Anda di halaman 1dari 31

BEST PRACTICE KEPALA SEKOLAH

“SERSAM” MENINGKATKAN
KEPEDULIAN SISWA TERHADAP
LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN
SEHAT

OLEH
JASMI, SPd.MPd

SDN 03 MADIUN LOR


DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN
OLAH RAGA KOTA MADIUN
2016

i
Biodata Peserta
BEST PRACTICE KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016

1. Nama lengkap (dengan gelar) JASMI, SPd.


2. NIP 19631201 198703 2 016
3. NUPTK 2533741644300023
4. Pangkat/Gol. Ruang Pembina Tk I/ IVb
5. Jabatan Kepala Sekolah
6. Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 01-12-1963
7. Jenis Kelamin Perempuan
8. Agama Islam
9. Masa Kerja Kepala Sekolah ...... Tahun .......Bulan
10. Judul Laporan Best Practice “SERSAM” MENINGKATKAN KEPEDULIAN
SISWA TERHADAP LINGKUNGAN YANG
BERSIH DAN SEHAT
11. Pendidikan Terakhir S-2
12. Unit Kerja SDN 03 MADIUN LOR
a. Kabupaten/Kota Kota Madiun
b. Provinsi Jawa Timur
c. Telepon/Fax/HP 0351 – 492797
d. Email/Surel sdnmdnlor3@gmail.com
e. Website sdn03madiunlor.sch.id
13. Alamat Rumah:
a. Jalan JL. RANUMENGGALAN
b. Kelurahan/Desa MOJOREJO
c. Kecamatan Taman
d. Kabupaten /Kota. Kota Madiun
e. Provinsi Jawa Timur
f. Telepon 0351 492797

ii
14. Kegiatan Peningkatan Profesional 1. ……………………………………..............
Kepala Sekolah yang pernah
diikuti 2. ………………………….
15 Kegiatan Lomba Kepala Sekolah …………………………………................
……………… kali
yang Pernah Diikuti Juara ….. pada lomba .........., tahun ......,
penyelenggara ....................................
.

iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS NASKAH LOMBA
BERMATERAI CUKUP

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : JASMI, SPd.
NIP : 196312011987032016
NUPTK : 2533741644300023
Jabatan : Kepala Sekolah
Judul Laporan : “SERSAM” MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA
TERHADAP LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT

menyatakan bahwa Best Practice yang disusun seluruhnya asli hasil kerja sendiri, bukan
plagiat, dan belum pernah dinilai pada lomba lainnya, baik di dalam maupun di luar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari
terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Madiun, Oktober 2016


Mengetahui :
Yang membuat pernyataan,
Atasan langsung/ pejabat terkait,

…………………………….
NIP…………………………. JASMI, SPd.
NIP 196312011987032016

iv
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN DARI ATASAN LANGSUNG
DAN ATAU PEJABAT TERKAIT

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama :
NIP :
NUPTK :
Jabatan :

Menyetujui yang tersebut di bawah ini,


Nama : JASMI, SPd.
NIP : 196312011987032016
NUPTK : 2533741644300023
Jabatan : Kepala Sekolah

Untuk mengikuti kegiatan Lomba Best Practice Tahun 2016 dengan judul “SERSAM”
MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN YANG
BERSIH DAN SEHAT.

Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Madiun, Oktober 2016

Pejabat yang menerangkan

………………………..
NIP …………………….

v
KATA PENGANTAR

Kepala Sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah. Sebagai tenaga kependidikan, Kepala Sekolah adalah pemimpin di
Sekolah mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagai pendidik, Kepala Sekolah harus melaksanakan atau memberikan pelajaran atau
mengajar bidang studi tertentu atau memberikan bimbingan. Tugas dan tanggung
jawab Kepala Sekolah sangat penting sehingga hanya Kepala Sekolah yang memiliki
kompetensi dan kreativitas tinggi yang dapat mengemban tugas tersebut.

Laporan Best Practice ini berjudul “SERSAM” MENINGKATKAN


KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian siswa dan seluruh warga
sekolah di lingkungan SDN 03 Madiun Lor terhadap upaya mewujudkan lingkungan
sekolah yang bersih, sehat dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran
penulis harapkan dari semua pihak demi perbaikan laporan ini dan peningkatan kegiatan-
kegiatan best practice berikutnya.

vi
ABSTRAK

Lingkungan sekolah yang baik akan tercipta apabila terjaga kebersihan dan
kenyamanan lingkungan sekitarnya. Pada saat ini Kebersihan lingkungan merupakan salah
satu masalah penting namun sangat sulit untuk diatasi. Ketidakpeduliaan akan kebersihan
lingkungan sekolah khususnya kelas dapat memperlambat efektifitas belajar dan membuat
lingkungan tidak nyaman atau tidak indah dipandang. Begitu pula sebaliknya, kepedulian
terhadap kebersihan dapat memberikan manfaat, seperti keefektifitasan belajar menjadi
lancar dan suasana belajar akan nyaman.
Permasalahan dalam kegiatan best practice ini adalah : (1) Bagaimana upaya untuk
meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang bersih dan sehat?;
(2) Bagaimana dampak atau hasil setelah dilaksanakan pembiasaan Sersam terhadap
kepedulian siswa akan lingkungan yang bersih dan sehat? Tujuan dari kegiatan best
practice ini adalah: (1) Untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang
bersih dan sehat.; (2) Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta
nyaman untuk kegiatan belajar mengajar; (3) Untuk mewujudkan sekolah adiwiyata
tingkat propinsi.
Sersam merupakan salah satu kegiatan best practice unggulan di SDN 03 Madiun
Lor. Sersam merupakan kependekan dari Serbu Sampah. Program ini ini mempunyai
makna bahwa semua siswa dan warga sekolah yang lain harus memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan sekitarnya. Setiap siswa diwajibkan untuk
senantiasa memungut sampah yang ditemui di sekelilingnya. Kebersihan sekolah tidak
hanya menjadi tanggung jawab penjaga dan tukan kebersihan sekolah, akan tetapi menjadi
tanggung jawab semua warga sekolah.
Kegiatan Sersam dilaksanakan di Lingkungan SDN 03 Madiun Lor yang terletak di
Jalan Yos Sudarso No 102 Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Propinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 dan seluruh warga
sekolah lainnya. Bapak dan Ibu guru berperan mendampingi serta terlibat aktif dalam
kegiatan Sersam ini.
Kegiatan ini berdampak positif dalam membentuk karakter siswa dalam hal
tanggung jawab, kepedulian, kepekaan terhadap lingkungan di sekitar siswa. Demikian
juga bagi warga sekolah yang lain, menjadi lebih aktif dalam memujudkan lingkungan
sekolah yang bersih, sehat dan nyaman.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN BIODATA PESERTA...........................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS NASKAH LOMBA
BERMATERAI CUKUP...........................................................................................iv
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN DARI ATASAN LANGSUNG
DAN ATAU PEJABAT TERKAIT...........................................................................v
KATA PENGANTAR...............................................................................................vi
ABSTRAK ...............................................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Permasalahan................................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................3
BAB II METODE PEMECAHAN MASALAH.....................................................4
A. Pengertian Lingkungan Sekolah..................................................................4
B. Kriteria Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat..................................5
C. Pengertian Sampah.......................................................................................7
D. Jenis-jenis sampah ......................................................................................7
E. Pengertian Sersam .....................................................................................10
F. Langkah-langkah dalam kegiatan Sersam..................................................10
G. Tujuan dan Manfaat dari Sersam...............................................................10

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL YANG DIPEROLEH.........................12


A. Paparan tentang pelaksanaan ....................................................................12
B. Perangkat/Instrumen yang Digunakan.......................................................12
C. Hasil yang Diperoleh dari Pelaksanaan Didukung Data dan Informasi ....13

viii
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI.....................................................14
A. Simpulan....................................................................................................14
B. Refleksi.......................................................................................................14
C. Rekomendasi..............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................16


LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................17

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Pelaksanaan Sersam

Gambar 3.2. Kepedulian siswa akan pentingnya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Template Praktek Yang Baik


2. Kondisi Sekolah Saat ini
3. Kegiatan Siswa menjaga kebersihan lingkungan sekolah melalui Sersam

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan erlangsung.
Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan (Tu’u, 2004:18).
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan
program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar
mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual,
intelektual, emosional maupun sosial (Syamsu Yusuf, 2001:54).
Sedangkan lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungan proses
pendidikan. Jadi lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan
formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi
siswa. Lingkungan sekolah atau lingkungan pendidikan adalah lingkungan dimana
kegiatan belajar mengajar berlangsung.Lingkungan pendidikan adalah lingkungan
yang akan mempengaruhi proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa
hal. Pertama, lingkungan pendidikan adalah lingkungan dimana peserta didik
menghabiskan banyak waktunya disana. Lingkungan pendidikan ini bisa dikatakan
adalah sebagian besar lingkungan bagi peserta didik. Oleh karena itu, ketika peserta
didik nyaman dengan lingkungan sekolah, maka, dia akan nyaman juga dalam belajar.
Kedua, lingkungan sekolah akan menentukan kepribadian seseorang. Walaupun hal ini
tidak pasti, akan tetapi mungkin saja terjadi. Lingkungan berpengaruh sangat banyak
terhadap pribadi dari individu tersebut. Termasuk lingkungan sekolah yang sangat
akan mempengaruhi kepribadian peserta didik. Dengan demikian, pilihlah lingkungan
sekolah yang baik untuk peserta didik. Hal ini akan sangat mempengaruhi kehidupan
peserta didik selanjutnya.
Lingkungan sekolah yang baik akan tercipta apabila terjaga kebersihan dan
kenyamanan lingkungan sekitarnya. Pada saat ini Kebersihan lingkungan merupakan
salah satu masalah penting namun sangat sulit untuk diatasi. Kebersihan mungkin oleh

1
sebagian kita menganggap masalah kecil yang sepele, tapi pada nyatanya sudah
permasalaham dunia yang serius yang dapat menggangu keseimbangan lingkungan.
Di zaman sekarang ini, kebersihan adalah masalah yang serius di sekolah.
Kepedulian siswa-siswi akan kebersihan semakin menurun. Hal ini terbukti dengan
banyaknya sampah di lingkungan sekolah khususnya di dalam kelas. Kita mengetahui
bahwa kebersihan merupakan cerminan kepribadian seseorang. Ketidakpeduliaan akan
kebersihan lingkungan sekolah khususnya kelas dapat memperlambat efektifitas
belajar dan membuat lingkungan tidak nyaman atau tidak indah dipandang. Begitu
pula sebaliknya, kepedulian terhadap kebersihan dapat memberikan manfaat, seperti
keefektifitasan belajar menjadi lancar dan suasana belajar akan nyaman. Hal ini perlu
diperhatikan sekaligus mencari solusi terbaik untuk menekan semakin rendahnya
kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah khususnya kelas yang mungkin
disebabkan oleh faktor-fakor tertentu diantaranya adalah pengaruh lingkungan,
kurangnya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan masih banyak lagi.
SDN 03 Madiun Lor yang berada di Jalan Yos Sudarso No 102 Kecamatan
Manguharjo Kota Madiun dengan jumlah siswa yang cukup besar yaitu 531 siswa
perlu untuk mencanangkan program khusus untuk mengatasi masalah kebersihan di
lingkungan sekolah. Siswa dan seluruh warga sekolah harus terlibat secara aktif dalam
menciptakan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman untuk kegiatan belajar
mengajar.Tanpa adanya kerja sama dari semua pihak maka program tersebut tidak
akan berhasil.

B. Permasalahan
Permasalahan dalam kegiatan best practice ini adalah :
1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang
bersih dan sehat?
2. Bagaimana dampak atau hasil setelah dilaksanakan pembiasaan Sersam terhadap
kepedulian siswa akan lingkungan yang bersih dan sehat?

C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan best practice ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang bersih dan sehat

2
2. Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta nyaman untuk
kegiatan belajar mengajar
3. Untuk mewujudkan sekolah adiwiyata tingkat propinsi

D. Manfaat
Manfaat dari kegiatan best practice ini adalah:
1. Bagi Kepala Sekolah
Menambah wawasan untuk selalu meningkatkan kualitas dari kegiatan-kegiatan
Best practice lain yang bisa dikembangkan.
2. Bagi Siswa
Semakin memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan sekitarnya. Dengan
lingkungan yang bersih dan sehat siswa dapat belajar dengan nyaman, tenang, dan
berkosentrasi penuh.
3. Bagi Warga Sekolah lainnya
Warga sekolah dapat terlibat secara aktif dalam mengikuti dan mengembangkan
setiap kegiatan best practice yang dilaksanakan oleh sekolah.

3
BAB II
METODE PEMECAHAN MASALAH

A. Pengertian Lingkungan Sekolah


Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Lingkungan dengan pengertian demikian dipilah menjadi lingkungan
alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial.
Sebagai contoh saaat berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak dan ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga
berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang ada dikebun sekolah, juga berbagai hewan-
hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotiknya berupa udara, meja, kursi,
papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitarnya.
Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu benda, daya, keadaan dan
mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (Munib,
2005:76).
Pengertian Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan
berlangsung. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan (Tu’u,
2004:18). Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis
melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu
siswa agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral,
spiritual, intelektual, emosional maupun sosial (Syamsu Yusuf, 2001:54).
Sedangkan lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungan proses
pendidikan. Jadi lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan
formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi
siswa.

4
B. Kriteria Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat
Kebersihan menurut agama islam adalah Upaya manusia untuk memlihara diri
dan lingkungan dari segala yang kotor dan yang keji untuk mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan juga bersumber dari iman
dan merupakan bagian dari iman.
Kebersihan menurut kamus Indonesia adalh berasal dari kata bersih yang artinya
tidak kotor, bebas dari kotoran, tidak tercampur dengan benda atau sesuatu yg lain dan
tidak ternoda. Sedangkan kebersihan menurut wikipedia bahsa indonesia adalah
keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, bau dan sampah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang mengembangkan
Gerakan Sekolah Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan. Sekolah Sehat,
Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan sesungguhnya bukanlah hal yang baru dalam
dunia pendidikan karena beberapa sekolah sudah melaksanakan gerakan ini baik secara
parsial maupun komprehensif dalam aktivitas kesehariannya. Guna menyamakan
persepsi tentang Sekolah Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Pedoman Gerakan Sekolah Sehat,
Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan yang di dalamnya berisi Standar Sekolah
Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan
1. Sekolah Sehat
a. Pengertian Sekolah Sehat
Sehat adalah keadaan badan dan jiwa yang baik. Artinya, sesuatu dikatakan
sehat jika secara lahiriah, batiniah, dan sosial berjalan secara normal dan baik,
sehingga memung kinkan sesuatu dapat produktif, baik secara sosial maupun
ekonomis. Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka sekolah sehat
dapat dimaknai sebagai adalah lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur
yang baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani).
Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat
sekolah tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit)
baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang
bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam
kerangka mencapai kesejahteraan lahir dan batin setiap warga sekolah. Dengan
begitu, sekolah sehat memungkinkan setiap warganya dapat melakukan aktivitas

5
yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan
lingkungan di luar sekolah.
2. Standar Sekolah Sehat
a. Memiliki lingkungan sekolah bersih, indah, tertib, rindang dan memiliki
penghijauan yang memadai.
b. Memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai dan
representatif.
c. Memiliki air bersih yang memadai dan memenuhi syarat kesehatan.
d. Memiliki kantin dan petugas kantin yang bersih dan rapi, serta menyediakan
menu bergizi seimbang.
e. Memiliki saluran pembuangan air tertutup dan tidak menimbulkan bau tak
menyenangkan.
f. Memiliki ruang kelas yang memenuhi syarat kese hatan (ventilasi/AC dan
pencahayaan cukup).
g. Memiliki ruang kelas yang representatif dengan ratio kepadatanjumlah siswa di
dalam kelas adalah 1: 2 m2.
h. Memiliki sarana dan prasarana pembelajaran memenuhi standar kesehatan,
kenyamanan dan keamanan.
i. Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal. (tersedia tempat tidur; timbangan
berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart; kotak P3K berisi obat; lemari
obat, buku rujukan, KMS, posterposter, struktur organisasi, jadwal piket, tempat
cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan siswa; peralatan perawatan gigi, unit
gigi; contoh-contoh model organ tubuh, rangka torso dan lainlain).
j. Memiliki toilet (WC) dengan ratio untuk siswi 1 : 25 dan siswa 1: 40.
k. Memiliki taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi tabel (untuk sarana
belajar) dan pengo lahan hasil kebun.
l. Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang
m. Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang siswa.
n. Memiliki kehidupan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.
o. Memiliki pola hidup bersih, higienis dan sehat

6
C. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang
tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah)

D. Jenis-jenis sampah
Jenis-jenis sampah dapat di dikategorikan berdasarkan sumbernya, sifatnya,
bentuknya, kemampuan diurai oleh alam (https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah). Untuk
lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan sumbernya sampah dapat dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Sampah organik / sampah yang dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
Contohnya : Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran
hewan dan manusia, Sisa makanan, Sisa manusia. kardus, kertas dan lain-lain.
2. Sampah anorganik / tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan
gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun
karton.

7
Berdasarkan bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
1. Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah
yang berasal dari barang yang mengandung bahanbahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
a. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah
pertanian dan perkebunan.
b. Nonbiodegradable:
yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi: Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Nonrecyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah
atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan

8
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
3. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun
kering di lingkungan pemukiman.
4. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia
dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir
tanpa air.
5. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat
sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian,
jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah
yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
6. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).

9
E. Pengertian Sersam
Sersam merupakan salah satu kegiatan best practice unggulan di SDN 03
Madiun Lor. Sersam merupakan kependekan dari Serbu Sampah. Program ini ini
mempunyai makna bahwa semua siswa dan warga sekolah yang lain harus memiliki
kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan sekitarnya. Setiap siswa
diwajibkan untuk senantiasa memungut sampah yang ditemui di sekelilingnya.
Kebersihan sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab penjaga dan tukan kebersihan
sekolah, akan tetapi menjadi tanggung jawab semua warga sekolah. Kerja sama dan
bahu membahu dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman
sangat diperlukan demi suksesnya program ini.
Program ini telah dicanangkan sejak dua tahun yang lalu dan sampai sekarang
masih berjalan dengan baik. Secara berkala dan rutin program ini terus diadakan
evaluasi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam pelaksanannya

F. Langkah-langkah dalam kegiatan Sersam


Dalam pelaksanaan program Sersam, diperlukan dirumuskan langkah-langkah
tertentu agar semua siswa mampu memahami dan mengaplikasikan dalam sehari-hari.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sisa diberi sosialisasi tentang pembiasaan Sersam (Serbu Sampah)
2. Pemasangan slogan-slogan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang
diletakkan di berbagai sudut ruangan atau sekolah.
3. Secara bersama-sama selesai kegiatan doa pagi di halaman, siswa sambil berjalan
menuju ke kelasnya masing-masing mengamati di depannya, apabila ada sampah
diminta untuk mengambilnya.
4. Sampah yang diambil siswa, selanjutnya dibuang di tempat sampah yang telah
disediakan sesuai dengan jenisnya.
5. Kegiatan selanjutnya, anak dibiasakan untuk selalu mengambil sampah yang ada di
lingkungan kelas masing-masing.

G. Tujuan dan Manfaat dari SERSAM


Melalui kegiatan ini siswa akan memiliki kepedulian terhadap lingkungan yang
bersih dan sehat. Dengan memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan di

10
sekolah, dampak yang lebih jauh, akan terbentuk karakter pada diri siswa untuk selalu
menjaga lingkungan mereka tetap bersih dimanapun mereka tinggal.
Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, maka siswa dapat belajar dengan
nyaman, tenang dan mampu berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Lingkungan
yang bersih dan sehat, maka akan terbebas dari kuman dan penyakit yang berbahaya
bagi siswa.
Melalui kegiatan ini akan terbentuk pula sikap kerja sama antar siswa. Siswa
akan selalu bahu-membahu dan ringan tangan untuk menjaga lingkungan tetap bersih
dan sehat.

11
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL YANG DIPEROLEH

A. Paparan tentang pelaksanaan


Kegiatan Sersam dilaksanakan di Lingkungan SDN 03 Madiun Lor yang
terletak di Jalan Yos Sudarso No 102 Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Propinsi
Jawa Timur. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 dan
seluruh warga sekolah lainnya. Bapak dan Ibu guru berperan mendampingi serta terlibat
aktif dalam kegiatan Sersam ini.
Waktu pelaksanaan kegiatan
Sersam setelah selesai Doa pagi yang
dilaksanakan di halaman sekolah secara
bersama-sama. Sebelum siswa memasuki
ruangan kelas masing-masing, mereka
harus memastikan bahwa lingkungan
sekolah sudah dalam kondisi bersih dan
tidak ada sampah yang berserakan.

Gambar 3.1. Pelaksanaan Sersam

B. Perangkat/Instrumen yang Digunakan


Perangkat yang digunakan untuk mendukung kegiatan ini adalah berupa daftar
cek list untuk mengukur keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan. Masing-masing
wali kelas mengisi cek list tersebut, untuk mengetahui perkembangan kepedulian siswa
terhadap lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
Bagi siswa yang belum aktif dalam ikut berperan, dicatat untuk selanjutnya
diberi bimbingan dan pengarahan akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Selanjutnya, secara berkala wali kelas melaporkan kegiatan tersebut kepada kepala
sekolah untuk dilakukan evaluasi akan kelebihan dan kekurangan dari kegiatan
tersebut.

12
C. Hasil yang Diperoleh dari Pelaksanaan Didukung Data dan Informasi
Melalui kegiatan Sersam mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini dapat
dilihat kondisi lingkungan sekolah di SDN 03 Madiun Lor yang semakin bersih dari
hari-hari. Kalau pada awalnya sebelum kegiatan ini dilaksanakan, kebersihan
lingkungan sekolah masih menjadi tanggung jawab petugas kebersihan sekolah.
Namun setelah kegiatan ini berjalan, secara
pelan namun pasti siswa menjadi lebih
peduli untuk ikut serta menjaga kebersihan
sekolah tidak hanya melaksanakan piket
harian untuk membersihkan di dalam kelas
masing-masing.
Kegiatan ini berdampak positif dalam
membentuk karakter siswa dalam hal
tanggung jawab, kepedulian, kepekaan
terhadap lingkungan di sekitar siswa.
Demikian juga bagi warga sekolah yang lain,
menjadi lebih aktif dalam memujudkan
lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan
nyaman. Gambar 3.2. Kepedulian siswa akan
pentingnya lingkungan sekolah yang
bersih dan sehat

Hal yang lebih penting lagi adalah siswa merasa nyaman tinggal di sekolah.
Mereka menganggap sekolah adalah rumah kedua setelah rumah mereka sendiri
bersama orang tua.

13
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Beberapa simpulan yang diperoleh melalui kegiatan best practice Sersam ini adalah:
1. Kegiatan Sersam (Serbu Sampah) yang telah dilaksanakan di SDN 03 Madiun Lor
secara rutin setiap hari setelah kegiatan doa bersama di halaman sekolah,
berdampak positif bagi siswa untuk membentuk karakter siswa dalam hal tanggung
jawab, kepedulian dan kepekaan untuk turut serta menjaga lingkungan sekolah
selalu bersih, sehat dan nyaman.
2. Lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman berdampak pada kegiatan
belajar siswa yang berjalan dengan baik, lancar dan dapat berkonsentrasi dalam
menyerap ilmu yang dipelajari.

B. Refleksi
Hal-hal yang menjadi refleksi dalam kegiatan best practice ini adalah :
1. Meskipun pada awalnya terasa berat dalam melaksanakan kegiatan ini, namun
melalui sosialisasi dan bimbingan yang diberikan guru kepada siwa, siswa bersedia
berperan aktif untuk melaksanakan kegiatan ini.
2. Masih ada beberapa siswa yang masih malas dalam ikut berperan dalam kegiatan
ini. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus agar tidak menular kepada siswa yang
telah berperan dalam kegiatan.

C. Rekomendasi
Rekomendasi yang perlu disampaikan setelah melaksanakan kegiatan best practice ini
adalah :
1. Kepala sekolah bersama guru terus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
semua siswa untuk terus menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dan sehat.
2. Secara rutin dan berkala, kepala sekolah dan guru perlu melakukan evaluasi
sehingga dapat diketahui kelebihan dan kelemahan dari kegiatan best practice ini,
untuk selanjutnya dilakukan perbaikan.

14
3. Karena kegiatan ini berdampak positif bagi siswa dan lingkungan sekolah, maka
kegiatan ini perlu disampaikan kepada sekolah lain melalui forum KKKS.
Diharapkan sekolah yang lain dapat mengadopsi kegiatan ini untuk diterapkan di
sekolah masing-masing.
4. Untuk menghilangkan kejenuhan pada diri siswa, maka kegiatan best practice ini
perlu dikemas dalam bentuk yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
Munib, Ahmad dkk. 2005. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : Unnes Press.
Slameto.2003.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta.
Tu’u,Tulus.2004.Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa.Jakarta:Rineka Cipta.

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

TEMPLATE PRAKTEK YANG BAIK

Judul SERSAM MENINGKATKAN


KEPEDULIAN SISWA TERHADAP
LINGKUNGAN SEKOLAH YANG
BERSIH DAN SEHAT
Lokasi / Alamat SDN 03 Madiun Lor
Jl. Yos Sudarso 102 Madiun
Tingkat praktek Tingkat Sekolah Dasar
Lingkup praktek Sekolah
Masalah 1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan
kepedulian siswa terhadap lingkungan
yang bersih dan sehat?
2. Bagaimana dampak atau hasil setelah
dilaksanakan pembiasaan Sersam
terhadap kepedulian siswa akan
lingkungan yang bersih dan sehat?
Tujuan 1. Untuk meningkatkan kepedulian siswa
terhadap lingkungan yang bersih dan
sehat
2. Untuk mewujudkan lingkungan sekolah
yang bersih dan sehat serta nyaman untuk
kegiatan belajar mengajar
3. Untuk mewujudkan sekolah adiwiyata
tingkat propinsi
Langkah-langkah 1. Anak diberi sosialisasi tentang
pembiasaan Sersam (Serbu Sampah)
2. Secara bersama-sama selesai kegiatan doa
pagi di halaman, siswa sambil berjalan
menuju ke kelasnya masing-masing

17
mengamati di depannya, apabila ada
sampah diminta untuk mengambilnya.
3. Kegiatan selanjutnya, anak dibiasakan
untuk selalu mengambil sampah yang ada
di lingkungan kelas masing-masing.

Hasil dan dampak Hasil yang tampak adalah terciptanya


lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan
nyaman untuk kegiatan belajar dan belajar.
Meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata
Tingkat Kota Madiun
Informasi penulis (pelaku) Jasmi, SPd.M.Pd
No HP : 0821 437 880 72
Email : jasmieffendi30@gmail.com
Alamat:
Jl. Yos sudarso 102 Madiun
No telp (0351) 492797 email :
sdnmdnlor3@gmail.com

18
Kondisi Sekolah Saat ini

19
Kegiatan Siswa menjaga kebersihan lingkungan sekolah melalui Sersam

20

Anda mungkin juga menyukai