Anda di halaman 1dari 20

HADIST

SUMBER
AJARAN ISLAM
By: Kelompok 1
INTRODUCTION
• Achmad Irsyad Firdausy (01)
• Atsna Nazilah Hasit (07)
• Lina Afkarina Nalal Muna (21)
• Regita Fauziah Zacky (33)
• Riskiyah Putri (35)
PETA KONSEP
• Periode 1 : Perkembangan Hadist pada Masa Rasulullah
SAW.
• Periode 2 : Perkembangan Hadist pada Masa Khulafaur
Rasyidin
• Periode 3 : Pekembangan pada Masa Sahabat Kecil dan
Tabiin
• Periode 4 : Perkembangan Hadist Pada Abad II & III H
• Periode 5 : Masa Mentashihkan Hadist dan Penyusunan
Kaidah-Kaidahnya
• Periode 6 : Dari Abad IV hingga Tahun 656 H
• Periode 7 : (656 H - Sekarang)
• Periode 8 : Fase Pengumpulan dan Penulisan Hadist
PERIODE 1
PERKEMBANGAN HADIST PADA MASA
RASULULLAH SAW
Periode ini disebut Asr Al-Wahyi wa At-Takwin (masa
turunnya wahyu dan pembentukan masyarakat Islam). Para
sahabat menerima hadis secara langsung dan tidak langsung.
Pada masa Nabi SAW, kepandaian baca tulis di kalangan para
sahabat sudah bermunculan, namun sangat terbatas.
PERIODE 2
PERKEMBANGAN HADIST PADA MASA AL
KHULAFA AR RASYIDIN
PERIODE 2
Periode ini disebut Asr At-Tassabut wa Al-Iqlal Min Al-Riwayah (masa
membatasi dan menyedikitkan riwayat). Rasulullah SAW meninggalkan dua
pegangan sebagai dasar pedoman hidup, yakni Al-Qur’an dan Hadis. Pada masa
Khalifah Abu Bakar dan Umar, periwayatan hadis masih terbatas dan belum
resmi. Para sahabat meriwayatkan hadis melalui dua cara, yaitu :
●Dengan lafadz asli, yakni menurut lafadz yang mereka terima dan hafal dari
Nabi Muhammad SAW.
●Dengan maknanya saja, yakni para sahabat meriwayatkan maknanya karena
tidak hafal lafadz asli dari Nabi Muhammad SAW.
PERIODE 3
PERKEMBANGAN HADIST PADA MASA SAHABAT KECIL
DAN TABIIN
PERIODE 3
Periode ini disebut Asr Intisyar Al-Riwayah Ila Al-
Amslaar’ (masa berkembang dan meluasnya
periwayatan hadis). Pada masa ini, daerah Islam sudah
meluas bahkan sampai ke Spanyol. Para sahabat kecil
dan tabiin yang ingin mengetahui hadis harus pergi ke
pelosok daerah untuk menanyakan kepada sahabat
besar. Karena meningkatnya periwayatan hadis,
muncullah bendaharawan dan lembaga-lembaga pusat
perkembangan hadis di berbagai daerah di seluruh
negeri.
PERIODE 4
PERKEMBANGAN HADIST PADA ABAD KE II DAN KE III
HIJRIAH
You can also add other
Periode ini disebut Ashr Al-Kitabah wa Al-Tadwin yakni
related visuals dimana
to capture the masa penulisan dan
attentionpemerintah.
pembukuan dilakukan secara resmi atas inisiatif of your audience.
Masa pembukuan secara
resmi dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn Aziz pada awal abad kedua
Hijriah.
Add aKhalifah Umar
personal touch by Ibn Aziz sadar bahwa perawi hadis semakin banyak yang
meninggal. Beliau this
customizing khawatir apabila hadis tidak segera dikumpulkan dan dibukukan, maka
layout as
ada kemungkinan hadis-hadis tersebut akan lenyap dan hilang. Lalu, beliau melakukan
much as you want.
beberapa upaya bagaimana caranya agar hadis tersebut tidak ikut lenyap bersamaan
dengan meninggalnya para perawi hadis.
PERIODE 5
Masa Mentasbihkan Hadis dan Penyusunan Kaidah-
Kaidahnya
PERIODE 5
Abad ketiga Hijriah merupakan puncak usaha pembukuan hadis karena
meningkatnya kemauan menghafal, mengumpulkan, dan membukukan
hadis. Pada awalnya, ulama hanya mengumpulkan hadis-hadis yang
terdapat di kotanya masing-masing. Lalu, Imam Bukhari membuat
terobosan baru dengan mengumpulkan hadis yang tersebar di berbagai
daerah selama enam tahun lamanya. Ulama hadis yang mula-mula
menyaring dan membedakan hadis-hadis yang shahih dari yang palsu dan
yang lemah adalah Ishaq Ibn Rahawih, seorang imam hadis yang sangat
termasyhur. Lalu, pekerjaan yang mulia ini kemudian diselenggarakan
dengan sempurna oleh Al-Imam Al-Bukhari.
PERIODE 6
Dari Abad ke IV hingga Tahun 656 Hijriah
PERIODE 6
Periode ini dinamakan Ashru At-Tahdib wa At-Tartibi wa Al-Istidraqi wa Al-Jami’ dan
dimulai pada masa Abbasiyah angkatan kedua. Ulama hadis yang muncul pada abad
kedua dan ketiga diberi gelar Mutaqaddimin karena mereka berpegang teguh pada usaha
dan pemeriksaan sendiri dengan menemui langsung para penghafalnya. Lalu, pada abad
keempat dan seterusnya, ulama hadis diberi gelar Mutaakhirin karena kebanyakan hadis
yang mereka kumpulkan berupa petikan dari kitab sebelumnya dan hanya sedikit yang
dikumpulkan dari usaha mencari sendiri kepada penghafalnya. Di antara usaha-usaha
ulama hadis yang terpenting dalam periode ini adalah :

1. Mengumpulkan hadis Al-Bukhari Al-Muslim.


2. Mengumpulkan hadis-hadis dalam enam kitab.
3. Mengumpulkan hadis-hadis yang terdapat dalam berbagai kitab.
PERIODE 7
Tahun 656 Hijriah Sampai Sekarang
PERIODE 7
Periode ini adalah masa sesudah meninggalnya Khalifah Abbasiyah ke XVII Al-Mu’tasim.
Periode ini dinamakan Ahdu As-Sarhi wa Al-Jami’ wa At-Takhriji wa Al-Bahtsi, yakni masa
pensyarahan, penghimpunan, dan pentahrijan, dan pembahasan. Usaha yang dilakukan para
ulama dalam masa ini adalah menerbitkan isi kitab hadis, menyaringnya, menyusun kitab
enam tahrij, dan membuat kitab-kitab Fami’ yang umum. Pada periode keenam ini disusun
kitab-kitab Zawa’id, yaitu usaha mengumpulkan hadis yang terdapat dalam kitab yang
sebelumnya ke dalam sebuah kitab tertentu. Lalu, pada periode ketujuh muncul ulama-ulama
hadis yang menyusun kitab-kitab Athraf.
FASE
PENGUMPULAN
DAN PENULISAN
HADIST
FASE PENGUMPULAN DAN
PENULISAN HADIST
1. PENGUMPULAN HADIS
PENGUMPULAN HADIS MEMANG SUDAH DICETUSKAN PADA MASA KHALIFAH UMAR BIN
KHATTAB TETAPI KARENA DI KHAWATIRKAN UMAT ISLAM TERGANGGU DALAM
MEMPELAJARI AL-QUR’AN AKHIRNYA PENGUMPULAN HADIS BARU TERLAKSANAKAN
PADA MASA DAULAH UMAYYAH YANG DIPIMPIN PADA MASA ITU OLEH KHALIFAH UMAR
BIN ABDUL AZIZ.
2. PENULISAN HADIS
PENULISAN HADIS MEMANG TIDAK PERNAH MENDAPATKAN PERHATIAN SECARA
KHUSUS PADA ZAMAN RASULULLAH SAMPAI MASA KHULAFAUR RASYIDIN. KARENA
PADA ZAMAN ITU, UMAT MUSLIM MASIH DALAM FASE MEMPELAJARI AL-QUR’AN DAN
BARU DIMULAI PADA ZAMAN DAULAH UMAYYAH HADIS MULAI DITULIS DAN
THANK YOU
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai