Kelas : 96
Objek : Takut
Tempat : Jakarta
Deskripsi
Lirik :
Sudah di kepala dua, harus mulai dari mana? Mengorbankan waktu tidur
Ambisiku bergejolak, Ku tak tahu apa lagi yang 'kan ku kejar
(Back to Reff)
Antusias tak karuan
Banyak mimpi-mimpi yang 'kan ku kejar Bridge:
Maaf jika belum seturut yang dipinta
Lika-liku perjalanan Maaf jika seperti tak tahu arah
Ku terjebak sendirian Aku sudah dewasa, Aku sudah kecewa
Tumbuh dari kebaikan, bangkit dari Memang tak seindah yang ku kira
kesalahan
Berusaha pendamkan kenyataan bahwa Aku sudah dewasa, Aku sudah kecewa
Memang tak seindah yang ku kira
Reff: Engkau tetap bernafas, meski sering tercekat
Takut tambah dewasa, Takut aku kecewa Engkau tetap bernafas, dan langkahmu 'kan
Takut tak seindah yang ku kira terasa bebas
Takut tambah dewasa, Takut aku kecewa Dan hatimu 'kan terasa bebas
Takut tak sekuat yang ku kira Dan jiwamu 'kan terasa bebas
Aku tetap bernafas, meski sering tercekat
Aku tetap bernafas, meski aku tak merasa
bebas
Bersama Nino Kayam, Gita berbagi cerita tentang kisahnya di balik perjalanan terciptanya lagu
'Takut'. Lagu ini berangkat dari keresahan yang ia rasa karena kini usianya masuk di kepala dua.
Gita merasa takut ia tambah dewasa, takut kehilangan teman-teman yang selalu menemaninya,
takut kalau harus menanggung tanggung jawab yang lebih besar, ditambah teman-teman yang
selalu membantunya perlahan hilang silih berganti. Namun, di samping ketakutan, Gita juga
memupuk semangat dalam lagu ini. Semangat untuk terus menghadapi segala rasa takut dan
keresahan ketika tumbuh dewasa.
'Aku tetap bernafas, meski sering tercekat' menjadi lirik yang menggambarkan bagaimana
keadaan yang sedang dihadapinya. Gita yakin siapa pun akan tetap berusaha, tetap mampu
menjalani segala hal hingga semua keadaan membaik, asal ada keinginan, dan semangat.