Anda di halaman 1dari 10

BUKU CATATAN

KEGIATAN BIMBINGAN
BIODATA MAHASISWA
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
SANITASI LINGKUNGAN
Nama :
TINGKAT 2 SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2022/2023 NIM :
Tempat & Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
Telepon Rumah :
HP :

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2023
VISI dan MISI PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI JADWAL KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
KEGIATAN KET
PBL
VISI Penyehatan Udara - B
Kebutuhan udara bersih untuk kehidupan
Progam Studi yang Unggul dalam Kesehatan Lingkungan Industri di Tingkat a. Kebutuhan udara bersih per orang per jam
Nasional b. Perhitungan udara ruangan
c. Evaluasi hubungannya dengan pemenuhan udara bersih
d. Evaluasi fungsi ventilasi dalam pengendalian pencemaran udara
MISI ruangan.
e. Alat Penyegaran udara
1. Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran yang Berkualitas.
f. Prinsip kerja alat penyegaran udara
2. Melaksanakan Kajian Kurikulum Sesuai dengan Kebutuhan Pengguna setiap g. Cara-cara penyegaran udara
h. Evaluasi fungsi dan mikrobiologis alat penyegar udara
lima tahun.
3. Melengkapi Sarana dan Prasarana Pembelajaran Sesuai Standar. Cerobong asap industry
a. Fungsi dan tipe cerobong asap
4. Melakukan Kemitraan dengan Stake holder dalam Pendidikan, Penelitian b. Mekanisme kerja cerobong dalam pengendalian
dan Pengabdian masyarakat di Bidang Kesehatan pencemaran udara embient
c. Asesoris cerobong asap
Lingkungan Industri. d. Cara evaluasi fungsi cerobong asap
5. Meningkatkan Standard Kualitas Tenaga Dosen dengan Menguasai Ilmu e. Pengambilan sampel emisi dan pemeriksaan parameter tertentu mulai
dari teknik pengambilan
Pengetahuan dan Teknologi Sesuai Bidang yang diampu melalui Penelitian sampling dan interpretasi data (data primer atau data sekunder)
f. Teknologi pengendalian pencemaran udara.
di Bidang Kesehatan Lingkungan Industri.
SMK3
6. Meningkatkan Standard Kualitas Tenaga Kependidikan Sesuai dengan 1. Komitmen Sistem Manajemen K3
a. Mendapatkan dan mencari informasi mengenai kebijakan tentang K3
Bidang Kerja melalui Pendidikan dan Pelatihan.
1) SDM yang bertanggung jawab
7. Melaksanakan Sistem Tata Pamong Kelembagaan berstandar Penjaminan 2) Ada dokumen kebijakan K3
3) Implementasi
Mutu. 4) Ada dokumen SOP
8. Melaksanakan Sosialisasi Kelembagaan di berbagai Media.
b. Program-program yang telah dan akan ditetapkan di industri (1 tahun d. Ruang lingkTarget
sebelumnya dan 1 tahun kedepan) e. Pelaksanaan (Man Money, material, method).
c. Persyaratan OHSAS 18001: 2015 atau Pemenaker 50 tahun 2012 C. Mensketsakan hasil pelaksanaan program penyehatan makanan
apakah sudah ditetapkan minuman tahun 2016 - 2018:
2. Hazard dan Risk Assesment (evaluasi terhadap pencapaian program)
a. Pengenalan lingkungan tempat kerja/industry/perusahaan 1) Kegiatan .
b. Diagram alir proses kegiatan 2) Tujuan
c. Klasifikasi aktifitas kerja 3) Sasaran
d. Identifikasi hazard 4) Ruang lingkungan Target
e. Identifikasi risiko kecelakaan dan atau kesehatan 2. Pelaksanaan (Man Money, material, method).
3. Identifikasi dan Pengendalian Risiko Kecelakaan atau Kesehatan Melakukan Pengamatan kontaminasi makanan
a. Identifikasi dan penilaian bahaya :
b. Pengendalian Risiko kecelakaan a. Prosedur Teknik pengambilan sampel, pengiriman sampel makanan,
c. Pengendalian Risiko kesehatan dan sampel usap alat.
4. Pengelolaan SDM b. Pengamatan kontaminan dan cemaran pada makanan
a. Struktur organisasi ( mikroba, bahan kimia pada makanan).
b. Catatan kualifikasi personel Penyehatan Makanan Minuman - C
c. Tanggung jawab dan wewenang Mensketsakan standar keamanan Pangan : a. Mensketsakan komponen dan
d. Pengembangan sdm sub komponen keamanan Pangan
5. Evaluasi dan Perbaikan Sistem A. Pemilihan dan Penyimpanan Bahan makanan (PPB)
a. Investigasi insiden dan riwayat kesehatan pekerja 1. Bahan makanan yang digunakan masih segar*
1) Penanganan kecelakaan 2. Bahan makanan yang digunakan tidak rusak
2) Penanganan kesehatan pegawai 3. Bahan makanan yang digunakan tidak busuk
b. Evaluasi program
4. Tidak menggunakan wadah / kotak bekas pupuk atau pestisida
c. Tindakan perbaikan dan cara pencegahan
untuk menyimpan dan membawa bm
Penyehatan Makanan Minuman - B 5. Bahan makanan disimpan jauh dari bahan beracun / berbahaya
1. A. Mensketsakan kegiatan penyehatan makanan minuman :
6. Bahan makanan disimpan pada tempat tertutup*
a. Struktur organisasi. 7. Bahan makanan disimpan pada tempat bersih
b. Dasar hukum 8. Bahan makanan disimpan pada tempat yang tidak terkena
c. Tugas/uraian tugas. sinar matahari langsung
d. Ruang lingkup. B. HIGIENE PEMASAK (HGP)
B. Mensketsakan perencanaan program penyehatan makanan minuman 1. Pemasak harus berbadan sehat
tahun 2015: 2. Pemasak harus berpakaian bersih
a. Kegiatan . 3. Pemasak memakai tutup kepala selama memasak*
b. Tujuan 4. Pemasak memakai alas kaki selama memasak*
c. Sasaran
Mencuci

5. tangan sebelum dan sesudah memasak


6. Mencuci tangan menggunakan sabun sesudah dari WC (buang air)*
7. Ketika bersin tidak menghadap ke makanan
8. Kuku pemasak selalu bersih dan tidak panjang
C. PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM)
1. Peralatan memasak yang digunakan harus bersih dan kering
2. Peralatan memasak harus dicucui sebelum dan sesudah
dipakai memasak*
3. Peralatan memasak dikeringkan terlebih dahulu setelah dicuci*
4. Peralatan memasak disimpan di tempat yang bersih
5. Peralatan memasak disimpan di tempat yang jauh dari bahan beracun
atau bahan berbahaya
6. Dapur tempat memasak harus dalam keadaan bersih
7. Dapur tempat memasak harus dalam keadaan kering*
8. Dapur tempat memasak harus mempunyai ventilasi yang cukup*
9. Dapur terletak jauh dari kandang ternak
10. Selalu tersedia air bersih dalam wadah tertutup*
11. Di dapur tersedia tempat sampah yang tertutup*
12. Pembuangan air limbah harus lancer*
13. Bahan beracun / berbahaya tidak boleh disimpan di dapur
14. Jarak tempat memasak ke tempat distribusi (sekolah) tidak lebih dari
satu jam*
15. Pisau dan telenan yang digunakan harus bersih
16. Bagian makanan yang tidak dimakan tidak ikut dimasak*
17. Bahan makanan dicusi dengan air bersih
18. Meracik / membuat adonan menggunakan alat yang bersih
19. Adonan / bahan makanan yang telah diracik harus segera di masak*
20. Makanan segera diangkat setelah matang*
21. Makanan yang telah matang ditempatkan pada wadah bersih
dan terhindar dari debu dan serangga
23. Makanan dibungkus dgan pembungkus yg bersih, tdak menggunakan
bekas pembungkus bhn beracun
24. Memegang makanan yang telah matang menggunakan sendok, garpu,
alat penjepit, sarung tangan*
25. Tidak menyimpan makanan yang matang lebih dari 4 jam terutama
makanan berkuah dan bersantan
26. Untuk makanan goreng, minyak goreng tidak boleh digunakan jika
sudah berwarna coklat tua, atau sudah dipakai setelah 4 kali
27. Untuk makanan basah, merebus dan mengukus makanan dalam
wadah tertutup
JUMLAH NILAI MAKSIMUM UNTUK PBM 
D. DISTRIBUSI MAKANAN (DPM)
1. Selama distribusi, makanan ditempatkan dalam wadah yang bersih
dan tertutup
2. Pembawa makanan berpakaian bersih dan mencuci tangan
3. Tangan dicuci dengan sabun sebelum membagikan makanan*
4. Makanan tidak boleh berlendir, berubah rasa, atau berbau basi sebelum
dibagikan
5. Makanan ditempatkan dalam tempat yang bersih dan kering
6. Mencuci tangan sebelum makan*
7. Makanan tidak dipegang langsung, enggunakan alat untuk memegang
makanan saat membagikan*
E. DISTRIBUSI MAKANAN (DPM)
a. Penerapan Penilaian SKP.
b. Mengkategori keamanan pangan
Mensketsa Analisis Pengendalian faktor risiko kegiatan pengolahan
makanan :
1. Identifikasi dan analisis bahaya dengan membuat bagan alir produksi
(dilenpkapi dengan simbol), Menganalisis barbagai kemungkinan
bahaya yang terjadi pada setiap bagan alir.
( 3 bagan alir untuk 3 produksi jenis makanan).
2. Menetapkan titik kritis dengan peraturan atau literatur bahwa suatu
titik proses berada pada tingkat bahaya yang perlu dikendalikan .
Mensketsakan pengendalian bahaya dengan cara menghilangkan
atau
mengurangi bahaya.
3. Menetapkan batas kritis yaitu jika bahaya yang timbul berada pada satu
satuan angka yang berbahaya bagi kesehatan.
4. Melakukan pemantauan dengan cara mengobservasi seluruh rangkaian
proses produksi
5. Melakukan tindakan koreksi , dengan cara melakukan perbaikan pada
titik terjadi penyimpangan.
6. Verifikasi seluruh proses dengan memantau apakah telah
sesuai dengan seharusnya.
7. Dokumentasi dengan mencatat temuan dari seluruh rangkaian proses
yang terjadi.
Pengelolaan Limbah Cair - B
1. Mensketsa sistem Pemantauan Kualitas limbah cair :
a) Prosedur dan cara pengambilan sampel limbah cair.
Titik sampling (influence dan effluent)
b) Parameter yang diperiksa
c) Frekuensi yang dilakukan (oleh internal maupun eksternal)
d) Baku mutu yang digunakan. (pemerintah maupun standar luar)
2. Mensketsa sistem Pengolahan limbah cair :
a. Pengolahan Tehnik yang dilakukan
1) Diagram alir atau flowchart
2) Proses pengolahan
3) Metode
4) SOP
b. Pemeliharaan sarananya
1) Frekuensi pemeliharaan
Penyehatan Tanah dan Sampah - B
1. Mensketsa aspek manajemen dan peraturan perundangan dalam
pengelolaan sampah.
a. Melakukan identifikasi kententuan peraturan Per-UU tentang sampah
b. Melakukan identifikasi kebijakan di industri tentang pengelolahan
sampah
c. Melakukan identifikasi perijinan (MOU) yang diperlukan tentang
pengelolaan sampah di insustri
d. Melakukan identifikasi sumber daya manusia (pekerja/karyawan)
yang akan mengerjakannya
e. Melakukan identifikasi struktur dan tugas pokok organisasi
pengelolaan sampah di industry
2. Mensketsa pengamatan perilaku manusia (pekerja/karyawan) terhadap
penanganan sampah dan pencemaran tanah akibat sampah.
a. Observai perilaku pemilahan sampah di industri
b. Observasi perilaku pengumpulan sampah (dari unit produksi ke TPS)
di industri
c. Observasi perilaku pengangkutan sampah di industry (dari TPS ke
TPA/ pihak ketiga)
d. Observasi perilaku pengolahan sampah di industry
* pemanfaatan
e. Melakukan pengambilan sampel tanah untuk identifikasi
cemaran logam berat
3. Melakukan evaluasi dampak kesehatan pada manusia akibat sampah.
a. Menentukan dampak positif terhadap kesehatan apabila sampah
di industri ditangani
b. Menentukan dampak negatif terhadap kesehatan apabila sampah
di industri tidak ditangani
4. Mensketsa penerapan konsep penanganan sampah di industry
a. Melakukan pengukuran timbulan sampah
b. Identifikasi karakteristik sampah
c. Mendesain teknologi yang ramah lingkungan (apabila belum ada,
sesuai karakteristik sampah)
d. Mendesain pengembangan teknologi (apabila sudah ada namun belum
ramah lingkungan, belum sesuai karakteristik sampah)
Penyehatan Air - B
1. Melakukan observasi sumber air bersih yang digunakan
2. Mengidentifikasi data sekunder tentang :
a. Debit air bersih
b. Jumlah karyawan
c. Jumlah air/debit air untuk kebutuhan proses produksi
d. Kualitas air bersih yang digunakan (fisik, kimia, bakteriologis)
3. Melakukan observasi dan pemeriksaan (data primer) tentang :
a. Debit air bersih
b. Jumlah karyawan
c. Jumlah/debit air untuk kebutuhan proses produksi
d. Kualitas air bersih yang digunakan (fisik, kimia, bakteriologis)
4. Melakukan perhitungan kebutuhan air
5. Melakukan observasi tentang pengolahan air bersih di Industri (identifikasi
diagram alir/flow sheet Instalasi Pengolahan Air)
6. Mengidentifikasi desain kriteria proses sedimentasi sebagai berikut :
a. Tujuan pengolahan
b. Debit air yang diolah
c. Kecepatan aliran yang dibutuhkan
d. Waktu penahanan yang dibutuhkan
e. Menghitung ukuran volume bak sedimentasi
f. Mengukur parameter air (kekeruhan) sebelum dan setelah proses
pengolahan
g. Menghitung presentasi penurunan (kekeruhan) setelah proses
pengolahan
h. Pemeliharaan bak pengendap
i. Pengolahan/pemanfaatan lumpur
7. Mengidentifikasi desain kriteria proses filtrasi sebagai berikut :
a. Tujuan pengolahan
b. Debit air yang diolah
c. Kecepatan aliran yang dibutuhkan
d. Media saring yang digunakan
e. Ukuran diameter media saring yang digunakan
f. Ketebalan media saring yang digunakan
g. Proses pencucian media saring yang dilakukan
h. Mengukur parameter air (kekeruhan) sebelum dan setelah proses
pengolahan
i. Menghitung presentasi penurunan (kekeruhan) setelah proses
pengolahan
j. Pemeliharaan media saring (pencucian, aktivasi)
8. Mengidentifikai desain kriteria proses koagulasi dan flokulasi sebagai
berikut :
a. Tujuan pengolahan
b. Debit air yang diolah
c. Menghitung ukuran volume bak koagulasi dan flokulasi
d. Jenis koagulan yang digunakan
Dosis

e. koagulan yang dibutuhkan


f. Kecepatan pengadukan
g. Mengukur parameter air (kekeruhan) sebelum dan setelah proses
pengolahan
h. Menghitung presentasi penurunan (kekeruhan) setelah proses
pengolahan
i. Pemeliharaan bak koagulasi-flokulasi
9. Mengidentifikasi desain kriteria proses netralisasi sebagai berikut :
a. Tujuan pengolahan
b. Debit air yang diolah
c. Menghitung ukuran volume bak netralisasi
d. Jenis bahan kimia yang digunakan
e. Dosis bahan kimia yang dibutuhkan
f. Mengukur parameter air (pH) sebelum dan setelah proses pengolahan
g. Menghitung presentasi penurunan (pH) setelah proses pengolahan
h. Pemeliharaan bak netralisasi
10. Mengidentifikasi desain kriteria proses desinfeksi sebagai berikut :
a. Tujuan pengolahan
b. Debit air yang diolah
CATATAN KEGIATAN CATATAN KEGIATAN
BIMBINGAN LAHAN PBL (PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN) BIMBINGAN LAHAN PBL (PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN)
Hari : Hari :
Tanggal : Tanggal :
Uraian Kegiatan : Uraian Kegiatan :

Cap dan Tanda Tangan Cap dan Tanda Tangan


Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan

Anda mungkin juga menyukai