Anda di halaman 1dari 3

Nama : JURAINI

Nim : 220208017
M.K : Praktikum Kimia Anorganik II

Dasar Teori
Menurut Sriatun, dkk, (2012: 33-34) menyatakan bahwa garam-garan (dan juga basa)
dari logam-logam golongan 1 merupakan padatan ionik, berbentuk kristal dan tak berwarna
kecuali anionnya berwarna. Kation logam-logam golongan 1 kecuali Rb+ dan Cs+ bersifat
asam yang relatif keras dan menunjukkan kesukaannya pada basa keras, karena itu garam-
garam fluoridanya lebih stabil dari pada garam iodidanya, hal ini didasarkan pada suhu
dekomposisi, energi ikat dan kelarutannya. Garam-garam logam lebih mudah larut dalam
pelarut air dan basa keras dibandingkan dengan pelarut lain. Semua kation logam golongan 1
dapat membentuk garam dengan berbagai oksianion seperti karbonat, sulfat dan nitrat. Soda
abu (Na2CO3) banyak digunakan dalam industri sabun dan kertas, dalam proses kimia skala
besar soda abu digunakan sebagai reagen untuk menetralkan asam karena harganya cukup
murah. Senyawa nitrat yang paling dikenal adalah KNO3 yang bersifat sebagai oksidator,
bahan ini merupakan serbuk dan banyak digunakan sebagai serbuk mesiu, senyawa yang lain
adalah NaNO3.
Menurut Ida Farida ( 2018 : 90-91) menyatakan bahwa unsur-unsur alkali tanah
terletak pada golongan IIA (atau golongan 2), karena mempunyai 2 elektron valensi, yaitu
meliputi berilium (Be), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium (Ra). Semua
alkali tanah bersifat logam, kecuali berilium bersifat non logam dan radium bersifat
radioaktifSemua alkali tanah berwujud padat pada suhu kamar, penghantar panas dan listrik
yang baik. Umumnya berwarna putih perak, kecuali berilium berwarna abu-abu dan paling
keras. Kekerasannya kira-kira sama seperti besi.Titik didih dan titik leleh alkali tanah
cenderung menunjukkan ketidakteraturan, karena bentuk dan susunan kristal masing-masing
logam berbeda-beda. Namun unsur-unsur alkali tanah tidak sereaktif alkali, karena energi
ionisasinya lebih besar, karena untuk melepas dua elektron valensi dibutuhkan energi yang
lebih besar daripada hanya melepas 1elektron valensi. Kecenderungan sifat kimia alkali tanah
dalam segolongan dilihat dari ukuran atomnya. Sesuai dengan makin besarnya jari-jari atom
ke arah bawah, energi ionisasinya pun makin ke bawah semakin berkurang. Umumnya
reaksi-reaksi makin ke bawah, berlangsung semakin bertambah cepat dan hebat stronsium
dan barium bereaksi cepat dengan air, sedangkan kalsium bereaksi lambat. Magnesium tidak
dapat bereaksi dengan air dingin, tapi dengan air panas dapat bereaksi lambat.
Menurut Yohanes Rusmanta (2019:11) menyatakan bahwa Unsur alkali tanah
meliputi Na, K, Ca dan Mg, sebagian besar merupakan unsur hara esensial. Unsur ini
berperan dalam berbagai metabolisme enzim dalam tanaman. Kekurangan akan unsur
tersebut akan memunculkan tanda-tanda defisiensi dan pengurangan produksi tanaman.
Keberadaan unsur ini dalam tanah berasal dari mineral penyusun tanah. Keberadaan unsur ini
dalam tanah selain memenuhi kebutuhan tanaman juga mempengaruhi keberadaan unsur
lainnya terutama unsur hara mikro. Unsur basa berpengaruh pada ketersediaan unsur lain
misalnya P dan unsur mikro esensial lain seperti Cu, Fe terutama pada pH di atas 7.
Kehadiran unsur – unsur Na, K, Ca dan Mg atau unsur alkali tanah berfungsi dalam proses
fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, dan juga
meningkatkan daya tahan atau kekebalan tanaman terhadap penyakit. Jika unsur hara ini lebih
banyak dalam tanah maka suatu tanaman yang di tanam sangat subur dan tidak menggunakan
pupuk buatan atau organik, jika unsur hara ini sedikit maka akan mengalami kegagalan
tanaman atau tanaman yang di tanam tidak begitu subur dan gejalanya batang dan daun
menjadi lemah/rebah begitupun juga ujung daunmenguning dan kering, sehingga untuk
mengatasi masalah tersebut digunakanlah pupuk buatan atau pestisida.
Menurut Dahliana (2019) menyatak bahwa magnesium oksida (MgO), atau magnesia,
adalah suatu padatan mineral putih higroskopis yang terdapat di alam sebagai periklase dan
merupakan sumber bagi magnesium (lihat pula oksida). Senyawa ini memiliki rumus empiris
MgO dan terdiri dari kisi ion Mg2+ dan ion O2− terikat bersama melalui ikatan
ionik.Magnesium oksida pada proses pengukuran densitas menunjukan bahwa nilai
densitasnya meningkat seiring dengan peningkatan suhu sintering. Sintering adalah
pemanasan material atau bahan dengan cara memanaskannya tidak sampai melampaui titik
lelehnyaMgO dikenal sebagai senyawa bahan yang tahan api, yaitu suatu padatan yang secara
fisik serta kimiawi stabil pada suhu tinggi. Hal ini memiliki dua sifat yang berguna:
konduktivitas termal yang tinggi serta konduktivitas listrik yang rendah.
Menurut Patricia Helena ,dkk (2019 : 1) menyatakan bahwa kalsium merupakan logam
putih perak yang agak lunak. Logam ini melebur pada 845°C.. Kalsium menguraikan air
dengan membentuk kalsium hidroksida dan hydrogen. Kalsium membentuk kation ( Ca2+ )
dalam larutan-larutan air. Garam-garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk
larutan yang tak berwarna kecuali bila anionnya berwarna. Pada perairan yang diperuntukkan
bagi air minum, kadar kalsium sebaiknya tidak lebih dari 75 mg/L. Kadar kalsium pada
perairan tawar biasanya kurang dari 15 mg/liter, pada perairan yang berada sekitar batuan
karbonat antara 30-100 mg/liter. Magnesium (Mg) adalah logam alkali tanah yang cukup
berlimpah pada perairan alami. Bersama dengan kalsium, magnesium merupakan penyusun
utama kesadahan. Garam-garam magnesium bersifat mudah larut dan cenderung bertahan
sebagai larutan, meskipun garam- garam kalsium telah mengalami presipitasi. Sumber utama
magnesium di perairan adalah ferro magnesium dan magnesium karbonat yang terdapat
dalam batuan . Kadar magnesium pada perairan alami bervariasi antara 1-100 mg/liter. Salah
satu reaksi pengompleksan adalah pembentukan senyawa kompleks khelat dengan pereaksi
organik, yakni 8-hidroksikuinolin yang sering juga disebut dengan nama trivial oksin. Oksin
merupakan ligan yang dapat digunakan sebagai reagen dalam ekstraksi pelarut untuk
berbagai macam ion logam, yang selektivitasnya dapat ditingkatkan dengan memilih daerah
pH yang seesuai. Senyawa ini larut dalam pelarut organik mempunyai titik leleh 74ºC sampai
76ºC serta titik didih sekitar 267ºC. Oksin membentuk sepit dengan logam-logam divalen dan
trivalen yang mempunyai rumus umum M(C9H6ON)2dan M(C9H6ON)3.

Referensi
Dahliana. 2019. Pengaruh Suhu Sintering Terhadap Karakteristik Fisis Komposit Mg-O-
SiO2 Berbasis Silika Sekam Padi”. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. Vol
1(1):49-52.
Ida Farida. 2018. Kimia Anorganik II. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sriatun, dkk, 2012. Kimi Unsur. UPT UNDIP Press Semarang .
Patricia Helena, dkk, 2019. Formation Cnditions Of Calcium And Magnesium Metal
Complexes With Oxin As Complexes. Jurnal Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang. Vol: 8 (1): 1

Yohanes Rusmanta,dkk, 2019. Pengaruh Perladangan Tradisional Terhadap Ketersediaan


Unsur - Unsur Hara (Na, K, Ca, Dan Mg) dalam Tanah di Kampung Wananuk
Distrik Yalengga Kabupaten Jayawijaya. Jurnal Kimia, Vol 2,( 1): 11.

Anda mungkin juga menyukai