Anda di halaman 1dari 6

MODUL PP

PANITIA SEMBILAN

MODUL AJAR
PENDIDIKAN PANCASILA
KURIKULUM MERDEKA

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Nama anggota :

 Ira Septiyana
 Ilmiah wasilatussaidah
 Siti ariska
 Ratih handayani
 Serli
 Selvi
 Naya
 Siti Fatimah
 Ai naika
 Ulfah
 Supyan
 Jafar
 Aang
 Fasya
 Fadil
 Irgi
 M Randani
 Gugun gunawan
Panitia Sembilan adalah kelompok yang dibentuk pada tanggal 1 Juni 1945, diambil dari suatu Panitia
Kecil ketika sidang pertama BPUPKI. Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan
rumusan Pancasila. Adapun anggotanya adalah sebagai berikut:

1. Ir. Sukarno (ketua)


2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
6. H. Agus Salim (anggota)
7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
9. Mr. Mohammad Yamin (anggota)

Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalisme) dan 4 orang dari
pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal
dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi:

“ Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.
Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentosa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia, yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Yang Mahakuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam Hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada: "Ke-Tuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia".

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang bersidang sesudah Proklamasi Kemerdekaan,


menjadikan Piagam Jakarta sebagai Pendahuluan bagi Undang-Undang Dasar 1945, dengan mencoret
bagian kalimat dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Alasannya.Untuk menjaga persatuan dan kesatuan karena ada keberatan oleh pihak lain yang tidak
beragama Islam.

 Tugas- Tugas Panitia Sembilan


Tugas panitia sembilan adalah membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia merdeka. Panitia ini
juga mengumpulkan usul dan suara hadirin yang mengikuti sidang. Dari rapat yang dihadiri anggota
BPUPKI, panitia sembilan menghasilkan rumusan Piagam Jakarta. Mengutip dari buku Pendidikan
Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang Demokratis, rapat diadakan di gedung Jawa
Hokokai. Dalam rapat tersebut membahas mengenai rumusan dasar negara. Rapat dilakukan prosedur
untuk mencapai Indonesia merdeka. Panitia kecil ini lalu memberi usul kepada badan penyelidik terkait:
Badan penyelidik ini menentukan bentuk negara dan menyusun hukum dasar. Soal kebangsaan dan
keuangan. Memintah pemerintah Tokyo dan BPUPKI segera menyelenggarakan negara Indonesia
merdeka, sesuai hukum dasar yang sudah ditentukan oleh badan penyelidik dan melantik pemerintah
nasional. Tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan mengadakan rapat di kediaman Ir. Soekarno, di jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56. Jakarta. Rapat tersebut membahas tentang rancangan pembukaan
undang-undang dasar. Panitia Sembilan menghasilkan rumusan sebagai tujuan negara Indonesia
merdeka. Dari hasil sidang menemukan Piagam Jakarta (Jakarta Charter), diusulkan oleh Moh. Yamin.
Naskah Piagam Jakarta ini kemudian ditandatangani oleh panitia sembilan.
 Usul Dasar Negara
Panitia kecil mengumpulkan usul yang masuk seperti:
-Usul minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya.
- Usul mengenai dasar negara.
-Usul mengenai bentuk dan kepala negara.
-Usul mengenai unifikasi dan federasi.
-Usul mengenai warga negara.
-Usul mengenai daerah.
-Usul mengenai soal agama dan negara.
-Usul mengenai kenegaraan.

Piagam Jakarta

Anda mungkin juga menyukai