Anda di halaman 1dari 14

Penggunaan Bread Maker Untuk Pengolahan

Roti dari Tepung Jagung Rendah Kalori

Diajukan Untuk salah satu tugas Mata Kuliah


Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
yang diampu oleh Prof.Dr. H. Sumarto,MSIE Dan Dr .Tasma Sucita,ST.,MT

YUSPA KARTIKA PUTER


1906382

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019 – 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikanRahmat, Karunia,
dan Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :
Penggunaan Bread Maker Untuk Pengolahan Roti Jagung Rendah Kalori. Shalawat serta
salam selalu tercurah pada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para
umatnya hingga akhir zaman.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Pengkajian Dan Penerapan Teknologi yang diampu oleh Prof.Dr. H. Sumarto,MSIE dan
Dr.Tasma Sucita,ST.,MT. Penyusun telah berusaha secara optimal dalam penyusunan makalah
ini, namun penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kebaikan
penulisan di masa yang akan datang.
Penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof.Dr.
H. Sumarto,MSIE Dan Dr .Tasma Sucita,ST.,MT yang telah memberikan motivasi, dukungan
dan bimbingan sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak
yang berkepentingan. Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat-Nya atas semua
kebaikan yang telah penyusun terima. Amin.
Bandung, Maret 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha roti mempunyai prospek yang cerah di Indonesia, roti merupakan makanan yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat, banyak disukai oleh kalangan anak-anak sampai kalangan
orang dewasa, bahkan banyak orang mengganti sebagian makanan pokok dengan mengkonsumsi
roti sehingga kebutuhannya semakin lama semakin meningkat. Roti dapat dikelola baik oleh
perusahan besar maupun kecil atau rumahan, untuk para pengusaha rumahan sering memiliki
permasalahan yang hampir sama dengan industri kecil roti lainnya yaitu sering dan saat ini
mengalami kendala dalam pembuatan adonan roti. Mesin pembuatan adonan yang dibeli dari
pabrikan di pasaran kurang memuaskan dalam mencampur adonannya, sering rusak, harganya
mahal, dan perbaikannya lebih sulit.
Namun sekarang ada beberapa usaha kecil menyediakan alat-alat canggih dan praktis
untuk pengolahan atau membuat roti. Mesin ini dibuat lebih mudah dalam pembuatan dan
perawatannya karena menggunakan komponen yang ada di pasaran dan mudah didapat,
desainnya lebih sederhana, tapi kemampuannya melebihi yang ada di pasaran.
Salah satu jenis teknologi untuk pengolahan roti pada usaha rumahan adalah Bread
Maker, yaitu mesin pembuat roti otomatis. Dimana penggunanya hanya perlu bahan-bahan yang
sudah disediakan kedalam wadah, kemudian tinggal menekan salah satu tombol untuk
pembuatan roti seperti apa yang diinginkan untuk hasilnya. Namun pengguna juga harus dapat
mengetahui kelemahan dan kekurangan dari mesin bread marker ini(resepkoki).
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bread maker sebagai alat pengolahan roti pada industri rumahan
2. Keunggulan bread maker sebagai alat pengolahan roti
3. Kelemahan bread maker sebagai alat pengolahan roti pada industri rumahan
4. Roti tepung jagung rendah kalori
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penggunaan bread maker sebagai alat pengolahan roti
2. Bagaimana keunggulan bread maker sebagai alat pengolahan roti
3. Bagaimana kelemahan bread maker sebagai alat pengolahan roti pada industri rumahan
4. Bagaimana hasil roti tepung jagung rendah kalori.
D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui seperti apa bread maker
2. Untuk mengetahui keunggulan bread maker pada pembuatan roti di kalangan industri
rumahan
3. Untuk mengetahui kelemahan bread maker pada pembuatan roti di kalangan industri
rumahan
4. Untuk mengetahui hasil dari roti tepung jagung
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusunan sistematika penulisan makalah ini adalah :
1. BAB I : Pendahuluan
Bagian ini terdiri dari latar belakang, identifiksai masalah, umusan masalah, tujuan
penulisan, dan sistematika penulisan makalah
2. BAB II : Landasan Teoritis
Berisi literatur literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah
3. BAB III : Pembahasan
Membahas tentang penggunaan bread maker, cara kerja bread maker, fitur yang dimiliki
bread maker, kelebihan, kelemahan, dan roti tepung jagung rendah kalori
4. BAB IV : Kesimpulan
5. Daftar Referensi
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Roti dan Perkembangannya


Roti tawar merupakan salah satu pangan olahan dari tepung terigu yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat luas. Harga yang relatif murah, menyebabkan roti tawar mudah
dijangkau oleh seluruh lapisan mayarakat baik dari lapisan bawah, menengah, hingga atas.
Tingginya konsumsi roti tawar baik sebagai sarapan pagi, maupun sebagai snack atau
camilan, menyebabkan kebutuhan tepung terigu sebagai bahan utama pembuat roti ikut
meningkat. Di Indonesia, kebutuhan akan terigu semakin meningkat setiap tahunnya, yaitu
mencapai 2,6 juta metrik ton atau naik sekitar 1,08 persen pertahunnya (Hidayat, 2013).
Roti ditemukan sejak 10.000 tahun yang lalu. Berdasarkan pada catatan sejarah,
mengatakan makanan ini dibuat dari berbahan dasar tepung yang pertama kali
dikembangkan di daerah Mesir dan juga Mesopotamia. Pada saat itu memang masyarakat
lebih suka mengkonsumsi gandum secara langsung. Tetapi mereka menemukan sebuah cara
yang lebih baik daripada mengkonsumsinya langsung lebih baik mengolah gandung tersebut
dengan cara dilumatkan dengan hingga menjadi pasta.
Seiring perkembangannya teknologi, sekarang jenis-jenis roti pun semakin berkembang.
Jika pada zaman dahulu hanya mengenal roti manis dan roti tawar, sekarang pun ada
berbagai macam jenis roti, seperti roti rendah kalori yang ditujukan untuk masyarakat yang
memiliki beberapa riwayat kesehatan kurang baik. Roti rendah kalori biasanya terbuat dari
beberapa bahan pengganti dari bahan utama yang di pakai.
Sebagai contoh roti yang di buat dari tepung jagung, dimana produksi jagung di
Indonesia sebagai bahan pangan pokok berada di urutan ketiga setelah padi dan ubi kayu.
Jagung dapat dimanfaatkan sebagai alternatif diversifikasi pangan. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara pengolahan jagung menjadi tepung untuk substitusi pangan berbasis terigu
sehingga dapat mengatasi ketergantungan terhadap tepung terigu. Jagung merupakan salah
satu serealia yang bernilai ekonomis. Kandungan zat gizi jagung tidak kalah jika
dibandingkan dengan terigu, karena kelebihan lain yang dimiliki oleh tepung jagung jika
dibandingkan dengan tepung terigu adalah kandungan lemak yang lebih sedikit dan
kandungan serat yang lebih tinggi dari tepung terigu (Suarni, 2001).
B. Sejarah Perkembangan Teknologi Pembuatan Roti

Gambar 1. Pengolahan Roti Gambar 2. Alat


pengolahan roti
pada jaman Mesir kuno

Tak banyak orang yang tau tentang awal pengolahan dari roti yang dimana sebelum ada
alat-alat canggih seperti sekarang. Pada awal pembuatan roti orang-orang mesir
membuatnya masih dilakukan dengan primitif, yaitu dengan cara: tepung, air, dan adonan
ragi dicampur lalu diinjak-injakoleh para budak. Dibakar dalam tungku kuno berbentuk
kerucut. Bangsa Yunani kemudian mengambil teknologi pembuatan roti dari Mesir.
Teknologi ini kemudian menyebar di seluruh Eropa dan dianggap penting
olehmasyarakatnya. Di Roma, roti dan gandum lebih penting daripada
daging(Koeswara,2009).
Sampai saat ini, roti tradisional di Timur Tengah, India, dan Afrika masihberbentuk
pipih. Teknik paling dasar membuat roti seperti ini masih digunakandibeberapa negara
walau perkembangan teknik dan jenis roti modern semakinberagam. Lihat saja Tortila
Mexico, Roti Canai India, Pitabread di Timur Tengah dan lain-lain. Teknik awal membuat
roti masih terus dikembangkan sampai saat ini. Teknologi yang digunakan juga beragam dan
terus berkembang. Seiring berkembangnya waktu para ahli membuat alat-alat canggih untuk
pengolahan roti sehingga mempermudah untuk para pembuat roti.
1. Mixer

Gambar 3. Mixer Roti Double Gambar 4. Mixer Roti dan Kue


Sejarah mixer roti awal mula kali dibuat, dan siapa penemunya namun alat tersebut kini
sudah meluas dipakai banyak pengusaha roti dan dijual di toko-toko mesin dan dibuat masal
di perusahaan mesin ukm yang terkenal, mixer dipakai oleh para pengusaha roti untuk
memudahkan pekerjaan mencampur bahan-bahan pembuat roti hingga menjadi adonan
dalam waktu singkat, yang tentunya mempercepat pembuatan roti dalam waktu singkat,
bahkan kini mixer dipakai banyak ibu rumah tangga untuk mengaduk adonan dalam
pembuatan banyak kue, jadi penggunaannya sudah sangat meluas. Mesin mixer roti pertama
kali terpikirkan untuk dibuat pada tahun 1908, pada awalnya mesin mixer ini tercipta karena
pemikiran dari seorang insinyur cerdas bernama Herbert Johnson. Dia merupakan seorang
insinyur yang bekerja dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Lalu
bagaimana cara dia menemukan atau mendapatkan inspirasi untuk membuat mesin
pengaduk bahan roti yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih praktis(Orin,2017).
2. Oven Pembakar Roti
Sekitar 29.000 SM yang lalu oven telah ditemukan di wilayah Eropa tengah. Penduduk
asli banyak yang memanggang roti di dalam suatu lubang batu yang digunakan untuk
memasak. Makanan sebelumnya dibungkus menggunakan daun lalu diletakkan di bagian
atas. Banyak pula oven tradisional yang terbuat dari batu bata yang juga berfungsi sebagai
alat pemanasan ruangan. Hingga akhirnya ditemukan oven roti dengan front loaded yang
digunakan oleh penduduk asli Yunani kuno. Mereka banyak yang menciptakan berbagai
macam adonan roti karena budaya di Yunani seorang ahli roti ialah salah satu profesi yang
sangat agung. Untuk itulah, asal mula penggunaan oven yang terus berkembang hingga saat
kini karena adanya teknologi.
Saat ini macam-macam oven ada banyak yang paling terkenal ada tiga yakni oven
tangkring atau oven menggunakan kompor, oven listrik, dan oven yang menggunakan gas
LPG. Oven gas merupakan oven yang paling ideal untuk proses pemanggangan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penggunaan Bread Maker


Bread maker ini mungkin terdengar baru di telinga masyarakat, karena alat ini masih jarang
di temui kecuali bagi para pecinta patiseri mungkin sudah tidak asing. Bread maker adalah alat
pembuat kue dan roti yang cukup canggih. Pasalnya bread maker ini alat elektronik yang di
desain untuk mempermudah bagi para penggunanya, mulai dari cara kerja, cara penggunaan,
fitur, hingga kelebihan dan kekurangannya.

Gambar 5. Alat pengolahan roti


Bread Maker

B. Cara Kerja Bread Maker


Secara sederhana, bread maker merupakan alat pembuat roti 3 in 1. Maksudnya, hanya
dengan menggunakan 1 alat ini, sudah bisa melakukan 3 proses, yaitu menguleni, fermentasi,
dan memanggang adonan. Bread maker ini sudah diprogram untuk dapat membuat berbagai
jenis roti. Kerja bread maker dimulai setelah semua bahan telah dimasukkan dan menu sudah
dipilih. Bahan-bahan ini harus dimasukkan sesuai resep dan urutan yang ada di buku petunjuk.
Setelah menu atau tipe adonan dipilih, bread maker akan mulai menguleni adonan. Di bagian
bawah wadah adonan, terdapat alat pengulen yang berfungsi untuk mengaduk bahan-bahan
hingga menjadi adonan yang kalis. Kemudian, bread maker langsung mengaktifkan mode
fermentasi bagi adonan tersebut. Dan setelah proses fermentasi selesai, bread maker segera
beralih ke mode panggang(Resepkoki).
Semua aktivitas yang dilakukan oleh bread maker ini otomatis, sesuai dengan program atau
menu yang sudah dipilih. Bahkan untuk menambahkan isian seperti kismis dan choco chips
saja, sudah ada corong otomatis atau alarm indikatornya. Jadi, setelah memasukkan semua
bahan dan memilih menu, anda hanya tinggal duduk manis menunggu roti matang. Namun,
satu hal yang perlu anda perhatikan adalah masukkan bahan sesuai resep dan petunjuk
urutannya. Karena segala kegiatan pembuatan kue terjadi secara otomatis, maka urutan bahan
dari paling bawah dan paling atas harus tepat untuk menghindari kegagalan.

Gambar 6. Pengolahan pada bread maker

C. Fitur Yang Terdapat Pada Bread Maker


Setiap merk bread maker memiliki fitur unggulannya masing-masing. Tapi, ada beberapa
fitur utama yang hampir ada di seluruh merk bread maker:
1. Belasan menu
Menu yang tersedia pada bread maker, rata-rata berjumlah lebih dari 10. Menu ini
merupakan tipe-tipe roti dan adonan yang bisa di pilih untuk dibuat. Tipenya cukup
beragam. Mulai dari roti tawar, roti gandum, roti Perancis, roti manis, roti gluten-free,
dough only atau menguleni adonan saja, hingga selai dan adonan pasta.
2. Tingkatan warna roti
Fitur yang satu ini biasanya digunakan untuk membuat roti tawar. Dengan mengaktifkan
fitur ini, bisa mengatur tingkatan warna kulit roti sesuai dengan selera. Ada 3 tingkatan
yang bisa di pilih, yaitu terang, sedang, dan gelap.
3. Corong otomatis atau indikator “Tambah”
Saat membuat roti, pastinya kita ingin berkreasi dengan menambahkan berbagai isian.
Dengan fitur ini, bisa menambahkan isian, seperti kismis dan choco chip di waktu yang
tepat. Di beberapa merk bread maker, fitur ini berbentuk corong otomatis. Jadi, hanya
tinggal meletakan bahan tambahan ke dalamnya dan nanti di waktu yang tepat, corong
akan terbuka dan menambahkan bahan secara otomatis. Sangat praktis. Tapi, ada
beberapa merk lain yang lebih memilih menggunakan alarm indikator. Ketika alarm ini
berbunyi, maka tandanya harus memasukkan bahan tambahan tersebut. Tidak sepraktis
corong otomatis memang, tapi tetap sama-sama memudahkan.
4. Delay timer
Untuk yang sering sarapan roti tawar, fitur ini pasti akan sangat membantu. Fitur delay
timer ini memungkinkan untuk mencampur bahan-bahan di malam hari, kemudian saat
bangun esok paginya, roti sudah siap. Setiap merk memiliki batas waktu delay yang
berbeda-beda. Mulai dari 7 jam hingga 13 jam.

D. Keunggulan Bread Maker


Sebagai alat yang sangat membantu proses memasak, bread maker memiliki beberapa
kelebihan:
1. Memudahkan membuat roti dan adonan

Gambar 7. Cara Pembuatan dan Hasil Adonan Roti


Sesuai dengan namanya, alat ini memang sangat memudahkan penggunanya untuk
membuat roti dan adonan. Apalagi untuk pemula yang tidak ada latar belakang baking
sama sekali. hanya tinggal mengikuti petunjuk dan resep, kemudian memilih tipe roti atau
adonan yang diinginkan.
2. Anti-gagal

Gambar 8. Hasil Roti


Tingkat kegagalan dalam membuat roti sangat kecil jika menggunakan bread maker.
Kuncinya hanya mengikuti resep dan urutan memasukkan bahan. Maka roti yang di olah
tidak akan gagal
3. Tidak mengeluarkan suara bising
Kelebihan lain dari bread maker adalah mesinnya tidak menghasilkan suara bising. Tidak
seperti mixer yang bunyinya cukup heboh saat digunakan.
4. Daya listrik rendah
Daya listrik yang dibutuhkan oleh bread maker dapat dibilang cukup rendah, yaitu sekitar
450 watt. Kecilnya daya listrik yang dibutuhkan ini jelas sangat menguntungkan.
Mengingat, sekali membuat roti tawar, anda butuh waktu kurang lebih 3 jam.

E. Kelemahan Bread Maker


Di samping kelebihan-kelebihan yang dimiliki, ternyata bread maker memiliki kekurangan,
yaitu :
1. Rata-Rata Hanya Diberi 1 Alat Pengulen
Di bagian bawah wadah adonan, terdapat 1 alat pengulen yang bentuknya seperti pisau
blender. Alat ini akan terus-terusan bekerja setiap membuat roti menggunakan bread
maker. Jadi, cukup rawan untuk rusak atau paling tidak, berkurang kinerjanya. Rata-rata
produsen bread maker hanya memberikan 1 alat pengulen saja di setiap kemasan. Tidak
ada alat pengulen tambahan untuk cadangan kalau-kalau yang utama rusak. Sehingga,
harus benar-benar menggunakan dan merawat bread maker dengan baik, serta jangan
sampai alat ini bekerja berlebihan.
2. Sulit Untuk Membuat Porsi Banyak
Bread maker ternyata belum mampu untuk membuat roti dalam porsi banyak, apalagi
untuk pesanan. Alasan utamanya adalah waktu. Sekali membuat 1 balok roti tawar saja
bisa memakan waktu 3 jam. Untuk membuat pesanan yang banyak, jelas membutuhkan
waktu seharian penuh. Alasan berikutnya adalah dapat memperpendek usia bread maker.
Karena, bread maker ini sebenarnya hanya untuk digunakan skala rumahan saja. Jadi,
jika bekerja terlalu banyak, alat ini akan cepat rusak.

F. Roti Tepung Jagung Rendah Kalori


Tumbuhnya usaha sektor pertanian akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan
industri produksi pangan. Konsumen tepung terigu pada usaha sektor pertanian sangat di
perlukan dalam mendukung perkembangan industri yang lebih besar bergerak dibidang pangan
yang berkaitan dengan strategi pemasaran, khususnya untuk mempertemukan tingkat produksi
dan permintaaan produk tepung terigu dalam memenuhi kebutuhan konsumen tepung.
Industri pangan maupun industri lain yang menggunakan tepung, maka kebutuhan akan
tepung makin meningkat. Umumnya berbagai produk makanan seperti roti, biskuit, kue dan mie
adalah tepung terigu sedangkan bahan dasar pembuatan tepung terigu adalah gandum. Gandum
sampai saat ini masih diimpor dari luar negeri. Salah satu cara untuk mengurangi kebutuhan
tepung terigu pada pembuatan roti tawar yaitu dengan menggantikan sebagian tepung terigu
dengan tepung lain misalnya tepung jagung.
Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industri
pangan yang ditunjang oleh teknologi budi daya dan varietas unggul. Jagung mempunyai
kandungan protein dan kalori yang sangat dibutuhkan oleh manusia, dan mempunyai nilai nutrisi
yang hampir sama dengan beras dan sering kali dikonsumsi sebagai pengganti beras sebagai
bahan makan pokok. Persentase penggunaan jagung di Indonesia adalah 71,7% untuk bahan
makanan manusia, 15,5% untuk pakan ternak, 0,8% untuk industri, 0,1% untuk diekspor, dan
11,9% untuk kegunaan lainnya. Persentase penggunaan jagung di Indonesia adalah 71,7% untuk
bahan makanan manusia, 15,5% untuk pakan ternak, 0,8% untuk industri, 0,1% untuk diekspor,
dan 11,9% untuk kegunaan lainnya (Suarni,2009).
BAB IV
KESIMPULAN

Roti tawar merupakan salah satu pangan olahan dari tepung terigu yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat luas. Harga yang relatif murah, menyebabkan roti tawar mudah
dijangkau oleh seluruh lapisan mayarakat baik dari lapisan bawah, menengah, hingga atas.
Tingginya konsumsi roti tawar baik sebagai sarapan pagi, maupun sebagai snack atau camilan,
menyebabkan kebutuhan tepung terigu sebagai bahan utama pembuat roti ikut meningkat. Dalam
pembuatan roti tentunya takluput dari cara pengolahannya, baik itu dengan cara manual atau
tanpa alat penggiling maupun dengan cara yang sudah modern yang tentunya menggunakan alat
penggiling mixer. Seiring perkembangan jaman, teknologi untuk membuat roti pun semakin
berkembang yaitu dengan menggunakan bread maker. Dimana teknologi ini dapat memudahkan
pengolahan bagi para penggunanya, karena merupakan alat pembuat roti 3 in 1. Maksudnya,
hanya dengan menggunakan 1 alat ini, sudah bisa melakukan 3 proses, yaitu menguleni,
fermentasi, dan memanggang adonan. Bread maker tentunya tak luput dari kelebihan dan
kekurangannya.
DAFTAR REFERENSI

http://mesinsakti.com/sejarah-roti-dan-asal-keberadaannya/
https://wiratech.co.id/menggunakan-oven-gas-modern/
https://resepkoki.id/bread-maker-cara-kerja-fitur-kelebihan-kekurangan/
Koeswara S . 2009. Teknologi Pengolahan Roti. eBookPangan.com (pp 9-10)
Orin Ad. 2017. Pengaruh Teknik Mengaduk Adonan Terhadap Kualitas Roti Tawar. Program
Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Pariwisata Dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. (pp 9)
Suarni. 2001. Tepung Komposit Sorgum, Jagung dan beras untuk Pembuatan Kue Basah (cake).
Risalah Penelitian Jagung dan Serealia Lain 6:55-60. Balai Penelitian Tanaman
Jagung dan Serealia, Maros.
Susilo E 2005. Perancangan Dan Pembuatan Mesin Pengaduk Adonan Roti Tawar (Bagian
Statis). Program Studi Diploma Iii Teknik Jurusan Teknik Mesin Program Studi
Teknik Universitas Jember (pp. 76-78).

Anda mungkin juga menyukai