Anda di halaman 1dari 2

PTK (BAGIAN FIKA)

2.3 Teknik Validitas Data dalam Penelitian Tindakan Kelas


Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2014). Dalam (Suharsimi Arikunto,
2013) Validitas diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrument. Jadi, validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan. Ada
lima macam jenis validitas yang dapat di terapkan untuk menentukan keajegan (keteraturan
sosial) pelaksanaan tindakan (Sujidin, 2012) dalam bukunya Manajemen Tindakan Kelas,
sebagai berikut:
1) Validitas demokratik, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang bersifat
kolaboratif. Menurut Borg dan Gall (2017), Validitas demokratis yaitu sejauh mana penelitian
tindakan berlangsung secara kolaboratif dengan para mitra peneliti. Validitas demokratik adalah
keterbukaan dari guru sebagai pelaksana Penelitian Tindakan Kelas. Guru perlu menerima
berbagai masukan dan saran yang diberikan oleh setiap orang yang terlibat, lebih dari itu, guru
perlu mendorong agar setiap orang bicara mengemukakan pandangan dan penilaiannya secara
bebas, apa yang dipikirkan dan dirasakan serta dialaminya selama penelitian berlangsung.
2) Validitas Hasil, Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang menekankan pada
perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan pencapaian tujuan yang lebih maksimal.
Validitas hasil adalah validitas yang berkenaan dengan kepuasan semua pihak tentang hasil
penelitian. Validitas hasil juga di tandai dengan munculnya masalah baru setelah terselesaikan
suatu masalah yang menjadi fokus penelitian (Sanjaya. W. 2016: 41). Perhatian tidak hanya
tertuju pada penyelesaian masalah semata, melainkan juga kepada bagaimana menyusun
kerangka pemikiran dalam menyajikan masalah baru dan pertanyaan baru, Jadi kriteria ini
mencakup sifat mengulang pada siklus-siklus penelitian tindakan, dan ada dua tahap penting
pada bagian akhir yaitu refleksi dan menentukan tindakan lanjutan atau tindakan modifikasi
dalam siklus baru.
3) Validitas Proses, Validitas ini berhubungan dengan proses tindakan yang dilakukan oleh
guru. Guru akan mampu melaksanakan tindakan manakala memiliki pemahaman yang
memadai tentang alternative tindakan yang ditentukan. Pemahaman itu akan membekali guru
dalam melaksanakan tindakan yang diperlukan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan
tindakan, guru perlu mengkaji konsep-konsep baik secara teoritis maupun secara praktis yang
berkaitan degan alternative tindakan. Di samping itu, validitas proses juga berhubungan dengan
kemampuan guru dalam proses pengumpulan dan analisis data, misalnya kemampuan
melakukan observasi, kemampuan membuat catatan lapangan, kemampuan mendeskripsikan
dan memetakan data yang terkumpul. Kemampuan ini dapat mempengaruhi proses dan kualitas
penelitian.
4) Validitas Katalitik, Validitas ini berkaitan dengan cara dan peran guru sesuai dengan
tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Validitas katalik ditentukan oleh setiap
orang yang terlibat untuk terus-menerus memperdalam pemahamannya baik secara teoritis
maupun praktis yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan guru atau peneliti. Validitas
katalik sangat diperlukan dalam PTK, sehubungan dengan perlunya penerapan hal-hal baru
dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, validitas katalik erat kaitannya dengan proses
pembaharuan.
5) Validitas Dialogik, Validitas ini berkaitan dengan upaya untuk meminimalisir unsure
subjektivitas baik dalam proses maupun hasil penelitian. Validitas dialogis dilakukan dengan
meminta teman sejawat untuk menilai dan memberi pandangan tentang tindakan yang
dilakukan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Validitas dialogis ditentukan oleh
kemampuan guru sebagai peneliti untuk melakukan dialog secara kritis khususnya dengan
teman sejawat untuk memberikan kritikan terhadap tindakan yang telah dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai