Anda di halaman 1dari 4

1.

Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala
sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Jawaban Saya:

Saat diobservasi, perasaan yang timbul dalam diri saya adalah campuran antara ketegangan dan
antusiasme. Saya merasa tegang karena ingin memberikan yang terbaik dalam pembelajaran dan
berinteraksi dengan murid, serta khawatir akan melakukan kesalahan atau menerima kritikan.

Namun, sekaligus, rasa bersemangat muncul karena observasi memberikan kesempatan untuk
mendapatkan umpan balik konstruktif dan peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran saya.

Saya menyadari bahwa tegangan tersebut juga dapat menjadi dorongan positif untuk terus
berkembang sebagai pendidik. Dalam kesempatan ini, saya memandang observasi sebagai langkah
penting dalam perjalanan peningkatan diri dan kualitas pengajaran.

2.Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.

Jawaban Saya:

Ketika sesi observasi, Saya hanya berupaya memberikan yang terbaik dalam setiap interaksi dengan
murid. Saat itu, saya fokus pada efektivitas pembelajaran dan kualitas interaksi untuk memastikan
pengalaman pembelajaran yang maksimal.

Setelah observasi selesai, saya melibatkan diri dalam refleksi mendalam.

Saya merenungkan umpan balik yang diberikan dengan cermat, mencari setiap peluang untuk
perbaikan, dan berkomitmen untuk menerapkannya dalam praktik pembelajaran sehari-hari.

Pendekatan ini menjadi langkah esensial dalam pertumbuhan profesional saya, karena refleksi pasca-
observasi memberikan pandangan yang kritis terhadap kualitas pengajaran saya.

Dengan demikian, observasi bukan hanya sekadar evaluasi, tetapi merupakan pendorong perbaikan
yang berkelanjutan dalam upaya saya untuk menjadi pendidik yang lebih efektif dan responsif
terhadap kebutuhan murid.

3.Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri
Anda berkembang sebagai seorang pendidik?
Jawaban Saya:

Menurut pandangan saya, proses supervisi akademik yang ideal adalah yang mengedepankan umpan
balik jujur dan konstruktif. Supervisi ini tidak hanya memberikan evaluasi, tetapi juga memberikan
dukungan aktif dalam pengembangan keterampilan.

Selain itu, proses ini seharusnya mendorong refleksi diri, memberi ruang bagi pendidik untuk terus
berkembang. Supervisi yang efektif juga seharusnya memfasilitasi pertukaran ide dan praktik terbaik
di antara staf pengajar.

Kolaborasi ini menjadi landasan penting dalam pengembangan profesional saya. Dengan
memperkuat komunikasi terbuka dan mendukung pertukaran gagasan, supervisi semacam itu bukan
hanya sebagai evaluasi, tetapi menjadi katalisator bagi perbaikan yang berkelanjutan dan
pengembangan kolaboratif.

Dengan adanya supervisi seperti ini, saya yakin dapat mencapai potensi penuh saya sebagai pendidik,
meningkatkan kualitas pengajaran, dan memberikan dampak positif pada pengalaman belajar murid.

4.Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi,
dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum
ideal 1 dan situasi ideal 10.

Jawaban Saya:

Sebagai seorang kepala sekolah yang melaksanakan tugas supervisi, tekad saya adalah mencapai skor
9 dalam memberikan kontribusi positif bagi pengembangan staf pengajar.

Saya berkomitmen untuk memberikan umpan balik yang tidak hanya evaluatif, melainkan juga
membangun dan mendukung. Dukungan aktif dalam pengembangan keterampilan menjadi fokus
saya, dengan memberikan sumber daya dan pelatihan yang relevan.

Saya akan menciptakan ruang untuk refleksi diri, mendorong guru untuk terus mengembangkan diri
dan meningkatkan praktik pengajaran. Selain itu, sebagai fasilitator pertukaran ide dan praktik
terbaik di antara pengajar, saya berusaha membangun kolaborasi yang kuat.

Melalui pendekatan ini, saya yakin supervisi bukan hanya sekadar evaluasi, tetapi menjadi motor
pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi seluruh tim pengajar, membawa dampak positif
pada kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah.
5.Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

Jawaban Saya:

Untuk meraih situasi ideal dalam proses supervisi, saya menyadari kebutuhan akan keterampilan
komunikasi yang efektif, kemampuan memberikan umpan balik yang konstruktif, pengetahuan
mendalam tentang praktik pembelajaran yang efektif, dan kemampuan memfasilitasi kolaborasi serta
pertukaran ide di antara staf pengajar.

Keterampilan komunikasi yang baik menjadi fondasi bagi interaksi yang produktif, sementara
kemampuan memberikan umpan balik konstruktif mendukung pertumbuhan profesional.
Pengetahuan mendalam tentang praktik pembelajaran efektif memastikan evaluasi yang relevan dan
solusi yang tepat.

Selain itu, kemampuan memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran ide membangun lingkungan kerja
yang kolaboratif dan inovatif. Dengan menggabungkan aspek-aspek ini, saya yakin dapat menciptakan
lingkungan supervisi yang mendukung pengembangan staf pengajar dan kualitas pembelajaran di
sekolah.

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini :

1.Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah
mempelajari modul ini?

Jawaban Saya:

Setelah menyelesaikan modul ini, harapan saya:

Saya berharap dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan penerapan Pembelajaran Sosial
Emosional (PSE) dalam praktik pengajaran saya.

Saya juga berambisi untuk memperoleh strategi konkret yang dapat saya terapkan dalam
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik murid, melibatkan aspek
seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab.

Selanjutnya, saya berharap mendapatkan wawasan mendalam tentang cara mengintegrasikan PSE
dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, guna memenuhi kebutuhan individu murid secara
efektif.

Terakhir, saya berharap untuk mengembangkan keterampilan dalam melakukan supervisi yang efektif
bagi staf pengajar, sekaligus memfasilitasi pertukaran ide dan praktik terbaik di antara mereka.
Semua harapan ini membimbing saya menuju peningkatan kualitas pengajaran dan pengembangan
profesional yang berkelanjutan.
2.Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Jawaban saya:

Modul ini dirancang dengan harapan mencakup beberapa aspek kunci. Pertama, diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran diri pendidik, memberikan pemahaman dan kemampuan untuk mengelola
emosi secara efektif. Hal ini bertujuan agar pendidik dapat menjadi contoh yang baik dalam
mengelola emosi bagi murid.

Kedua, modul diharapkan dapat membantu dalam pengelolaan diri pendidik, memberikan panduan
untuk menetapkan dan mencapai tujuan positif.

Dengan demikian, pendidik dapat mengembangkan keterampilan untuk mengelola emosi, pikiran,
dan perilaku dengan efektif dalam berbagai situasi.

Selanjutnya, diharapkan modul dapat berkontribusi pada pembangunan hubungan positif melalui
peningkatan kesadaran sosial dan keterampilan berelasi, membantu pendidik merasakan serta
menunjukkan empati, serta membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan suportif.

Terakhir, diharapkan modul mampu membantu pendidik dalam pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab, sehingga mereka dapat memberikan teladan positif dalam mengambil
keputusan kepada murid.

Anda mungkin juga menyukai