Dosen pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok V :
Mislaini (22170010)
Sakinah (22170006)
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, taufiq, serta
hidayah —Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kemujizatan al-quran”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Edi Sahputra Siregar,M,Ag. selaku dosen mata kuliah Studi “Ulumul Quran”
yang telah memberikan tugas ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita
terhadap kemujizatan al-quran. Oleh sebab itu penting bagi kami adanya kritik, saran,
dan usulan untuk memperbaiki makalah yang kami buat diwaktu yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dengan mudah bagi siapapun yang
membacanya dan juga dapat berguna bagi kita semua. Demikian yang dapat kami
sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................ 4
A. Pengertian Kemujizatan Al-Quran.........................................................................4
B. Aspek-Aspek Kemujizatan Al-Quran.....................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................... 9
A Kesimpulan............................................................................................................ 9
B Kritik dan Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10
PEMBAHASAN
“Sesuatu (hal atau urusan) yang menyalahi adat kebiasaan yang ditampakkan Allah
diatas kekuasaan seorang nabi untuk memperkuat kenabiannya.”
“Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang disertai tantangan dan selamat (tidak
ada yang sanggup) menjawab tantangan tersebut.”
Mukjizat didefinisikan oleh para ulama, yaitu sebagai “suatu hal atau peristiwa
luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti
kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu akan kenabiannya tersebut,untuk
melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun mereka (yang ragu) tidak mampu
melayani tantangan itu.”1
Menurut Suyuthi, mukjizat adalah perkara luar biasa yang disertai tantangan
dan tidak ada yang mampu menjawab tantangan itu.2 Sedangkan imam Az-Zarqani
memberikan pengertian mukjizat yaitu sesuatu yang tidak mungkin ditangani manusia,
baik secara pribadi maupun kolektif. Ia merupakan sesuatu yang berbeda dari
kebiasaan. Mukjizat diberikan Allah kepada nabi-nabi sebagai bukti atas kebenaran
risalah yang dibawanya3.
Jika kita berkata “mukjizat Al-Quran” maka ini berarti bahwa mukjizat (bukti
kebenaran) tersebut adalah mukjizat yang dimiliki atau yang terdapat dalam Al-Quran,
1
M. Quraish Shihab “Mukjizat Al-Quran (Bandung: Penerbit Mizan Anggota IKAPI,1998) hlm, 23
2
Jalaluddin as-Suyuthi, “Al-Itqan fi Ulum al-Quran”, (Dar al-Fikr, kairo, 1996), hal 311
3
Muhammad abdul azhim az-Zarqani, “Manahilul irfan fi ulum al-Quran”, (Dar al-Fikr, Kairo, 1996),
hal 53
bukannya bukti kebenaran yang datang dari luar Al-Quran. Para ulama menegaskan
bahwa “Al-Quran” dapat dipahami sebagai nama dari keseluruhan firman Allah
tersebut, tetapi juga dapat bermakna “sepenggal dari ayat-ayatnya”.
1. Menantang mereka dengan membuat yang serupa dengan Al-Quran bila mereka
memang benar, bahkan mereka diizinkan dibantu oleh jin dan manusia lain
untuk mewujudkannya. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran surat al-
Isra` ayat 88:
Artinya : Katakanlah "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat
yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
2. Menantang mereka dengan membuat sepuluh surat yang serupa dengan Al-
Quran. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran surat Hud ayat 13:
3. Menantang mereka dengan membuat satu surat saja dari Al-Quran. Hal ini Allah
SWT jelaskan dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 23:
Artinya : Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba
Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-
penolongmu selain Allah SWT, jika kamu orang-orang yang benar.
Artinya : Di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang,
Golongan yang lain berpendapat bahwa Al-Quran itu mukjizat dari segi uslub,
susunan kata dan gaya bahasanya, atau yang dinamakan dengan i`jaz bayani. Para
ulama klasik telah menulis kitab tentang hal ini, seperti al-Baqalani, al-Jurjani, ar-Razi
dan lain lain.
Ada ulama lain menyatakan bahwa kemukjizatan Al-Quran itu terletak pada isi
kandungannya (syariat yang dibawa oleh al-Quran) atau yang dikenal dengan istilah
i`jaz tasyri`, seperti tulisan Muhammad Rasyid Ridha dalam bukunya al-wahyu al-
Muhammadi dan makalah yang ditulis oleh Muhammad Abu Zuhrah dalam majalah al-
muslimin dengan judul syariatul quran dalilun `ala annahu min Allah.
4
Manna khalil al-qathan, “Mabahis fi ulum al-quran”, (muassasah ar-risalah, Kairo, 1995), hal 259-260
Pada masa sekarang, muncul bentuk baru dari kiemujizatan Al-Quran atau
dengan istilah i`jaz ilmi, dimana al-Quran berisi isyarat-isyarat ilmiah. Yang banyak
memperhatikan dan mempelajari i`jaz ini adalah ahli biologi, kimia dan lain-lainnya 5
Artinya : Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang
serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada
siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak
seorang pun yang dapat memberi petunjuk.
Artinya : ...Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah
akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat...
c. I`jaz tasyri
Muhammad rasyid Ridha mengemukakan aspek kemukjizatan al-Quran dari segi
syariatnya. Menurut beliau petunjuk atau syariat al-Quran dalam bidang akidah
ketuhanan, persoalan metafisika, akhlak dan hukum-hukum yang berkaitan dengan soal
agama, sosial, politik, merupakan pengetahuan yang tinggi nilainya.
PENUTUP
A Kesimpulan
Mukjizat didefinisikan oleh para ulama, yaitu sebagai “suatu hal atau peristiwa
luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti
kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu akan kenabiannya tersebut,untuk
melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun mereka (yang ragu) tidak mampu
melayani tantangan itu.”
Mukjizat adalah suatu hal yang luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang
mengaku nabi. Mukjizat merupakan bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada
orang-orang yang ragu terhadap kebenaran al-Quran bahwa al-Quran itu berasal dar
Allah
Mukjizat al-Quran merupakan mukjizat terbesar nabi Muhammad, baik dari segi
lafaz, isi, gaya bahasa, uslub dan susunan kata dan kalimat yang mengandung makna-
makna yang valid yang sudah difahami oleh masyarakat awam maupun masyarakat
ilmuan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dari pedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca mengenai makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qaradhawi, Yusuf. 1999. Kaifa nata`amalu ma`al-Quran al-Azhim. Kairo: Dar as-
syuruq
Al-Qathan, Manna Khalik. 1995. Mabahist fi Ulum al-Quran. Kairo: Muassasah ar-
Risalah
Az-Zarqani, Muhammad A. A. 1996. Manahilul irfan fi Ulum al-Quran. Kairo: Dar al-
Fikr
https://www.merdeka.com/quran/al-isra/ayat-88