Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

MANAJEMEN PERSEDIAAN
Dosen Pengampu : Ibu Musdalifah Dimuk, S.E., M,Si., Ph.D.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Fajri Hamzah Harahap 1705621110
Irwam Muslim 1705621054
Joybe Victorera 1705621108
M. Farel Sigit Ramadan 1705621133
M. Rizqi Nugroho 1705621099

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Sumber Daya Manusia Dalam
Manajemen Operasi” tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Bu Musdalifah selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sumber daya manusia dalam manajemen
operasi bagi penulis maupun pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Musdalifah selaku dosen pengampu
mata kuliah Manajemen Operasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung
dan membantu kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
meminta kritik dan saran untuk membangun makalah ini agar lebih baik lagi kedepannya.

2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................................. 3
BAB I.......................................................................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................................................6
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................................................... 6
BAB II........................................................................................................................................................................................ 7
2.1 Pengertian Manajemen Persediaan dan Peran Strategis Manajemen Persediaan.....................7
2.2 Fungsi, Manfaat, dan Prinsip Manajemen Persediaan............................................................................8
2.2.1 Fungsi....................................................................................................................................................................... 8
2.2.2 Manfaat.................................................................................................................................................................... 8
2.2.3 Prinsip...................................................................................................................................................................... 9
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persediaan......................................................................................10
2.4 Biaya-biaya Persediaan..................................................................................................................................... 11
2.5 Jenis-jenis Persediaan........................................................................................................................................ 11
2.6 Perencanaan, Pengendalian, dan Pengawasan Persediaan...............................................................12
2.6.1 Perencanaan....................................................................................................................................................... 12
2.6.2 Pengendalian...................................................................................................................................................... 12
2.6.3 Pengawasan........................................................................................................................................................ 13
2.7 Hubungan Manajemen Persediaan dengan Manajemen Lain...........................................................13
BAB III.................................................................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................................................. 13
3.2 Saran.......................................................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagian dari fungsi manajerial pada operasional suatu perusahaan yaitu pengendalian
persediaan (inventory controll) sebab kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan kepada
investasi pada aktiva lancar pada satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan pada sisi lain.
Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap seluruh fungsi usaha (operation, marketing,
dan finance). Berkaitan dengan persediaan, ada pertarungan kepentingan di antara fungsi
bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan marketing
dan operation menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan
kebutuhan produksi bisa dipenuhi.
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan antara kekurangan serta
kelebihan persediaan pada suatu periode perencanaan yg mengandung risiko dan
ketidakpastian. Manajemen persediaan melibatkan sejumlah aktivitas koordinasi antara
persediaan serta produksi serta aktivitas konsumsi di sejumlah tahapan proses serta lokasi yg
berhubungan. Pada prinsipnya, manajemen persediaan adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material/barang
lainnya sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain
pihak investasi persediaan material/barang lainnya dapat ditekan secara optimal (Waluyo,
2011).
Manajemen persediaan atau sistem manajemen persediaan ialah sistem manajemen
(merancang, mengeksekusi, serta mengevaluasi) persediaan menggunakan instrumen
kebijakan terkait dengan waktu, jumlah item, level persediaan. Tujuan asal manajemen
persediaan adalah menuntaskan target yang berpotensi buat memaksimalkan pelayan pada
pelanggan, memaksimalkan efisiensi pembelian pada produksi, meminimalkan investasi stok,
memaksimalkan profit.
Manajemen persediaan adalah bagian dari pembahasan yang sangat terkait dengan
tujuan manajemen operasi, yaitu meminimalkan total beban dan menaikkan level pelayanan,
itu karena dengan mengelola persediaan yang sempurna, perusahaan akan meraih keduanya
sekaligus. Jika rata-rata level persediaan dapat diturunkan, secara tidak langsung salah satu
komponen biaya produksi bisa ditekan, yang berujung di peningkatan margin keuntungan.
Satu aspek lainnya yang bisa dicapai dengan pengelolaan persediaan yang sempurna
merupakan service level pada pelanggan semakin tinggi atau minimal tidak turun

4
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen persediaan?
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi, manfaat, dan prinsip manajemen persediaan?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan?
4. Sebutkan dan jelaskan biaya-biaya persediaan?
5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis persediaan?
6. Apa yang dimaksud dengan perencanaan, pengendalian, dan pengawasan persediaan?
7. Apa yang dimaksud dengan hubungan manajemen persediaan dengan manajemen
lain?

1.3 Tujuan
1) Mahasiswa mampu mengetahui pengertian manajemen persediaan.
2) Mahasiswa mampu mengetahui fungsi, manfaat, dan prinsip manajemen persediaan.
3) Mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan.
4) Mahasiswa mampu memahami biaya-biaya persediaan.
5) Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis persediaan.
6) Mahasiswa memahami perencanaan, pengendalian, dan pengawasan persediaan.
7) Mahasiswa mampu memahami hubungan manajemen persediaan dengan manajemen
lain.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Persediaan dan Peran Strategis Manajemen Persediaan


Persediaan adalah salah satu aset termahal dari banyak perusahaan, dan mewakili
sebanyak 50% dari keseluruhan modal yang diivestasikan (Heizer & Render, 2014:512).
Persediaan merupakan barang menganggur yang menunggu untuk digunakan atau dijual
mengingat tiap perusahaan memiliki jenis persediaan yang berbeda dan memiliki tujuan yang
berbeda pula dalam penggunaannya.(Blanc, 2011).
Jadi, persediaan mencakup seluruh barang baik berupa bahan mentah, barang dalam
proses, serta barang jadi atau perlengkapan yg digunakan bagi perusahaan, baik dalam
menjalankan proses produksi maupun menjaga kelangsungan kegiatan operasional
perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur ataupun perusahaan dagang yg bertujuan buat
memenuhi permintaan konsumen. Pengendalian persediaan ialah kegiatan mempertahankan
jumlah persediaan pada taraf yg dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan
ditekankan pada pengendalian material. di produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit
pada material serta banyak di jasa pasokan sebab konsumsi tak jarang kali bersamaan
menggunakan pengadaan jasa sebagai akibatnya tidak memerlukan persediaan
Persediaan pula ialah salah satu aspek yg terpenting bagi suatu perusahaan, sebab
sebagian akbar atau lebih berasal 50% kapital berasal perusahaan berupa persediaan.
pertarungan yang tak jarang terjadi dalam perusahaan retail ialah tidak akuratnya dalam
memilih jumlah persedian atau keliru pada perhitungan manual dimana terjadi kelebihan
persediaan
(persediaan lebih dari pada yang dibutuhkan) atau kekurangan persediaan (persediaan
kurang dari apa yang dibutuhkan) (Russel & Taylor, 2014:423). Persediaan (Inventory)
adalah stok barang atau sumber daya apa pun yang digunakan dalam sebuah organisasi.
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijakan dan pengendalian yang mengawasi tingkat
persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus selalu ada, kapan persediaan harus
diisi kembali, dan berapa besar pesanan yang harus dipesan (Jacobs Chase 2014:209).
Manajemen persediaan artinya sistem-sistem dalam mengelola persediaan. Bagaimana
barang-barang persediaan bisa diklasifikasikan dan seberapa seksama catatan persediaan
dapat dijaga. lalu, kita akan mengamati kontrol persediaan pada sektor pelayanan. Manajer
operasi diseluruh global telah menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangatlah
penting. di satu sisi, sebuah perusahaan dapat mengurangi biaya menggunakan mengurangi
persediaan. pada sisi lain, produksi bisa berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas saat
sebuah barang tidak tersedia. Tujuan manajemen persediaan ialah menentukan keseimbangan
antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan. Anda tidak akan pernah mencapai
sebuah strategi berbiaya rendah tanpa manajemen persediaan yang baik (Heizer & Render,
2014:512).
Perusahaan akan bisa mengontrol bahan standar serta produksi pada level yg sesuai
agar tidak menimbulkan kelebihan atau kekurangan stok yang mengakibatkan pada kerugian.

7
Persediaan adalah salah satu aset perusahaan yg sangat berkaitan dengan penjualan juga
tahap produksi. Sebagai akibatnya, apabila terdapat permasalahan menyangkut tentang
persediaan akan secara cepat berpengaruh terhadap kerugian usaha.
sesuai beberapa pengertian persediaan tadi di atas, bisa diambil konklusi bahwa
persediaan artinya sejumlah komoditas yg disimpan buat memenuhi kebutuhan di masa yg
akan tiba. Maka, setiap perusahaan pasti memiliki persediaan, hanya saja jumlahnya yg
berbeda. Sebab setiap item tadi memiliki harga (pengorbanan yang sudah dikeluarkan buat
mendapatkannya), harga persediaan dapat dihitung. Idealnya harga persediaan ini bisa
dikelola dengan sempurna supaya tidak membebani perusahaan tanpa mengurangi service
level pada pelanggan.

2.2 Fungsi, Manfaat, dan Prinsip Manajemen Persediaan


2.2.1 Fungsi
Terdapat beberapa fungsi manajemen persediaan bagi perusahaan, antara lain:
 Memastikan persediaan tersedia (safety stock)
 Mengurangi risiko keterlambatan dalam pengiriman persediaan
 Mengurangi risiko harga yang fluktuatif
 Memperoleh diskon dari pemesanan dalam jumlah yang banyak
 Menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi
 Mengantisipasi perubahan yang terjadi pada penawaran maupun permintaan
 Mengantisipasi permintaan mendadak
 Menjaga jumlah persediaan yang hanya tersedia musiman, sehingga ketika bahan sedang
tidak musim, perusahaan masih memiliki persediaan barang tersebut.
 Mengawasi pesanan persediaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, bisa dikembalikan
ke supplier bila tidak cocok.
 Menjaga komitmen terhadap customer agar barang bisa diproduksi dengan waktu dan
kualitas yang diminta
 Menentukan kuantitas persediaan yang harus di simpan untuk berjaga jaga

2.2.2 Manfaat
berikut merupakan manfaat dari manajemen persediaan :
a. Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang
besar.Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai
persediaan.
b. Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock)
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak
mempunyai barang tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk
memperoleh keuntungan.Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus
mempunyai persediaan barang jadi.
c. Manfaat Pemasaran
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka
pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang

8
kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat.Di samping itu jika perusahaan
selalu mampu memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan
pelanggan semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
d. Peningkatan Tingkat Pelayanan
Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan,
kepercayaan, dan macam-macam pengapalan. Pengintegrasian dengan penjualan
meningkatkan pengetahuan pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman,
dan memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi instruksi; indetifikasi dari daerah
distribusi untuk dibagi antara beberapa pelanggan atau grup dan mudah untuk
menyortir dari staging area dan pergerakan stok. Hal ini menjamin bahwa produk
yang benar berada ditempat yang benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan
tertinggi dapat menyediakan pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat
terhadap permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan meningkatkan
kepuasan pelanggan.
e. Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik
Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang secara menyeluruh
memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol persediaan sesuai
dengan bisnis mereka. Akses yang instan terhadap data-data yang kritis meliputi
ketersediaan peresediaan, jumlah yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya
yang dapat diketahui pada saat itu juga terhadap persediaan untuk direspons secara
cepat dalam rangka pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan mengelolah
beberapa lokasi yang berbeda-beda memungkinkan manajemen dari gudang-gudang
yang berbeda-beda dan penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau
menggunakan level.

2.2.3 Prinsip
Prinsip pengendalian persediaan menurut Matz, yaitu sebagai berikut.
 Persediaan diciptakan dari pembelian bahan dan suku cadang, tambahan biaya pekerja
dan overhead untuk mengelola bahan menjadi barang jadi.
 Persediaan berkurang melalui penjualan dan perusakan.
 Perkiraan yang tepat atas jadwal penjualan dan produksi merupakan hal yang esensial
bagi pembelian, penanganan, dan investasi bahan yang efisien.
 Kebijakan manajemen berupaya menciptakan keseimbangan antara keragaman dan
kuantitas persediaan bagi operasi yang efisien dengan biaya pemilikan persediaan
yang merupakan faktor paling utama dalam menentukan investasi persediaan.
 Pemesanan bahan merupakan tanggapan terhadap perkiraan dan penyusunan rencana
pengendalian produksi.
 Pencatatan persediaan tidak akan mencapai pengendalian atas persediaan.
 Pengendalian bersifat komparatif dan relatif, tidak mutlak.

9
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persediaan
 perkiraan Pemakaian Bahan baku
Sebelum perusahaan yang bersangkutan ini melakukan pembelian bahan baku, usahakan
manajemen perusahaan ini dapat memperkirakan pemakaian bahan baku tersebut untuk
keperluan proses produksi tersebut dalam perusahaan yang bersangkutan. Berapa
banyaknya bahan standar tiap unit yg akan digunakan buat buat setiap kali produksi
ataupun tiap periode produksi. menggunakan demikian maka manajemen akan
mempunyai gambaran ihwal pemakaian bahan standar buat melaksanakan proses
produksi di produksi atau periode produksi yg akan datang, baik dalam jenis bahan
standar maupun jumlah bahan standar dari masing-masing jenis tadi. agar dapat
memperhitungkan pembelian bahan baku dari tiap-tiap jenis bahan baku yg digunakan
tersebut, maka manajemen perusahaan tadi akan memiliki gambaran perihal pemakaian
bahan baku buat melaksanakan proses produksi pada periode yg akan tiba, baik dalam
jenis bahan standar maupun jumlah bahan baku berasal masing-masing jenis produk.

 Harga Bahan baku


Harga bahan baku yg akan digunakan pada proses produksi terhadap persediaan bahan
standar yang dilakukan pada perusahaan akan menjadi factor penentu seberapa besarnya
dana yg wajib disediakan sang perusahaan bila akan melakukan persediaan atau
pembelian bahan standar.

 biaya -biaya Persediaan


pada pelaksanaan penyediaan bahan baku di perusahaan, tidak akan tanggal berasal
adanya biaya -porto persediaan bahan baku yang harus ditanggung sang perusahaan.
dalam hubungannya dengan porto-biaya persediaan ini, maka dikenal tiga macam biaya
persediaan yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan porto permanen.

 Kebijaksanaan Pembelanjaan
Kebijakan pambelanjaan pada dalam perusahaan akan mensugesti kebijakan pembelian
pada perusahaan yg bersangkutan tadi. Demikian jua dalam aplikasi persediaan bahan
baku pada “WL” akan dipengaruhi sang kebijaksanaan pembelanjaannya.

10
 Pemakaian Bahan
Pemakaain bahan standar perusahaan di periode-periode yg telah berlalu buat keperluan
proses produksi akan bisa dipergunakan menjadi keliru satu dasar pertimbangan pada
penyediaan bahan baku tersebut.

 Lead Time
yg dimaksud saat tunggu atau lead time disini ialah ketika tunggu bahan standar dari
mulai dipesan hingga bahan standar tadi datang. waktu tunggu ini sangat perlu buat
diperhatikan, sebab sangagat berpengaruh pada proses produksi.

 model Pembeliaan Bahan baku


model pembeliaan bahan standar pada perusahaan akan memilih besar kecilnya
persediaan bahan baku yang dilakukan pada perusahaan. Pemilihan contoh pembelian
bahan baku, tentunya diubahsuaikan dengan situasi serta syarat yg ada pada intern
perusahaan.
2.4 Biaya-biaya Persediaan
 Biaya Pemesanan (Order Cost)
porto pemesanan adalah porto yg berkaitan dengan aktivitas pemesanan barang
(persediaan). biaya ini meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan mulai dari pertama kali
order (penempatan pemesanan) sampai barang yang dipesan tersebut tersedia digudang.
Beberapa model biaya pemesanan antara lain adalah :
a. Biaya Komunikasi
porto yang timbul karena dibutuhkannya komunikasi selama pemesanan barang
berlangsung. seperti: biaya telepon, porto fax, porto materai serta surat menyurat
(terdapat
biaya kirim surat) dan bahkan terdapat biaya fee/komisi (Bila komunikasi dilakukan
oleh
pihak ketiga)
b. Biaya Pengiriman
porto pengiriman artinya porto pengangkutan barang dari tempat supplier hingga
barang tadi hingga kegudang pembeli. yg termasuk biaya pengiriman antara
lain: porto transportasi atau ekspedisi, biaya bongkar muat, premi pengiriman.

11
tetapi terkadang diberbagai kasus. terdapat supplier menanggung biaya pengiriman.
c. Biaya Pengepakan (Packing)
Pengepakan barang bertujuan supaya barang diterima menggunakan utuh dan
meminimalisir terjadinya cacat pada barang. Jangan disebut porto packing ini sedikit.
misalnya.
apabila barang bervolume akbar, pecah belah serta jumlahnya poly, maka biaya
packing ini bahkan bisa mencapai lima persen harga barang. misalnya gerabah atau mebel
yg gampang tergores, proses packingnya mampu berlapis lapis, mulai asal diikat tali,
packing karton, plastik wrap, kemudian dimasukkan kedalam kardus bahkan hingga
dipacking kayu keliling.
d. Biaya Pemprosesan Pemesanan
ada kalanya perusahaan yang memesan barang khsusunya barang yg membutuhkan
detail dan kualitas tinggi mirip produk furniture jati atau rotan. Pembeli umumnya
mengutus orang buat mengunjungi workshop kawasan supplier melakukan produksinya.
Orang yang diutus akan mengecek kualitas produk yg dihasilkan sebelum dikirimkan
keperusahaannya. umumnya hal ini dilakukan pada jual beli ekspor impor atau jual beli
dimana ada jarak yang jauh antara supplier dan perusahaan pembeli barang. Pembeli
tidak mau kualitas barangnya tidak selaras atau berkurang ketika barang sudah dipacking
serta dikirim menggunakan biaya pengiriman yg mahal.
e. Biaya Investigasi/pemeriksaan Penerimaan (biaya inspeksi)
Sebelum penerima barang menandatangi surat penerimaan barang, penerima wajib
menilik dahulu barang tadi apakah telah sesuai menggunakan standar serta kualitas
yang sudah ditentutaan. contohnya pembelian telur yang jumlahnya sangat banyak.
Pembelian seperti ini memerlukan orang yang banyak buat mempelajari telur telur
tersebut agar tidak terdapat telur tidak layak yang diterima. pemeriksaan harus dilakukan
menggunakan hati hati agar tidak ada telur yang pecah yg sebagai biaya pemeriksaan
semakin semakin tinggi.
 biaya Penyimpanan (Carrying Costs/Holding Cost)
porto penyimpanan merupakan biaya yang ada dan dimuntahkan buat menyimpan
barang atau material (bahan standar) yang sudah dipesan sebelumnya. biaya penyimanan
ini mampu berubah sinkron dengan nilai persediaan yang disimpan.
 biaya premi
biaya asuransi adalah porto buat meminimalisir risiko terhadap hal hal yang tidak
diinginkan mirip adanya kebakaran, banjir, runtuh sebab gempa atau kondisi force

12
majoer lain yg bisa terjadi pada persediaan yang disimpan. dengan asuransi, setidaknya
barang yang terkena musibah tidak menimbulkan kerugian material yang berarti.
 biaya Keamanan
Terkadang, premi tidak menjamin terhadap kerugian dampak gagalnya keamanan
dalam menjaga persediaan perusahaan seperti pencurian, perampokan juga perusakan.
buat mencegahnya, perusahaan wajib mengeluarkan sejumlah biaya mirip biaya cctv,
gaji
satpam, pembangunan pagar atau biaya yang lain yang masih bertujuan buat
mengamankan
persediaan.
 biaya Keusangan
saat penjualan perusahaan mengalalami penurunan serta menyebabkan perputaran
persediaan sangat lambat maka persediaan barang yg disimpan terlalu lama menjadi lama
atau berkurang nilainya. contohnya pakaian, persediaan pakaian yang masih bertahan
selama beberapa bulan bisa sebagai lama karena ekspresi dominan sandang yg berubah.
pakaian yang dianggap telah tidak "ngetrend" lagi atau modelnya sudah lama serta
sebagai lebih sulit buat dijual pulang. Atau produk teknologi mirip smartphone. Setiap
bulan produk baru yg lebih sophisticated menggunakan fitur yg lebih lengkap membentuk
stok lama sebagai usang atau ketinggalan "jaman" sebagai akibatnya semakin sulit buat
dijual kembali.
 biaya Penyusutan Persediaan
Bukan hanya aktiva permanen, penyusutan pula mampu terjadi di persediaan perusahaan.
contohnya butir, semakin lama butir disimpan semakin menyusut beratnya
(perkg/pergram). misalnya jeruk yg hanya bertahan beberapa hari, semakin lama jeruk
disimpan sebab tidak terjual, maka berat jeruk tadi akan semakin berkurang. Maka
nilainya juga berkurang sebab butir dihargai menggunakan satuan berat per Kilo Gram.
 biaya Penurunan Harga
porto penurunan harga biasanya terjadi karena harga barang yang tidak stabil
(fluktuatif). misalnya beras, ketika beras dibeli harganya sebanyak Rp 12.000 per Kilo
Gram. kemudian, beras tersebut disimpan dalam gudang buat beberapa ketika sebab
belum terjual atau memang sengaja disimpan tidak dijual. tetapi ketika terjual ternyata
harga pasar beras mengalami penurunan serta beras tersebut hanya dihargai sebanyak Rp
11.500 per KG. Terdapat selisih kerugian sebanyak Rp 500 per Kilo Gram. Kerugian ini
merupakan porto penurunan harga yg wajib ditanggung

13
2.5 Jenis-jenis Persediaan
a) Bahan Baku (Barang Mentah)

Bahan baku merupakan salah satu jenis persediaan yang pertama, bahan baku merupakan
bahan yang wajib dan harus ada karena tanpa adanya bahan baku maka barang jadi tidak
akan selesai dibuat. Manajemen persediaan juga harus memastikan adanya stok bahan
baku untuk proses produksi.

b) Barang Dalam Proses (Barang Setengah Jadi)

Tidak sedikit perusahaan yang akan mengirimkan suatu barang setengah jadi atau barang
dalam proses ini ke pabrik yang lainnya untuk dapat dilanjutkan menjadi barang jadi.
Manajemen persediaan ini akan memperhitungkan seberapa besar barang dalam proses ini
diteruskan supaya bisa memenuhi permintaan pasar dan sesuai jadwal produksi.

c) Barang Jadi

Agar sebuah perusahaan memperoleh keuntungan secara maksimal maka pengaturan


persediaan barang perlu dilakukan secara matang dan berdasar kondisi pasar, internal
ataupun eksternal. Setelah barang jadi maka perlu dikirim atau pendistribusian kepada
pihak ke tiga atau agen-agen yang sudah terdaftar.

d) Barang Suplai

Seseorang yang bertugas untuk dapat mengatur persediaan tentunya harus pandai untuk
mengelola semua persediaan yang digunakan untuk produksi ataupun yang tidak. Kalau
kita melihat dari sisi permintaan maka manajemen persediaan terbagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut :

 Barang Mentah Dan Barang Setengah Jadi


Barang jenis ini tergantung oleh sebuah proses produksi bukan karena adanya permintaan
pasar atau bahasa inggrisnya dependent demand inventory.

 Barang Jadi
Barang jadi dapat ditentukan oleh permintaan pasar atau bahasa inggrisnya independent
demand inventory. Sedangkan dalam ilmu manajemen persediaan tak hanya untuk
mengelola beberapa persediaan saja melainkan barang cacat atau tidak lolos SOP, suku
cadang dan memo persediaan.

2.6 Perencanaan, Pengendalian, dan Pengawasan Persediaan

14
2.6.1 Perencanaan
Perencanaan kebutuhan bahan adalah sistem perencanaan yang fokus pada jumlah dan
pada saat barang jadi yang diminta kemudian menentukan permintaan turunan untuk bahan
baku, komponen dan sub-perakitan pada saat tahapan produksi terdahulu (Horngren, 1992:
321).

2.6.2 Pengendalian
Pengendalian bahan baku yg dijalankan pada suatu perusahaan, pastinya dilakukan
agar bisa menunjang aktivitas yg ada di perusahaan yang terkait. Keterpaduan berasal seluruh
aplikasi kegiatan yg terdapat pada perusahaan akan menunjang terciptanya pengendalian
bahan baku yang baik dalam suatu perusahaan. Pengendalian persediaan adalah fungsi
manajerial yg teramat berguna dalam perusahaan sebab persediaan fisik pada perusahaan
akan melibatkan investasi yang sangat akbar di pos aktiva lancar. aplikasi fungsi ini akan
bekerja sama dengan seluruh bagian yang bertujuan supaya usaha penjualan dapat intensif
dan produk dan penggunaan asal daya bisa aporisma.
Pengendalian persediaan ialah kegiatan menjaga total persediaan di tingkat yg
diharapkan. pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian
material. di produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material serta poly di jasa
pasokan sebab konsumsi seringkali bersamaan dengan pengadaan jasa sebagai akibatnya
tidak memerlukan persediaan.
kata pengendalian adalah penggabungan berasal 2 pengertian yg sangat erat
hubungannya, namun dari masing-masing pengertian tadi bisa diartikan sendiri-sendiri, yaitu
perencanaan dan supervisi. pengawasan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu tidak
terdapat artinya, demikian juga sebaliknya, perencanaan tidak akan membentuk sesuatu tanpa
adanya pengawasan.

2.6.3 Pengawasan
Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terkoordinasi di organisasi yang terus-menerus
disempurnakan untuk meletakkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan baku dan
persediaan pada umumnya, serta menyelenggarakan pengendalian internal yang menjamin
adanya dokumen dasar pembukuan yang mendukung sahnya suatu transaksi yang
berhubungan dengan bahan, pengawasan bahan meliputi pengawasan fisik dan pengawasan
nilai atau rupiah bahan (Supriyono, 1999: 400).

2.7 Hubungan Manajemen Persediaan dengan Manajemen Lain


1. Manajemen Pembelian
Manajemen persediaan berhubungan dengan manajer pembelian tentang prioritas
serta orientasi pembelian material menggunakan kuantitas yg besar agar bisa menerima rabat
harga berasal pemasok (supplier). Semakin poly barang yang dibeli, umumnya pemasok akan
menyampaikan potongan harga bahkan menggratiskan ongkos pengiriman ke
gudang perusahaan.
2. ManajemenProduksi

15
Hubungan ini sangat kentara, manajemen produksi tentu saja membutuhkan
persediaan bahan standar buat memulai kegiatan produksinya. Manajemen produksi ingin
memastikan bahwa kebutuhan bahan baku mampu terpenuhi sesuai menggunakan standar
kualitas dan kuantitas yg dibutuhkan. Komunikasi diantara dua divisi ini sangat krusial agar
kelancaran produksi barang tidak mengalami kendala dan bisa membentuk produk dengan
kualitas terbaik.
3. ManajemenKeuangan
Hubungan dengan manajemen keuangan tidak jauh dari duduk perkara pembelian
material. Manajemen selalu menyoroti efisiensi aturan pengeluaran. Manajemen keuangan
lebih tertarik dengan pembelian material dalam jumlah yang akbar sebab mampu berpotensi
mendapatkan potongan harga asal pemasok barang. tetapi dalam hal eksklusif manajemen
keuangan bisa menyarankan buat melakukan pembelian pada jumlah yang mungil,
menyesuaikan menggunakan kebutuhan supaya tak menyimpan terlalu banyak persediaan.
kiprah manajemen persediaan dalam hubungannya menggunakan manajemen lain adalah
menjaga perputaran persediaan menggunakan rekonsiliasi menggunakan manajemen yang
lain yang berhubungan dengan persediaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Persediaan adalah salah satu aset termahal dari banyak perusahaan, dan mewakili
sebanyak 50% dari keseluruhan modal yang diivestasikan (Heizer & Render, 2014:512). Jadi,
persediaan mencakup seluruh barang baik berupa bahan mentah, barang dalam proses, serta
barang jadi atau perlengkapan yg digunakan bagi perusahaan, baik dalam menjalankan proses
produksi maupun menjaga kelangsungan kegiatan operasional perusahaan, baik itu
perusahaan manufaktur ataupun perusahaan dagang yg bertujuan buat memenuhi permintaan
konsumen. Pengendalian persediaan ialah kegiatan mempertahankan jumlah persediaan pada
taraf yg dikehendaki. Persediaan pula ialah salah satu aspek yg terpenting bagi suatu
perusahaan, sebab sebagian akbar atau lebih berasal 50% kapital berasal perusahaan berupa
persediaan. pertarungan yang tak jarang terjadi dalam perusahaan retail ialah tidak akuratnya
dalam memilih jumlah persedian atau keliru pada perhitungan manual dimana terjadi
kelebihan persediaan. (persediaan lebih dari pada yang dibutuhkan) atau kekurangan
persediaan (persediaan kurang dari apa yang dibutuhkan) (Russel & Taylor, 2014:423).
Persediaan (Inventory) adalah stok barang atau sumber daya apa pun yang digunakan
dalam sebuah organisasi. Manajer operasi diseluruh global telah menyadari bahwa
manajemen persediaan yang baik sangatlah penting. Anda tidak akan pernah mencapai
sebuah strategi berbiaya rendah tanpa manajemen persediaan yang baik (Heizer & Render,
2014:512). Perusahaan akan bisa mengontrol bahan standar serta produksi pada level yg
sesuai agar tidak menimbulkan kelebihan atau kekurangan stok yang mengakibatkan pada

16
kerugian. Persediaan adalah salah satu aset perusahaan yg sangat berkaitan dengan penjualan
juga tahap produksi. Maka, setiap perusahaan pasti memiliki persediaan, hanya saja
jumlahnya yg berbeda. Sebab setiap item tadi memiliki harga (pengorbanan yang sudah
dikeluarkan buat mendapatkannya), harga persediaan dapat dihitung. Menjaga jumlah
persediaan yang hanya tersedia musiman, sehingga ketika bahan sedang tidak musim,
perusahaan masih memiliki persediaan barang tersebut.
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka
pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang kita
tawarkan. Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan,
kepercayaan, dan macam-macam pengapalan. Hal ini menjamin bahwa produk yang benar
berada ditempat yang benar pada waktu yang tepat. Fleksibilitas dari distribusi dan
penyimpanan barang-barang secara menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk memantau
dan mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses yang instan terhadap data-
data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan, jumlah yang ada, jumlah yang harus
diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui pada saat itu juga terhadap persediaan untuk
direspons secara cepat dalam rangka pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan
mengelolah beberapa lokasi yang berbeda-beda memungkinkan manajemen dari gudang-
gudang yang berbeda-beda dan penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau
menggunakan level. Prinsip pengendalian persediaan menurut Matz, yaitu sebagai berikut.
Persediaan diciptakan dari pembelian bahan dan suku cadang, tambahan biaya pekerja dan
overhead untuk mengelola bahan menjadi barang jadi. Sebelum perusahaan yang
bersangkutan ini melakukan pembelian bahan baku, usahakan manajemen perusahaan ini
dapat memperkirakan pemakaian bahan baku tersebut untuk keperluan proses produksi
tersebut dalam perusahaan yang bersangkutan. pada pelaksanaan penyediaan bahan baku di
perusahaan, tidak akan tanggal berasal adanya biaya -porto persediaan bahan baku yang harus
ditanggung sang perusahaan.
Kebijakan pambelanjaan pada dalam perusahaan akan menyugesti kebijakan
pembelian pada perusahaan yg bersangkutan tadi. yg dimaksud saat tunggu atau lead time
disini ialah ketika tunggu bahan standar dari mulai dipesan hingga bahan standar tadi datang.
model pembeliaan bahan standar pada perusahaan akan memilih besar kecilnya persediaan
bahan baku yang dilakukan pada perusahaan. biaya ini meliputi seluruh biaya yang
dikeluarkan mulai dari pertama kali . Biaya Komunikasi. Biaya Pengiriman. barang tadi
hingga kegudang pembeli. yg termasuk biaya pengiriman antara lain porto transportasi atau
ekspedisi, biaya bongkar muat, premi pengiriman. tetapi terkadang diberbagai kasus. terdapat
supplier menanggung biaya pengiriman. Biaya Pengepakan (Packing). Pengepakan barang
bertujuan supaya barang diterima menggunakan utuh dan meminimalisir terjadinya cacat
pada barang. Jangan disebut porto packing ini sedikit. packing ini bahkan bisa mencapai lima
persen harga barang. misalnya gerabah atau mebel . Biaya Pemprosesan Pemesanan. Pembeli
umumnya . umumnya hal ini dilakukan pada jual beli ekspor impor atau jual beli . dimana
ada jarak yang jauh antara supplier dan perusahaan pembeli barang. Biaya
Investigasi/pemeriksaan Penerimaan (biaya inspeksi). yang sudah ditentutaan. tersebut agar
tidak terdapat telur tidak layak yang diterima. barang atau material (bahan standar) yang
sudah dipesan sebelumnya. majoer lain yg bisa terjadi pada persediaan yang disimpan.
contohnya pakaian, persediaan pakaian yang masih bertahan selama beberapa bulan bisa

17
sebagai lama karena ekspresi dominan sandang yg berubah. contohnya butir, semakin lama
butir disimpan semakin menyusut beratnya (perkg/pergram). misalnya jeruk yg hanya
bertahan beberapa hari, semakin lama jeruk disimpan sebab tidak terjual, maka berat jeruk
tadi akan semakin berkurang. kemudian, beras tersebut disimpan dalam gudang buat
beberapa ketika sebab belum terjual atau memang sengaja disimpan tidak dijual. Kerugian ini
merupakan porto penurunan harga yg wajib ditanggung. Bahan baku merupakan salah satu
jenis persediaan yang pertama, bahan baku merupakan bahan yang wajib dan harus ada
karena tanpa adanya bahan baku maka barang jadi tidak akan selesai dibuat. Tidak sedikit
perusahaan yang akan mengirimkan suatu barang setengah jadi atau barang dalam proses ini
ke pabrik yang lainnya untuk dapat dilanjutkan menjadi barang jadi. Agar sebuah perusahaan
memperoleh keuntungan secara maksimal maka pengaturan persediaan barang perlu
dilakukan secara matang dan berdasar kondisi pasar, internal ataupun eksternal. Setelah
barang jadi maka perlu dikirim atau pendistribusian kepada pihak ke tiga atau agen-agen
yang sudah terdaftar. Seseorang yang bertugas untuk dapat mengatur persediaan tentunya
harus pandai untuk mengelola semua persediaan yang digunakan untuk produksi ataupun
yang tidak. Barang jadi dapat ditentukan oleh permintaan pasar atau bahasa inggrisnya
independent demand inventory. Sedangkan dalam ilmu manajemen persediaan tak hanya
untuk mengelola beberapa persediaan saja melainkan barang cacat atau tidak lolos SOP, suku
cadang dan memo persediaan. Pengendalian bahan baku yg dijalankan pada suatu
perusahaan, pastinya dilakukan agar bisa menunjang aktivitas yg ada di perusahaan yang
terkait. Pengendalian persediaan adalah fungsi manajerial yg teramat berguna dalam
perusahaan sebab persediaan fisik pada perusahaan akan melibatkan investasi yang sangat
akbar di pos aktiva lancar.
Pengendalian persediaan ialah kegiatan menjaga total persediaan di tingkat yg
diharapkan. kata pengendalian adalah penggabungan berasal 2 pengertian yg sangat erat
hubungannya, namun dari masing-masing pengertian tadi bisa diartikan sendiri-sendiri, yaitu
perencanaan dan supervisi. Manajemen Pembelian. Manajemen persediaan berhubungan
dengan manajer pembelian tentang prioritas serta orientasi pembelian material menggunakan
kuantitas yg besar agar bisa menerima rabat harga berasal pemasok (supplier). 2. Hubungan
ini sangat kentara, manajemen produksi tentu saja membutuhkan persediaan bahan standar
buat memulai kegiatan produksinya. Manajemen produksi ingin memastikan bahwa
kebutuhan bahan baku mampu terpenuhi sesuai menggunakan standar kualitas dan kuantitas
yg dibutuhkan. Manajemen keuangan lebih tertarik dengan pembelian material dalam jumlah
yang akbar sebab mampu berpotensi mendapatkan potongan harga asal pemasok barang.
kiprah manajemen persediaan dalam hubungannya menggunakan manajemen lain adalah
menjaga perputaran persediaan menggunakan rekonsiliasi menggunakan manajemen yang
lain yang berhubungan dengan persediaan.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa kalimat-kalimat yang tertulis pada makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan dan dapat dibilang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan adanya kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan

18
oleh kami sehingga untuk kedepannya kami dapat menyelesaikan makalah lainnya dengan
kualitas yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Mohammad Zainul, S. M. (2019). Manajemen Operasional . Sleman: CV BUDI
UTAMA.
Konsultan manajemen strategi. (n.d.). From Kelas IPS: https://kelasips.com/manajemen-
persediaan/
Manajemen Persediaan: Ketahui Cara Mengelola dengan Tepat. (n.d.). From jurnal
entrepreneur: https://www.jurnal.id/id/blog/manajemen-persediaan/
Rusdiana, A. (2014). Manajemen Operasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

19

Anda mungkin juga menyukai