Anda di halaman 1dari 13

ISU-ISU DALAM MATERI PEMBELAJARAN OLAHRAGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran


Olahraga

Oleh:

Kelompok 1

Delfi Triyani 2205135829

Deny Dwie Al Fiansyah 2205113108

Kanesa Irma Zahara 2205110573

Dosen Pengampu:

Wedi S., S. Si., M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kemudahan dan nikmat-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Sistem Energi Aerobic Dan Anerobik” ini dapat diselesaikan dengan baik guna
melengkapi tugas mandiri ujin akhir semester.

Penulis megucapkan terima kasih kepada bapak Wedi S., S. Si., M. Pd.
sebagai dosen mata kuliah Penilaian Pembelajaran Olahraga yang telah banyak
memberikan petunjuk dan arahan selama ini sehingga penyususan makalah dapat
dibuat dengan baik. Dalam penyelesaian makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan baik pada penulisan dan materi mengingat kemampuan
penulis yang terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Saya juga menyadari
akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan, dan kekurangan pasti milik
kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 4 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2.1 Materi Pembelajaran Olahraga ............................................................................... 3
2.2 Fungsi dan Tujuan Materi Pembelajaran Olahraga ................................................. 4
A. Fungsi Materi pembelajaran Olahraga ................................................................. 4
B. Tujuan Materi Pembelajaran Olahraga ................................................................ 5
2.3 Isu-Isu Dalam Materi Pembelajaran Olahraga ........................................................ 6
2.4 Contoh Isu-Isu Materi Pembelajaran Olahraga ....................................................... 7
BAB III ........................................................................................................................... 9
PENUTUP ...................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Isu adalah sebagai suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang
dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan
penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal atau dapat
menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislatif atau perundangan
menurut Hainsworth & Meng .Sedangkan menurut Barry Jones & Chase isu
adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya.
Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-
harapan para stakeholder.

Materi pembelajaran ini biasanya bahan yang terlepas dari disiplin


keilmuan guru, tetapi dapat digunakan sebagai bahan penunjang dalam
penyampaian materi pembelajaran pokok. Pemakaian materi pembelajaran
penunjang ini harus disesuaikan dengan materi pembelajaran pokok yang
dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua
peserta didik (Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, 2002). Pendidik dituntut
untuk dapat menguasai materi pembelajaran, baik materi pokok maupun materi
pelengkap atau penunjang. Materi pembelajaran pokok adalah materi
pembelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh pendidik sesuai
dengan profesinya (disiplin ilmunya). Sedangkan materi pembelajaran pelengkap
atau penunjang adalah materi pembelajaran yang dapat membuka wawasan
seorang pendidik agar dalam membelajarkan dapat menunjang penyampaian
materi pembelajaran pokok

Olahraga di sekolah dipandang sebagai alat pendidikan yang mempunyai


peran penting terhadap pencapaian tujuan belajar mengajar secara keseluruhan.
Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan jasmani merupakan
salah satu pelajaran yang wajib diajarkan baik di Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan materi pembelajaran olahraga?
2) Apakah fungsi dan tujuan dari materi pembelajaran olahraga?
3) Apakah yang dimaksud dengan isu materi pembelajaran olahraga?
4) Apa saja contoh isu materi pembelajaran olahraga?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat kita tarik tujuan dari penulisan
makalah ini adalah

1) Mengetahui dan memahami apa itu materi pembelajaran olahraga


2) Mengetahui fungsi dari materi pembelajaran olahraga
3) Mengetahui tujuan dari materi pembelajaran olahraga
4) Mengetahui apa itu isu dalam materi pembelajaran olahraga
5) Mengetaui apa saja isu dalam materi pembelajaran olahraga

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Materi Pembelajaran Olahraga


Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
(instructional material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan. Menurut National Center for Vocational Education Research Ltd ada
tiga pengertian materi pembelajaran yaitu: 1) merupakan informasi, alat dan teks
yang diperlukan guru/ instruktur untuk perencanaan dan penelaah inplementasi
pembelajaran; 2) segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/
instruktur dalam kegiatan belajar mengajar di kelas; 3) seperangkat substansi
pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok yang utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam proses pembelajaran.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari


keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran
dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar. Artinya materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya
materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta indicator.

Pembelajaran jasmani merupakan suatu pembelajaran di sekolah yang


melibatkan siswa untuk aktif bergerak dan juga bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga
dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka
mencapai pendidikan nasional. Menurut Mustafa dan Dwiyogo (2020)
menyebutkan bahwa “Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan disekolah
merupakan tujuan pengajar untuk membuat perserta didik bugar, dan dapat
membantu perserta didik menciptakan gerakan baru yang didapatkan di
pembelajaran penjas”. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan juga pada
hakikatnya adalah suatu proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental, serta emosional.

3
2.2 Fungsi dan Tujuan Materi Pembelajaran Olahraga

A. Fungsi Materi pembelajaran Olahraga


Menurut Prastowo dalam Lestari (2011: 8), berdasarkan strategi
pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu sebagai berikut:

1) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:

a) Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan


pengendalian proses pembelajaran.

b) Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.

2) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain:

a) Sebagai media utama dalam proses pembelajaran

b) Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses


peserta didik dalam memperoleh informasi

c) Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya

3) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:

a) Sebagai bahan yang terintegrasi dalam proses belajar kelompok, dengan


cara memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi
tentang peran orang- orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta
petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri.

b) Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang


sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motifasi belajar siswa.

Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses pembelajaran yang dapat
membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru tidak
terlalu banyak menyajikan materi. Di samping itu, bahan ajar dapat menggantikan
sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan
memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan
untuk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat
mengurangi ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Fungsi,
Tujuan dan Kegunaan Modul Sebagai salah satu bentuk bahan ajar, modul
memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Bahan ajar mandiri. Maksudnya, penggunaan modul dalam proses


pembelajaran berfungsi meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar
sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran pendidik.

4
2) Pengganti fungsi pendidik. Maksudnya, modul sebagai bahan ajar yang
harus mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik dan mudah
dipahami oleh peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia
mereka.

3) Sebagai alat evaluasi. Maksudnya, dengan modul, peserta didik dituntut


untuk dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasannya terhadap
materi yang telah dipelajari

4) Sebagai bahan rujukan bagi peserta didik. Maksudnya, karena modul


mengandung berbagai materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, maka
modul juga memiliki fungsi sebagai bahan rujukan bagi peserta didik.

B. Tujuan Materi Pembelajaran Olahraga


Menurut Prastowo (2011: 26), untuk tujuan pembuatan bahan ajar, setidaknya ada
empat hal pokok yang melingkupinya yaitu:

1) Membantu peserta didik dalam melengkapi sesuatu

2) Menyediakan berbagai pilihan bahan ajar, sehingga mencegah timbulnya


rasa bosan pada peserta didik

3) Memudahkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran

4) Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

Perlunya pengembangan bahan ajar, agar ketersediaan bahan ajar sesuai


dengan kebutuhan siswa, tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan
pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus sesuai dengan
tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan
Kurikulum yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan baik standar isi,
standar proses dan standar kompetensi lulusan. Kemudian karakteristik sasaran
disesuaikan dengan lingkungan, kemampuan, minat, dan latar belakang siswa.
berikut adalah tujuan dan manfaat bahan ajar:

1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan


mempertimbangkan kebutuhan siswa, sekolah, dan daerah

2) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar dan

3) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

Manfaat Bahan Ajar bagi Guru:

1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan kebutuhan siswa,

5
2) Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit diperoleh,

3) Bahan ajar menjadi lebih kaya, karena dikembangkan dengan berbagai


referensi,

4) Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis


bahan ajar,

5) Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif


antara guru dan siswa karena siswa merasa lebih percaya kepada gurunya,

6) Diperoleh bahan ajar yang dapat membantu pelaksanaan kegiatan


pembelajaran,

7) Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai mampu menambah angka kredit
untuk keperluan kenaikan pangkat, dan

8) Menambah penghasilan guru jika hasil karyanya diterbitkan.

Manfaat bagi Siswa:

1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

2) Siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri


dengan bimbingan guru.

3) Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang


harus dikuasai.

2.3 Isu-Isu Dalam Materi Pembelajaran Olahraga


Menurut dua pakar di AS Hainsworth dan Meng (dalam Regester dan
Larkin, 2003:42) “isu adalah sebagai suatu konsekuensi atas beberapa tindakan
yang dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi
dan penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal atau dapat
menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislatif atau perundangan”.
Sedangkan menurut Regester dan Larkin (2003:42) “isu adalah sebuah masalah
yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan
suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan para
stakeholder”.

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan isu adalah suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani
secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada
tahap krisis.

Isu-isu materi pembelajaran olahraga dapat melibatkan aspek-aspek


kompleks seperti inklusivitas, keamanan, keberagaman, dan pendekatan

6
pembelajaran yang interaktif. Inklusivitas dalam kurikulum olahraga menuntut
perhatian terhadap kebutuhan beragam siswa, termasuk mereka yang
mungkin memiliki kemampuan fisik atau kondisi kesehatan yang berbeda.
Keamanan dalam pelajaran olahraga sangat penting untuk mencegah cedera dan
menciptakan lingkungan belajar yang aman.

Keberagaman dalam materi pembelajaran olahraga mencakup pengakuan


dan penghormatan terhadap perbedaan budaya, etnis, dan latar belakang siswa.
Seiring dengan itu, pendekatan pembelajaran yang interaktif mengharuskan guru
untuk merancang pengalaman pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa
secara aktif, memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan
olahraga dan pemahaman konsep dengan lebih baik.

Selain itu, penerapan kurikulum olahraga yang holistik harus


memperhatikan aspek kesehatan, termasuk pemahaman tentang pentingnya
aktivitas fisik untuk kesejahteraan umum. Pendidikan olahraga juga dapat menjadi
platform untuk mempromosikan nilai-nilai fair play, etika, dan kerjasama, yang
merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter siswa.

Dengan demikian, dalam pengembangan materi pembelajaran olahraga,


perlu dilakukan evaluasi yang mendalam terhadap isu-isu ini agar dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, aman, beragam, dan
mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.

2.4 Contoh Isu-Isu Materi Pembelajaran Olahraga


1) Isu Inklusivitas
Bagaimana memastikan bahwa kurikulum olahraga dapat diakses
oleh semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus atau kondisi
fisik tertentu? Apakah ada strategi untuk mempromosikan partisipasi yang
merata di antara semua siswa?

2) Isu Keamanan
Bagaimana melibatkan siswa dalam aktivitas olahraga tanpa
mengabaikan aspek keamanan? Apakah peralatan dan fasilitas yang
digunakan sudah memenuhi standar keamanan, dan apakah ada prosedur
yang jelas untuk mengatasi kejadian cedera?

3) Isu Keberagaman
Bagaimana mengintegrasikan unsur keberagaman dalam materi
pembelajaran olahraga? Apakah kurikulum mencakup berbagai olahraga
dari berbagai budaya atau tradisi, serta apakah siswa diajak untuk
menghormati dan memahami perbedaan tersebut?

7
4) Isu Pendekatan Pembelajaran Interaktif
Bagaimana mengembangkan strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran olahraga?
Apakah ada penggunaan teknologi atau metode inovatif untuk membuat
pembelajaran lebih menarik dan berpartisipasi?

5) Isu Kesehatan dan Kesejahteraan


Bagaimana memasukkan pemahaman tentang pentingnya aktivitas
fisik untuk kesehatan dalam kurikulum olahraga? Apakah ada pendekatan
holistik untuk mengajarkan siswa tentang menjaga keseimbangan antara
olahraga, nutrisi, dan kesehatan mental?

6) Isu Nilai-Nilai Fair Play dan Kerjasama


Bagaimana memastikan bahwa pembelajaran olahraga juga
mencakup pengembangan karakter dan nilai-nilai fair play? Apakah siswa
diajarkan untuk menghormati lawan, bekerja sama dalam tim, dan
mengatasi tantangan dengan etika?

Memperhatikan isu-isu ini membantu menyusun kurikulum olahraga yang


tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai sosial,
etika, dan pengalaman belajar yang inklusif.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan isu-isu materi pembelajaran olahraga, dapat
disimpulkan bahwa perencanaan kurikulum olahraga harus bersifat holistik dan
inklusif. Inklusivitas mencakup upaya untuk memastikan bahwa kurikulum dapat
diakses oleh semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus atau
kondisi fisik tertentu. Keamanan menjadi fokus penting, yang melibatkan
penggunaan peralatan dan fasilitas yang memenuhi standar keamanan, serta
adanya prosedur yang jelas untuk mengatasi kejadian cedera.

Keberagaman dalam materi pembelajaran olahraga mencakup pengakuan


dan penghormatan terhadap berbagai budaya, etnis, dan tradisi olahraga. Hal ini
membuka peluang bagi siswa untuk memahami dan menghargai keanekaragaman
dalam dunia olahraga. Sementara itu, pendekatan pembelajaran interaktif
mendorong penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif,
memastikan bahwa mereka tidak hanya mengembangkan keterampilan fisik tetapi
juga terlibat secara kognitif dan emosional.

Aspek kesehatan dan kesejahteraan dalam kurikulum olahraga


menggarisbawahi pentingnya aktivitas fisik untuk kesehatan umum. Pendidikan
olahraga dapat menjadi platform untuk mengajarkan siswa tentang keseimbangan
antara olahraga, nutrisi, dan kesehatan mental.

Terakhir, penekanan pada nilai-nilai fair play dan kerjasama menciptakan


lingkungan di mana siswa tidak hanya belajar keterampilan olahraga tetapi juga
mengembangkan karakter positif. Ini mencakup menghormati lawan, bekerja
sama dalam tim, dan mengatasi tantangan dengan etika.

Dengan menyelaraskan isu-isu ini, kurikulum olahraga dapat menjadi alat


yang efektif dalam mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh,
mempromosikan kesehatan, dan membentuk individu yang memiliki nilai-nilai
positif dalam konteks olahraga dan kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA
Batiurat, W., Wandik, Y., & Putra, M. F. P. (2023). Modifikasi permainan
bolavoli dalam pendidikan jasmani. Multilateral: Jurnal Pendidikan
Jasmani dan Olahraga, 22(4), 272-276.

Sutikno, M. S. (2021). Strategi Pembelajaran. Penerbit Adab.

Fauzan AlghiFari. Resume Materi Pembelajaran (Pengembangan Materi)

Bangun, S. Y. (2012). Analisis tujuan materi pelajaran dan metode pembelajaran


dalam pendidikan jasmani. Cerdas Sifa Pendidikan, 1(1).

https://eprints.uny.ac.id/67711/4/4.%20Bab%20II.pdf

Putra, I Made Alit Adnyana dan Daniar Aurellia Warda J.2016. Isu-Isu
Objektivitas Dan Subjektivitas Dalam Penilaian Pembelajaran.

10

Anda mungkin juga menyukai