Disusun Oleh :
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1. Bagaimana biografi Al-Razi?................................................................1
2. Apa saja Karya-karya Al-Razi?............................................................1
3. Bagaimana Pemikiran Filsafat Al-Razi?...............................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Biografi Al-Razi............................................................................................2
B. Karya-karya Al-Razi.....................................................................................3
C. Pemikiran Filsafat Al-Razi............................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat diragukan lagi bahwa ada pemikiran filsafat yang
tumbuhdalam Islam yang mempunyai banyak tokoh dan aliran, problematika
danteori, di samping berbagai kekhususan dan keistimewaanya.1
Salah satu darialiran tokoh dan aliran dalam filsafat Islam adalah Al-
Razi. Al-Razi selama iniabad ke 12 dan 13 saat perkembangan teologi terus
meluasnya beliau termasuksalah satu tokoh yang menentang literalisme dan
tradisionalisme ibn Hasyimdan Ibnu Taimiyah. 2 Beliau juga termasuk seorang
rasionalis murni yang selaluMengkritik hasil dari pemikiran karya orang
lain. Untuk lebih mengerti secaraakan dibahas secara mendalam pada pembahasan
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi dari Al-Razi?
2. Apa saja karya-karya Al-Farabi?
3. Bagaimana pemikiran filsafat Al_razi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi dari Al-Razi
2. Untuk mengetahui karya-karya Al-Razi
3. Untuk mengetahui pemikiran filsafat Al-Razi
1
Ibrahim Madkour, Aliran dan Teori Filsafat Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 2004),
Cet.3,hlm.1
2
Majid Fakhry, Sejarah Filsafat Islam: Sebuah Peta Kronologis (Bandung : Mizan
MediaUtama, 2002), Cet.2,hlm.121.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Al-Razi
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria bin
Yahya al-Razi. Di Barat dikenal dengan Rachel. Ia lahir di Ray dekat
Teheran pada 1 Sya'ban 251 H (865 M). Ia hidup pada pemerintahan
Dinasti Saman (204-395 H). pada masa mudanya, ia laki-laki jadi tukang
intan, penukar uang, dan sebagai pemusik kecapi. Singkatnya, Al-Razi
adalah seorang yang ulet dalam bekerja dan belajar, makanya tidak heran
kalau dia tampak menonjol dibandingkan rekan-rekannya semasanya,
bahkan ia sangat tenar. Di kota Ray ini ia belajar kedokteran kepadaAli ibn
Rabban al-Thabari (192-240 H/ 808-855 M), belajar filsafat kepada Al-
Balkhi, seorang yang senang mengembara, mengusai filsafat, dan ilmu-
ilmu kuno. Ia juga belajar matematika, astronomi, sastra dan kimia.3
B. Karya-karya Al-Razi
Al-Razi termasuk seorang filsof yang rajin belajar dan menulis
sehingga tidak heran ia banyak menghasilkan karya tulis. Dalam
autoboigrafinya pernah ia katakan bahwa ia telah menulis tidak kurang
dari 200 buah karya tulis dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. 5 karya
tulisnya dalam bidang kimia yang terkenal ialah Kitab al-Asrar yang
5
M.M. Syafi’i, The History of Muslim Philosophy (Bandung: Penertbit Mizan, 1993),.
Hlm. 436
diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Geard fo Cremon. Dalam bidang
medis karyanya yang terbesar ialah al-Hawi yang merupakan ensiklopedia
ilmu kedokteran, diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul
Continens yang tersebar luas dan menjadi buku pegangan utama di
kalangan kedokteran Eropa sampai abad ke 17 M. bukunya dibidang
kedokteran juga ialah Mansuri Liber al-Mansoris 10 jilid disalin ke dalam
berbagai bahasa barat sampai akhir abad XV M. kitab al-Judar wa al-
Hasbab tulisannya yang berisi analisis tentang penyakit cacar dan campak
beserta pencegahannya, diterjemahkan orang ke dalam berbagai bahasa
barat dan terakhir ke dalam bahasa inggris tahun 1847M, dan dianggap
buku bacaan wajib ilmu kedokteran barat. Kemudian buku-bukunya yang
lain ialah al-Thibb al-Ruhani, al-Sirah al-Falsafiah, dan lainnya. Sebagian
karya tulisnya telah terkumpulkan menjadi satu kitab bernama al-Rasa’il
falsafiyyat yang banyak dikutip dalam buku ini.
Allah adalah Maha Pencipta dan Pengatur seluruh alam ini. Alam
diciptakan Allah bukan dari tiada, tetapi dari sesuatu yang telah ada.
Karena itu, alam semestinya tidak kekal, sekalipun materi pertama kekal,
sebab penciptaan di sini dalam arti di susun dari bahan yang telah ada.
Jiwa universal merupakan al-mabda’ al-qadim al-sany (sumber
kekal yang kedua). Pada benda-benda alam terdapat daya hidup dan gerak,
sulit diketahui karena ia tanpa bentuk yang berasal dari jiwa universal
yang juga bersifat kekal.8 Begitu pula Allah menciptakan akal. Ia
merupakan limpahan dari Allah, tujuan penciptaannya untuk menyadarkan
jiwa yang terlena dalam fisik manusia, bahwa tubuh itu bukanlah tempat
yang sebenarnya, bukan tempat kebahagiaan dan tempat abadi.
Kesenangan dan kebahagiaan yang sebenarnya adalah melepaskan diri dari
materi dengan jalan filsafat.9
7
Harun Nasution, Filsafat Dan Mistisisme Dalam Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang,
1992), hlm.22.
8
Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam, (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 1999),
hlm.26-27.
9
Sirajuddin Zar, Filsafat Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 1994), hlm. 118.
volume, pengumpulan atom-atom itu tidak bisa menjadi suatu yang
terbentuk. Bila dunia dihancurkan, maka ia juga terpisah-pisah dalam
bentuk atom-atom. Materi itu kekal karena tidak mungkin menyatakan
bahwa sesuatu berasal dari ketiadaan. Materi yang padat sekali menjadi
substansi bumi, yang lebih renggang dari pada unsur bumi menjadi unsur
air, yang lebih renggang lagi udara dan yang terrenggang api.10
2. Filsafat Moralnya
10
Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam, (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 1999),
hlm. 27.
11
Sirajuddin Zar, Filsafat Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 1994), hlm. 119-120.
berada dibawah kendali akal dan agama. Ia memperingatkan bahaya
minuman khamar yang dapat merusak akal dan melanggar ajaran agama,
bahkan dapat mengakibatkan menderita penyakit jiwa dan raga yang pada
gilirannya menghancurkan manusia. Kebahagian menurut Al-Razi adalah
kembalinya apa yang telah tersingkir karena sesuatu yang berbahaya.
Misalnya orang yang meninggalkan tempat yang teduh menuju tempat
yang disinari panas matahari, akan senang ketika kembali ke tempat yang
teduh tadi. Dengan alasan ini kata Al-Razi, para filsuf alam
mendefinisikan kebahagiaan sebagai kembali pada alam.
3. Filsafat Kenabian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemikiran kefilsafatan Al-Razi terdapat lima hal yang kekal didunia ini
yaitu: Allah Ta’ala, Jiwa Universal, Materi pertama, Ruang Absolut dan
Masa Absolut. Pemikiran ini tergolong tidak lazim dalam pemahaman
ketauhidan dalam Islam. Begitu juga dalam hal moral, tingkah laku
seseorang mestilah berdasarkan akal, hawa nafsu juga harus dikendalikan
oleh akal. Penulis melihat akal bagi Al-Razi sangatlah istimewa
dibandingkan agama sehingga ia juga tidak mempercayai kenabian bahkan
ia berpendapat keberadaan Nabi dapat menjadi pertentangan umat dimuka
bumi karena hanya ajaran Nabi masingmasingnyalah yang benar bahkan
Al-Razi menyebutkan bahwa Nabi tidak berhak mengklaim dirinya
seorang yang memiliki keistimewaan khusus baik pikiran, maupun rohani,
karena semua orang sama hal ini merupakan keadilan Tuhan serta hikmah-
Nya tidak membedakannya antara seseorang dengan lainnya, perbedaan
timbul karena berlainan pendidikan dan berbeda suasana perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA