PDF Pembahasan Sedikit Xxdocx - Compress
PDF Pembahasan Sedikit Xxdocx - Compress
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
UJI KUANTITATIF
A. Tujuan
1. Menetapkan kadar bahan obat yang berupa garam yang dapat ditetapkan den
satu garam penyusunnya.
2. Membuat dan membakukan larutan baku asam dari senyawa baku sekunder yan
cairan.
B. Dasar Teori
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Buret 50 ml i. Oven
b. Gelas ukur 50 ml j. Sendok
c. Erlenmeyer 100-200 ml k. Pipet tetes
d. Timbangan analitik l. Corong kaca
e. Batang pengaduk m. Kertas saring
f. Gelas beker n. Kertas HVS putih
g. Mortar dan stamper o. Kertas perkamen
h. Statif dan klem p. Labu ukur 500 ml
2. Bahan
a. Asam Klorida pekat
b. Indikator jingga metil
c. Indikator biru bromfenil
d. Natrium karbonat anhidrat
e. Sampel
f. Aquadest
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
Larutan dititrasi dengan asam klorida 0,1 N dan menggunakan indicator bromfenol
Perubahan warna diamati dari warna biru hingga berubah menjadi warna biru
E. Data Pengamatan
Pembuatan Asam Klorida 0,1 N
BM HCl = 10,37
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
Hasil Penetapan Kadar Aminofilin dengan penambahan Larutan Baku HCl 0,1 N
No Orientasi V HCl 0,1 N Hasil
1 Orientasi 1 7,4 mL Warna kuning
2 Orientasi 2 8 mL Warna kuning
3 Orientasi 3 10 mL Warna kuning
2× 23
N HCl =
23×
Na2CO3 ( I )
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
Na2CO3 ( II )
m = 0,205 g
BM Na2CO3 = 106 g/mol
V HCl = 45,9 mL
2×25
N HCl = = 0,0843 N
×5,9
Na2CO3 ( III )
m = 0,203 g
BM Na2CO3 = 106 g/mol
V HCl = 46,9 mL
2×23
N HCl = = 0,0817 N
×,9
,83+,82+,8
N HCl rata-rata =
3
= 0,0824 N
8 ×,823 ×3,5
= × 100%
53 × ,
,9785
= × 100%
5,3
= 3,94%
Replikasi 2 :
× × 3,5
Kadar etilendiamnine = × 100%
ℎ × ,
×,823 ×3,5
= × 100%
99,5 × ,
2,73
= × 100%
9,95
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
2,83
= × 100%
9,9
= 4,91%
3,9+,9+,9
Rata-rata kadar etilendiamine = = 4,60%
3
= 32,179%
27,−32,79
Persen Kesalahan Kadar Amnofilin = × 100%
27,
= 17,44%
SD Kadar Aminofilin = 0,579
CV Kadar Aminofilin = × 100%
−
,579
= × 100%
,
= 12,5%
Kadar Aminofilin Sebenarnya = 27,40%
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
F. Pembahasan
Tujuan praktikum ini adalah menetapkan kaar bahan obat yang berupa gar
ditetapkan dengan menetapkan salah satu penyusun garam, serta membuat dan mem
larutan baku asam dari senyawa baku sekunder yang berupa cairan.
Kimia analitik berhubungan dengan teori dan praktek dari metode-metode yang
untuk menetapkan komposisi bahan. Kimia analitik bisa dibagi menjadi bidang-bida
disebut analisis kualitatif dan analsisi kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan ide
zat-zat kimia: mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suati sampel. Se
analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu ter
dalam suatu sampel ( Day dan Underwod, 2002).
Asidi-alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hydrogen (H
berasal dari asam dengan ion hidroksida (OH-) yang berasal dari basa untuk menghas
yang bersifat netral. Netralisasi dikatakan sebagai reaksi pemberi proton (Asam)
penerima proton (basa) (Gandjar dan Rohman, 2011).
Asidimetri merupakan metode penetapan kadar secara kuantitatif terhadap s
senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sebaliknya, alkalimetri m
metode penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan b
(Gandjar dan Rohman, 2011). Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah
asidmetri dimana aminofilin merupakan senyawa yang bersifat basa. Baku yang digunaka
praktikum ini adalah baku asam yaitu baku asam klorida 0,1 N (HCl 0,1 N) yang merua
kuat.
Aminofilin adalah senyawa anhidrat atau mengadung tidak lebih dari dua
anhidrat, mengandung tidak lkurang dari 84,0% , dan tidak lebih dari 87,4% Teofilin
C7H8N4O2 dihitung terhadap zat anhidrat. Berat molekul aminofilin adalah 420,43 d
molekul teofilin adalah 198,18. Adapun struktur Teofilin-Etilendiamin yaitu
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
digunakan, yaitu larutan sampel dapat langsung dititrasi dengan larutan standar at
(Rusgiyono dkk., 2013). Metode yang dilakukan pada penetapan kadar aminofilin
merupakan metode titrasi langsung karena aminofilin dapat langsung bereaksi dengan
yang bersifat asam yaitu HCl.
Dalam analisis kuantitatif asidimetri, bahan yang digunakan pada praktikum
yaitu aminofilin yang berfungsi sebagai senyawa yang dianalisis untuk ditentukan k
natrium karbonat anhidrat (Na2CO3) digunakan sebagai bahan untuk membakukan HC
HCl berfungsi sebagai titran yang sudah dibakukan, indikator bromfenol biru berfungs
indikator basa dan penanda untuk mengetahui terjadinya perubahan warna pada anal
titrasi, metil jingga berfungsi sebagai indikator asam, dan aquadest berfungs
mengencerkan dan melarutkan HCl dan Na2CO3.
Dalam pengujian ini larutan baku yang digunakan untuk bereaksi dengan ana
stabil shingga konsentrasinya tidak mudah berbah bila terkenan kontak denga udara,
lainnya. Standar primer merupakan senyaw ayang dapat diperoleh dengan tingkat ke
yang sangat tinggi dimana konsentrasi dan molatitas dapat diketahui secara pasti. Laru
sekunder merupakan larutan baku ysang harus dilakukan standarisasi terhadap standar
Larutan ini bersifat tidak stabil shingga konsentrasi dan molaritas dapat berubah-ubah
2009). Pada praktikum kali ini, dilakukan pembakuan HCl yang bertujuan untuk mem
larutan asam tersebut karena asam klorida tidak dapat dianggap sebagai larutan baku
karena kemurniannya yang cukup bervariasi. Selain itu, bertujuan untuk penetapan ka
sangat didasarkan pada konsentrasi titran, sehingga perlu dilakukan pembakuan. Pembak
dilakukan dengan menggunakan larutan baku primer natrium karbonat anhidrat.
Tujuan penggunaan indikator adalah untuk menunjukkan telah terjadinya ti
titrasi yang dapat memberikan perubahan warna sampel seiring dengan terjadinya pe
konsentrasi ion hidrogen atau perubahan pH. Pemilihan indikator didasarkan pada p
warnanya terletak di dekat pH titik ekivalen. Dipilih indikator metil jingga karena HCl
asam, serta digunakan indikator bromfenol biru pada proses penentuan kadar aminofili
dekat dengan titik ekivalensi.
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
volume x ml) dan pada larutan aminofilin dengan indikator bromfenol biru dari wa
menjadi kuning (pada volume x ml). Pada titrasi, titik ekivalen akan lebih dahulu
dibandingkan dengan titik akhir titrasi. Penambahan indikator hanya digunakan untuk ter
titik ekivalen, sehingga diharapkan titik akhir titrasi juga terjadi. Setelah terjadi perubaha
pada masing-masing larutan, maka dilakukan pengecekan pH menggunakan kertas
universal. Pengecekan tersebut bertujuan untuk mengetahui pH yang sebenarnya dar
yang dititrasi.
Sebelum melakukan pembakuan HCl, dilakukan terlebih dahulu perhitungan
HCl yang akan digunakan dalam membuat asam klorida 0,1 N.
Indikator metil jingga banyak digunakan, dalam titrasi asam kuat-basa lem
jingga merupakan suatu basa berwarna kuning, dengan penambahan ion hidrogen meng
kation berwarna merah muda (Nuryanti dkk., 2010). Untuk mengetahui bahw
berlangsung sempurna, ditambahkan larutan indikator ke larutan yang dititrasi. Pada
aminofilin direaksikan dengan HCl pada proses penetapan kadar aminofilin. Reaksi yan
adalah :
RELATED TITLES
0 views 0 0
Save Embed Share Print Pedoman- 10-Article Buku Ajar Kimia Soal Dan
SHK-2014 Text-10-1-10-20171219
T. Sipil Pembaha
G. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Cairns, D., 2009. Intisari Kimia Farmasi. Edisi II. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC
Departemen Kesehatan, 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta : KEMENKES RI,
Day, R. A., dan Underwood, A. L., 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi VI. Jakarta: E
1-2.
Gandjar, I. G. Dan Rohman, A., 2011. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka
Yogyakarta, 11, 120-121, 129-130, 136-141.
Nuryanti, S. dkk., 2010. Indikator Titrasi Asam-Basa dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibis
sinensis L). Agritech. Vol. 30 (3), 181.
Rusgiyono, A. dkk., 2013. Pemetaan Produksi dan Komposisi Garam. Prosiding
Nasional Statistika Universitas Diponegoro. Diponegoro, 244.