PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah komponen utama bagi buruh dalam menopang kehidupan mereka sehari-
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/jasa atau telah atau akan
dilakukan.
upah minimum tersebut sebagai jaring pengaman (safety net), sehingga tingkat
pengusaha tidak boleh membayarkan upah yang lebih rendah dari besaran upah
1
Kelana, Yatim, dkk. 1993. Sorotan Pers tentang Ketenagakerjaan 1988-1993. PT Saro Media.
Hal 202-203.
1
Indonesia yang membayar upah lebih rendah dari besaran upah minimum yang
sudah ditetapkan.
Tabel 1.1
Tabel persentase buruh yang dibayar dibawah upah minimum
Sumber: Publikasi ILO (International Labour Organization) yang diakses melalui pada
26 September 2014 http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_dialogue/---
actrav/documents/meetingdocument/wcms_210427.pdf
(Apindo) dan buruh diwakili oleh Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Pihak pengusaha
kerap kali keberatan akan besaran jumlah upah minimum yang ditetapkan.
penentuan upah minimum semakin keluar dari koridor karena hasil yang
UMP DKI Jakarta 2013 sebesar Rp2,2 juta dinilai contoh kebijakan yang
keberlangsungan usaha.2
2
Kepopularitasan ini berkaitan dengan Joko Widodo yang baru saja terpilih menjadi Gubernur
Provinsi DKI Jakarta. Lihat SKH Bisnis Indonesia, edisi 22 November 2012.
2
Sofjan Wanandi, Ketua Apindo menyatakan beberapa pengusaha
berencana merelokasi pabrik ke negara lain karena tidak sanggup membayar upah
yang semakin tinggi. Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan (API) menuturkan
tidak percaya kepada pemerintah yang dinilai tidak memberikan kepastian hukum.
Sementara itu, Suryadi Sasmitam Wakil Ketua Asosiasi Pemasok Garmen dan
bahkan akan me-rumah-kan separuh Sales Promotion Girls (SPG).3 Dalam siaran
persnya, pihak pengusaha juga mengaku siap menempuh jalur hukum untuk
(Invisible cost). Biaya siluman misalnya biaya-biaya punggutan liar yang harus
sebagainya. Padahal upah buruh Indonesia hanya sekitar lima persen dari total
sehari-hari yang semakin bertambah dan harga kebutuhan yang terus menaik.
3
SKH Kompas, edisi 3 November 2012.
4
Hal ini terkait dengan ketidaksetujuan pengusaha atas besaran Upah minimum Provinsi DKI
sebesar Rp 2.216.243. Lihat SKH bisnis Indonesia, edisi 14 november 2012.
5
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi: manajemen Sumberdaya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Yogyakarya: Graha Ilmu. Hal 177.
3
penolakan kenaikan upah minimum di provinsi, kabupaten dan kota merupakan
suatu upaya menjalankan upah murah tapi ingin produktivitas yang tinggi.
unjuk rasa buruh. Hal Ini misalnya, Kurnelius Budi Kuncoro dalam rubrik
“Pembaca Menulis” SKH Bisnis Indonesia mengharapkan aksi unjuk rasa buruh
yang akan diadakan pada tanggal 12 Juli 2012 tidak menggangu ketertiban seperti
aksi unjuk rasa sebelumnya dengan memblokir Jalan Tol Bekasi dan di Pertamina
Dalam hal ini, pemerintah sebagai pelindung dinilai juga tidak pernah
6
Padahal berdasarkan Pasal 89 UU Ketenagakerjaan, Upah Minimum ditetapkan oleh Gubernur.
Dalam Inpres ini, pemerintah mencarut marutkan konsep upah minimum, yang berdasarkan UU
Ketenagakerjaan dapat berupa upah minimum provinsi/kabupaten/kota dan upah minimum sektor
pada provinsi/kota, menjadi “untuk daerah yang upah minimumnya masih berada di bawah nilai
KHL, kenaikan upah minimum dibedakan antara industri padat karya tertentu dengan industri
lainnya” yang secara nyata dapat diartikan bahwa upah minimum provinsi/kabupaten/kota
dikesampingkan dan hanya ada upah minimum sektoral. Selanjutnya dengan adanya Inpres
tersebut, Presiden telah mem-privatkan penetapan UMP/K yang sudah mencapai KHL dengan
kesepakatan pemberi kerja dan pekerja. Hal ini mustahil terjadi, mengingat relasi kuasa antara
pengusaha dan pekerja sudah timpang. Secara langsung Presiden melarang kenaikan UMP/K jika
besarannya sudah sesuai dengan KHL. Padahal dalam UU Ketenagakerjaan, kenaikan UMP/K
ditetapkan oleh Gubernur, bukan melalui perundingan/bipartit pekerja-pemberi kerja. Lihat
http://www.bantuanhukum.or.id/web/wp-content/uploads/2014/05/Kertas-Posisi-May-Day-2014-
LBH-Jakarta.pdf diakses pada 26 Mei 2014
4
Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti tertarik untuk menelisik lebih
jauh bagaimana polemik kenaikan upah minimum ini dibangun dan pada akhirnya
menjadi sebuah wacana dominan di media massa. Melalui analisis wacana kita
tidak hanya mengetahui bagaimana teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu
disampaikan. Lewat kata, frasa, kalimat, metafora macam apa suatu berita
analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis wacana van Dijk yang
menekankan pada kognisi sosial sebagai pisau analisis. Analisi kognisi sosial
wartawan. Pendekatan kognitif ini didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak
atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Berita dalam
dihasilkan.
Media yang digunakan ialah SKH Bisnis Indonesia. Hal ini dikarenakan
7
Eriyanto. 2001. Analisis wacana: Pengantar analisis Teks Media .Yogyakarta: Lkis. Hal xv.
5
pelaku bisnis, birokrat, ekonom, akademisi dan segmen pembaca lainnya diterima
sebagai penyaji informasi akurat dan terpercaya (data superbrand 2007). Dengan
dipercaya, SKH Bisnis Indonesia telah menjadi pemimpin pasar (market leader)
dalam pemberitaan bisnis dan ekonomi.8 Bahkan SKH Bisnis Indonesia meraih
Silver Winner The Best of news Politic and Business Tabloid Tahun 2013.9
Bisnis Indonesia edisi November 2012. Hal ini karena setiap tanggal 1 November
Sedangkan pemilihan tahun 2012 karena upah minimum tahun 2013 ialah rata-
rata kenaikan upah minimum tertinggi dalam sejarah kenaikan upah buruh di
2013 tersebut dilaksanakan pada tahun 2012.11 Adapun sebagai referensi untuk
8
http://www.bisnis.com/big-media/profile.html diakses pada tanggal 3 Oktober 2014
9
http://www.solopos.com/2014/02/08/indonesia-print-media-award-bisnis-indonesia-solopos-
harian-jogja-borong-penghargaan-ipma-2014-488113 diakses pada tanggal 3 oktober 2014
10
Fakta di lapangan tidak semua Gubernur di setiap provinsi menetapkan besaran UMP pada
Tanggal 1 November dengan berbagai alasan. Misalnya menunggu ditetapkannya UMP DKI agar
Pemerintah Daerah bisa menyesuaikan dengan kenaikan UMP di wilayahnya, karena unjuk rasa
buruh, tidak hadirnya salah satu pemangku kepentingan diantara buruh, pengusaha, atau
pemerintah dalam rapat sidang keputusan, dan lain sebagainya.
11
Untuk diketahui, dalam pembahasan kenaikan UMP 2014, pemerintah dinilai perlu hati-hati
dalam memutuskan kenaikan UMP karena dampak UMP 2013 perusahaan di Indonesia masih
terbebani baik biaya upah pekerja sendiri maupun kondisi perekonomian di Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa pada pertengahan tahun 2013 kondisi perekonomian global
mengalami penurunan meski tidak berpengaruh besar pada kondisi perekonomian Indonesia.
6
penelitian terdahulu yang revelan. Pertama, penelitian skripsi mengenai
Para pekerja hanya mengetahui bahwa gaji yang mereka terima sudah termasuk
gaji pokok, gaji tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap. Padahal tunjangan
tidak tetap tidak dapat disertakan dalam upah yang harus disesuaikan dengan upah
minimum. 12
dan pemeriksaan terhadap keuangan dan kondisi para pekerja hanya di akhir
12
Krisnawati, Veronika Tyas. 2012. Pelaksanaan Upah Minimum Provinsi DIY Bagi Pekerja
Waktu Tertentu di PT Anindya Mitra Internasional. Universitas Atmajaya Yogyakarta
7
1422 perusahan yang terdaftar dan pengawasan terhadap perusahaan yang
Merapi dan informasi tentang aktivitas Merapi yang semakin meningkat. Bahasa
yang digunakan memang tergolong wajar, tetapi jika dianalisis dari struktur
bahasanya, ada diksi yang menace pada perendahan martabat manusia. Misalnya
pada informasi yang dirasa penting dan kuat, tetapi ada pula maksud yang
pada penyebab Merapi mengamuk atau meletus yang ditujukan kepada warga
lereng sekitar Merapi yang menjadi penyebab Merapi meletus. Sementara dalam
pada umumnya menanggapi berita yang berkembang dari media, baik elektronik
maupun cetak.14
13
Triswantoro, Yoga. 2007. Pengawasan Terhadap Perusahaan yang Melaksanakan Penangguhan
Upah Minimum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Kota Yogyakarta. Universitas Atmajaya
Yogyakarta. Hal 58.
14
Dewi Wijayanti, Noviana. 2011. Media Cetak dan Pemberitaan Bencana Letusan Gunung
Merapi: Analisis Wacana Pemberitaan Bencana Letusan Gunung Merapi Pada Headline Surat
Kabar Kedaulatan Rakyat periode 27 Oktober 2010 sampai 26 november 2010). Universitas
Atmajaya Yogyakarta. Hal 134.
8
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
tahun 2013 yang dibangun di SKH Bisnis Indonesia pada edisi November 2012
D. Manfaat
menggunakan analisis wacana kritis model van Djik yang digunakan peneliti.
- Manfaat praktis
refleksi dan masukan bagi media massa terhadap pemberitaan atau mewacanakan
E. Kerangka Teori
9
ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana. Pandangan pertama
antara manusia dengan objek di luar dirinya. Dalam pandangan ini analisis
bahasa.15
dilihat sebagai alat untuk untuk memahami realitas objektif belaka dan dipisahkan
dari subjek sebagai penyampai pernyataan, justru melihat subjek sebagai faktor
posisi sang pembicara dengan penafsiran mengikuti struktur makna dari sang
pembicara.16
atau kuasa yang ada pada masyarakat sehingga berpengaruh pada setiap proses
produksi dan reproduksi makna dalam bahasa. Di sini bahasa tidaklah dipahami
sebagai medium netral yang berada di luar pembicara tetapi merupakan hasil
sebuah representasi yang berperan membentuk subjek, tema atau wacana tertentu.
Dalam hal ini wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan,
15
Eriyanto, op. cit., hal 4.
16
Eriyanto, op. cit., hal 5-6.
10
terutama pembentukan subjek, dan berbagai tindakan representasi yang terdapat
dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa: batasan-
batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai,
Analisis wacana kritis melihat wacana -pemakaian bahasa dalam tutur dan
kelas sosial, laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas melalui
Dalam hal ini, wacana dipandang sebagi sesuatu yang hadir dari proses
interaksi atau kegiatan sosial yang terjadi pada masyarakat. Praktik wacana
muncul dari praktik kekuasaan yang tidak seimbang di masyarakat. Bahasa dalam
Lebih jauh, berikut karaterisitik penting dari analisis wacana kritis dari van
17
Eriyanto, op. cit., hal 6.
18
Eriyanto, op. cit., hal 7.
19
Eriyanto, op.cit., hal 8.
11
1. Tindakan
2. Konteks
situasi, peristiwa dan kondisi. Guy Cook menyebut ada tiga hal yang sentral dalam
pengertian wacana: teks, konteks dan wacana. Teks adalah semua bentuk bahasa,
bukan hanya kata-kata yang tercetak di kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi
komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek suara, citra, dan sebagainya. Konteks
Wacana di sini, kemudian dimaknai sebagai teks dan konteks bersama-sama. Titik
perhatian dari analisis wacana adalah menggambarkan teks dan konteks dalam
3. Historis
diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan
konteks yang menyertainya. Salah satu aspek penting untuk bisa mengerti teks
adalah menempatkan wacana itu dalam konteks historis tertentu. Misalnya, kita
12
Pemahaman mengenai wacana teks ini hanya akan diperoleh kalau kita bisa
memberikan konteks historis dimana teks itu diciptakan. Bagaimana situasi sosial
politik pada saat itu. Oleh karena itu, pada waktu analisis perlu tinjauan mengapa
wacana yang berkembang atau dikembangkan seperti itu, mengapa bahasa yang
dipakai seperti itu, mengapa bahasa yang dipakai seperti itu, dan seterusnya.
4. Kekuasaan
Di sini, setiap wacana yang muncul, dalam bentuk teks, percakapan atau
apapun, tidak dipandang sebagai sesuatu yang ilmiah, wajar, dan netral tetapi
untuk melihat apa yang disebut sebagai kontrol. Seseorang atau kelompok
mengontrol orang atau kelompok lain lewat wacana. Kontrol di sini tidaklah harus
selalu dalam bentuk fisik dan langsung tetapi dapat juga berupa kontrol secara
menentukan bagian mana yang perlu ditampilkan dan mana yang tidak tetapi juga
5. Ideologi
Ideologi juga konsep sentral dalam analisis wacana yang bersifat kritis.
Hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari praktik ideologi
atau pencerminan dari ideologi tertentu. Seperti dikatakan Teun A. van Dijk,
individu atau anggota dari suatu kelompok. Ideologi membuat anggota dari suatu
13
kelompok akan bertindak dalam situasi yang sama, dapat menghubungkan
harus melihat konteks terutama ideologi dari kelompok-kelompok yang ada dalam
membentuk wacana. Dalam teks berita misalnya, dapat dianalisis apakah teks
dalam proses sosial masyarakat terdapat berbagai macam topik yang berbeda,
kekuasaan yang ada akan lebih memilih dan mendukung wacana tertentu sesuai
dipendam.
bagaimana suatu objek atau peristiwa dibaca, dipandang dan dipahami sehingga
membatasi pandangan yang lebih luas mengenai objek atau peristiwa tersebut.
20
Setiap kekuasaan pada dasarnya berusaha membentuk pengetahuannya sendiri, menciptakan
rezim kebenarannya sendiri. Kekuasaan selalu datang dengan memproduksi suatu ekonimi politik
kebenaran, melalui mana kekuasaan dengan begitu dimapankan, disusun, dan diwujudkan serta
dilestarikan. Lihat Eriyanto, op. cit., hal 76-77.
14
Bahkan melalui kekuasaan yang ada, kelompok tertentu mampu melestarikan dan
memapankan bentuk wacana dominan sesuai keinginan mereka. Hal ini, menurut
yang tidak dominan.21 Sehingga dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis
seperti apa wacana dominan yang disajikan SKH Bisnis Indonesia, siapa aktor
realitas tersebut juga turut membentuk bahasa. Dalam hal ini bahasa,
21
Eriyanto, op. cit., hal 12.
22
Di Indonesia praktik pemakaian bahasa sudah dilegimitasi melalui pengunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar melalui Ejaan Yang Disempurnakan. Namun perlu diketahui legimitasi
tersebut merupakan upaya negara, terutama Orde Baru untuk mengatur baik cara pikir, sikap dan
15
Hal ini berarti bahasa bukanlah medium netral yang berada di sisi luar si
pada akhirnya bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam
dan kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Pada akhirnya, posisi tersebut
Pertama, pada posisi wartawan. Wartawan adalah mahluk sosial, sebagai mahluk
sosial ia berinteraksi dan memiliki peran sosial dalam siklus hubungan sosial yang
dari suatu kelas atau kelompok tertentu yang ada dalam masyarakat. Wartawan
tindakan masyarakat menuju sistem politik “tertib” atau terkontrol. Lewat bahasa yang
digunakannya para petinggi negara bukan hanya menyembunyikan atau menciptakan realitas,
tetapi juga bersembunyi dari realitas dan perilakunya yang sesungguhnya. Lihat Latif, Yudi, op.
cit., hal 34-35.
23
Eriyanto, op. cit., hal 32.
24
Proses kontrol dan sensor ini dimaksudkan dengan teknik kerja wartawan yang mengacu pada
kenapa ia bekerja seperti ini bukan seperti itu, kenapa ia harus menulis seperti itu, bukan seperti
ini, bukanlah karena proses penjaga gerbang, tetapi bagian dari kontrol dan sensor diri. Bentuk
sensor ini diwujudkan dalam penghukuman dan imbalan. Lihat Eriyanto, op. cit., hal 42
16
Selanjutnya, media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek
Seperti dikatakan Tony Bennet, media dipandang sebagai agen konstruksi sosial
ataupun kepentingan kelompok yang ada dalam masyarakat ataupun media itu
sendiri.
dan buruh. Pengusaha akan lebih mudah mengakses media ataupun mengadakan
pengiklan, pemilik media yang juga pengusaha ataupun politikus juga dapat
tidak hanya memfokuskan perhatian khalayak pada masalah tertentu tetapi juga
membatasi persepsi kita dan mengarahkannya pada cara berpikir dan keyakinan
tertentu.26
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa berbagai peristiwa yang telah
17
Seluruh berita yang disajikan dan yang kita baca setiap hari merupakan
F. Metodologi Penelitian
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
Oleh karena itu, data penelitian baik berupa teks, hasil wawacacara, kajian
referensi dan literatur yang direlevan akan dipahami dan dianalisis sedalam-
27
Eriyanto, op. cit., hal 24.
28
Lexy J. Meleong. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hal 3.
29
Kriyanto, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta;
Kencana. Hal 56-67.
18
dalamnya sebagai satu kesatuan unit analisis atau holistik dengan tujuan untuk
Indonesia.
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah berita headline SKH Bisnis
Indonesia edisi November 2012 yang menyajikan berita polemik kenaikan upah
minimum.
a. Data primer,
sajian berita headline di SKH Bisnis Indonesia. Hal ini headline atau berita utama
adalah informasi atau berita yang dianggap penting dari seluruh informasi yang
disajikan suatu koran. Berita utama atau headline juga dianggap sebagai berita
paling aktual pada hari terbit, sehingga ditempatkan pada halaman depan di sudut
kiri atau kanan atas.30 Dengan demikian dengan menyajikan berita polemik upah
minimum menjadi headline atau berita utama maka penting bagi SKH Bisnis
tersebut, yakni pada bulan Mei 2012 hingga april 2013. Selama periode waktu
30
Mallarangeng, Rizal. 2010. Orde Baru: Tinjauan isi Kompas dan Suara Karya. Gramedia:
Jakarta. Hal 33
19
tersebut, berita yang disajikan oleh SKH Bisnis Indonesia terkait polemik
penetapan upah 7 berita, dampak negatif polemik kenaikan upah minimum dan
aksi unjuk rasa buruh 7 berita, dampak positif kenaikan upah minimum 3 berita,
aksi unjuk buruh 5 berita, penangguhan upah minimum 7 berita, kritik terhadap
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dari kajian
sejarah upah minimum, situasi perekonomian Indonesia serta data media SKH
20
Bisnis Indonesia yang digunakan untuk data ataupun analisis penelitian yang
Analisis data yang digunakan ialah analisis wacana kritis model Teun van
referensi utama.
Model analisis van Dijk sering disebut sebagai kognisi sosial. Hal ini
bahwa berita yang disajikan media merupakan hasil dari suatu praktik produksi
yang dipengaruhi oleh kognisi sosial wartawan dan praktik kekuasaan yang ada
dalam masyarakat.
masyarakat yang memandang perempuan secara rendah. Dalam hal ini, teks hadir
kenyataannya. 32
31
Eriyanto, op. cit., hal 224.
32
Media dipandang memiliki peran penting dalam membentuk, memproduksi dan mereproduksi
suatu wacana. Sebagian besar informasi kelompok minoritas mengenai kelompok lain berasal dari
media. Bila tidak ada sumber-sumber alternatif mengenai suatu masalah, maka media menjadi
21
Untuk membongkar bagaimana wacana pada teks media, van Dijk
membagi tiga dimensi atau bangunan yang digabungkan menjadi satu unit analisis
yang utuh, yakni analisis pada level teks, level kognisi sosial dan level konteks
sosial.
teks
Kognisi sosial
Konteks
Pada level teks, van Dijk melihat teks terdiri atas tiga struktur atau
struktur makna global atau umum teks untuk melihat topik atau tema suatu berita.
Kedua, superstruktur. Hal ini berhubungan dengan kerangka suatu teks, misalnya
bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan suatu berita. Ketiga, bagian
kecil dari teks berupa kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan
gambar.
Menurut van Dijk ketiga elemen di atas membentuk suatu kesatuan yang
saling mendukung satu sama lain. Ketiga elemen tersebut merupakan unit analisis
untuk melihat tema, susunan alur cerita dan pilihan kata, kalimat, proposisi dan
sumber bagi opini publik mengenai masalah tersebut. tidak jarang orang berkata: “ini benar, aku
membacanya di surat kabar kemarin.” Lewat media, bukan hanya informasi mengenai kelompok
lain disediakan. Tetapi juga terjadi konsensus. Media memberi polarisasi pada kelompok dengan
cara memusatkan perhatian pada diri kita dan mereka. Lihat Eriyanto, op. cit., hal 221-224.
33
Eriyanto, op. cit., hal 225.
22
lain sebagainya dimuat menjadi sebuah teks atau berita. Dari situ kemudian akan
pilihan bahasa atau retorika yang digunakan kepada khalayak pembaca. Berikut
a. Tematik
Elemen ini berkaitan dengan inti, ringkasan, topik, tema yang ingin
ini misalnya dapat kita ketahui setelah membaca keseluruhan berita. Dengan
demikian dapat dilihat gagasan atau inti apa yang dikedepankan wartawan saat
b. Skematik
disampaikan wartawan. Menurut van Dijk, arti penting skematik adalah strategi
mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa sebagai strategi untuk
Dua kategori yang biasanya untuk melihat strategi skematik ini ditandai
dengan skema besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dengan
34
Eriyanto, op. cit., hal 228.
35
Eriyanto, op. cit., hal 234.
23
dua elemen yakni judul dan lead. Judul dan lead umumnya menunjukkan tema
ringkasan sebelum masuk ke dalam isi berita. Kedua, story berupa isi berita secara
dengan proses berjalannya suatu peristiwa dan reaksi verbal berupa komentar
c. Semantik
Hal ini berkaitan dengan makna yang ingin ditekankan dalam teks berita.
Semantik ini terdiri dari latar, detil, maskud dan praanggapan. Berikut uraiannya
- Latar
Hal ini berkaitan dengan latar apa yang dipilih dan kearah mana
pandangan khalayak hendak dibawa dalam berita. Kadang maksud atau isi utama
tidak dibeberkan dalam teks, tetapi dengan melihat latar apa yang ditampilkan dan
bagaimana latar tersebut disajikan, kita bisa menganalisis apa maksud yang
Misalnya, bagi yang setuju pada demonstrasi buruh, latar yang dipakai
Sebaliknya, yang tidak setuju akan memakai latar berbagai dampak negatif akibat
demonstrasi buruh.
36
Eriyanto, op. cit., hal 235.
37
Eriyanto, op. cit., hal 235.
24
- Detil
akan diuraikan secara detil dan terperinci, sebaliknya fakta yang tidak
peralatan pabrik, dan lain sebagainya. Dalam hal ini pemahaman pembaca akan
- Maksud
disajikan secara jelas bagaimana dampak analisis kenaikan upah ini seperti
pabrik, inflasi tinggi, jumlah pengangguran dengan lapangan kerja yang timpang
yang biasanya tidak mendukung kenaikan upah, aksi unjuk rasa yang menggangu
aktivitas warga bahkan menutup pabrik yang berakibat pada kerugian perusahaan
38
Eriyanto, op. cit., hal 238.
25
- Praanggapan
mendukung suatu teks. Praanggapan ini hadir dengan pernyataan yang dipandang
saja berupa tafsiran oleh wartawan atau media dari pernyataan seseorang. Dengan
demikian praanggapan tersebut bisa saja belum tentu kebenaran atau fakta
sebenarnya
rakyat”. Pernyataan ini adalah suatu premis dasar yang akan menentukan posisi
pernyataan itu, umumnya akan diikuti oleh pernyataan yang isinya mendukung
itu murni, tidak dipengaruhi oleh motif politik. sehingga setiap demonstrasi
d. Sintaksis
- Bentuk Kalimat
39
Eriyanto, op. cit., hal 256.
40
Eriyanto, op. cit., hal 256.
26
diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan
predikat (yang diterangkan).41 Dalam hal ini pada susunan kalimat yang dituliskan
ditempatkan secara sembunyi. Makna yang muncul dari susunana kalimat ini
berbeda, karena posisi sentral dalam kedua kalimat ini adalah buruh.
- Koherensi
terhadap kata penghubung yang dipakai atau digunakan ditentukan oleh sejauh
tertentu peristiwa yang berbeda dapat digabungkan sehingga tampak koheren atau
melemah” dapat menjadi suatu peristiwa mendukung, yakni nilai tukar rupiah
41
Eriyanto, op. cit., hal 251
27
- Kata Ganti
Dengan menunjukkan apa yang menjadi sikap komunikator juga menjadi sikap
- Pengingkaran
terhadap suatu pernyataan atau peristiwa tertentu, padahal yang ia inginkan ialah
sebelumnya.
e. Stilistik
domestik” dipakai dalam pembagian kerja pada suatu artikel dapat menunjukkan
42
Eriyanto, op. cit., hal 253-254.
43
Eriyanto, op. cit., hal 229.
44
Eriyanto, op cit., hal 255.
28
f. Retoris
dilakukan. Penekanan ini dapat dilihat dari penyajian grafis atau metafora.45
- Grafis
yang dianggap penting dari suatu teks. Bagian-bagian yang ditonjolkan ini
mensugesti kebenaran, ketelitian dan posisi dari suatu laporan. Pemakaian jumlah,
ukuran-ukuran statistik menurut van Dijk, bukan semata bagian standar jurnalistik
tetapi juga mensugesti presisi dari apa yang hendak dikatakan dalam teks.46
mengalami luka-luka bukan hanya bagian dari standar jurnalistik, tetapi ada upaya
berlangsung anarkis, ricuh dan brutal adalah benar adanya, faktual dan didukung
oleh fakta-fakta.
- Metafora
pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang digunakan sebagai
45
Eriyanto, op. cit., hal 229.
46
Eriyanto, op. cit., hal 258.
29
ornamen atau bumbu dari suatu berita.47 Hal yang harus diperhatikan ialah
memperkuat isi pesan tak jarang misalnya wartawan mengambil dari kata-kata
kuno, kata-kata bijak dari tokoh terkemuka, pepatah, peribahasa dan pesan-pesan
ayat suci.
Pada level kognisi sosial van Dijk mengkaji mengenai proses produksi
menuliskan sebuah peristiwa menjadi sebuah berita. Hal ini bertujuan agar kita
dapat lebih mudah membongkar makna atau pesan tersembunyi dari berita yang ia
makna pada suatu kata-kata tertentu atau pada berita terhadap suatu peristiwa
yang diliputnya. Meski akhirnya bagaimana berita yang disajikan media berada di
tangan editor atau redaktur, tetapi tetap saja, wartawanlah yang pertama kali
47
Eriyanto, op. cit., hal 259.
48
Eriyanto, op. cit., hal 260.
30
berhadapan dengan sebuah peristiwa, memaknai peristiwa tersebut hingga ditulis
dalam proses produksi berita, yaitu pertama, skema atau model yang berkaitan
Dalam hal ini, model atau skema bersifat personal dan subjektif yang
suatu peristiwa. Kedua, memori yang dipakai untuk menjelaskan suatu peristiwa
pengetahuan.
49
Eriyanto, op. cit ., hal 268-270
31
F.4.3 Level Analisi Sosial
Pada level analisis sosial, menurut van Dijk, wacana adalah bagian dari
wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu
hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Hal ini untuk menunjukkan
sejauhmana pemaknaan suatu hal dianggap benar, sah, dan sewajarnya baik di
media dan masyarakat lewat praktik wacana dan kekuasaan yang ada.
dicitrakan buruk. Untuk memahami lebih jauh mengenai hal ini kita harus melihat
bisa saja sistem pasar yang dianut suatu negara dan masyarakat ialah sistem
demonstrasi dilegimitasi menjadi suatu tindakan yang buruk dan harus dihindari
Dalam analisis mengenai masyarakat ini, van Dijk membagi dua poin yang
a. Praktik Kekuasaan
dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk mengontrol
50
Eriyanto, op. cit., hal 271.
32
kelompok (atau anggota) dari kelompok lain.51 Kekuasaan ini dapat bersifat fisik
mengontrol tingkah laku, pikiran, cara pandang, sikap, pengetahuan dan lain
sebagainya. Dalam hal ini, lewat kekuasaan yang dimilikinya suatu kelompok
Misalnya, dalam zaman orde baru, lewat kekuasaan yang dimiliki oleh
mahasiswa tidak ikut terlibat lagi secara langsung dalam kegiatan politik.
lebih besar untuk mempunyai akses pada media, dan kesempatan lebih besar
untuk mempengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang lebih besar bukan hanya
juga menentukan topik apa dan isi wacana apa yang dapat disebarkan dan
Dalam hal ini, masyarakat yang tidak memiliki akses selain sebagai
konsumen juga telah diatur untuk memperluas topik dan isi wacana lewat di
lingkungan sosialnya. Misalnya, dalam masa orde baru, lewat kekuasaan dan
51
Eriyanto, op. cit., hal 272.
52
Eriyanto, op. cit., hal 274-275.
33
film dokumenter G30/SPKI setiap tanggal 30 September di sekolah, layar tancap
STRUKTUR METODE
Teks Critical lingustic
Menganalisis bagaimana strategi Analisis stuktur teks melalui berita
wacana dominan yang dipakai untuk headline edisi November SKH Bisnis
menggambarkan polemik upah Indonesia
minimum terutama pada November
2012
Kognisi Sosial Wawancara mendalam
Menganalisi bagaimana kognisi Dalam hal ini peneliti akan
wartawan dalam memahami polemik mewawancarai jajaran redaksi SKH
upah minimum yang akanBisnis Indonesia yang terikat/terlibat
ditulis/diberitakan dalam pemberitaan polemik kenaikan
upah minimum
Analisis sosial Studi pustaka melalui buku, situs
Menganalisis bagaimana wacana website, artikel, surat pembaca, opini,
yang berkembang dalam masyarakat dan lain sebagainya yang berkaitan
mengenai polemik kenaikan upah dengan polemik kenaikan upah
minimum minimum.
34