Anda di halaman 1dari 5

LKPD BAB 3 KONFLIK SOSIAL Nama : Derrent Hartz Emmanoel

Siahaan
Kelas / Absen : XI F4 / 11

Soal
1. Jelaskan 4 faktor penyebab konflik beserta contohnya! (Skor 4)
2. Jelaskan disertai contoh bentuk-bentuk konflik:
a. Menurut sifatnya (Skor 2)
b. Menurut posisi pelaku yang berkonflik (skor 3)
c. Menurut Sifat pelaku yang berkonflik (skor 2)
d. Menurut aktivitas manusia dalam masyarakat (skor 5)
e. Menurut cara pengelolaannya(skor 3)
f. Menurut bentuknya (skor 2)
3. Sebutkan 7 dampak negatif konflik (skor 7)
4. Sebutkan 7 dampak positif konflik (skor 7)
5. Jelaskan upaya penyelesaian konflik berikut! (skor 5)
a. Konsiliasi
b. Mediasi
c. Ajudikasi
d. Abritasi
e. Kompromi
6. Jelaskan upaya mengendalikan konflik menurut Simmel! (skor 2)
7. Jelaskan 3 bentuk integrasi sosial! (skor 3)
8. Jelaskan disertai bagan:
a. Asimilasi (skor 2)
b. Akulturasi (skor 2)
9. Jelaskan 2 managemen upaya pengendalian konflik dengan tekanan relatif! (skor 2)
10. Jelaskan 7 faktor pendorong integrasi sosial! (Skor 7)

JAWAB

1). Faktor penyebab konflik:


• Perbedaan antar individu adalah suatu perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu baik fisik
maupun non fisik yang menjadikan seseorang memiliki karakter/ ciri-ciri yang berbeda antara satu
dengan yang lain. Contoh: pada waktu yang sama, Andi berkeinginan belajar dalam keheningan
sedangkan Tono berkeinginan belajar dengan mendengarkan musik.
• Perbedaan kebudayaan adalah kekayaan sebuah bangsa, tapi juga bisa menimbulkan konflik
sosial. Contoh: seorang yang dibesarkan dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kesopanan bertemu dengan orang yang dibesarkan dalam masyarakat yang tidak memperdulikan
nilai kesopanan. Perbedaan kepribadian karena pola budaya yang berbeda dapat menimbulkan
konflik.
• Perbedaan kepentingan adalah terjadi akibat adanya bentrokan antarkepentingan, baik
perseorangan maupun kelompok. Perbedaan kepentingan dapat berupa kepentingan ekonomi, sosial,
politik, ketertiban, dan keamanan. Contoh: perbedaan kepentingan antara pengusaha, pemerintah,
para perambah hutan dan para pecinta hutan dalam hal pemanfaatan hutan.
• Perubahan sosial adalah pembedaan warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau
kelompok-kelompok secara horizontal atau sejajar. Contoh: konflik antara kaum muda yang ingin
merombak pola perilaku dan tradisi masyarakat, dan kaum tua yang ingin mempertahankan tradisi.

2). A. Menurut sifatnya : Konflik konstruktif : Bersifat fungsional / membangun dan Menghasilkan
konsensus. Contoh :Konflik Antara Warga dan Pemerintah Setempat, Konflik Antarkelompok
Agama, Konflik Antara Karyawan dan Pengusaha, Konflik Antartetangga, dan Konflik
Antarkaryawan.
Konflik destruktif : Muncul karena perasaan tidak senang Terjadi bentrokan fisik Bersifat merusak.
Contoh : Perkelahian antar pendukung tim sepakbola, Perang antara Suku Dayak dengan Suku
Madura di Sampit yang menimbulkan banyak korban, Perang antara negara Palestina dan Israel
yang tak kunjung usai, dan Perkelahian antarperguruan pencak silat yang sering terjadi di Jawa
Timur.

B. Menurut posisi pelaku yang berkonflik :


Konflik vertikal : Konflik antar komponen masyarakat yang memiliki hierarki. Contoh: konflik
antara atasan dan bawahan.
Konflik diagonal : Konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumber daya alam ke
seluruh organisasi. Contoh: konflik Aceh.
Konflik horisontal : Konflik antara individu / kelompok yang memiliki kedudukan yang sama.
Contoh: konflik antar organisasi massa.

C. Menurut Sifat pelaku yang berkonflik :


Konflik terbuka : Konflik yang diketahui oleh semua pihak. Contoh: konflik Palestina - Israel.
Konflik tertutup : Konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat
konflik. Contoh : konflik yang terjadi di dalam keluarga, tentu saja pihak lain di luar keluarga
tersebut tidak mengetahui hal tersebut.
D. Menurut aktivitas manusia dalam masyarakat :
Konflik Sosial : Terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik.
Konflik sosial vertikal : Konflik yang terjadi antara masyarakat dan negara. Contoh: tragedi Trisakti
12 Mei 1998.
Konflik sosial horisontal: Konflik antar etnis, suku bangsa, golongan. Contoh: konflik Sampang.
Konflik politik : Terjadi karena perbedaan kepentingan berkaitan dengan kekuasaan. Contoh:
konflik antar pendukung partai politik.
Konflik ekonomi : Konflik akibat perebutan daya sumber ekonomi dari pihak yang berkonflik.
Contoh: konflik para pengusaha untuk memenangkan tender.
Konflik budaya : Konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya pihak yang
berkonflik. Contoh: Perbedaan kepentingan antara para ulama, seniman, pemerintah dalam UU Anti
Pornografi dan Pornoaksi.
Konflik ideologi : Konflik akibat adanya perbedaan faham yang diyakini oleh seseorang atau
kelompok orang. Contoh: Konflik Blok Barat – Blok Timur karena perang dingin.
E. Menurut Cara pengelolaannya :
Konflik antar kelompok : Konflik dalam kenyataan hidup manusia karena berkelompok. Contoh:
konflik antar kampung.
Konflik inter individu : Terkait dengan emosi individu hingga tingkat keresahan paling tinggi
Penyebab: Kelebihan beban dan Ketidaksesuaian seseorang dalam menjalankan peran.
Konflik antar individu : Terjadi antara seseorang dengan orang lain atau lebih Terkadang bersifat
substansif, menyangkut perbedaan gagasan, kepentingan, emosional, perbedaan selera.
F. Menurut bentuknya : Konflik realistis Berawal dari kekecewaan individu terhadap sistem.
Contoh : pertikaian antar dua orang sahabat atau pertikaian antara kelompok dengan kelompok lain,
karena adanya kekecewaan dan kurangnya kepercayaan.
Konflik non realistis. merupakan konflik yang tidak berasal dari kebutuhan untuk meredakan
ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak, contohnya adalah pembalasan dendam oleh pihak
lain yang merupakan rekan dari pihak yang dirugikan, misalnya Adi memiliki rekan kerja yang
sengaja dibunuh oleh kekasihnya.

3). Dampak negatif konflik


• Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok.
• Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
• Berubahnya kepribadian para individu.
• Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
• Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan.
• Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut menjadi kekerasan.
• Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana dan prasarana pendidikan.

4). Dampak positif konflik


• Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
• Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan
sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
• Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang berkonflik dengan kelompok
lain.
• Jalan untuk mengurangi ketergantungan antar individu atau kelompok.
• Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
• Sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan yang ada dalam masyarakat.
• Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan
seimbang.

5). A. Konsiliasi merupakan pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga tertentu yang dapat
memberikan keputusan dengan adil.
B. Mediasi merupakan pengendalian konflik melalui pihak ketiga sebagai mediator dan kedua belah
pihak yang berkonflik menyetujuinya, keputusan penyelesaian konflik berada pada pihak yang
berkonflik dan keputusan pihak ketiga tidak mengikat.
C. Ajudikasi merupakan penyelesaian konflik melalui pengadilan (hukum) dan bisa terjadi dalam
konflik individu, kelompok, perdata, pidana, internal negara maupun lintas negara.
D. Arbitrasi merupakan para pihak yang berkonflik sepakat menerima atau terpaksa menerima
hadirnya pihak ketiga (arbitator) yang akan memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan
konflik.
E. Kompromi merupakan perundingan antara para pihak yang berkonflik ataupun upaya untuk
memperoleh kesepakatan di antara dua pihak yang saling berbeda pendapat atau pihak yang
berselisih paham.
6). Upaya pengendalian konflik menurut simmel : Memberikan perhatian pada salah satu pihak
yang berkonflik dengan cara menyusup dan menyogok, Menggunakan orang ketiga diluar para
pihak yang berkonflik disebut dengan memakai wasit atau arbitrasi, Menggunakan aturan yang
ketat digunakan apabila para pihak yang berkonflik mau berlindung pada peraturan birokrasi atau
hukum formal.
7). Bentuk Integrasi sosial :
1. Integrasi Normatif adalah integrasi yang terbentuk akibat adanya norma yang berlaku dalam
masyarakat.
2. Integrasi Fungsional adalah terbentuknya karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam
masyarakat.
3. Integrasi koersif adalah terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa dan penguasa
menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
8). A). Asimilasi merupakan pembauran suatu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli, sehingga membentuk suatu kebudayaan yang baru. Asimilasi sendiri muncul
apabila ada golongan masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda dan bergaul langsung
secara intensif dengan waktu yang lama.
B). Akultrasi merupakan proses perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih sehingga
melahirkan bentuk kebudayaan baru oleh suatu kelompok masyarakat tanpa menghilangkan ciri
khas kebudayaan masyarakat itu sendiri. proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur
kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri.
9). - Koersi : bentuk akomodasi melalui paksaan fisik atau psikologis.
- Kompromi : pihak-pihak yang terlibat dalam konflik saling mengurangi tuntutan untuk
mencapai suatu penyelesaian.
10). 1). Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda
2). Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda
3). Saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
4). Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5). Persamaan dalam unsur budaya
6). Perkawinan campuran atau amalgamasi
7). Adanya musuh bersama dari luar

Anda mungkin juga menyukai