Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Periode keenam dan ketujuh: Hadits pada masa Mutaakhirin yakni dari tahun 300
Hijriyah atau awal abad 4 Hijriyah sampai sekarang ini

ULUMUL HADITS

Disusun oleh:
M. Rizqi Rifalah Hudaeri
Salma Rizky Salsabila

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala. Yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah
Ulumul Hadits ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam
rangka sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Ulumul
Hadits. Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula
dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mohon maaf atas segala kekurangannya. Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr.
Ahmad Zailani AW, M.Ag sebagai pengajar mata kuliah Ulumul Hadits yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Identifikasi Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Sejarah Hadits Dalam Periode Keenam..........................................................................5
B. Kitab-kitab yang Mengumpulkan Hadits-hadits Shahih yang Tidak terdapat dalam
Kitab-kitab Shahih Abad ke-3 Hijrah (Kitab Keenam)..........................................................6
C. Kitab-kitab Jami’ Targhib dan Tarhib, Hukum dan Athraf............................................6
D. Tokoh-tokoh Pada Masa Keenam...................................................................................8
E. Jalan Yang Ditempuh Pada Periode Ketujuh..................................................................8
F. Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 7.........................................................8
G. Tokoh tokoh Hadist dalam masa ini................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode keenam dinamakan pemeliharaan, penertiban, penambahan, dan
penghimpunan. Para ulama hadis pada masa ini, berlomba menghafal sebanyak-
banyaknya hadis yang sudah dikodifikasi. Hingga kemudian muncul bermacam-macam
gelar keahlian dalam ilmu hadis, seperti al-Hakim dan al-Hafiz. Mereka juga fokus pada
perbaikan susunan kitab hadis dan mengumpulkan hadis pada kitab sebelumnya ke
dalam kitab yang lebih besar.

Periode ketujuh, aktivitasnya melanjutkan periode sebelumnya. Penghancuran


Baghdad, Irak, sebagai pusat pemerintahan Abbasiyah oleh Hulagu Khan menggeser
kegiatan di bidang hadis ke Mesir dan India. Cara penyampaian hadis pun berbeda.
Kadang-kadang berupa pemberian izin oleh seorang guru kepada murid untuk
meriwayatkan hadis dari guru itu yang dinamakan dengan ijazah.

B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana sejarah hadits pada periode keenam?
2. Apa saja kitab sunnah yang termasyhur pada abad ke 4-6 hijriah?
3. Siapa saja tokoh hadits dalam masa keenam?
4. Bagaimana sejarah hadits dalam periode ketujuh?
5. Bagaimana jalan yang ditempuh dalam pada periode ketujuh?
6. Apa saja kitab yang disusun dalam abad ke 7-10 hijriah?
7. Siapa saja tokoh hadits pada periode ketujuh?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk sejarah hadits pada periode keenam
2. Untuk mengetahui kitab sunnah yang termasyhur pada abad ke 4-6 hijriah
3. Untuk mengetahui tokoh hadits dalam masa keenam
4. Untuk mengetahui sejarah hadits dalam periode ketujuh
5. Untuk mengetahui jalan yang ditempuh dalam pada periode ketujuh
6. Untuk mengetahui kitab yang disusun dalam abad ke 7-10 hijriah
7. Untuk mengetahui tokoh hadits pada periode ketujuh

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Hadits Dalam Periode Keenam

Ulama hadits dalam abad ke 2 dan ke 3 di gelari Mutaqaddimin. Mereka


mengumpulkan hadits semata-mata berpegang pada usaha sendiri dan pemeriksaan sendiri,
dengan menemui para penghafalnya yang tersebar di setiap pelosok dan penjuru negara Arab,
Persia dan lain-lainnya.

Setelah abad ke 3 berlalu muncullah pujangga-pujangga abad ke 4. Ahli abad ke 4 ini


dan seterusnya digelari Muta’akhirin. Kebanyakan hadits yang mereka kumpulkan adalah
petikan atau nukilan dari kitab-kitab Mutaqaddimin itu sedikit saja yang dikumpulkan dari
usaha mencari sendiri kepada para penghafalnya.

Ahli hadits sesudah abad ke 3 tidak banyak lagiyang mentakhrijkan hadits. Mereka
hanya berusaha mentahdzibkan, menghafalnya dan memeriksa sanad yang ada di dalam
kitab-kitab yang telah ad aitu. Dalam abad ke 4 ini lahirlah pemikiran untuk memandang
cukup dalam meriwayatlan hadits dengan berpegang kepada kitab saja, tidak melawat
kemana-mana. Menurut Riwayat, Ibnu Mandah adalah ulama yang terakhir yang
mengumpulkan hadits dengan jalan lawatan.

Ulama hadits bertingkat kedudukannya. Ada diantara mereka yang dapat menghafal
100.000 hadits dan mendapat nama hafizh, ada yang menghafal 300.000 hadits dan mendapat
nama hujjah, sedangkan yang lebih jauh dari jumlah itu, digelari hakim.

Adapun Al Bukhary, Muslim, Ahmad, Sufyan Ats-Tsaury dan Ishaq ibn Rahawah di
kalangan Mutaqaddimin dan Ad-Daruquthy di kalangan Muta’akhirin digelari “amir al
mu’minin fi al-hadits”

Dengan usaha-usaha Al-Bukhary, Muslim dan imam-imam lain itu seluruh ahli abda
ke 3, terkumpullah hadits-hadits yang shahih, dalam jumlah yang sangat besar. Sedikit sekali
hadits-hadits shahih yang tidak terkumpul dalam kitab-kitab ahl hadits abad ke 3, yang
diusahakan pengumpulannya Kembali oleh ahli-ahli hadits abad ke 4.

5
B. Kitab-kitab yang Mengumpulkan Hadits-hadits Shahih yang Tidak terdapat
dalam Kitab-kitab Shahih Abad ke-3 Hijrah (Kitab Keenam)
Kitab-kitab tersebut di antaranya:
a. Ash-Shahih, susunan Ibnu Khuzaimah.
b. At-Taqsim wa al-Anwa', susunan Ibnu Hibban.
c. Al-Mustadrak, susunan Al-Hakim.
Akan tetapi perlu ditegaskan bahwa ketiga kitab ini tidak sama derajatnya. Yang
tertinggi ialah shahih Ibnu Khuzaimah. Di bawahnya, shahih Ibnu Hibban, dan di bawahnya
lagi shahih Al-Hakim.

Perlu diketahui pula bahwa hadits yang hanya dishahihkan oleh Ibnu Hibban, tidak
dapat terus diterima, karena beliau ini dipengaruhi oleh sifat bermudah-mudah dalam
menshahihkan hadits. Demikian juga halnya dengan hadits-hadits yang hanya dishahihkan
oleh Al-Hakim.

Sebagian ulama berkata. “Hadits-hadits yang hanya di shahihkan Al Hakim sendiri,


hendaklah diperiksa terlebih dahulu, jangan terus dipergunakan. Sesudah diperiksa, barulah
di berikan hukum shahih atau hasan, menururt kehendak putusan penyelidikan yang sehat dan
jujur serta hati-hati.”

Adz-Dzahaby, seorang imam hadits dengan teliti telah mengoreksi hadits-hadits yang
ditashhihkan oleh Al-Hakim. Pergunakanlah kitab hadits.Adz-Dzahaby dalam ber-hujjah
dengan hadits Al Hakim ini

d. Ash-Shahih, susunan Abu Awanah


e. Al-Muntaga, susunan Ibnu Jarud.
f. Al-Mukhtarah, susunan Muhammad ibnAbd Al Wahid Al Maqdisy

Dalam keenam kitab-kitab ini,kita memperoleh haits-hadits shahih yang tidak terdaapt dalam
kitab shahih yang disusun oleh ahli abad ke 3 H.
C. Kitab-kitab Jami’ Targhib dan Tarhib, Hukum dan Athraf
Diantara usaha-usaha ulama hadits yang terpenting dalam periode ini adalah:
a. Mengumpulkan hadits-hadits Al Bukhary atau Muslim dalam sebuah kitab
b. Mengumpulkan hadits kitab-kitab enam
c. Mengumpulkan hadits-hadits yang berada dalam beberapa kitab
d. Mengumpulkan hadits-hadits hukum dan Menyusun kitab-kitab athraf
Kitab yang mengumpulkan hadits-hadits Al-Bukhary dan Muslim di antaranya kitab
Al-Jami baina ash-Shahthamni, oleh Isma'il ibn Ahmad yang rerkenal dengan nama

6
Ibnu al-Furrat (414 H.), oleh Muhammad ibn Nashr al-Humaidy (488 H.), oleh Al-
Baghawy, dan oleh Muhammad ibn Abd al-Haqq al-Asybily (582 H.).
Diantara kitab yang mengumpulkan hadits-hadits kitab enam ialah:
a. Tajrid ash-Shihah, oleh Razin Mu'awiyah. Kitab ini disempurnakan oleh Ibnu Atsir al-
Jazary dalam kitabnya Jami 'al-Ushul li Ahadits arRasul. Kitab ini telah disyarahkan oleh
Abdu Rabbih ibn Sulaiman yangterkenal dengan nama Al-Qalyuby. Kitab ini dinamai
Jami' al-Ma'qul wa al-Manqul, syarah Jami' al-Ushul.

b. Al-Jami', oleh Abd al-Haqq ibn Abd ar-Rahman al-Asybily yang terkenal dengan nama
Ibnu al-Kharrat (582 H).

Di antara kitab-kitab yang mengumpulkan hadits dari berbagai kitab ialah:

a. Mashabih as-Sunnah, oleh Al-Imam Husain ibn Mas'ud al-Baghawy (516 H.). Di
dalamnya terdapat 4.484 buah hadits. Kitab ini telah disaring oleh Al-Khathib at-Tabrizy
dan kitab itu dinamai Misykat al-Mashabih. Di antara yang mensyarahkan Al-Misykah ini
ialah Al Baidhawy (685).

b.Jami' al-Masanid wa al Alqab, oleh Abd ar-Rahman ibn al Jauzy (597) Kitab ini telah
ditertibkan oleh isinya oleh Al-Muhibb ibnath-Thabary (964)

c. Bahr al-Asanid, oleh Al-Hafizh Al-Hasan ibn Ahmad al-Samarqandy (491H)


didalamnya terdapat 100.000 buah hadits.

Di antara kitab-kitab yang mengumpulkan hadits-hadits hukum ialah:

a. Muntaqa al-Akhbar oleh Al-Majduddin Ibnu Taimiyah Al-Harrany (652 H.), yang
telah disyarahkan oleh Asy-Syaukany (1250 H.) dalam kitabnya Nail al-Authar.
b. As-Sunan al-Kubra oleh Al-Baihaqy (458 H.).
c. Al-Ahkam ash-Shughra, oleh Al-Hafizh Abu Muhammad Abd al-Haqq al-Asybily
(Ibnu al-Kharrat) (582 H.).
d. Umdat al-Ahkam, oleh Abd al-Ghany al-Maqdisy (600 H.) yang telah disyarahkan
oleh Ibnu Dagiq al-led, dalam kitab Ihkam al-Ahkam.

Di antara kitab-kitab yang mengumpulkan hadits-hadits targhbdan tarhib ialah At-Targhib


wa at-Tarhib oleh Al-Mundziry (656 H.).

7
Di samping itu timbul pula usaha menyusun kitab-kitab athraf yaitu kitab yang hanya
menyebut sebagjan hadits kemudian mengumpulkan seluruh sanad-nya, baik sanad
sesuatu kitab atau pun sanad dari beberapa kitab. Di antara kitab athraf ialah:

a. Athraf ash-Shahihaini, oleh Ibrahim ad-Dimasyqy (400 H.).


b. Athraf ash-Shahihaini, oleh Abu Muhammad Khalf ibn Muham-mad al-Wasithy (401
H.).
c. Athraf ash-Shahihain, oleh Abu Nu'aim Ahmad ibn Abdillah alAshfahany (430 H.).
d. Al-Isyraf 'ala Ma'rifah al-Athraf oleh Ibnu Asakir ad-Dimasyqy (571H.), sebuah kitab
athraf terhadap kitab As-Sunan al-Arba'ah.
e. Athrafal-Kutub as-Sittah, oleh Muhammad ibn Thahir al-Maqdisy (507 H.). Kitab ini
telah ditertibkan isinya oleh Al-Hafizh Syamsuddin Muhammad ibn Ali ibn Husain
al-Husainy (765H.).

D. Tokoh-tokoh Pada Masa Keenam


Di antara tokoh-tokoh hadits dalam periode keenam ini ialah Ibnu Khuzaimah, Al-
Hakim, Ibnu Hibban, Ad-Daruquthny, Ath-Thabrany, AlQasmi ibn Qathlubagha, Ibnu
as-Sakan, Ath-Thahawy, Al-Baihaqy, Isma'il ibn Ahmad ibn Furrat, Muhammad ibn
Nasr al-Humaidy, Al Baghawy, Muhammad ibn Ishaq al-Asybily, Ahmad ibn
Muhammad alQurthuby (Ibnu Hujjah), Razin ibn Mu'awiyah al-Abdary as-Sargasty,
Ibnu al-Atsir al-Jazary, Abd al-Ghany ibn Abd al-Wahid al-Maqdisy, Abdul Azhim ibn
Abd al-Qawy al-Mundziry, Ibrahim ibn Muhammad alMagdisy, Abi Muhammad Khalf
ibn Muhammad al-Wasithy, Abu Nu'aim Ahmad ibn Abdillah al-Ashbahany, Ibnu
Asakir, Syamsuddin ibn Muhammad al-Husainy.

E. Jalan Yang Ditempuh Pada Periode Ketujuh


1. Menertibkan isi kitab-kitab Hadits
2. Menyaringnya dan Menyusun kitab-kitab takhrij
3. Membuat kitab-kitab jami’ yang umum

F. Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 7


1. At Targhib
2. Al Jami’ baina ash-Shahihain
3. Mantaqa Al Khabar fi Al Ahkam
4. Al Mukhtarah
5. Riyadh Ash Shalihin

8
6. Al Arbain
Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 8
1. Jami Al Masanid was Sunan Al Hadi ila Aqwami Sanan
2. Al ‘Ilman fi Ahadits Al Ahkam
Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 9
1. Bulughul Maram
2. Majma’ Az Zawaid wa Mamba’ Al Fawaid
3. Ithhaf Al Khiyar bi Zawaid Al Masanid Al Asyrah
Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 10
1. Jam’u al Jawami’
2. Al Jami’ Ash Shagir min Ahadits Al Basyir An Nadzir
3. Lubab Al Hadits

G. Tokoh tokoh Hadist dalam masa ini


1. Az Zahaby (748 H)
2. Ibnu Sayyid An Nas (734H)
3. Ibnu Daqiq Al Ied (862H)
4. Al Asqalany (852H)
5. As Sayuthy (911H)
6. Az Zarkasy (794H)
7. Ibnu Katsir (744H)
8. Ibnu Rajab 795H)

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ulama hadits dalam abad ke 2 dan ke 3 di gelari Mutaqaddimin. Mereka
mengumpulkan hadits semata-mata berpegang pada usaha sendiri dan pemeriksaan
sendiri, dengan menemui para penghafalnya yang tersebar di setiap pelosok dan penjuru
negara Arab, Persia dan lain-lainnya.
Ahli hadits sesudah abad ke 3 tidak banyak lagiyang mentakhrijkan hadits. Mereka
hanya berusaha mentahdzibkan, menghafalnya dan memeriksa sanad yang ada di dalam
kitab-kitab yang telah ad aitu. Dalam abad ke 4 ini lahirlah pemikiran untuk memandang
cukup dalam meriwayatlan hadits dengan berpegang kepada kitab saja, tidak melawat
kemana-mana. Menurut Riwayat, Ibnu Mandah adalah ulama yang terakhir yang
mengumpulkan hadits dengan jalan lawatan.
A. Kitab-kitab yang Mengumpulkan Hadits-hadits Shahih yang Tidak terdapat dalam
Kitab-kitab Shahih Abad ke-3 Hijrah (Kitab Keenam)
1. Ash-Shahih, susunan Ibnu Khuzaimah.
2. At-Taqsim wa al-Anwa', susunan Ibnu Hibban.
3. Al-Mustadrak, susunan Al-Hakim

B. Kitab-kitab Jami’ Targhib dan Tarhib, Hukum dan Athraf


Diantara usaha-usaha ulama hadits yang terpenting dalam periode ini adalah:
1. Mengumpulkan hadits-hadits Al Bukhary atau Muslim dalam sebuah kitab
2. Mengumpulkan hadits kitab-kitab enam
3. Mengumpulkan hadits-hadits yang berada dalam beberapa kitab
4. Mengumpulkan hadits-hadits hukum dan Menyusun kitab-kitab athraf
Di antara tokoh-tokoh hadits dalam periode keenam ini ialah Ibnu Khuzaimah, Al-
Hakim, Ibnu Hibban, Ad-Daruquthny, Ath-Thabrany, AlQasmi ibn Qathlubagha, Ibnu as-
Sakan, Ath-Thahawy, Al-Baihaqy, Isma'il ibn Ahmad ibn Furrat, Muhammad ibn Nasr al-
Humaidy, Al Baghawy, Muhammad ibn Ishaq al-Asybily, Ahmad ibn Muhammad
alQurthuby
C. Jalan Yang Ditempuh Pada Periode Ketujuh
1. Menertibkan isi kitab-kitab Hadits
2. Menyaringnya dan Menyusun kitab-kitab takhrij
3. Membuat kitab-kitab jami’ yang umum
D. Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 7
1. At Targhib
2. Al Jami’ baina ash-Shahihain
3. Mantaqa Al Khabar fi Al Ahkam

10
4. Al Mukhtarah
5. Riyadh Ash Shalihin
6. Al Arbain
Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 8
1. Jami Al Masanid was Sunan Al Hadi ila Aqwami Sanan
2. Al ‘Ilman fi Ahadits Al Ahkam
Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 9
1. Bulughul Maram
2. Majma’ Az Zawaid wa Mamba’ Al Fawaid
3. Ithhaf Al Khiyar bi Zawaid Al Masanid Al Asyrah
Kitab kitab yang disusun dalam periode abad ke 10
1. Jam’u al Jawami’
2. Al Jami’ Ash Shagir min Ahadits Al Basyir An Nadzir
3. Lubab Al Hadits
Tokoh tokoh Hadist dalam masa ini
1. Az Zahaby (748 H)
2. Ibnu Sayyid An Nas (734H)
3. Ibnu Daqiq Al Ied (862H)
4. Al Asqalany (852H)
5. As Sayuthy (911H)
6. Az Zarkasy (794H)
7. Ibnu Katsir (744H)
8. Ibnu Rajab 795H)

11
DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shiddiqiey, Teungku Muhammad Hasbi. 2019. Sejarah & Pengantar Ilmu


Hadits. Semarang: Pustaka Rizki Putra.

12

Anda mungkin juga menyukai