Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

LAPORAN
Lestari Butar-butar 221320061
Flauren Prayosi Pelawi 221320047
Indra Wenty Saragih 221320057
Regalia Nissy Sembiring 221320052
Predison Simamora 221320049
Maholi Berutu

AGRIBISNIS B”
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2024
PRAKTIKUM PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

LAPORAN

Laporan adalah sebagai salah satu syarat untuk masuk dan


mengikuti serta lulus praktikum Pembiayaan Agribisnis
Di Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia

Diketahui oleh :

(Donny Simatupang, SP, M.Agb)


Dosen penanggung jawab

Asisten Dosen:

(Yohana Saragih)
222328001

AGRIBISNIS B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang maha kuasa atas segala
berkat dan rahmatnya yang telah memberkati kami sehingga kami bisa
menyelesaikan laporan Pembiayaan Agribisnis ini. Kami juga mengucapkan banyak
terimakasih bagi semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan kami
ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada laporan
kami ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai banyak
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak dapat hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna.Begitu juga dengan laporan ini yang telah di
selesaikan. Tidak semua dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam laporan
ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Dengan menyelesaikan laporan akhir Pembiayaan Agribisnis ini, kami
mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil.
Kami percaya banyak sekali kelemahan dan kekurangan dalam pembuatan
laporan ini. Untuk itu semua saran dan kritikan yang dapat membangun kami terima.
Demikian pembuatan laporan kami ini di ucapkan terimakasih.

Medan,16 Januari 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengertian roti adalah proses tepung terigu yang difermentasikan dengan ragi roti
(Saccharomyces cerevisiae), air dan atau tanpa penambahan makanan lain dan dipanggang.
Kedalam adonan dapat ditambahkan gula, garam, susu atau susu bubuk, lemak, pengemulsi
dan bahan-bahan pelezat seperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain (Haryono,1992). Manfaat
roti diperkaya dengan berbagai macam zat gizi. Sebut saja beta karoten, thiamin (vit B1),
riboflavin (vit B2), niasin, serta sejumlah mineral berupa zat besi, iodium, kalsium dan
sebagainya. Roti juga diperkaya dengan asam amino tertentu untuk meningkatkan mutu
protein bagi tubuh. Menurut Dr. Clara, M. Kusharto MS, dari Departemen Gizi Institut
Pertanian Bogor, kandungan protein yang terdapat dalam roti mencapai 9,7 persen, lebih
tinggi ketimbang nasi yang hanya 7,8 persen. Selain itu tidak seperti nasi yang hanya
memiliki kadar pati 4-8 persen, dalam roti terdapat 13 persen pati.Empat iris roti, roti tawar
akan menghasilkan kalori yang setara dengan diperlukan untuk memenuhi adanya variasi
selera dan daya beli Roti adalah produk makanan yang berbahan dasar tepung terigu. Produk
ini dalam proses pengolahannya mengalami fermentasi menggunakan ragi atau bahan
pengembang lain yang bertujuan untuk memperoleh tekstur yang lembut dan empuk,
selanjutnya dipanggang (Mudjajanto dan Lilik, 2010). Pada awalnya roti merupakan makanan
utama masyarakat di negara-negara Eropa dan Amerika yang memanfaatkan gandum sebagai
bahan baku utamanya. Akan tetapi saat ini roti telah menjadi salah satu makanan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Bahkan dikalangan remaja dan
anak-anak, roti sudah menjadi makanan utama seperti halnya nasi sebagai sumber
karbohidrat. Secara umum roti biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu roti tawar dan roti
manis atau roti isi (Iriyanti, 2012). Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi
pengolahan pangan, roti yang awalnya hanya menggunakan gandum yang digiling menjadi
terigu murni ditambahkan air, kemudian dibakar diatas batu panas atau dioven, sekarang telah
mengalami perkembangan yang pesat dari segi ukuran, penampilan, tekstur, rasa dan isinya.
Bahan baku utama adalah terigu yang dapat diganti dengan tepung dari sumber karbohidrat
lain, misalnya ubi (Mudjajanto dan Lilik, 2010). Penggunaan tepung sebagai bahan baku
industri pangan maupun industri lain cenderung meningkat. Berbagai produk makanan seperti
roti, mi, dan biskuit umumnya menggunakan tepung terigu sebagai bahan baku, padahal
Indonesia bukan negara penghasil terigu. Bahan baku terigu yaitu gandum tidak dapat tumbuh
di negara tropis seperti Indonesia. Itu sebabnya Indonesia terus menerus mengimpor terigu.
Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu, perlu dicari bahan
pengganti tepung. Umbi-umbian seperti ubi jalar adalah sebagian dari bahan baku lokal yang
dapat diproses menjadi produk yang dapat meningkatkan nilai jual umbi-umbian (

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini yaitu :

1.Apakahi roti memiliki nilai lebih jiga di perjual belikan ?

2. Faktor apa yang dominan dari bauran pemasaran dalam mempengaruhi keputusan
pembelian Roti?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini yaitu :

1. Untuk mengetahui nilai tambah Tepung diolah menjadi roti

2. Untuk mengetahui faktor yang dominan dari bauran pemasaran dalam mempengaruhi
keputusan pembelian minuman Roti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah dan Perkembangan Roti di Indonesia

Mulai dari sejarah roti Roti adalah salah


satu makanan tertua di dunia. Sejarah berawal dari Mesirdan Mesopotamia. Saat mereka
menemukan cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi langsung
ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk pasta. Pasta yang dimasak diatas api
kemudian mengeras dan dapat disimpan beberapa hari.Teknik paling dasar memasak roti
seperti ini masih digunakan dibeberapa negara walau perkembangan teknik dan jenis roti
modern semakin beragam. Sebut saja tortila Mexico, roti canai India, Pita di Timur Tengah,
dan lain-lain. Roti-roti semacam ini dikenal lebih dengan nama istilah roti datar.Ragi roti
ditemukan saat mereka menyimpan sedikit adonan dari hari sebelumnya dan ditambahkan
pada adonan yang baru. Kemudian dikembangkan pula jenis gandum yang baru yang
memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.Yunani mengambil teknologi pembuatan roti
dari Mesir. Teknologi yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai
makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Di Roma roti dan gandum lebih penting
ketimbang daging.Saat itu warna roti membedakan ‘kelas’ dalam masyarakat. Semakin gelap
warna roti yang dikonsumsi semakin rendah satus sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih
yang mahal. Tetapi jaman sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena rasanya
yang lebih enak dan kandungan gizinya yang lebih tinggi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Identitas Pemilik
Nama : Kartika Sari
Umur : 22 tahun
Pendidikan terakhir :SMK
Alamat : Jln Bunga Cempaka Biru
Nama usaha : PT Zahra Jaya Beckery
3.2 Sejarah Usaha
Perusahaan Zahra jaya bakery merupakan perusahaan roti
keluarga yang berdiri pada tahun 2020. Perusahaan Zahra jaya bakery semula diberi
nama roti zahra yang hanya memproduksi kue. Perusahaan ini berada di jln.bunga
cempaka biru.

3.3 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kopi fallow adalah
sebagai berikut :
 Alat :
Mixer
Timbangan
Oven
Loyang
Roll Pin

 Bahan :
Tepung terigu
Margarin
Air
Ragi
Telur
Gula
Susu
Adapun cara pembuatan Roti adalah sebagai berikut :
Tahapan proses produksi roti Zahra jaya bakery
a) Penyiapan Bahan
Menyiapkan semua bahan-bahan yang akan digunakan
dalam proses pembuatan roti pisang, baik bahan baku maupun bahan penunjang.
b) Penimbangaan
Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula/resep. Penimbangan bahan harus di
lakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan bahan. Untuk
jenis bahan baku tepung terigu cakra kembar, mentega, garam dan bahan penunjang
lainnya yang merupakan bahan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat
penting agar roti yang dihasilkan dapat berkualitas baik sehingga dalam
penimbangaannya harus teliti
c) Pencampuran
Tahap selanjutnya adalah pencampuran yaitu mencampur
semua bahan kedalam mixer. Langkah pertama yaitu memasukkan semua bahan
kering dan kuning telur, diaduk dengan kecepatan rendah lalu air dimasukkan sedikit
demi sedikit. Setelah tercampur rata kemudian ragi roti dan mentega dimasukkan.
Adonan diaduk dengan kecepatan sedang hingga kalis. Penggadukkan dihentikan
setelah adonan menjadi kalis. Kalis adalah pencapaian pengadukan maksimum
sehingga terbentuk permukaan film pada adonan. Tanda-tanda adonan roti telah kalis
adalah jika adonan tidak lagi menempel di wadah atau di tangan atau saat adonan
dilebarkan, akan terbentuk lapisan tipis yang elastis.
d) Peragian/fermentasi
Setelah adonan roti kalis dilanjutkan dengan proses
2. Kondisi Proses
Kondisi yang dipersyaratkan oleh masing-masing proses adalah sebagai berikut :
a) Proses pembuatan adonana) Proses pembuatan adonan
1) Peralatan yang digunakan harus bersih
2) Pengadukan tidak boleh terlalu singkat, jika terlalu lama adonan menjadi keras dan
jika terlalu singkat adonan menjadi lengket.
3) Bulatan adonan ditutup dengan lembaran plastik bersih agar tidak terkontaminasi
dan adonan tidak menjadi kering.

b) Proses pemotongan adonan


1) Pisau untuk memotong harus bersih dan tidak berkarat
2) Alas untuk memotong harus bersih
3) Adonan yang sudah dipotong harus segera ditutup plastik agar tidak terkontaminasi
kotoran dan agar adonan tidak terlalu kering.
c) Proses pengovenan
1) Oven untuk memanggang harus bersih dan tidak berkarat
2) Loyang untuk tempat adonan harus bersih dan tidak berkarat. 3) Api pada oven
harus menyala dengan rata
4) Tabung gas yang digunakan dalam oven tidak boleh bocor
d) Proses pengemasan
1) Roti pisang yang akan dikemas harus dalam keadaaan dingin saat dimasukkan
dalam plastik pengemas.
2) Kemasan harus rapat, mudah dibuka dan menarik
3) Roti pisang yang dikemas harus mempunyai ukuran yang Seragam.
3.5 Permodalan
Adappun modal yang digunakan dalam usaha Roti sekitar Rp97.300.000

3.6 Pemasaran
pemasaran yang dilakukan oleh usaha tersebut adalah dari keluarga ke keluarga, dari
teman ke teman, dari media social seperti ( facebook, Instagram,
whatshap ,grab,gojek) dan media social lainnya .

3.7 Perhitungan
Pasifa :
Modal : 694.000.000
Q : 2000 pcs/bulan
P : 3.000
Variabel
Nama Barang Unit Harga satuan Total Harga
Margarin(Per 5 kg) 91,5 237.000 21.685.000
Tepung Terigu (Per 25 20,5 137.000 2.808.500
kg)
Ragi(500Gr) 112 23.000 2.576.000
Telur(Per Kg) 318, 25.000 7.950.000
Gula(Per 5 Kg) 112 66.200 7.414.400
Susu Bubuk(Per25kg) 6 1.400.000 8.400 000
Nama Barang Unit Harga satuan Total Harga
Mixer 2 8.000.000 16.000.000
Timbangan 6 62.000 372.000
Oven 2 7.000.000 14.000.000
Loyang 50 40.000 2.000.000
Roll Pin 25 15.000 375.000

LAPORAN LABA RUGI


1.Penjualan : Rp 6.000.000
2.Haraga Pokok Penjualan
3.Beban Operasional
4. Biaya Variabel
5.Biaya lainnya
6.Laba Kotor
7.Laba Bersih

LAPORAN KEUANGAN
Aktiva :
Aktiva Lancar :
Aktiva Tetap
Total aktiva
Analisis Keuangan
1.Rasio Likuiditas
Asset lancer
Kewajiban lancer
2.Aset Lancer-persediaan/Kewajiban
3.Working Kapital total asset ratio
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulannya 1,Menambah


pengalaman dan ilmu pengetahuan wirausaha dalam melakukan kegiaatan usaha
2.Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausaha untuk meningkat
kan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
3.Membudayakan semangat,sikap,prilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
mahasiswa dan masyarakat yang mampu diandalkan dan terdepan dalam
berwirausaha 4memperoleh keuntungan yang
sebesar besarnya

Saran

Adapun saran kepada pt.zahra jaya bakery yaitu mempertegas pengendalian mutu
proses produksi, misalnya dalam memulai pekerjaan diharapkan karyawan mencuci
tangan terlebih dahulu dan memakai celemek serta penutup kepala yang telah
disediakan oleh perusahaan, karena ada beberapa karyawan yang tidak memakainya.
Sebaiknya penataan alat produksi mulai dari proses awal hingga akhir atau layout
diatur ulang agar proses produksi lebih efisien. Pada saat pencucian peralatan,
sebaiknya dilakukan pembilasan dengan air panas, ini bertujuan untuk menghilangkan
lemak atau minyak yang masih menempel di peralatan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhidayah, Nurhidayah, and Andi Octamaya Tenri Awaru. "Strategi Pengembangan
Usaha Roti Daeng Makassar." Jurnal Ilmiah Multidisiplin Nusantara (JIMNU) 1, no.
1 (2023): 46-50.
Ramayani, R. F. (2021). Analisis Pendapatan Usaha Industri Rumah Tangga Roti
Mini Bakery Di Kota Palembang. Management Studies and Entrepreneurship Journal
(MSEJ), 2(2), 160-177.
Ramayani, R. F. (2021). Analisis Pendapatan Usaha Industri Rumah Tangga Roti
Mini Bakery Di Kota Palembang. Management Studies and Entrepreneurship Journal
(MSEJ), 2(2), 160-177.

Anda mungkin juga menyukai