Botani Farmasi Kelompok 2 Hormon Dan Nutrisi
Botani Farmasi Kelompok 2 Hormon Dan Nutrisi
TUMBUHAN
Disusun oleh kelompok 2
Anggota kelompok
1. Nutrisi merupakan faktor eksternal yang 1. Senyawa organik bukan hara yang
diperoleh oleh tumbuhan dari dihasilkan secara alami oleh tumbuhan
lingkungannya, seperti udara, mineral, dan atau dapat ditambahkan secara eksogen.
zat-zat organik
2. Berperan dalam menyediakan energi, 2. Mempengaruhi pertumbuhan,
membangun jaringan, dan menjaga perkembangan, dan respon tumbuhan
keseimbangan kimia 1dalam tubuh terhadap lingkungannya
1
tumbuhan.
3. Tumbuhan memerlukan nutrisi dalam 3. Diperlukan dalam jumlah yang sangat
jumlah yang relatif besar kecil
kekurangan unsur makro pada tumbuhan dapat menyebabkan berebagai gangguan yang signifikan,
salah satunya kekurangan unsur Nitrogen. kekurangan unsur hara N dapat menyebabkan klorosis
pada daun, jaringan daun menjadi mati dan kering serta pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
(Triadiawarman dkk., 2022)
Jika salah satu unsur makro pada tumbuhan tidak terpenuhi, pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dapat terganggu. Contohnya, kekurangan nitrogen dapat menyebabkan daun tumbuhan
menguning karena kurangnya klorofil, yang diperlukan untuk fotosintesis (Hapija, dkk 2020).
Question
Apakah perubahan iklim dapat mempengaruhi unsur hara dan nutrisi pada tanah serta mempengaruhi
pertumbuhan, jelasakan!! (kelompok 1 Muhamad Farhan Hamid)
Perubahan iklim di Indonesia telah terbukti mempengaruhi produksi pertanian. Karena kaitannya
dengan Ketersediaan air, jika terjadi anomali iklim terutama yang menyebabkan kekeringan di
Indonesia, maka tanaman pangan yang paling terpengaruh adalah tanaman-tanaman yang
membutuhkan banyak air juga terdapat dalam satu daur hidupnya (seperti padi), sehingga ketika
musim bergeser maju atau mundur dari yang dijadwalkan, tanaman akan mengalami kekeringan.
Untuk itu karakteristik perubahan anomali iklim perlu dikuantifikasi besaran (magnitude) agar
dampak anomali iklim dapat diantisipasi lebih dini dan diminimalkan resikonya (Estiningtyas dkk.
2008).
Question
Faktor iklim terutama curah hujan turut menentukan pertumbuhan dan produksi tebu, yang
berpengaruh terhadap kadar gula atau nira tebu, serta mempengaruhi besaran produksi gula, umumnya
tanaman tebu membutuhkan curah hujan tahunan antara 1.000-1.300 mm/tahun. . Perubahan iklim
yang terjadi menyebabkan pola curah hujan menjadi tidak menentu dan sangat berpengaruh terhadap
musim tanam. Pertumbuhan tanaman tebu memerlukan perbedaan nyata antara musim hujan dan
kemarau (Hartatie, D., Taufika, R., & Achmad, PB 2021).
Salah satu isu utama yang saat ini mempengaruhi seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah perubahan
iklim. Berbagai aspek kehidupan terkena dampak langsung dari perubahan iklim. Karena praktik
budidaya, musim tanam, hasil panen, dan kualitas produk semuanya dapat mempengaruhi industri
pertanian, sangat rentan terhadap perubahan iklim. Studi menunjukkan bahwa pada tanaman pangan
tertentu ditanam dalam keadaan karbon dioksida atmosfer yang tinggi, mereka kehilangan beberapa
nutrisi penting bagi mereka (Nuhaliza dkk., 2023).
Question
Perubahan iklim yang terjadi dapat berpengaruh pada produktivitas tanaman. Salah satu contoh dari
perubahan iklim yaitu curah hujan. Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat besar
peranannya dalam mendukung ketersediaan air, terutama pada lahan tadah hujan dan lahan kering.
Curah hujan yang melebihi batas akan mengakibatkan peningkatan volume air pada permukaan tanah
sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang berlebihan akan mempengaruhi
produktivitas tanaman yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu. Salah satu upaya
adaptasi yang paling jitu dalam menghadapi dampak perubahan iklim, seperti kondisi iklim yang tidak
menentu dan pergeseran musim, adalah melakukan penetapan pola tanam dan kalender tanam dengan
mempertimbangkan kondisi iklim (Herlina & amelia., 2020)
daftar pustaka
Hartatie, D., Taufika, R., & Achmad, PB (2021). Pengaruh Curah Hujan dan Pemupukan Terhadap
Produksi Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Asembagus Kabupaten Situbondo.
Jurnal Ilmiah Inovasi , 21 (2), 66-72.
Hapijah, N., Utomo, S. D., Yuliadi, E., & Setiawan, K. (2020). Peningkatan Produksi Tujuh Klon Ubikayu
(Manihot esculenta Crantz) Akibat Penambahan Unsur Hara Mikro di Tanjung Bintang
Lampung Selatan. Journal of Tropical Upland Resources (J. Trop. Upland Res.), 2(2), 230-238.
Herlina, N., & Prasetyorini, A. (2020). Pengaruh perubahan iklim pada musim tanam dan produktivitas
jagung (Zea mays L.) di Kabupaten Malang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 118-128.
Nurhaliza, D. V., Novianti, I., Rahman, K. R., Rozak, R. W. A., Nurlela, T., Sugiarti, Y., & Setyani, Z. T.
(2023). D Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan dan Gizi di Indonesia Demi
Tercapainya Tujuan SDGs. Bulletin Agro Industri, 50(1), 1-7.
Triadiawarman, D., Dhani, A., dan Joko, K. (2022). PERAN UNSUR HARA MAKRO TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium cepa L.).Jurnal AGRIFOR, Vol. 21(2).