Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW PAPER

“Chemical Process”

Dye and its Removal from Aqueous Solution by Adsorption

Nama Kelompok :
Dhany Achmad Wicaksono (13181011)
Hendi Fauzi (13191027)
Muhammad Fajar Sidiq (13191037)
Qamara Daffa (13191047)
Rafi Zaidan Mahdy (13191049)
Sona Putri Siswoyo (13191063)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN ILMU KEBUMIAN DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
2021
Identitas Jurnal
Judul : Dye and its removal from aqueous solution by adsorption
Penulis : Mustafa T. Yagub, Tushar Kanti Sen, Sharmeen Afroze, H.M.
Ang
Nama Jurnal : Advances in Colloid and Interface Science
Volume/Nomor Jurnal : 209
Tahun terbit : 2014

Abstrak
Dalam artikel ulasan ini penulis mempresentasikan perkembangan terkini tentang aplikasi
adsorpsi dalam penghilangan pewarna dari larutan berair. Artikel review ini memberikan
informasi literatur yang luas tentang pewarna, klasifikasi dan toksisitas, berbagai metode
perlakuan, dan karakteristik adsorpsi pewarna oleh berbagai adsorben. Salah satu tujuan dari
artikel ulasan ini adalah untuk mengatur informasi yang tersedia tentang berbagai aspek pada
berbagai macam adsorben yang berpotensi efektif dalam menghilangkan pewarna. Oleh karena
itu, daftar lengkap berbagai adsorben seperti bahan alami, bahan limbah dari industri, produk
sampingan pertanian, dan karbon aktif berbasis biomassa dalam penghilangan berbagai pewarna
telah disusun di sini. Pengolahan limbah bantalan pewarna dengan adsorpsi menggunakan
adsorben alternatif berbiaya rendah adalah area yang menuntut karena memiliki manfaat ganda
yaitu pengolahan air dan pengelolaan limbah. Lebih lanjut, karbon aktif dari biomassa memiliki
keuntungan dalam menawarkan penggantian biaya rendah yang efektif untuk karbon aktif
granular berbasis batubara yang tidak terbarukan asalkan mereka memiliki adsorpsi yang serupa
atau lebih baik pada efisiensi. Efektivitas berbagai adsorben di bawah parameter proses fisika-
kimia yang berbeda dan kapasitas adsorpsi komparatifnya terhadap adsorpsi pewarna juga telah
disajikan. Makalah review ini juga mencakup faktor-faktor adsorpsi afektif pewarna seperti pH
larutan, konsentrasi pewarna awal, dosis adsorben, dan suhu. Penerapan berbagai model kinetik
adsorpsi dan model isoterm untuk menghilangkan zat warna dengan berbagai adsorben juga
dilaporkan di sini. Kesimpulan telah diambil dari tinjauan pustaka dan beberapa saran untuk
penelitian masa depan diusulkan.
Latar Belakang

Pewarna yaitu pada dasarnya senyawa kimia yang dapat menghubungkan dirinya sendiri
ke permukaan untuk memberikan warna. Mayoritas pewarna bersifat kompleks molekul organic
dan tahan terhadap berbagai hal. Pewarna sintetis banyak digunakan di bidang-bidang teknologi
yang maju, contohnya seperti dalam berbagai jenis tekstil, kertas, penyamakan kulit, dll. Di
Seluruh dunia yang mengonsumsi pewarna total dalam industri tekstil lebih dari 10.000 ton per
tahunnya dan pewarna dibuang ke aliran air sebanyak 100 ton per tahunnya. Adsorpsi merupakan
salah satu proses paling efektif dari pengolahan air limbah canggih yang digunakan industri untuk
mengurangi polutan anorganik atau organik berbahaya yang ada dalam limbah. Banyak industri
tekstil menggunakan karbon aktif komersial untuk pengolahan limbah pewarna.

Tujuan dari artikel ini yaitu untuk memberikan perkembangan terkini tentang penerapan
karbon aktif komersial dan berbagai adsorben alternatif berbiaya rendah yang berkelanjutan.
Pada artikel ini juga menganalisis keefektifan berbagai adsorben di bawah parameter proses
fisiokimia yang berbeda dan kapasitas adsorpsi komparatifnya juga disajikan. Kompilasi data
relevan yang diterbitkan sehubungan dengan kinetika adsorpsi, model isoterm, termodinamika
dan kapasitas adsorpsi. Artikel yang dibuat meninjau untuk memberikan informasi terkini yang
komprehensif dan kritis tentang adsorpsi berbagai pewarna dari larutan berair oleh berbagai
adsorben. Selain itu, aspek dari artikel ini adalah untuk mengetahui berbagai adsorpsi zat warna
dan efektivitas adsorpsi dalam menghilangkan berbagai zat warna serta menganalisis secara kritis
dan mengidentifikasi berbagai kondisi operasi dan kapasitas adsorpsi maksimumnya.

Isi/Konten
3.1. Faktor yang mempengaruhi adsorpsi pewarna
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi adsorpsi zat warna seperti pH larutan, suhu, dan
konsentrasi zat warna awal. Hal tersebut membuat pengaruh dari parameter ini harus
diperhitungkan.
3.1.1. Pengaruh pH larutan
Dalam mempengaruhi kapasitas adsorben dalam pengolahan air limba salah satu faktor yang
penting adalah pH larutan. Pengaruh pH larutan pada adsorpsi zat warna dapat diketahui
penghilangan zat warna maksimum pada pH 10.
3.1.2. Pengaruh konsentrasi pewarna awal
Jumlah adsorpsi untuk menghilangkan pewarna sangat tergantung pada konsentrasi pewarna
awal. Secara umum, persentase penghilangan zat warna menurun dengan peningkatan
konsentrasi zat warna awal, yang mungkin disebabkan oleh kejenuhan situs adsorpsi pada
permukaan adsorben. Di sisi lain, peningkatan konsentrasi pewarna awal akan menyebabkan
peningkatan kapasitas adsorben dan hal ini mungkin disebabkan oleh gaya pendorong
perpindahan massa yang tinggi pada konsentrasi pewarna awal yang tinggi.
3.1.3. Pengaruh suhu
Pengaruh suhu adalah tanda lain di parameter proses fisika-kimiawi karena suhu akan mengubah
kapasitas adsorpsi dari adsorben . Jika jumlah dari adsorpsi meningkat dengan meningkatnya
suhu maka adsorpsi merupakan proses endotermik yang dikarenakan peningkatan mobilitas
molekul pewarna dan peningkatan jumlah situs aktif untuk adsorpsi dengan meningkatnya suhu.
3.1.4. Pengaruh jumlah adsorben
Dosis dari adsorben merupakan parameter proses yang penting untuk menentukan kapasitas
adsorben untuk sejumlah adsorben pada kondisi operasi. Dari presentase penghilangan zat warna
akan meningkat dengan bertambahnya dosis dari adsorben, pengaruh dosis adsorben itu telah
memberikan gambaran tentang kemampuan adsorpsi zat warna teradsopsi dengan jumlah
adsorben terkecil dan dapat mengenali kemampuan suatu zat dari sudut pandang ekonomis.

3.3 Penerapan berbagai model isoterm adsorpsi pada adsorpsi zat warna
Isoterm adsorpsi itu signifikan untuk adsorben akan berinteraksi dengan adsorbat dan
memberikan gambaran tentang kapasitas-kapasitas dalam adsorpsi. Model-model yang paling
banyak digunakan dalam menggambarkan isoterm adsorpsi ada dua yaitu, Model Langmuir dan
freundlich.
3.3.1 Model isoterm adsorpsi langmuir untuk adsorpsi zat warna
Model ini mengasumsikan bahwa adsorpsi berlangsung pada spesific situs homogen dalam
adsorben dan model ini juga berhasil digunakan untuk banyak proses adsorpsi lapisan tunggal.
3.3.2 Model isoterm adsorpsi freundlich untuk adsorpsi zat warna
Model ini mempertimbangkan permukaan adsorpsi yang heterogen dengan memiliki situs
tersedia yang tidak sama dengan energi adsorpsi.
3.4 Berbagai adsorben dalam penghilangan pewarna dari fase air
3.4.1 Karbon aktif
Karbon aktif merupakan zat yang paling ideal dan juga alternatif untuk menghilangkan polutan
dari air limbah. Karbon aktif juga memiliki efektivitas adsorpsi yang baik. Namun karbon aktif
memiliki kelemahan seperti tidak selektif dan tidak efektif pada zat warna dispersi dan harganya
cukup mahal.
3.4.2 Adsorben Berbiaya Rendah Untuk Menghilangkan Pewarna
Pemilihan prekursor untuk pengembangan adsorben berbiaya rendah bergantung pada banyak
faktor. Prekursor harus tersedia secara bebas, dalam harga mahal dan tidak berbahaya. Biaya
merupakan parameter penting untuk membandingkan bahan penyerap. Secara umum, penyerap
dapat diasumsikan "biaya rendah” jika memerlukan sedikit pemrosesan dan berlimpah di alam,
atau bahan limbah dari industri lain, yang telah kehilangan keekonomiannya atau merupakan
produk sampingan atau nilai pemrosesan lebih lanjut. Juga produk limbah tertentu dari operasi
industri dan pertanian, bahan alam dan biosorben merupakan penyerap alternatif yang berpotensi
ekonomis. Banyak dari mereka telah diuji dan diusulkan untuk menghilangkan pewarna.
3.4.2.1 Limbah Padat Pertanian
Untuk menghilangkan polutan dari air yang terkontaminasi, limbah padat pertanian bisa menjadi
alternatif yang patut dicoba dikarenakan limbah ini ekonomis, ramah lingkungan serta cukup
efisien. Limbah ini pun mampu untuk menggantikan karbon aktif. Contoh: Kulit kayu dan serbuk
gergaji sebagai adsorben.
3.4.2.2 Karbon Aktif Penyerap berbasis limbah padat biomassa
Produk adsorben yang satu ini adalah karbon aktif mempunyai keunggulan yaitu biaya yang
rendah, produk yang melimpah sehingga dapat dijadikan bahan baku, serta efektif menggantikan
granular yang berbahan dasar batu bara.
3.4.2.3 Produk Sampingan Industri
Penerapan adsorben yang berbiaya rendah dapat diperoleh salah satunya dari produk sampingan
industri dapat menggantikan produk adsorben yang cukup mahal. Contoh produk sampingan
industri salah satunya yaitu hidroksida logam.
3.4.2.3.1 Lumpur Hidroksida Logam
Produk industri sampingan ini digunakan untuk menghilangkan warna azo yang mana
mengandung hidroksida logam yang tidak larut.
3.4.2.3.2 Fly Ash
Produk fly ash merupakan limbah padat industri yang dari proses pembakaran dalam jumlah
besar. Biasanya produk ini digunakan untuk adsorpsi zat warna, walaupun terdapat beberapa
bahan berbahaya seperti logam berat namun masih dalam batas baku mutu sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk adsorben.
3.4.2.3.3 Lumpur Merah
Produk lumpur merah merupakan hasil residu pengolahan produksi, namun limbah lumpur
merah dapat dimanfaatkan sebagai adsorben dalam menghilangkan zat warna dari air limbah.
Contohnya yaitu pewarna dasar, biru metilen, dan lainnya.
3.4.2.4. Bahan anorganik untuk menghilangkan pewarna
3.4.2.4.1 Mineral Tanah Liat.
Tanah liat yang melimpah di alam, memiliki daya serap tinggi, harga jual rendah, berpotensi
untuk pertukaran ion dengan cara menyerap ion anorganik dan molekul organik, serta memiliki
struktur berlapis yang berfungsi sebagai bahan inang adsorbat dan inang ion polutan. Tanah liat
mampu menyerap pewarna dan menghilangkan zat kationik dan anionik pada pewarna. Kapasitas
penyerapan zat pewarna oleh tanah liat dipengaruhi oleh pH. Golongan tanah liat yang dapat
digunakan yaitu: smektit, mika, kaolinite, serpentine, pyrophyllite.
3.4.2.4.2 Bahan yang mengandung silika.
Silika memiliki tekstur berpori, stabilitas mekanis, dan luas permukaan tinggi. Untuk
meningkatkan interaksi dengan pewarna, permukaan silika dimodifikasi dengan gugus fungsi
amino. Bahan silika lainnya yaitu dolomit (mineral dan batu). Dolomit yang dibakar berkapasitas
kesetimbangan yang lebih tinggi untuk menghilangkan pewarna reaktif dibandingkan karbon
aktif. Selain dolomit, ada perlite (batuan vulkanik seperti kaca dengan 70% kandungan
silikanya). Perlite merupakan adsorben yang baik untuk dekontaminasi zat pewarna.
3.4.2.4.3 Zeolit
Zeolit memiliki struktur rongga berpori. Zeolit yang umum dipelajari yaitu klinoptiloit, mineral
dari kelompok heulandit. Zeolit sering digunakan karena spesies yang relatif tinggi di luas
permukaan, kapasitas pertukaran ion yang tinggi, dan biaya yang relatif rendah. Kinoptilolit
mentah tidak cocok untuk menghilangkan zat warna karena kapasitasnya rendah. Mekanisme
serapan pada partikel zeolit rumit karena struktur berpori dan perubahan permukaan yang
bervariasi. Meskipun begitu, ketersediaannya yang mudah dan biayanya yang rendah dapat
mengimbangi kekurangan yang terkait.
3.4.2.4.4 Oksida Logam
Adsorpsi asam merah 27 pewarna dari larutan berair oleh Fe2O3 nanoadsorbents. Ditemukan
bahwa data kesetimbangan adsorpsi sangat baik dengan menggunakan Langmuir dan model
isoterm adsorpsi Freundlich, dan proses adsorpsi ditemukan bersifat spontan, eksotermik dan
fisik. Fe2O3 nanoadsorbents dapat digunakan untuk menghilangkan pewarna dari air limbah.
Langmuir dan Model isoterm adsorpsi freundlich dipilih untuk menjelaskan interaksi zat warna
dan adsorben magnet, dan kinetika adsorpsi diikuti dengan model kinetik orde dua semua.
3.4.2.4.5 Biosorben dan biomassa mikroba
Biosorpsi adalah konsentrasi dan akumulasi kontaminan dari larutan air dengan menggunakan
bahan biologis. Biosorpsi telah ditetapkan sebagai teknologi yang efektif untuk menghilangkan
molekul pewarna dari larutan encer menggunakan larutan biomassa tidak aktif dan mati.
Biosorben seringkali jauh lebih selektif daripada resin penukar ion tradisional dan karbon aktif
komersial, dan dapat mengurangi pewarna ke konsentrasi tingkat rendah. Biosorpsi adalah
pendekatan yang baru, kompetitif, efektif, dan harga yang rendah. Penggunaan dari biomaterial
yang berbeda secara efektif dan optimal pada parameter proses biosorpsi.
Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dalam artikel ini yaitu adsorpsi merupakan salah satu proses
paling efektif dari pengolahan air limbah canggih yang digunakan industri untuk mengurangi
polutan anorganik atau organik berbahaya yang ada dalam limbah. Adsorben disajikan dengan
berbagai macam seperti bahan padat industry, produk sampingan pertanian, karbon aktif, karbon
aktif berbasis biomassa, biosorben, berbagai oksida anorganik lainnya, dan mineral tanah liat
dalam penghilangan pewarna dari air larutan. Mekanisme dan kinetika adsorpsi zat warna pada
berbagai adsorben bergantung pada sifat kimia bahan dan berbagai kondisi percobaan fisika-
kimia. Dalam artikel ini biasanya menggunakan model isoterm Langmuir dan Freundlich. Oleh
sebab itu, faktor-faktor ini perlu diperhitungkan pada saat untuk mengevaluasi kapasitas adsorpsi
dari adsorben yang berbeda dan data kinetic adsorpsi zat warna biasanya mengikuti model kinetik
orde dua semu. Faktor-faktor adsorpsi afektif pewarna seperti pH larutan, konsentrasi pewarna
awal, dosis adsorben, dan suhu.
Opini
Kelebihannya: Paper sangat detail menjelaskan adsorpsi, terkait pengertiannya, manfaat, tujuan,
dan hal yang mempengaruhi adsorpsi, klasifikasi warna, efek dari keracunan pewarna, dan juga
menjelaskan bagaimana pewarna awal berpengaruh pada kapasitas adsorben, serta juga
menjelaskan adsorben yang digunakan. Hal-hal yang dijelaskan pada paper sangat bagus dan
cukup detail. Penulis banyak memberikan arahan untuk membaca referensi artikel/ulasan terkait
materi dan memberikan kepustakaannya. Tabel disajikan secara detail dengan data serta sitasi
yang lengkap serta terhubung ke daftar pustaka. Gaya penulisan paper dibuat secara singkat dan
padat sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah dan lebih berbobot. Dalam paper ini
disuguhkan hasil data dari penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga menjadi bahan
perbandingan

Kekurangan: Pada paper hanya menjelaskan bahwa metode adsorpsi paling efektif digunakan,
namun tidak dijelaskan berapa persen kadar keefektifannya, lebih baik diberikan kadar
keefektifan metode adsorpsi dan juga metode lainnya sebagai perbandingan agar lebih jelas. Pada
paper tidak menjelaskan terkait pengaplikasian adsorben pada kehidupan manusia sehari-hari.
Dalam paper tidak terdapat metode penelitian dan hasil pembahasan karena tidak dilakukannya
penelitian oleh penulis, penulis hanya memberikan data dari penelitian lain. Kekurangan lain
yaitu penempatan tabel jauh dari subbab yang membahas tentang tabel tersebut, sehingga harus
mencari tabel yang dimaksud pada halaman lain. Kemudian, kurangnya paper ini dalam
memaparkan sebab-sebab yang kuat kenapa karbon aktif harus diganti dengan bahan lain untuk
menghilangkan zat pewarna pada air limbah.

Anggota Kelompok Tugas dalam kelompok


Dhany Achmad Wicaksono (13181011) Mereview isi paper 3.1 - 3.1.4, 3.4.2.4.5 dan
laporan
Hendi Fauzi (13191027) Latar Belakang, Kesimpulan dan laporan
Muhammad Fajar Sidiq (13191037) Mereview isi paper 3.3-3.4.2, abstrak dan
power point
Qamara Daffa (13191047) Mereview isi paper 3.4.2.4.1-3.4.2.4.2, opini,
dan power point
Rafi Zaidan Mahdy (13191049) Mereview isi paper 3.4.3-3.4.2.3.3, translate
jurnal, dan laporan
Sona Putri Siswoyo (13191063) Mereview isi paper 3.4.2.4.3-3.4.2.4.4, opini,
dan power point

Anda mungkin juga menyukai