Anda di halaman 1dari 4

FILSAFAT ILMU MANAJEMEN

OLEH :
TAUFIK ISMAIL
G2D1 23 030

JURUSAN MAGISTER ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMU DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI

1. Ontologi pekerjaam Propam.

Kata ontologi berasal dari bahasa yunani, yaitu: ontos yang berarti “ada”, dan
logos yang artinya “ilmu”. Jadi, ontologi ialah ilmu tentang yang ada. Ontologi
sendiri adalah teori tentang ada dan realitas. Meninjau persoalan secara ontologis
adalah mengadakan penyelidikan terhadap sifat dan realitas. Jadi ontologi adalah
bagian dari metafisika yang mempelajari hakikat dan digunakan sebagai dasar untuk
memperoleh pengetahuan. Ontologi meliputi permasalahan apahakikat ilmu itu, apa
hakikat kebenaran dan kenyataan yang inbern dengan pengetahuan yang tidak
terlepas dari persepsi kita tentang apa dan bagaimana ilmu itu.

Ontologi dari pekerjaan Propam (Profesi Pengawas Disiplin Kepolisian) dapat


merujuk pada struktur konseptual yang menggambarkan entitas, atribut, dan
hubungan antara elemen-elemen yang terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab
pengawas disiplin dalam kepolisian. Ini mencakup deskripsi tentang peran,
kewenangan, prosedur, standar, dan tugas yang berkaitan dengan melakukan
pengawasan disiplin terhadap personel kepolisian.

Ontologi pekerjaan Propam dapat mencakup subkonsep seperti kode etik


kepolisian, proses investigasi terhadap pelanggaran disiplin, tindakan korektif,
pelaporan, serta kriteria-kriteria atau pedoman-pedoman terkait dalam menjalankan
fungsi pengawasan disiplin tersebut. Ontologi semacam ini memungkinkan
pengorganisasian informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang peran Propam
dalam menjaga disiplin dan integritas dalam tubuh kepolisian..

2. Epistemologi pekerjaan Propam.

Epistemologi adalah teori pengetahuan (episteme = pengetahuan, logos =


teori, keduanya berasal dari bahasa Yunani), menyelidiki keaslian pengetahuan,

1
struktur, metode dan validitas pengetahuan. Epistemology adalah cabang dari filsafat
yang membahas persoalan apa dan bagaimana cara seseorang memperoleh
pengetahuan merupakan bagian dari filsafat tentang refleksi manusia atas
kenyataanyang menguraikan metode ilmiah sesuai dengan hakikat pengertian
manusia.

Epistemologi pekerjaan Propam (Profesi Pengawas Disiplin Kepolisian)


dalam konteks ini berkaitan dengan cara atau metode memperoleh pengetahuan yang
relevan dengan tugas-tugas pengawasan disiplin dalam lingkungan kepolisian. Ini
mencakup pendekatan, prosedur, dan metodologi yang digunakan dalam proses
pengumpulan informasi terkait pelanggaran disiplin, investigasi, analisis, serta
pembuatan keputusan terkait tindakan korektif atau disipliner.

Epistemologi pekerjaan Propam menyoroti bagaimana petugas Propam


mengakses informasi, menganalisis data, mengidentifikasi pelanggaran,
mempertimbangkan bukti, dan menerapkan standar-standar etika dan prosedur dalam
menjalankan tugas pengawasan disiplin. Hal ini melibatkan pendekatan yang
terstruktur, penggunaan pengetahuan dan prinsip-prinsip hukum, serta keahlian
investigatif untuk memastikan keadilan dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku
di dalam tubuh kepolisian.

3. Aksiologi dari pekerjaan petugas administrasi.

Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari cara-cara yang berbeda


dimana sesuatu hal dapat baik atau buruk dan hubungan nilai dengan menilai di satu
pihak dan dengan fakta-fakta eksistensi objektif di pihak lain. Aksiologi adalah
perluasan dari cabang etika tradisional. Etika memusatkan perhatiannya pada nilai-
nilai moral, aksiologi memperluas diri dengan memusatkan perhatiannya pada semua
jenis nilai.

Aksiologi pekerjaan Propam (Profesi Pengawas Disiplin Kepolisian)


berkaitan dengan nilai-nilai, etika, dan prinsip-prinsip moral yang menjadi landasan

2
atau pedoman dalam menjalankan tugas pengawasan disiplin di lingkungan
kepolisian. Ini melibatkan pertimbangan atas nilai-nilai yang diterapkan dalam
pengambilan keputusan, investigasi terhadap pelanggaran disiplin, serta pelaksanaan
tindakan korektif.

Dalam pekerjaan Propam, aksiologi dapat mencakup aspek-aspek seperti


kejujuran, integritas, keadilan, profesionalisme, dan komitmen terhadap penerapan
hukum dan regulasi yang berlaku. Penerapan nilai-nilai etika ini menjadi landasan
dalam menegakkan disiplin dan memastikan kepatuhan terhadap standar-standar
moral dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan di kepolisian. Hal ini penting
untuk memastikan transparansi, keadilan, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
moral dalam pengambilan keputusan terkait pelanggaran disiplin di dalam
institusi kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai