Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tarekh Akbar Hidayat Mata Kuliah : Manajemen Stratejik

NPM : 2022510070 Dosen Pengampu : Dr. Ir. Mgs. Prima Darma Putra S.E., M.M.
Prodi : Manajemen
TUGAS

1. Responsibility berasal dari kata latin ‘responsus’ yang awalnya digunakan untuk
pemberian makna adanya kewajiban moral dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan
kepada seseorang. Hal ini memberikan konotasi adanya internalisasi dari suatu kewajiban
atau rasa kepemilikan pribadi dari suatu penugasan. Gagal menyelesaikan penugasan dari
kewajiban tersebut menjadi dasar dari adanya rasa malu dan bersalah.

2. Accountability adalah kualitas atau situasi di mana seseorang wajib


mempertanggungjawabkan penugasan terhadap dirinya yang berasal dari kewajiban atau
kesukarelaan seseorang untuk menerima tanggung jawab atau ikut bertanggung jawab
terhadap aksi atau tindakan pihak /orang lain).

3. Corporate governance adalah mekanisme untuk mengendalikan perusahaan.

4. One board System yaitu dalam konsep ini keseluruhan fungsi dari seluruh peruasahaan
atau organisasi dilakukan oleh satu dewan yang biasa dikenal dengan nama dewan
direktur. Atau board of director. Dalam system yang berlaku ini pihak board of director
melakukan kebijakan yang berfungsi sebagai eksekusi kebijakan operasional dan juga
sekaligus melakukan pengawasan atau monitoring. Dalam struktur ini terdapat direktur
eksekutif dan juga direktur non eksekutif. Dan semua dari mereka juga menjadi anggota
board. Selain itu juga di Amerika Serikat juga banyak perusahaan yang menggunakan
konsep ini dengan menggunakan pola CEO dan Chairman dari perusahaan. Dalam
system one tier board system ini yang melakukan pengambilan keputusan adalah seluruh
anggota direksi yang menjadi anggota board tersebut. Sedangkan proses monitoring dan
pengawasan dilakukan oleh anggota board yang berada pada posisi sebagai direktur non
eksekutif di perusahaan tersebut. Yang bertindak sebagai chairman atau president dalam
system ini adalah mereka yang bertindak sebagai direktur non eksekutif. Sedangkan yang
bertindak sebagai CEO adalah executive director di dalam board tersebut. Tentunya adalah
salah satu dari executive director.

5. Two board system yaitu dalam pandangan dari Bacon dan Brown (dalam Daniri, 2014)
terdapat 3 hal yang menjadi karakteristik utama dari konsep two board system yaitu :

• Adanya pemisahan dari fungsi tugas dan wewenang dari pihak yang melakukan
pengelolaan perusahaan dengan pihak yang melakukan pengawasan perusahaan. Hal
ini berbeda dengan negara-negara yang menganut konsep single board system
dimana meskipun fungsi dari satu dewan tersebut dibagi dua, akan tetapi tetap
bertugas dalam pengelolaan dan juga pengawasan akan perusahaan yang sama.
• Adanya pemisahan secara fisik akan tugas dan wewenang sehingga dapat dihindatri
adanya campur tangan serta tugas yang berganda
• Dalam mekanisme two boards tier system ini pihak pengawas tidak memiliki
kewenanggan untuk turut campur dalam pengelolaan kegiatan yang ada di dalam
perusahaan.

6. Leading indicator adalah indikator yang digunakan untuk memprediksi akan ke mana
pergerakan harga atau tren sebuah aset di masa yang akan datang.

7. Lagging indicator adalah indikator berdasarkan data-data historis yang digunakan untuk
mengonfirmasi harga atau tren yang sedang berlangsung saat ini.

8. BSC (Balance Scorecard) adalah sebuah kerangka kerja manajemen strategis yang
digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengukur dan memantau kinerja dari
berbagai perspektif yang berbeda dan seimbang.

9. Business Evalution adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk mengukur kinerja bisnis
secara keseluruhan. Penilaian kinerja ini meliputi aspek ekonomi, kesehatan bisnis, dan
indikator bisnis lainnya. Evaluasi usaha dimulai dengan memantau setiap proses bisnis
yang dijalankan. Kemudian, hasil pemantauan tersebut akan dianalisis untuk mengetahui
apakah bisnis mengalami kemajuan atau kemunduran, dan apa saja pencapaian yang telah
diraih bisnis. Selain demi kepentingan bisnis, evaluasi usaha juga bermanfaat bagi
pengusaha secara personal. Sebab, proses ini bisa dijadikan pengusaha sebagai saran untuk
belajar, mengevaluasi diri, dan meningkatkan kapasitas diri.
10. Business Review merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu artinya adalah
tinjauan atau ulasan. Secara pengertiannya, review adalah kegiatan untuk meninjau atau
mengulas suatu produk maupun jasa secara rinci. Umumnya, mereka yang melakukan
review akan memberikan informasi tentang pengalamannya menggunakan barang atau
jasa tersebut. Kegiatan ini tentunya sangat penting dan bernilai terutama bagi para pemilik
usaha untuk membantu mengembangkan bisnisnya.

11. KRA (Key Result Area merupakan matriks yang mengukur serangkaian pekerjaan
berdasarkan posisi dari area kerja tertentu berdasarkan strategi perusahaan. Misalnya,
seorang manager HR adalah mampu menurunkan tingkat turnover karyawan.

12. VUCA adalah singkatan dari volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Di dalam
bahasa Indonesia dan mengacu pada dunia bisnis, arti VUCA merupakan situasi atau
kondisi lingkungan bisnis yang tengah mengalami gejolak atau volatilitas, ketidakpastian,
kompleksitas, serta ambiguitas. Benar-benar sebuah kombinasi yang jika digabungkan
mencirikan sifat dari beberapa kondisi dan situasi serba sulit. VUCA adalah sebuah kondisi
ketika perubahan terjadi sangat cepat, tidak pasti, kompleks, dan ambigu yang disebabkan
karena transformasi digital atau teknologi. Kebayang, nggak, sih, gimana kondisi yang
dihadapi oleh organisasi dan perusahaan. Istilah VUCA pertama kali digunakan di dunia
militer pada masa 1990-an untuk menggambarkan situasi pertempuran paramedis, ketika
informasi lapangan sangat terbatas.

13. Volatility (Volatilitas) yaitu mengacu pada kecenderungan untuk berubah dari satu
keadaan ke keadaan lain. Dalam kondisi tertentu, bahan yang mudah menguap dapat
meledak secara berbahaya, berubah dengan cepat dari stabil menjadi tidak teratur. Ini
memberikan indikasi lain bahwa kondisi volatile adalah kondisi yang berbahaya. Hal yang
menarik tentang volatilitas adalah meskipun dapat mewakili bahaya, tetapi juga dapat
berupa peluang. Seperti pedang bermata dua, ya? Intinya adalah: volatilitas bagus jika
kamu mencari peluang dan buruk jika kamu menyukai prediktabilitas.

14. Uncertainty (Ketidakpastian) yaitu mengacu pada kurangnya informasi spesifik, yang
dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan spesifik. Menanyakan, “Berapa
probabilitas hari ini harga tomat akan turun?” adalah pertanyaan yang merupakan upaya
untuk mencirikan ketidakpastian. Perubahan mungkin terjadi, tetapi tidak mutlak, atau
bahkan tidak ada sama sekali. Walaupun begitu, biasanya penyebab dan dampaknya sudah
diketahui.

15. Complexity (Kompleksitas) yaitu Keadaan disebut kompleks ketika terdapat banyak
bagian dan variabel yang saling berhubungan. Beberapa informasi tersedia dan bisa
diprediksi, tetapi volumenya besar dan sulit diproses sehingga dapat menyebabkan
seseorang kewalahan. Jenisnya bervariasi dan sifatnya berbelit-belit, tetapi tidak selalu
menyebabkan perubahan.

16. Ambiguity (Ambiguitas) Diambil dari bahasa latin “ambi-” mengacu pada banyak atau
tidak tetap, seperti penggunaannya dalam kata ambiance dan ambidextrous. Ambiguitas
adalah situasi tanpa hubungan sebab-akibat yang jelas. Sifatnya baru dan belum pernah
terjadi sebelumnya sehingga tidak dapat diprediksi. Penyebab dan dampaknya juga tidak
diketahui.

17. The Resource-based View (RBV) atau pandangan yang berbasis sumber daya merupakan
sebuah pandangan yang menerapkan dasar keunggulan kompetitif dimana hal utamanya
terletak pada sekumpulan aset berwujud atau tidak berwujud perusahaan. RBV
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan ketika sumber daya dikelola sedemikian rupa sehingga apa yang dihasilkan
sulit untuk ditiru atau dibuat oleh pesaing, yang pada akhirnya menciptakan hambatan
kompetisi.

18. Remote Environment adalah lingkungan jarak jauh yang sering disebut lingkungan makro
atau lingkungan umum, mewakili faktor dan kondisi eksternal yang ada di luar organisasi
dan memberikan pengaruh tidak langsung terhadap operasi bisnisnya. faktor luar,
termasuk kekuatan sosial, politik, teknologi, dan ekologi, yang mempengaruhi kebebasan
dan kemampuan pengambilan keputusan perusahaan di luar pengaruh atau kendalinya.

DAFTAR PUSTAKA

Antonius, A. (2019). Makna Akuntabilitas dan Responsibilitas: Konteks Manajemen


Kepatuhan. The Institute of Compliance Professional Indonesia (ICoPI).

Mas Ahmad. (2014). Memahami Struktur Kepengurusan Perusahaan ( One Tier and Two Tier ).
Diambil pada 18 Maret 2024, dari https://www.kennywiston.com/mengenal-one-tier-
unitary-model-of-corporate-governance/

Hikma, D. (2023). Mengenal Perbedaan Lagging dan Leading Indicator. Diambil pada 18
Maret 2024, dari https://pintu.co.id/academy/post/lagging-dan-leading-indicator

OCBC (n.d.). Balanced Scorecard: Pengertian, Fungsi, dan Perspektifnya.Diambil pada 18


Maret 2024, dari https://www.ocbc.id/id/article/2023/12/14/bsc-adalah

Kledo (n.d.). Evaluasi Bisnis: Arti, Tujuan, Fungsi, Metode, Tahapan, dan Contohnya.
Diambil pada 18 Maret 2024, dari https://kledo.com/blog/evaluasi-bisnis/

LinovHR (n.d.). Apa itu Review? Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Cara Melakukannya. Diambil
pada 18 Maret 2024, dari https://www.linovhr.com/review-adalah/

Talenta (n.d.). Key Result Area: Pengertian, Perbedaan dengan OKR dan KPI. Diambil pada
18 Maret 2024, dari https://www.talenta.co/blog/key-result-area/

Majoo (n.d.). VUCA adalah: Pengertian, Langkah, Dampak. Diambil pada 18 Maret 2024, dari
https://majoo.id/solusi/detail/vuca-adalah

Dictio (n.d). Apa yang dimaksud dengan teori Resource Based View?. Diambil pada 18 Maret
2024, dari https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-resource-based-
view/120533

Definition (n.d). What Is Remote Environment? PESTLE Analysis and Impact on Business.
Diambil pada 18 Maret 2024, dari https://the-definition.com/term/remote-environment

Anda mungkin juga menyukai