Anda di halaman 1dari 7

KAPITA SELEKTA PAI

Pendidikan Agama Islam di SD,MI,SD Islam dan SDIT


Dosen Pengampu : Olis, M.Pd

Disusun oleh :

1) Muhammad Noor Fazri


2) Muhammad Hamdani
3) Yaumul Akbar
4) Isna yati
5) Sri Rahayu
A7/VII Reguler

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


KUALA KAPUAS
2022

1
A. PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk manusia yang


beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Pendapat ini berdasarkan firman Allah
SWT dalam QS. Ali Imran ayat 102.

Pelaksanaan PAI di pendidikan formal (SD/MI/SDI/SDIT) mempunyai


dasar yang sangat kuat, dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu segi yuridis,
religius, dan psikologis. Dengan demikian itulah yang menjadi landasan
keberadaan pendidikan agama Islam di butuhkan di setiap jenjang pendidikan.

Madrasah ibtidaiyah (MI), sekolah dasar Islam terpadu (SDIT), dan


sekolah Dasar Islam adalah kumpulan sekolah yang sama sama merupakan bentuk
sekolah taraf dasar yang berbasis keislaman, yang sama sama mengajarkan
pendidikan agama Islam di sekolah tersebut. Selain itu sekolah Dasar (SD) juga
ada mengajarkan pendidikan agama Islam. Dari Madrasah ibtidaiyah (MI),
sekolah dasar Islam terpadu (SDIT), Sekolah Dasar Islam, Dan sekolah Dasar
(SD) memiliki tujuan awal pendirian yang berbeda. Dari hal tersebut akan
berdampak pada kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut juga berbeda.

Maka dari itu di dalam makalah ini kami akan membahas tentang
pendidikan Agama Islam yang ada di SD,MI,SD Islam dan SDIT.

2
B. PEMBAHASAN

Pada sekolah dasar (SD) pembelajaran PAI umumnya diberikan dengan


jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan, walaupun tidak menutup
kemungkinan adanya penambahan jam pelajaran. Tidak demikian dengan
madrasah ibtidaiyah (MI) pelajaran agama Islam di bagi menjadi Mata pelajaran
Al Qur’an hadits, fiqih, akidah akhlak, Sejarah kebudayaan Islam dan bahasa
Arab. Jika masing-masing diberikan 2 jam mata pelajaran perminggu, maka siswa
mendapat 8 jam pelajaran agama Islam plus 2 jam pelajaran bahasa Arab jika
dibandingkan dengan SD maka muatan kurikulum MI jauh lebih padat.
Melihat bahwa materi pembelajaran PAI di SD yang tidak sama dengan
MI dapat membedakan pula hasil belajarnya, pada madrasah tiap mata pelajaran
yang menyangkut soal agama itu terpisah pisah dan lebih mendalam sedangkan
kalau di SD itu tidak hanya mengajarkan dasar/garis besarnya saja 1.
Selain dua jenis pendidikan diatas ada juga sekolah dasar Islam (SDI) dan
sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) . Kurikulum sekolah dasar Islam terpadu
(SDIT) sesungguhnya merupakan perpaduan antara kurikulum nasional dengan
kurikulum pendidikan Islam yang meliputi pembelajaran Al Qur’an, Bahasa Arab,
dan kepemimpinan kader2.
Adapun yang termasuk kurikulum nasional meliputi :
1. Matematika dan sains
2. Ilmu sosial
3. Bahasa
4. Keterampilan dan kesenian

Sementara itu yang dikatakan kurikulum pendidikan agama Islam meliputi :

1. Pendidikan agama Islam (PAI)

1
Martha Tilaar, paradigma baru pendidikan nasional. (Jakarta : PT rineka cipta, 2004) hal. 174
2 Tim JSIT Indonesia, sekolah Islam terpadu konsep dan aplikasinya, (Syaamil cipta media, Bandung:2006), hal 66

3
2. Pendidikan Al-Qur’an
3. Kepanduan (SDIT)
4. Keterampilan

Seperti halnya kurikulum yang berlaku di MI dan SD, muatan pelajaran


agama Islam di SDIT diberikan lebih luas dan lebih padat, secara khusus di SDIT
menekankan penguasaan Al Qur’an (Tahfiz, qiroaty, dan tahsin). Sebagai contoh
untuk SDIT selama 6 tahun siswa ditargetkan menghafal 2 juz Al-Qur’an (juz 29
dan 30) disamping itu menghafal arti atau terjemahan beberapa surah pilihan.
Standar kompetensi pembelajaran Al Qur’an adalah siswa mampu membaca Al
Qur’an dengan tajwid dan murratal standar3.

Secara teknis, pembelajaran tahfidz, qiroaty, dan tahsin di pisahkan dari


pembelajaran PAI. Pembelajaran PAI terbatas 3 jam pelajaran dalam sepekan
sesuai kurikulum nasional. Sementara itu, tahfidz, qiroaty, dan tahsin
dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan ketersediaan waktu. Hal tersebut
meningkat bahwa secara umum sistem full day school atau boarding school
karena memiliki jumlah jam pelajaran relatif lebih banyak dari pada tuntutan
kurikulum nasional.4

Sedangkan di sekolah dasar Islam (SDI) mata pelajaran PAI tidak terlalu
banyak seperti di SDIT, pembelajaran PAI di sekolah dasar Islam (SDI) hampir
sama dengan pembelajaran PAI di Madrasah ibtidaiyah (MI) tambahannya ada di
belajar Al Qur’an (mengaji) contohnya seperti :

1. Belajar Al Qur’an (mengaji) bisa sekalian di sekolah tidak seperti di SDIT


ada tambahan jam pelajaran khusus.
2. Sebelum pulang, sholat Dzuhur berjamaah dulu di sekolah.
3. Sebelum memasuki jam pelajaran terbiasa melakukan shalat Dhuha
dengan di awali membaca Al Qur’an (mengaji) bersama.

3 Tim JSIT Indonesia, sekolah Islam... hal 69.


4 Tim penyusun JSIT, Kurikulum pendidikan agama Islam, (Jakarta: Syaamil cipta media:2006) hal 11.

4
Sekolah Dasar Islam (SDI) yang memiliki konsep integrasi dan internalisasi nilai
Islam dengan memasukkan nilai keislaman disetiap mata pelajaran yang
disampaikan. Sehingga setiap pembelajaran memiliki nuansa keislaman.

.5
6

5 .
6
.

5
C . KESIMPULAN

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai