci 20 juta 6,1 juta 43,6 juta
Louis Vuitton 24 juta 7,7 juta 43,4 juta
Hermes 3,4 juta 97,9 ribu 10,6 juta
Prada 7,1 juta 1,3 juta 26,2 juta
Chanel 22,8 juta 13,2 juta 43,6 juta
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Sociocultural Forces
• Orang-orang membelanjakan jauh lebih banyak untuk luxurious intangible seperti safaris dan liburan
karena konsumen memilih untuk splurge memories dibandingkan membeli tas tangan dan jam tangan.
Dengan pergeseran budaya ini, meningkat pula permintaan akan luxury in-store experience sebagai
aspek berbelanja personal luxury goods.
• Industri luxury memiliki tiga segmen pelanggan yaitu absolute, aspirational dan accessible. Sepanjang
tahun, segmen pelanggan aspirational dan accessible tumbuh pada tingkat yang lebih cepat daripada
segmen absolute. Perubahan dalam permintaan pasar secara keseluruhan ini memengaruhi bagaimana
brand luxury memasarkan produk mereka untuk mengamankan penjualan sekaligus melindungi citra
brand mereka. Selain itu rata-rata konsumen jauh lebih educated dan well-travelled dibanding
sebelumnya sehingga konsumen had developed a taste for the finer things in life.
Setiap segmen pelanggan telah memiliki banyak pengetahuan mengenai brand luxury, kualitasnya,
produksinya, dan image brand yang ditampilkan.
• Burberry perlu mempertimbangkan bagaimana perubahan industri akan memengaruhi pendekatan
yang akan diambil terbaik untuk setiap grup ini.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Technological Forces

Dalam hal perbandingan kinerja digital dari perusahaan barang mewah, Burberry dan
perusahaan kompetitor setiap tahunnya dipertimbangkan dalam indeks IQ Digital Fashion
L2, peringkat yang membantu mengukur kinerja digital merek mewah dan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan merek tersebut.
Burberry dalam Indeks IQ Digital Fashion L2 menempati peringkat satu dengan IQ Digital
141. Kompetitor terdekatnya, yaitu Louis Vuitton (dari perusahaan LVMH) berada di
peringkat empat, tiga peringkat di bawah Burberry.
Hal ini menunjukkan bahwa digital teknologi merupakan kekuatan dari Burberry yang harus
dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis produk mewah.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Environmental Forces

Tidak ditemukan informasi terkait kondisi yang berhubungan dengan lingkungan alam yang
mempengaruhi bisnis proses Burberry dalam pasar industri merek mewah.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Legal & Regulatory Forces


Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan
sustainability, brand perlu berwawasan lingkungan
untuk tanggung jawab sosial. Pemerintah juga akan
mengeluarkan regulasi untuk mengendalikan emisi
karbon. Di tahun 2020 Dow Jones Sustainability Indeks
(DJSI) telah mencantumkan Burberry sebagai salah
satu organisasi dengan kinerja terbaik untuk
sustainability di sektor selama 6 tahun berturut-turut.
Peringkat kedua secara keseluruhan di sektor Textiles,
Apparel & Luxury Goods', perusahaan mengamankan
posisi terdepan dalam kategori Product Stewardship
and Social Reporting. (Burberry Website)
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

Legal & Regulatory Forces


Untuk memastikan keberhasilannya, Burberry harus mematuhi
undang-undang hukum negara tempatnya beroperasi. Seperti
berbagai peraturan anti-fraud, labour laws and employment laws,
atau kebijakan terkait produk yang berlaku di tiap negara. Undang-
undang hukum yang menguntungkan memiliki efek positif pada
kinerja Burberry, sedangkan peraturan yang tidak menguntungkan
dapat membahayakan profitabilitas perusahaan. Jika salah satu dari
undang-undang ini dilanggar, perusahaan harus menghadapi tuntutan
hukum dari berbagai pemangku kepentingan, dan memperbaiki citra
brand yang buruk cukup sulit.
ABOUT SWOT PORTER PESTEL SOLUTIONS

THE SOLUTIONS
Berdasarkan hasil analisis analisis SWOT, Porter's 5 Forces, dan PESTEL, dalam menghadapi disruptive change,
Burberry dapat melakukan planning sebagai berikut:

• Menyesuaikan competitive strength dengan tren industri


luxury market.
• Mengelola transfer pricing risk dalam memitigasi risiko
perubahan nilai tukar.
• Meningkatkan digital marketing untuk memperkuat
branding.
• Memperhatikan kebijakan atau pendekatan dalam merespon
fast fashion.
• Memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan luxury
producy.
• Mewujudkan perencanaan dan pengelolaan sumber daya
THANK YOU
Reference:
• Blocher, Edrward J., Stout, David E., Juras, Paul E., and
Smith, Seteven, Cost Management: A Strategic
Emphasis, 8th Edition, McGrawHill, 2018
• Jarosinski, Marta, Burberry’s New Challenge, Ivey
Publishing, 2017

Anda mungkin juga menyukai