Anda di halaman 1dari 6

BATAS – BATAS PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Pendidikan Islam


Ilmu Pendidikan Islam adalah Ilmu Pendidikan yang berasakan
spiritualisme. Islam sendiri merupakan ajaran mengenai tata kelola kehidupan
manusia yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits. Segala sesuatu yang
terkandung dalam kehidupan sudah diatur dengan jelas dalam Al-Qur’an. Dalam
biang Pendidikan, kata pendidikan pada dasarnya berasal dari kata “mendidik”
dengan awalan “pe” dan ditambah akhiran “kan” yang berarti “tindakan”. Kata
pendidikan berasal dari kata Yunani “paedagogie” yang berarti pengajaran yang
diberikan kepada anak. Kata tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris sebagai “education” yang berarti pengembangan atau pengajaran. Dalam
bahasa Arab, istilah ini biasa diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti
pendidikan.

Kata “tarbiyah” berasal dari kata kerjanya yaitu “rabba” yang artinya
mendidik. Menurut Abdurrahman an-Nahlawi “al-tarbiyah” lebih sering
digunakan dalam terminologi pendidikan Islam. Lafal “al-tarbiyah” merupakan
asal kata dari tiga kata yaitu “Raba-yarbu” yang artinya bertambah dan
bertumbuh, “Rabiya-yarbu” dengan wazan “Khafiyah – yakhfa” artinya menjadi
besar, dan “Rabba-yarabbu” dengan wazan “madda yamuddu” artinya
memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga, serta memelihara.

Menurut pendapat Mortiner J Adler mengartikan Pendidikan adalah proses


seorang individu untuk mengerahkan kemampuan nya, yang dapat dipengaruhi
karena suatu pembiasaan , kemudian disempurnakan melalui kebiasaan –
kebiasaan yang baik melalui sarana artistic yang diciptakan dan dipakai oleh siapa
saja, dengan tujuan guna membantu orang lain atau diri sendiri dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkannya.

Dalam istilah Pendidikan, Pendidikan bertujuan untuk menyempurnakan.


Seseorang diberikan amanah untuk memberikan pertolongan kepada pelaku
Pendidikan. Pelaku Pendidikan tersebut ialah peserta didik, sedangkan seseorang
yang dimaksud adalah pengajar atau guru yang berguna untuk memberikan ilmu
dan mendewasakan peserta didiknya dengan ilmu. Oleh karena itu, pendidikan
berarti segala upaya yang dilakukan orang dewasa dalam interaksinya dengan
anak untuk membimbing perkembangan jasmani dan rohaninya menuju
kedewasaan.

Dalam perkembangannya, ilmu Pendidikan islam tidaklah berdiri sendiri


melainkan membutuhkan ilmu – ilmu Pendidikan islam lainnya yang dapat
membantu menuju kesempurnaan tersebut. Ilmu – ilmu tersebut berfungsi sebagai
pengembangan kualitas peserta didik, karakter, moralitas dan etika. Pada dasarnya
ilmu Pendidikan bersifat terbuka, yakni menerima segala bentuk perubaan –
perubahan, pengaruh era baru yang berasal dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan yang relevan yang tetap berpedoman pada sumber ajaran islam yang
terdapat dalam al-qur’an, hadits, dan pendapat para ulama – ulama lainnya.
B. Batas – Batas Pendidikan Islam
Pendidikan dapat di defenisikan sebagai suatu proses sistematis yang
didesain untuk mentranfer ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai, dan norma –
norma kepadamasing – masing individu. Dalam ilmiah, Pendidikan melibatkan
interaksi antara dua pihak, yakni antara pengajar dan peserta didik. Dalam hal ini
Pendidikan islam merupakan cakupan ilmu pengetahuan yang memuat beberapa
aspek. Termasuk aspek pembelajaran, mulai dari pemahaman terhadap ajaran
agama islam, moralitas dan etika, serta pengimlementasian nilai – nilai tersebut
dalam kehidupan sehari – hari.

Pada dasarnya Pendidikan islam ini merupakan suatu tahap Pendidikan


yang berlandaskan atas pengajaran – pengajaran agama islam yang berpedoman
pada Al- qur’an dan hadits, dengan tujuan menciptakan manusia yang memiliki
keterampilan, pengetahuan, dan karakter yang sejalan dengan norma – norma
keislaman. Dalam pengimpelemntasian yang lebih luas, Pendidikan islam tidak
hanya memusatkan pada aspek keislaman, melainkan juga menekankan pada
pengembangan akhlak dan budi pekerti, dan nilai – nilai yang sejalan dengan
ajaran islam. Proses pembelajaran ini melibatkan tenaga pengajar dan peserta
didik yang berorientasi terhadap perubahan.

Dengan kata lain, Pendidikan bertujuan untuk membentuk generasi


berikutnya agar lebih kompeten dalam bidangnya, dan dapat berpern aktif dalam
pengabdian masyarakat. Pendidikan islam memiliki pandangan bahwa moralitas
dan etika seseorang selaras dengan pencapaian kesempurnaan penerapakan
Pendidikan. Oleh karena itu sejak dini Pendidikan harus mulai diterapkan dalam
lingkungan dan kebiasaan sehari – hari. Berikut beberapa pendapat mengenai
kapan waktu yang tepat untuk memulai Pendidikan. Diantaranya sebagai berikut :

1. Menurut pendapat M. J Langeveld


Pendidikan dimulai sejak seseorang mengenal kewibawaan dan
berakhir saat seseorang tersebut sudah memahami dan memiliki
tanggung jawab. Dengan kata lain, seseorang yang siap menerima
Pendidikan ialah seorang yang sudah siap dalam konsep pendewasaan,
yang mengerti makna kewibawaan dan tanggung jawab.

2. Menurut Ki Hajar Dewantara


Pendidikan sudah bisa dimulai sejak anak dilahirkan, dan berakhir saat
seseorang tersebut sudah mencapai proses pendewasaan. Dalam hal ini
dapat di ukur ketika berusia 24 tahun. Ki Hajar Dewantara
menjelaskan, anak yang baru lahir dapat langsung dipengaruhi dalam
edukatif pendidikannya, meskipun anak tersebut belum mengerti dan
belum menyadari pengaruh tersebut. Pengaruh tersebut dapat berupa
pengajaran, pembentukan, dan pembinaan kepribadian atau karakter
seseorang. Kemudian, ketika anak tersebut sudah tumbuh dewasa maka
anak tersebut akan tercukupi dengan kebutuhan – kebutuhan tersebut
dengan pembekalan – pembekalan yang telah diberikan sejak kecil.

3. J. J. Rousseau
Pendidikan dipandang sebagai pengaruh positif sekaligus pengaruh
negatif terhadap tumbuh kembang seseorang. Pendidikan dikatakan
negatif sejak anak dilahirkan hingga menginjak usia 12 tahun.
Sedangkan Pendidikan berpengaruh positif, ketika anak tersebut sudah
menginjak usia 12 tahun hingga tercapainya fase pendewasaan yang di
ukur pada usia 20 tahunan. Dalam konteks ini Rousseau menjelaskan
bahwa dalam masa balita hingga usia 12 tahun, anak memiliki
motivasinya sendiri. Lain halnya saat anak sudah berusia 12 tahun
hingga usia 20 tahun. Pendidikan berperan penting pada fase itu.
Pedidikan akan memebrikan pengaruh yang besar terhadap pemberian
motivasi.

Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa batas adalah


suatu yang menjadi hijab atau ruang lingkup, dalam artian adanya pengawalan
dan pengakhiran. Dalam hal ini Pendidikan dapat dimaknai sebagai
pengaktualisasian fitrah insaniyah yang manusiawi dan fungsional dalam
pengembangan seseorang untuk menyesuaikan dirinya terhadap hal – hal apa
saja yang dialaminya dengan lingkungannya.

Kata batas – batas memiliki arti ruang lingkup. Pada dasarnya ruang
lingkup tersebut yang menjadi pandangan pedoman, dasar – dasar ataupun
sumber dari Pendidikan islam itu sendiri. Dalam konteks ini dapat
diumpamakan seperti contoh, agama islam merupakan ajaran agama yang
merujuk pada sumber hukumnya yaki al-qur’an, kemudian itulah pula yang
menjadi Batasan dalam ilmu Pendidikan islam. Adapun batas – batas dari
Pendidikan islam diantaranya :

a. Al-qur’an, telah diakui secara sah sebagai sumber islam yang


pertama dan merupakan firman Allah yang diturunkan kepada nabi
Muhammad Saw yang tertulis dalam mushwaf. Sehingga sudah
jelas bahwa al-qur’an dijadikan sebaga batas dalam Ilmu
Pendidikan islam

b. As-Sunnah, sebagai ruang lingkup ilmu Pendidikan islam, hal ini


karena as-sunnah tidak pernah terlepas dari fungsinya terhadapal-
qur’an. As-sunnah diartikan sebagai segala sesuatu yang
disandarkan kepada nabi Muahmmad Saw, baik dalam bentuk
perkataan, perbuatan, serta ketetapannya. Oleh karena itulah As-
sunnah merupakan Batasan kedua dalam ilmu Pendidikan islam,
kemudian diteruskan dengan ijtihad.

c. Ijtihad, pada dasarnya ijtihad adalah kesepakatan dari para ulama –


ulama atau ilmuan syariat islam dalam menetapkan hukum islam
dan syariatnya yang belum dijelaskan atau yang belum dituliskan
dalam al-qur’an maupun as-sunnah.
Dalam penjelasan yang lain dikatakan bahwa dalam ilmu Pendidikan islam
tidak ada batasan secara khsusus dalam belajar dan menempuh ilmu
pengetahuan. Apabila ada peluang, dan waktu yang baik, maka kesempatan itu
masih dapat digunakan. Dalam hadits nabi mengatakan “tuntutlah lmu sampai
pada liang lahat’ meskipun demikian kewajiban seseorang dalam belajar tidak
berdasarkan atas ruang dan waktu. Berikut ini tiga jenis dari batas – batas
Pendidikan dalam islam yang berasaskan ruang waktu dan jangkauannya.
Diantaranya :

1. Secara Luas
Dalam konteks ini, Pendidikan dapat diartikan sebagai proses
hidup – kehidupan. Pendidikan berisi segala sesuatu yang
menyangkut pengalaman sepanjang hidup. Pendidikan yang
dimaksud adalah situasi hidup yang berpengaruh dalam
pertumbuhan. Dalam konteks secara luas ini, pedidikan islam tidak
dibatasi dengan batasan yang mengikat. Pendidikan dapat
dilangsungkan utuk seumur hidup, baik dalam Lembaga
Pendidikan formal, semi formal, maupun non formal. Pendidikan
dapat dilaksanakan dalam segala situasi dan lingkungan.

John holt, dan William glasser, salah satu Kaum Humanis


Romantic dan John dewey dari Kaum Pragmatik, memiliki
pandangan bahwa Pendidikan memiliki makna yang sangat luas.

2. Secara Sempit
Adanya perbedan antara Batasan secara luas dan Batasan secara
sempit yang sangat terlihat perbedaanya. Dalam konteks ini,
Pendidikan menekankan pada proses pembelajaran melalui
Lembaga Pendidikan formal. Penddikan formal diharapkan mampu
merubah kekurangan menjadi kesempurnaan. Selain itu Pendidikan
formal dinilai mampu merubah kebiasaan menjadi kesadaran penuh
yang peka terhadap hubungan – hubungan, interaksi social, dan
tanggung jawabnya.

Sebagai contoh, kaum Behavioris yakni B. Watson. Ia


cenderung memiliki pandangan bahwa Pendidikan dalam artian
yang sempit. Pada konteks ini, ia memandang bahwa Pendidikan
dan penyelenggaraan nya dibawah naungan sekolah, akan memiliki
keterikatan yang kuat dalam jaminan masa depan dalam perubahan
tingkah laku sumber daya manusia.

3. Secara Luas dan Terbatas


Dua komponen itu memiliki artian yang berbeda dari yang
sebelumnya. Ia mengambil jalan tengah lain dan menggabungkan
system keduanya, baik secara luas maupun secara sempit.
Pendidikan sekolah tidak hanya dilaksanakan di lemaba formal
saja, namun diterapkan juga pada lingkungan pembelajaran di luar
sekolah yang dapat memberikan pengaruh dan kelangsungan yang
baik terhadap pedidikan.
Selain batas – batas Pendidikan yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat
dua jenis Batasan – Batasan dalam ilmu Pendidikan islam, diantaranya sebagai
berikut :

1. Batas Awal Pendidikan Islam


Dalam ranah penjelasannya, Batasan awal dalam Pendidikan islam
memiliki berbagai macam bentuknya, tergantung pada perspektif dan sudut
pandang para ahli. Perspektif – perspektif tersebut dapat diuraikan dalam
beberapa pendekatan, diantaranya :

a. Pendekatan Historis
Dalam kacamata Sejarah islam pendidikan Islam dimulai pada
zaman Nabi Muhammad Saw. Beliau dianggap sebagai pendidik
pertama umat Islam, dan dia memberikan wahyu kepada orang lain
untuk memulai pengajaran Islam. Nabi dan para sahabatnya menjadi
orang pertama yang belajar langsung dari beliau, dan pengajaran
lisan, praktik, dan contoh mereka memulai perkembangan
pendidikan Islam.

b. Pendekatan Filsafat Pendidikan


Menurut filsafat pendidikan Islam, batasan awal pendidikan Islam
mungkin lebih menekankan pada elemen penting seperti tujuan,
metode, dan nilai-nilai yang mendasari pendidikan. Misalnya, para
ahli pendidikan Islam mungkin menetapkan tujuan utama
pendidikan Islam sebagai pengembangan kesadaran moral,
intelektual, sosial, dan spiritual yang sesuai dengan ajaran Islam.

c. Pendekatan Sosiologis
Batasan awal pendidikan Islam dapat dilihat dalam konteks
sosiologis dari masyarakat Islam awal di Arab pada abad ke-7.
Pendidikan Islam mencakup hal-hal selain keagamaan, tetapi juga
hal-hal sosial, ekonomi, dan politik. Masyarakat Islam awal sangat
membantu menyebarkan pengetahuan dan membangun institusi
pendidikan seperti madrasah dan universitas.

d. Pendekatan Teknis – Pedagogis


Dari sudut pandang pedagogis, batasan awal pendidikan Islam
dapat dilihat dari pendekatan pendidikan yang digunakan dalam
pengajaran agama Islam. Ini termasuk penggunaan al-Qur'an
sebagai sumber utama pembelajaran, penggunaan teknik
memorisasi, diskusi, dan demonstrasi yang digunakan oleh guru-
guru Islam dalam mengajarkan agama mereka.

e. Pendekatan Kontemporer
Batasan awal pendidikan Islam di masa kini dapat mencakup
berbagai hal, seperti perkembangan institusi pendidikan Islam
modern, seperti sekolah agama, universitas Islam, dan pusat
pembelajaran Islam. Pendidikan Islam kontemporer juga mencakup
upaya untuk menggabungkan nilai-nilai Islam dengan kurikulum
pendidikan yang lebih umum.

Dengan demikian, batasan awal pendidikan Islam dapat


dipahami dari berbagai sudut pandang yang mencakup aspek
sejarah, filsafat, sosiologi, teknis-pedagogis, dan kontemporer.

Anda mungkin juga menyukai