TUJUAN PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Tafsir Tarbawi”
Dosen Pengampu : Dr. Ali Imran S.Pd.I.,M.Pd.I
Disusun :
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang di limpahkan-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kami curahkan atas
junjungan umat muslim Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para
penerus risalah-Nya.
Adapun yang menjadi judul makalah kami adalah “Tujuan Pendidikan”
Tujuan utama penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu
kami, Bapak Dr. Ali Imran S.Pd.I.,M.Pd.I dalam mata kuliah Tafsir Tarbawi.
Jika dalam penulisan makalah terdapat kesalahan dan kekurangan maka
kepada para pembaca, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi
yang telah di lakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam
pembuatan makalah ini. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini
dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis
maupun bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Wati, Ambar. "TAFSIR TARBAWI." (2021).
4
wilayah teoritis maupun praktis, akibatnya melahirkan istilah-istilah
pendidikan yang beragam dan berbeda pula. Pendidikan menurut An-
Nahlawi berasal dari bahasa arab, yaitu dari akar raba-yarbu yang artinya
adalah “bertambah” dan “berkembang”. Menurut Istilah Ahmad D.
Marimba dalam A.Izzam dan Saehudin bahwa, pendidikan merupakan
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama. Al-Quran sendiri sangat mendorong manusia
untuk belajar dan menuntut ilmu. Bukti terkuat mengenai hal ini adalah
bahwa ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan memberikan dorongan
kepada manusia untuk membaca dan belajar.Ayat tersebut juga
menekankan bahwa dengan perantaraan kalam Allah mengajarkan
manusia membaca dan mengajarinya apa-apa yang tidak diketahuinya.
Lebih jauh Islam menjelaskan bahwa Al-Quran adalah kalam Allah yang
berisi segala hal mengenai petunjuk, yaitu membawa hidup manusia
menjadi bahagia baik di dunia maupun akhirat. Kandungan yang ada
didalamnya meliputi segala hal termasuk pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Terminologi Tafsir Pendidikan (tarbawi)?
2. Apakah tujuan dari pendidikan dalam islam?
3. Tafsir /ayat apa yang bisa menjadi acuan tujuan pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Bagaimana Terminologi Tafsir Pendidikan
(tarbawi)
2. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan
3. Untuk mengetahui beberapa Tafsir /ayat yang bisa menjadi acuan
tujuan pendidikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2
Tim Penyusun, Ensiklopedia Alquran; Kajian Kosa Kata, Ed. Sahabuddin, (Jakarta: Lentera Hati,
2007), 975.
3
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqy dkk., Sejarah dan Pengantar Ilmu Alquran dan Tafsir,
(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putera, 1999), 172.
6
Sedangkan kata tarbiyah, secara leksikal tidak ditemukan dalam
Alquran. Akan tetapi ditemukan bahwa Alquran mempergunakan kata-
kata yang akar katanya mempunyai sumber derivasi (isytiqaq) yang
dimaksud ialah al-rabb, rabbaniyah, nurabbi, ribbin, rabbani. Demikian
pula, dalam hadis ditemukan penggunaan istilah rabbani. meskipun
kelihatannya semua istilah tersebut mempunyai pola akar kata yang sama,
namun masing-masingmempunyai konotasi makna yang berbeda-beda.
Apabila istilah al-tarbiyyah dilacak maknanya dari kata al-rabb,
maka ditemukan berbagai konotasi makna yang diketengahkan oleh para
pakar bahasa sebagai berikut :
a. Louis Ma'luf mengartikan al-rabb dengan tuan, pemilik, memperbaiki,
perawatan, tambah, memperindah. mengumpulkan, dan memperindah.
b. Abi Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anbari al-Qurthūbi
memberikan arti al-rabb dengan pemilik, tuan, yang maha
memperbaiki, yang maha pengatur, yang maha menambah, dan yang
maha menunaikan. pengertian di atas merupakan interpretasi dari kata
al-rabb dalam surah al-Fatihah, yang merupakan nama dari nama-
nama Allah Swt.
c. Imam Fakhruddin al-Razi berpendapat bahwa al-rabb merupakan kata
yang seakar dengan al-tarbiyyah yang mempunyai makna al-
tanmiyyah (pertumbuhan dan perkembangan).
d. Al-Jauharari memberikan makna al-tarbiyyah, rabban dan rabba,
adalah: Memberi makan, memelihara, dan mengasuh.
Sedangkan secara terminologi, para ahli memiliki cara yang
beragam dalam memberikan makna al-tarbiyyah. Hal itu dapat dilihat
sebagai berikut:4
a. Muhammad Jamaluddin al-Qasimi berpendapat bahwa al-tarbiyyah
ialah proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan
yang dilakukan secara tahap demi tahap. "Pendapat senada
4
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 1-7
7
dikemukakan oleh Ashfahaniyangmenyatakan al- bahwa pengertian
tarbiyyah adalah proses menumbuhkan secara bertahap yang
dilakukan secara bertahap sampai pada batas kesempurnaan.
b. Abdul Fattah Jalal mendefinisikan istilah al-tarbiyyah sebagai proses
persiapan dan pemeliharaan anak pada masa kanak-kanak di dalam
keluarga.
c. Ismail Haqi al-Barusawi berpendapat bahwa al-tarbiyyah bermakna
proses pemberian nafsu dengan berbagai kenikmatan, pemeliharaan
hati nurani dengan berbagai kasih sayang, bimbingan jiwa dengan
hukum-hukum syari'ah, serta pengarahan hati nurani dengan berbagai
etika kehidupan dan penerangan rahasia hati dengan hakikat pelita.
d. Mustafa al-Ghulāyaini berpendapat bahwa al-tarbiyyah adalah
penanaman etika yang mulia pada jiwa anak yang sedang tumbuh
dengan cara memberi petunjuk dan nasihat, sehingga ia memiliki
potensi-potensi dan kompetensi-kompetensi jiwa yang mantap, yang
dapat membuahkan sifat-sifat bijak, baik, cinta akan kreasi, dan
berguna bagi tanah airnya.
e. Ahmad Musthafa Al-Maragi memberikan definisi al-tarbiyyah dengan
membaginya kepada dua kategori: 1) Tarbiyyah Khalqiyyah, yaitu
pembinaan dan pengembangan jasad, jiwa dan akal dengan berbagai
petunjuk; 2) Tarbiyyah Diniyyah Tahqibiyyah, yaitu pembinaan jiwa
dengan wahyu untuk kesempurnaan akal dan kesucian jiwa.
f. Muhammad Athiyah Al-Abrasyi berpendapat bahwa al-tarbiyyah
adalah Upaya mempersiapkan individu untuk kehidupan yang lebih
sempurna, kebahagiaan hidup, cinta tanah air, kekuatan raga,
kesempurnaan etika, sistematik dalam berpikir. tajam berperasaan, giat
dalam berkreasi, toleransi pada yang lain, berkompetensi dalam
mengungkapkan bahasa tulis dan bahasa lisan, serta terampil
berkreativitas.
Berdasarkan makna kata tafsir dan tarbiyah tersebut, maka istilah
tafsir pendidikan (tafsir tarbawi) dapat diartikan sebagai tafsir yang
8
menitikberatkan pada masalah tarbiyah dalam rangka membangun
peradaban yang sesuai dengan petunjuk dan spirit Al-Quran.
5
Sa'adah, M. A. (2014). Arah Pendidikan Islam dalam Al Quran. At-Tajdid-Jurnal Ilmu Tarbiyah,
3(1), 1-14.
9
kepada Tuhan dan juga membentuk manusia yang berilmu pengetahuan
akan terwujud. Manusia yang bisa mensejajarkan imtaq dan iptek ini akan
melakukan amal perbuatannya dengan jujur dan bertanggungjawab baik di
dunia maupun di akhirat.
ً ْ َ َ َ ْ َّ ً َّ ً َّ ْ َ َْ َ َّ ْ َ َ َّ َ ٗ َ َ ْ َّ َ ه
ُاُيبتغ ْونُفضلا ُ ۗوال ِذين َُمعهُْٓا ِشداۤءُعلىُالكف ِارُرح َماۤء َُبينه ْمُت ٰرىهمُركعاُسج
د ِ َّرس ْول
ُُاّٰلل
َ َ ٰ ْ َّ َ َ ٰ ْ ُّ ََ َ ً َ ْ َ َ ه
ُۖو َُمثله ْم ُِفى
ُۗذ ِلك َُمثله ْم ُِفىُالتور ِىة
ُ ُِۖس ْيماه ْم ُِف ْيُوج ْو ِه ِه ْم ُِم ْنُاث ِرُالسجود
ِ ُُاّٰللُو ِرضوانا
ِ ِمن
َ َ ُّ ْ ٰ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ٗ َ َ ٰ َ ٗ َٔ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ْ
ُُالزَّراعُ ِل َي ِغ ْيظ است ٰوىُعلىُس ْو ِقهُُٖيع ِجب ال ِا ِنجي ِلُِۚكزر ٍعُاخرجُشطـهُفازرهُفاستغلظُف
ً ْ َ ً ْ َ َّ ً َ ْ َّ ْ ْ ٰ ه َ َ ْ َ ٰ َ ْ َّ ْ َّ َ َ َ َ ه
ُ ُࣖ ۗوعدُاّٰللُال ِذينُامنواُوع ِملواُالص ِلح ِت ُِمنهمُمغ ِفرةُواجراُع ِظيما
ُِب ِهمُالكفار
10
diumpamakan seperti itu) karena Allah hendak membuat marah orang-
orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar”.
Pada Surat al-Fath ayat 28-29 ini mengandung nilai-nilai dari tujuan
pendidikan, yakni:6
1. Meyakini bahwa Allah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar
2. Mewujudkan rasa hormat dan rasa kasih sayang sesama manusia
3. Mewujudkan seorang hamba yang ahli sujud dan taubat
4. Mewujudkan manusia yang selalu menyenangkan orang lain
b. Surah Al-Hajj : 41
ََّ
َ َ ْ ْ ْ َ َ َ َ ٰ َّ َ ٰ َ َ ٰ َّ ََ ْ
ْ ىُال َا
َّ
ْ الذيْ َنُا ْن َُّمك هنه
ُاُبال َمعر ْو ِف َُون َه ْواُع ِن
ِ و رما ُو وةكاُالز وت ا ُو وةل واُالصامق ُا ضِ ر ُف
ِ م ِ ِ
ْ َ ْ ْ َ َ ه
ُ ّٰللُع ِاق َبةُالام ْو ُِر
ِ ُوِ ۗالمنك ِر
6
Ridhoul Wahidi, M.A. (2016) Tafsir dan Kontekstualisasi Ayat-Ayat Pendidikan hal 25-31
11
yakni nilai-nilai luhur dan adat istiadat yang diakui baik dalam
masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-
norma agama. dan mencegah perbuatan yang munkar, yakni nilai-nilai
buruk yang tidak sesuai dan diingkari oleh akal sehat masyarakat.7
c. Surah Az-Zariyat : 56
ْ َّ ْ ْ ْ َْ َ ََ
ُ ِ ُالجَّن َُوال ِان َس ُِالاُ ِل َيعبد ْو
ُن ِ ت ق ُوماُخل
7
Ibid,. hlm. 20-24
8
Ibid,. hlm. 15-20
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14