CBR Gizi Kecantikan Selly
CBR Gizi Kecantikan Selly
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Siti Wahidah, M.Si
Irmiah Nurul Rangkuti, S.Pd., M.Pd
Muhammad Rizal Sitepu, M.Pd
DISUSUN OLEH:
KELAS B
FAKULTAS TEKNIK
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan anugerahnya saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “’’
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada dosen
mata kuliah Gizi dan Kecantikan yang diampu oleh Ibu, Dra. Siti Wahidah , M.Si, Irmiah
Nurul Rangkuti, S.Pd, M.Pd dan Bapak Muhammad Rizal Sitepu M.Pd telah memberikan
tugas terhadap saya.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik ada teknis
penulisan maupun materi mengingat akan materi, mengingatakan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepaa kami, sehingga dapat menyelesaikan
tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR….……………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI….……………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
A. LatarBelakang…………………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..1
C. Tujuan Masalah …………………………………………………………………….…2
A. Kelebihan Buku………………………………………………………………………11
B. Kekurangan Buku………………………………………………………………….…11
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………...12
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...12
B. Saran……………………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTKA……………………………………………………………………….13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecantikan merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang. Terutama oleh wanita.
Kecantikan dari dalam diri dapat dipancarkan melalui kepribadian, sedangkan kecantikan dari
luar dipengaruhi oleh faktor khusus seperti perawatan dan dari makanan yang biasa
dikonsumsi. Oleh karena itu banyak wanita yang berlomba-lomba tampil cantik sampai harus
mengeluarkan biaya tidak sedikit, hanya untuk perawatan kulit dan wajah. Seperti ke salon
atau mengonsumsi suplemen kecantikan yang disarankan oleh beberapa ahli. Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran terhadap kesehatan dan
kecantikan semakin meningkat.
Status gizi juga mempengaruhi penampilan kulit. Jika status gizi rendah/kurang, maka bisa
mengubah struktur dan fungsi kulit sehingga dapat mempengaruhi penampilan kulit. Laju
metabolisme produksi radikal bebas penyebab penuaan dini dapat berkurang jika diimbangi
dengan asupan gizi dan olahraga yang cukup dan antioksidan dalam tubuh dapat meningkat.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud gizi?
2. Bagaimana memilih makanan khusus orang yang kekurangan gizi?
3. Zat gizi apa saja yang baik untuk kulit?
C. TUJUAN
1. Memperluas pengetahun tentang gizi
2. Mengetahui pedoman diet di rumah sakit
3. Mengetahui bahan pertimbangan dalam pelayanan gizi dirumah sakit
D. MANFAAT
Penulis berharap penulis berharap critical book review ini memiliki manfaat bagi kita semua
titik baik dari pembaca maupun penulis sendiri. Diharapkan juga hasil kritikan makalah ini
membuat pembaca tertarik serta membaca ulang tentang makalah ini titik penulis berharap,
pembaca bisa menambah wawasan tentang manicure dan pedicure Apa yang dimaksud, serta
tujuan dibuatnya makalah ini.
ii
BAB II
IDENTITAS BUKU
ii
BAB III
RINGKASAN BUKU
Dalam bidang kesehatan, istilah gizi (sering disebut pula nutrisi) diartikan sebagai
sebuah proses dalam tubuh makhluk hidup untuk memanfaatkan makanan guna pembentukan
energi, tumbuh-kembang dan peme- liharaan tubuh. Ilmu gizi mempelajari proses tersebut.
Nutrien atau zat-zat gizi merupakan substansi biokimia yang digunakan tubuh dan harus
diperoleh dengan jumlah yang adekuat dari makanan yang kita makan. Nutrien terdiri atas
kelompok makronutrien dan mikronutrien. Hidratarang, lemak dan protein digolongkan ke
da- lam kelompok makronutrien karena dikonsumsi dengan jumlah relatif besar (ukuran
gram), sedangkan vitamin dan mineral digo- longkan ke dalam kelompok mikronutrien
karena diperlukan tubuh dengan jumlah relatif kecil (mikrogram hingga miligram) dan
sebagian besar bisa didaur ulang dalam tubuh sendiri. Makanan merupakan substansi yang
diambil tubuh untuk memberikan nu- trien. Umumnya makanan diambil tubuh lewat mulut,
dicernakan dan diserap dalam saluran cerna untuk kemudian menjalani proses metabolisme.
Terapi diet merupakan preskripsi atau terapi yang memanfaatkan diet yang berbeda
dengan diet orang normal untuk mempercepat kesembuhan dan memperbaiki status gizi. Jika
yang dimanfaatkan bukan saja diet tetapi pengetahuan gizi yang lebih luas seperti suplemen
pangan dan gizi, maka istilah tersebut dapat diubah menjadi terapi gizi. Berbeda dengan diet
(yang ditetapkan oleh dokter atau ahli gizi), perencanaan makan (Menu Planning) lebih
ditentukan oleh pasien sendiri. Seorang pasien yang dirawat di rumah sakit akan patuh
dengan diet rumah sakit, tetapi setelah pulang, mungkin ia akan merasa bosan dan melupakan
dietnya. Untuk menghindari kemungkinan ini, pasien yang sudah pulang. dapat menyusun
sendiri perencanaan makan yang memenuhi persyaratan medis dengan bimbingan teknis ahli
gizi. Setiap orang akan merasa bosan jika makanannya terus-menerus ditetapkan oleh dokter
atau ahli gizi. Dengan demikian, ia harus dilibatkan untuk menentukan jumlah dan jenis
makanannya di dalam proses yang dinamakan perencanaan makan ini.
Pedoman "Empat Sehat Lima Sempurna" dari Almarhum Prof. Poerwo Soedarmo
maupun "Makanan Triguna" yang sudah dike- nal baik oleh petugas kesehatan/gizi di
puskesmas serta ibu-ibu PKK di posyandu, dan yang paling akhir "13 Pesan Dasar Gizi
Seimbang," semuanya ini merupakan pedoman sederhana bagi masyarakat Indonesia untuk
mendapatkan status gizi serta kese- hatan yang baik. Pengertian Makanan Triguna adalah
bahwa makanan atau diet sehari-hari harus mengandung: (1) hidratarang dan lemak sebagai
zat tenaga; (2) protein sebagai zat pembangun; dan (3) vitamin serta mineral sebagai zat
pengatur. Sementara itu, "13 Pesan Dasar" menyampaikan pesan-pesan untuk mencegah ma-
salah gizi ganda dan mencapai gizi seimbang guna menghasilkan kualitas sumber daya
manusia yang andal (lihat Lampiran C). Namun, semua pedoman tersebut merupakan
pedoman umum yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mene- tapkan diet
rumah sakit.
Dengan memperhatikan pesan-pesan di atas dan mempertimbangkan permasalahan
gizi penduduk kita yang disebut sebagai permasalahan gizi ganda yang dapat digambarkan
sebagai uang logam dengan dua sisi-sisi yang satu menggambarkan permasa- lahan kurang
ii
gizi (KKP, anemia gizi, gondok endemik dll.) sementara sisi lain menunjukkan permasalahan
kelebihan gizi (obesitas) rekomendasi berikut ini mungkin bisa dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pelayanan gizi di rumah sakit:
• Makan makanan secara beragam dan seimbang untuk menjamin kecukupan energi,
protein, vitamin, mineral dan serat makananyang penting bagi kesehatan yang baik
Makan dengan memperhatikan berat badan yang optimal untuk menghindari
kemungkinan terkena sindrom metabolik, tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
stroke, penyakit kanker tipe tertentu, diabetes (Tipe II) dan dislipidemia.
ii
Pedoman Diet Rumah Sakit
Di rumah sakit terdapat pula pedoman diet tersendiri yang akan memberikan
rekomendasi yang lebih spesifik mengenai cara makan yang bertujuan bukan hanya untuk
meningkatkan atau mempertahankan status gizi pasien, tetapi juga untuk mencegah perma-
salahan lain seperti diare akibat intoleransi terhadap jenis makanan tertentu. Tujuan
selanjutnya pada diet rumah sakit adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan daya
tahan tubuh dalam menghadapi penyakit/cedera, khususnya infeksi, dan membantu
kesembuhan pasien dari penyakit/cederanya dengan memperbaiki jaringan yang aus atau
rusak serta memulihkan keseimbangan dalam tubuh (homeostasis). Dengan memperhatikan
tujuan diet tersebut, rumah sakit umumnya akan menyediakan: • Makanan dengan kandungan
nutrien yang baik dan seimbang menurut keadaan penyakit dan status gizi masing-masing
pasien
• Makanan dengan tekstur dan konsistensi yang sesuai menurut kondisi gastrointestinal dan
penyakit masing-masing pasien • Makanan yang mudah dicerna dan tidak merangsang,
seperti misalnya tidak mengandung bahan yang bisa menimbulkan intoleransi (laktosa,
gluten), tidak mengandung bahan yang bisa menimbulkan gas (durian, nangka,
lalapan/sayuran mentah), tidak mengandung bahan yang lengket (ketan, dodol), dan tidak
terlalu pedas, manis, asin atau berminyak serta tidak terlalu panas atau dingin.
• Makanan yang bebas unsur aditif berbahaya (pengawet, pewarna, dll.). Makanan alami yang
segar jauh lebih baik daripada makanan yang diawetkan atau dikalengkan.
• Makanan dengan penampilan dan citarasa yang menarik untuk menggugah selera makan
pasien yang umumnya terganggu oleh penyakit dan kondisi indra pengecap/pembaunya.
Kulit lapisan atas atau epidermis memiliki tekstur yang liat dan kuat. Karena
alasan tersebut tidak mudah memasukkan senyawa gizi ke dalam tubuh melalui pori-pori
kulit. Lebih sederhananya, ini disebabkan oleh oleh kulit adalah menjaga agar zat asing
tidak dapat masuk ke kulit bagian dalam tak heran bila hanya sebagian kecil atau tidak
ada senyawa gizi dalam krim kulit yang berhasil masuk ke lapisan kulit di bawah
epidermis atau dinamakan dermis sasaran lokasi penempatan zat gizi.
Selama proses penuaan terjadi proses pengerutan kulit, terutama di area wajah,
lengan leher, dan payudara titik berikut di sekitar area wajah terlihat lebih mencolok
khususnya di sudut luar mata, dahi, pipi, kelopak mata, dan leher.
ii
Masyarakat Peru, Misalnya menggunakan ramuan tradisional anti aging dari
tanaman tertentu. Salah satu tanaman yang paling terkenal di Peru adalah tanaman caracol
bella-mujarab membuat kulit wajah bersinar kencang dan bersih. Rahasia lainnya adalah
bekicot atau escargot bekerja di industri ekspor bekicot atau es cargon dari Chili ke
Perancis dilaporkan memiliki kulit tangan dan wajah kencang berdasarkan penelitian
dilaporkan bahwa di dalam lendir escargot terkandung enzim superoxide (SOD). Enzim
ini berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas yang menggerogoti
kekenyalan kulit dan meminimalisasi pengerutan kulit.
Hyaluronic acid adalah senyawa gizi yang sangat vital bagi kesehatan kulit karena
dapat mencengkram air kulit terasa lebab dan tidak kering . Keringnya kulit akan
mempercepat proses pengerutan dan penuaan. Sebaliknya, kondisi lembab akan membuat
kulit tampak muda. Peran hyaluronic acid secara alamiah akan semakin menghilang saat
seseaorang memasuki usia enam puluh tahun.
C. Liposome
ii
BAB IV
PERBANDINGAN BUKU
A. Kelebihan Buku
B. Kekurangan Buku
ii
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari review kedua buku di atas dapat disimpulkan bahwa gizi sangat penting bagi
pertumbuhan kita karena asupan gizi akan mempengaruhi perkembangan kita. Gizi tidak
hanya berpengaruh pada tubuh tetapi juga pada kulit. Jika kita jika kita sudah mencukupi
gizi yang sudah diperlukan maka tidak hanya pada tubuh kulit juga sangat berpengaruh
terhadap perkembangannya.
B. SARAN
Berdasarkan laporan critical Book Review diatas, saya menyadari masih banyak
kesalahan kata serta penulisan. Untuk itu, saya meminnta kritik dan saran dari dosen
pengampu pada mata kuliah ini. Saya harap makalah yang saya paparkan ini akan
bermanfaat bagi saya dan teman –teman yang membacanya. Untuk itu, saya ucapkan
terima kasih.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
https://www.google.co.id/books/edition/Terapi_Gizi_dan_Diet_Rumah_Sakit_Ed_2/7MPTur
8qDZgC?hl=id&bshm=rimc/2
Sumber:
://books.google.co.id/books?id=wsx1DwAAQBAJ&pg=PR10&dq=Bioteknologi+penuaan&
hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ah
UKEwiJ6prRmriBAxXvcGwGHdXxB2YQ6wF6BAgLEAU#v=onepage&q=Bioteknologi%
20penuaan&f=false
ii
ii
ii
ii
ii
ii