Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
……., ………………………
Nama Mahasiswa
NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)
Pembelajaran IPA di SD
PDGK4202
Melihat kondisi tersebut, analisislah perbedaan dan persamaan dari keduanya, sertakan dengan
contoh konkret dalam pembelajaran IPA sehingga jelas membedakan keduanya!
Jawaban:
Perbedaan Pembelajaran IPA Terintegrasi dan Pembelajaran IPA Tematik
Pembelajaran IPA terintegrasi dan pembelajaran IPA tematik adalah dua pendekatan
pembelajaran yang berbeda dalam mengajarkan IPA kepada siswa. Perbedaan utama keduanya
terletak pada cara pendekatan pembelajarannya.
Pembelajaran IPA terintegrasi
Pembelajaran IPA terintegrasi adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan konsep-
konsep IPA dengan kehidupan nyata. Dalam pendekatan ini, guru tidak mengajarkan IPA secara
terpisah, tetapi mengintegrasikannya dengan mata pelajaran lain atau dengan situasi kehidupan
nyata. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami konsep IPA secara lebih bermakna dan
relevan dengan kehidupan mereka.
Contoh konkret pembelajaran IPA terintegrasi:
Guru mengajarkan konsep tentang siklus air kepada siswa kelas 5 SD. Guru memulai
pembelajaran dengan mengajak siswa mengamati hujan yang turun. Siswa kemudian
diminta untuk membuat laporan tentang apa yang mereka amati. Setelah itu, guru
membahas konsep siklus air dengan mengaitkan dengan peristiwa hujan yang baru saja
dialami siswa.
Pembelajaran IPA tematik
Pembelajaran IPA tematik adalah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai
disiplin ilmu ke dalam satu tema sentral. Dalam pendekatan ini, guru merancang pembelajaran
berdasarkan tema yang menarik dan relevan dengan kehidupan siswa. Tema tersebut kemudian
menjadi sumbu utama pembelajaran, di mana berbagai konsep IPA diintegrasikan ke dalamnya.
Contoh konkret pembelajaran IPA tematik:
Guru mengajarkan tema tentang lingkungan kepada siswa kelas 4 SD. Dalam tema ini,
guru mengintegrasikan konsep IPA tentang ekosistem, hewan, dan tumbuhan. Siswa
kemudian melakukan kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah untuk
mempelajari berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang ada di sana. Setelah itu, siswa
diminta untuk membuat laporan tentang hasil pengamatan mereka.
Persamaan Pembelajaran IPA Terintegrasi dan Pembelajaran IPA Tematik
Meskipun memiliki perbedaan, pembelajaran IPA terintegrasi dan pembelajaran IPA tematik
memiliki beberapa persamaan, yaitu:
Kedua pendekatan tersebut memberikan pengalaman belajar yang holistik. Siswa tidak
hanya belajar konsep-konsep IPA secara terpisah, tetapi juga dalam konteks yang lebih
luas.
Kedua pendekatan tersebut dapat membuat pembelajaran IPA menjadi lebih menarik.
Siswa lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka dapat melihat hubungan antara IPA
dengan kehidupan mereka.
Sumber Referensi:
Anjarsari, P. (2013). Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu (Implementasi Kurikulum
2013). Yogyakarta: Graha Ilmu.
4. Ibu Nani telah selesai mengajarkan materi tentang pisahan campuran pada siswa kelas V nya. Ia 30
berencana untuk membuat alat evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa pada materi
yang diajarkannya minimal memiliki kemampuan di level aplikasi (C3).
Jika saudara diminta untuk membuat alat evaluasi seperti halnya Bu Nani, soal seperti apa yang
tepat untuk kebutuhan Bu Nani?, sertakan contoh alat evaluasinya!
Jawaban:
Menurut Taksonomi Bloom, level aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
dan keterampilan dalam situasi baru atau tidak biasa. Dalam konteks materi pisahan campuran,
kemampuan di level aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan siswa untuk:
Menggunakan pisahan campuran untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan
bilangan bulat, pecahan, dan desimal.
Mengubah bentuk pecahan campuran ke dalam bentuk pecahan biasa atau sebaliknya.
Menyederhanakan bentuk pecahan campuran.
Berdasarkan hal tersebut, alat evaluasi yang tepat untuk kebutuhan Bu Nani adalah soal-soal
yang melibatkan situasi baru atau tidak biasa, dan menuntut siswa untuk menggunakan
pengetahuan dan keterampilannya tentang pisahan campuran untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Berikut adalah contoh alat evaluasi yang dapat digunakan Bu Nani:
Soal Pilihan Ganda
1. Pak Budi membeli 3 1/2 kg beras, 2 1/4 kg gula, dan 1 kg teh. Berapakah total berat belanjaan
Pak Budi?
A. 6 kg B. 6 1/2 kg C. 7 kg D. 7 1/2 kg
Jawaban: C
Pembahasan:
3 1/2 kg = 7/2 kg 2 1/4 kg = 9/4 kg 1 kg = 1/1 kg
7/2 + 9/4 + 1/1 = 14/4 + 9/4 + 4/4 = 27/4 = 6 3/4 kg
Soal Uraian
2. Sebuah bak mandi berukuran 1 1/2 m x 2 m x 0,5 m. Berapakah volume air yang dapat
ditampung bak mandi tersebut?
Jawaban:
Volume air yang dapat ditampung bak mandi adalah:
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
= 1,5 m x 2 m x 0,5 m
= 1,5 m^3
= 1500 liter
Soal Cerita
3. Rina memiliki 2 3/4 kg kue dan 1 1/2 kg cokelat. Ia ingin membagi kue dan cokelat tersebut
kepada 12 orang teman. Berapa banyak kue dan cokelat yang akan diterima setiap orang?
Jawaban:
Total berat kue dan cokelat yang dimiliki Rina adalah:
2 3/4 kg + 1 1/2 kg = 6/4 kg + 3/2 kg = 15/4 kg
Jumlah kue dan cokelat yang akan diterima setiap orang adalah:
15/4 kg / 12 orang = 5/8 kg / 4 orang = 5/32 kg / orang
= 0,15625 kg / orang
= 156,25 gram / orang
Jadi, setiap orang akan menerima 156,25 gram kue dan cokelat.
Soal-soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan
pisahan campuran untuk menyelesaikan masalah. Soal pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam memilih jawaban yang benar, sedangkan soal uraian dan
soal cerita dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami konsep dan
menerapkannya dalam situasi baru.
Selain soal-soal tersebut, Bu Nani juga dapat menambahkan soal-soal lain yang sesuai dengan
kebutuhannya. Misalnya, soal-soal yang melibatkan konversi pecahan campuran ke dalam bentuk
desimal, atau soal-soal yang melibatkan operasi hitung campuran yang melibatkan pisahan
campuran.
Sumber Referensi:
Purwanto, S. (2022). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Skor Total 100
1 dari 1