Tugas Acute Myocard
Tugas Acute Myocard
DOSEN PENGAMPUH :
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1 & 2
S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Kuasa
karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dewasa Sistem
Kardiovaskuler, Respirasi, dan Hematologi. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan tugas ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh karena itu penulis dengan
hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik yang membagun demi
kesempurnaan tugas yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Infark miokard akut (IMA) adalah suatu keadaan nekrosis otot jantung
akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen yang terjadi
secara mendadak. Penyebab paling sering adalah adanya sumbatan koroner,
sehingga terjadi gangguan aliran darah yang diawali dengan hipoksia miokard
(Setianto et al., 2003).
IMA merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju.
Laju mortalitas awal (30 hari) pada IMA adalah 30% dengan lebih dari separuh
kematian terjadi sebelum pasien mencapai rumah sakit. Walaupun laju mortalitas
menurun sebesar 30% dalam 2 dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang
tetap hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah IMA
(Alwi, 2006).
Hiperglikemia ini sering terjadi mengikuti IMA, tidak hanya pada pasien
diabetik, tetapi juga pada penderita nondiabetik dengan frekuensi yang lebih
sedikit. Stres hiperglikemia yang terjadi selama IMA berkaitan dengan
meningkatnya risiko kematian pada pasien yang dirawat di rumah sakit baik
dengan ataupun tanpa diabetik. Hal ini berkaitan dengan makin tingginya
frekuensi kejadian syok kardiogenik, gagal jantung kongestif dengan akibat
kematian selama perawatan di rumah sakit (Rachmi, 2003 ; Wahab et al., 2002).
1.3.TUJUAN MASALAH
Tujuan masalah dalam makalah ini memiliki beberapa tujuan yang ingin
dicapai. Berikut merupakan tujuan-tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:
B. PEMBAHASAN
1. PROBLEM
3. PATHWAY
4. MORE INFO
Nyeri dada sebelah kanan seperti tertikam yang dirasakan sejak 4 jam seblum MRS.
Tingkat Nyeri => kurang lebih 7-10.
Anoreksia => gangguan makan (berat badan )
Kostipasi => kesulitan buang air besar
Distesi vena junggalaris => masalah kardiovaskuler
Spasme arteri koroner => penyempitan pembulu darah
Hipertrofi vertikel kiri => mengubah kinerja jantung
Thrombosis jantung = > pembengkuan jantung
Asadosis => penumpukan asam dalam darah
Diaphoresis => keringatn yang berlebhan
5. DON’T KNOW
7. PROBLEM SOLVING
#Edukasi
-Anjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap
- Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output
cairan harian
#Kolaborasi
-Rujuk ke program rehabilitasi
jantung
Diagnosis Tujuan & Kriteria Intervensi Keperawatan (SIKI)
Keperawatan(SDKI) Hasil(SLKI)
Nyeri AKut (D. 0077) Curah Jantung (L.08066) Manajeman nyeri (I.08238)
# Ekspetasi #Observasi
Tingkat Nyeri Menurun - Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
# Kriteria Hasil kualitas, intensitas nyeri
Setelah dilakukan asuhan - Identifikasi sekala nyeri
keperawatan selama 1x4 - Identifikasi factor yang
jam, diharapkan tingkat memperberat dan memperingan
nyeri menurun dengan nyeri
kriteria hasil: - Identifikasi pengaruh nyeri
1.Keluhan nyeri menurun pada kualitas hidup
2. Kesulitan tidur menurun
3. Frekuensi nadi membaik # Terapeutik
4. Pola nafas membaik - Berikan Teknik non
5. Tekanan darah membaik farmakologis untuk mengurangi
6. Pola tidur membaik rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi
music, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, Teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
#Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakn
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Ajarkan Teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
#Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetic, jika perlu
1
6
BAB III
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Infark Miokard Akut (IMA) di definisikan sebagai nekrosismiokardium yang
disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri
koroner. IMA merupakan penyakit yang berbahaya dan mengancam nyawa yang bisa
menyerang siapa saja dimana saja dan kapan saja. Penderita IMA diseluruh dunia cukup
tinggi disertai angka kematiannya yang tinggi dan hal ini menjadi kekhawatiran bersama
sehingga perawat sebagai tenaga kesehatan selayaknya memberikan asuhan keperawatan
yang kompeten dan komprehensif.
Infark miokard diawali proses berkurangnya pasokan oksigen (iskemia) jantung
yang disebabkan oleh berbagai hal antara lain aterosklerotik, trombi arterial, spasme,
emboli koroner, anomali kongenital, yang merupakan gangguan pada pembuluh darah
koroner. Penyebab gangguan pada jantung seperti hipertrofi ventrikel, dan penyakit
sistemik seperti anemia akan menyebabkan penurunan kapasitas pembawa oksigen
(O2). Keseluruhan penyebab di atas bisa mengakibatkan iskemik jantung, bila tidak
tertolong akan mengakibatkan kematian jantung yang disebut infark miokard.
Proses pengkajian terutama dalam perumusan diagnosa keperawatan diperlukan
ketelitian dan kecermatan dalam menggali data baik subyektif maupun obyektif yang ada
sehingga akan diperoleh data yang benar dan valid serta dapat dianalisa menjadi suatu
masalah yang benar-benar terjadi pada klien.
1
7
6.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan
Penulis mengharapkan klien dan keluarga lebih sabar sedikit lagi dirumah sakit karena
demi mendapatkan asuhan keperawatan yang optimal dibutuhkan waktu yang sudah
ditentukan. Lain kali tidak dianjurkan untuk meminta pulang lebih awal dari waktu
yang ditentukan.
Sarana dan prasarana yang tersedia dirumah sakit sudah sangat lengkap dan memadai
dan hal ini mendukung dalam pemberian asuhan keperawatan. Tetapi penyediaan air
hangat di ruangan Aisyah dalam lantai 1 belum tersedia di setiap kamar namun meski
begitu pihak RS memberikan alternatif untuk pembelian air hangat di samping
ruangan yang mungkin hal ini untuk kedepannya penyediaan air hangat bisa tersedia
secara gratis.
1
8
Alwi I., 2009. Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST, dalam: Buku Ajar Ilmu
Pengetahuan Penyakit Dalam Jilid II. Sudoyo A. W, Setryohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing pp. 1741-
1754.
Arief M., 2008. Penetepan Subjek Penelitian (Populasi, Sampel, Representativitas Sampel,
Rancangan Sampel), dalam: Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan
Percetakan UNS (UNS Press) pp. 54.
Boestan I.N, Suryawan R., 2003. Penyakit Jantung Koroner, dalam: Ilmu Penyakit Jantung.
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR pp. 121-134.
Bonvini R.F, Hendiri T, Camenzind E., 2005. Inflammatory Response Post Myocardial
Infarction and Reperfusion: A New Therapeutic Target?, in : European Heart Journal
Supplements. 7: I27-I36.
Brown C.T.,2006. Penyakit Aterosklerotik Koroner, dalam: Patofisiologi Konsep Klinis
Proses – Proses Penyakit. Price S. A, Wilson L. M. Edisi VI. Elsevier Science pp.
576-593.