1. Periode pertama : hadits masa Rosululloh ( 13 SH – 11 H ) disebut juga عص ُْر ا ْل َو ْح ُي َوالت َّ ْك ِوي ِْن َ
dimana masa- masa penurunan wahyu masih terjadi dan masa-masa pembentukan
Komunitas Muslim masih terjadi
2. Periode kedua : pada masa Khulafa Ar-Rasyidin ( 11 H – 40 H ) disebut juga ْعص ُْر التَّثَبُّت َ
الر َوايَ ِة
ِ نَ ل
ْ
َِ ِ مَ ل ْ
ق ْ
اْل و dimana masa masyarakat Muslim fokus pada penyempitan periwayatan
dan fokus pada penetapan pada sumber hadits tersebut.
3. Periode ketiga : Shighar as-shahabah dan Tabi’in ( sampai akhir abad 1 H ) disebut juga
َارْ َار اَلَى ْاْلَ ْمص ْ اْل ْنتَش
ِ ْ عص ُْر َ dimana fase tersebarnya hadits – hadits ke wilayah muslim.
4. Periode keempat : Abad II dn III H disebut juga عص ُْرا ْل ِكت َابَ ِة َوالت َّ ْد ِوي ِْن َ dimana inilah fase
kodifikasi dari hadits-hadits.
5. Periode kelima : Abad III sampai IV H disebut juga ِ عَص ُْر التَّجْ ِر ْي ِد َوالتَّصْحِ يْحِ َوالت َّ ْن ِقيْحdimana
para ulama fokus pada usaha – usaha untuk menjernihkan hadits mana hadits yang
shahih dan yang tidak shahih.
6. Periode keenam : Abad IV sampai abad VII H / 656 H disebut ب ِ عص ُْر اْللت َّ ْه ِذ ْي
ِ ب َوالت َّْرتِ ْي َ
ْر د تس
َِ ِ ْ ِ َ اك اْلْ و yaitu fase penyusunan hadits menjadi sistematis.
7. Periode ketujuh : 656 H – sekarang / abad VII – abad XV H disebut juga ح َوا ْلج َْم ِع ِ عص ُْر الش َّْر َ
َّ الر َوايَ ِة َو
الز َوائِ ِد ِ ث ع َِن ْ ِ َوالت َّْخ ِريyaitu fase masa
ِ ْج َوالبَ َح
pensyarahan,pengumpulan,takhrij,penelitian dan lain-lain.
1. Periode pertama : periwayatan dan penyebaran hadits yaitu melalui penulisan Al-Qur’an
secara resmi,pelarangan penulisan hadits,penulisan hadits individual yang dibenarkan.
2. Periode kedua : periwayatan dan penyebaran hadits yaitu periwayatan hadits disertai
dengan saksi,tradisi penulisan tetap ada.
3. Periode ketiga : periwayatan dilakukan oleh para sahabat ke berbagai wilayah dan mulai
bermunculan madrasah hadits.
4. Periode keempat : periwaytan hadits dilakukan atas inisiasi Umar ibn Abdul aziz (
Khalifah ke-8 Umayyah ) untuk membukukan hadits melalui Ibn Hazm dan Ibn Syihab
Az-Zuhri.
5. Periode kelima : seleksi hadits2 Khusus dari Rosululloh SAW,muncul karya-karya besar
dalam bidang hadits.
6. Periode keenam : penyusunan buku – buku antologi,athraf dan istidrak ( hadits yang
belum dimasukan )
7. Periode ketujuhh : pensyarahan kitb –kitab hadits mu”tabarah.