Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 GANJIL (2023.2)

Nama Mahasiswa : WINDA LESTARI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858153207

Tanggal Lahir : 30 MEI 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 48/PALANGKARAYA


Hari/Tanggal UAS THE : RABU, 20 DESEMBER 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA


KEJUJURAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : WINDA LESTARI


NIM : 858153207
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/PEMBELAJARAN IPA di SD
Fakultas : FKIP
Program Studi : 118/PGSD-S1
UPBJJ-UT : 48/PALANGKARAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
SAMPIT ,20-DESEMBER 2023
Yang Membuat Pernyataan

WINDA LESTARI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Teori belajar Gagne adalah teori pendidikan yang membedakan belajar sebagai proses kognitif
yang mengubah sifat stimulus dari lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi
yang diperlukan untuk memperoleh kapasitas yang baru. Teori ini memiliki biografi, model, fase,
dan prinsip-prinsip yang menjelaskan oleh Robert Mills Gagne.

Salah satu prinsip utama teori belajar Gagne adalah bahwa ada delapan jenis pembelajaran yang
berbeda, yang memerlukan kondisi yang berbeda untuk terjadi. Jenis-jenis pembelajaran tersebut
adalah:

• Signal learning: belajar untuk memberikan respons terhadap suatu sinyal atau rangsangan tertentu.
• Stimulus-response learning: belajar untuk memberikan respons yang tepat terhadap suatu
rangsangan yang kompleks.
• Chaining: belajar untuk menghubungkan serangkaian respons yang membentuk suatu perilaku
kompleks.
• Verbal association: belajar untuk menghubungkan kata-kata dengan objek, peristiwa, atau konsep.
• Discrimination learning: belajar untuk membedakan antara rangsangan yang mirip tetapi memiliki
makna yang berbeda.
• Concept learning: belajar untuk mengelompokkan objek atau peristiwa berdasarkan karakteristik
yang sama.
• Rule learning: belajar untuk menerapkan aturan atau prinsip yang menghubungkan dua atau lebih
konsep.
• Problem solving: belajar untuk menemukan solusi dari suatu masalah dengan menggunakan
pengetahuan yang ada.

Untuk menerapkan pembelajaran IPA dengan menggunakan pandangan teori belajar Gagne pada
materi pesawat sederhana, dapat menggunakan contoh berikut:

• Signal learning: Memberikan sinyal berupa gambar atau video yang menunjukkan contoh pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti katrol, tuas, bidang miring, dan roda berporos.
Dilakukan dengan meminta siswa untuk memberikan respons berupa nama atau fungsi dari pesawat
sederhana tersebut.
• Stimulus-response learning: Memberikan rangsangan berupa pertanyaan atau masalah yang
berkaitan dengan pesawat sederhana, seperti bagaimana cara menghitung usaha, gaya, dan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

keuntungan mekanis dari pesawat sederhana.Dilakukan dengan meminta siswa untuk memberikan
respons berupa jawaban atau penyelesaian dari pertanyaan atau masalah tersebut.
• Chaining: Memberikan latihan berupa membuat rangkaian pesawat sederhana yang dapat
digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, seperti mengangkat beban, memindahkan
barang, atau menaikkan bendera. Dilakukan dengan meminta siswa untuk memberikan respons
berupa gambar atau model dari rangkaian pesawat sederhana tersebut.
• Verbal association: Memberikan latihan berupa menghubungkan istilah-istilah yang berkaitan
dengan pesawat sederhana, seperti usaha, gaya, keuntungan mekanis, katrol, tuas, bidang miring,
dan roda berporos.Dilakukan dengan meminta siswa untuk memberikan respons berupa definisi,
rumus, atau contoh dari istilah-istilah tersebut.
• Discrimination learning: Memberikan latihan berupa membedakan jenis-jenis pesawat sederhana
berdasarkan karakteristiknya, seperti katrol tetap, katrol bebas, katrol majemuk, tuas jenis pertama,
kedua, dan ketiga, bidang miring dengan sudut yang berbeda, dan roda berporos dengan diameter
yang berbeda. Dilakukan dengan meminta siswa untuk memberikan respons berupa ciri-ciri,
keuntungan, dan kekurangan dari masing-masing jenis pesawat sederhana tersebut.
• Concept learning: Memberikan latihan berupa mengelompokkan objek atau peristiwa yang
berkaitan dengan pesawat sederhana berdasarkan konsep yang sama, seperti usaha, gaya,
keuntungan mekanis, katrol, tuas, bidang miring, dan roda berporos. Dilakukan dengan meminta
siswa untuk memberikan respons berupa nama atau kategori dari kelompok-kelompok tersebut.
• Rule learning: Memberikan latihan berupa menerapkan aturan atau prinsip yang menghubungkan
dua atau lebih konsep yang berkaitan dengan pesawat sederhana, seperti hubungan antara usaha,
gaya, dan jarak, hubungan antara gaya kuasa, gaya beban, dan keuntungan mekanis, hubungan
antara sudut bidang miring dan gaya gesek, dan hubungan antara diameter roda berporos dan gaya
yang diperlukan. Dilakukan dengan meminta siswa untuk memberikan respons berupa rumus,
contoh perhitungan, atau eksperimen yang menunjukkan aturan atau prinsip tersebut.
• Problem solving: Memberikan latihan berupa menemukan solusi dari suatu masalah yang berkaitan
dengan pesawat sederhana, seperti bagaimana cara mengangkat beban yang berat dengan mudah,
bagaimana cara memindahkan barang yang besar dengan cepat, atau bagaimana cara menaikkan
bendera dengan tinggi tertentu. Dilakukan dengan meminta siswa untuk memberikan respons
berupa langkah-langkah, gambar, atau model dari solusi yang mereka temukan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Pendekatan pemecahan masalah adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat
digunakan untuk membelajarkan IPA di SD. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berpikir logis, kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan materi IPA.

Langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah adalah sebagai


berikut:

• Menyadari dan merumuskan masalah: Guru memberikan suatu masalah yang relevan dengan materi
IPA yang akan dipelajari, misalnya tentang lingkungan sehat dan tidak sehat. Guru dapat
menggunakan media seperti gambar, video, cerita, atau teka-teki untuk memunculkan masalah.
Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan merumuskan pertanyaan yang
ingin dijawab.
• Merumuskan hipotesis: Guru meminta siswa untuk merumuskan hipotesis atau jawaban sementara
dari masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis harus didasarkan pada pengetahuan awal,
pengalaman, atau informasi yang relevan. Guru dapat membimbing siswa untuk membuat hipotesis
yang logis, spesifik, dan dapat diuji.
• Mengumpulkan dan mengolah data: Guru meminta siswa untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku,
internet, wawancara, observasi, atau eksperimen. Guru dapat membantu siswa untuk memilih
sumber data yang valid, relevan, dan akurat. Guru juga meminta siswa untuk mengolah data yang
telah dikumpulkan, misalnya dengan membuat tabel, grafik, diagram, atau statistik.
• Menguji hipotesis dengan data: Guru meminta siswa untuk membandingkan hipotesis dengan data
yang telah diolah. Guru dapat membantu siswa untuk menganalisis data dengan menggunakan
prinsip-prinsip IPA, seperti hukum, teori, atau konsep. Guru juga meminta siswa untuk
mengevaluasi hipotesis, apakah sesuai, tidak sesuai, atau perlu direvisi berdasarkan data.
• Menarik kesimpulan: Guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pengujian
hipotesis. Kesimpulan harus mencakup jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan, penjelasan
dari fenomena yang diamati, dan implikasi dari hasil penyelesaian masalah. Guru juga meminta
siswa untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran, serta memberikan saran untuk perbaikan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Pembelajaran IPA terintegrasi dan pembelajaran IPA tematik adalah dua model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam bidang ilmu pengetahuan
alam. Keduanya memiliki perbedaan dan persamaan dalam beberapa aspek, seperti berikut:

Perbedaan:

o Pembelajaran IPA terintegrasi adalah pembelajaran yang menggabungkan konsep-konsep IPA dari
berbagai disiplin ilmu (fisika, kimia, biologi, bumi dan antariksa) dalam suatu konteks kehidupan
nyata yang relevan dengan siswa. Pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk pola pikir siswa
yang holistik, kritis, dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan IPA. Contoh
pembelajaran IPA terintegrasi adalah ketika siswa mempelajari tentang gaya magnet dalam konteks
penggunaannya dalam berbagai alat dan teknologi, seperti kompas, kulkas, speaker, dan kereta api.
o Pembelajaran IPA tematik adalah pembelajaran yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu (tidak
hanya IPA) ke dalam satu tema sentral yang menarik bagi siswa. Pembelajaran ini bertujuan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna, menyenangkan, dan otentik bagi siswa. Contoh
pembelajaran IPA tematik adalah ketika siswa mempelajari tentang lingkungan dalam tema “Bumi
Kita”. Dalam tema ini, siswa dapat mempelajari konsep-konsep IPA yang berkaitan dengan
lingkungan, seperti siklus air, polusi, pemanasan global, dan energi terbarukan, serta
mengintegrasikannya dengan disiplin ilmu lain, seperti geografi, sejarah, seni, dan bahasa.

Persamaan:

o Pembelajaran IPA terintegrasi dan pembelajaran IPA tematik sama-sama menggunakan pendekatan
pembelajaran terpadu, yaitu pendekatan yang mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai dari berbagai bidang studi dalam suatu kesatuan pembelajaran.
o Pembelajaran IPA terintegrasi dan pembelajaran IPA tematik sama-sama memberikan pengalaman
belajar yang holistik dan menarik bagi siswa, yaitu pengalaman belajar yang melibatkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, serta memotivasi siswa untuk belajar lebih dalam dan
lebih luas.
o Pembelajaran IPA terintegrasi dan pembelajaran IPA tematik sama-sama memerlukan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang matang dari guru, yaitu guru harus mampu menentukan tujuan,
materi, metode, media, dan penilaian yang sesuai dengan tema, konteks, dan karakteristik siswa.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Level aplikasi (C3) adalah level kognitif yang mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan
atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Proses kognitif yang termasuk dalam
level ini adalah mengeksekusi (melaksanakan) dan mengimplementasikan (menggunakan).

Untuk membuat alat evaluasi yang sesuai dengan level aplikasi (C3), soal yang dibuat harus
meminta siswa untuk menggunakan konsep, prinsip, atau aturan yang telah dipelajari dalam materi
pisahan campuran untuk menyelesaikan suatu masalah, menjelaskan suatu fenomena, atau
membuat suatu produk.

Berikut adalah contoh alat evaluasi yang sesuai dengan level aplikasi (C3) untuk materi pisahan
campuran:

1) Jelaskan bagaimana cara memisahkan campuran berikut dengan menggunakan metode yang
tepat!
a. Air dan minyak
b. Air dan garam
c. Pasir dan kerikil
d. Besi dan belerang
e. Air dan alkohol
2) Buatlah sebuah alat sederhana yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran air dan
pasir! Gambarkan alat tersebut dan jelaskan langkah-langkah penggunaannya!
3) Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan metode pemisahan campuran dalam kehidupan
sehari-hari, seperti di rumah, di sekolah, atau di lingkungan!
4) Diberikan campuran berupa air, garam, pasir, dan besi. Urutkan metode pemisahan
campuran yang harus dilakukan untuk memisahkan keempat zat tersebut secara murni!
Jelaskan alasan Anda!
5) Buatlah sebuah eksperimen sederhana yang dapat menunjukkan prinsip kerja dari salah satu
metode pemisahan campuran, seperti filtrasi, destilasi, kromatografi, atau sublimasi! Tuliskan
bahan, alat, dan langkah-langkah eksperimen tersebut!
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Sumber Referensi :
BMP PDGK4202

https://staffnew.uny.ac.id/upload/198306232009122005/pengabdian/pembelajaran-ipa-
terintegrasi.pdf

https://repositori.kemdikbud.go.id/12888/1/Modul%205%20Ilmu%20Pengetahuan%20Alam%20
Paket%20C%20Kelas%20VI.pdf

Anda mungkin juga menyukai