Disusun Oleh :
Siti Alyatunnisa
Dewi Sapitri
Megiantara Haruman
Data Objektif :
1) Pasien tampak sedih
2. Diagnosa Keperawatan :
Berduka b.d Kematian keluarga atau orang yang berarti d.d merasa sedih, merasa
bersalah, tidak menerima kehilangan, pola tidur berubah
3. Tujuan Tindakan Keperawatan : Supaya klien tidak berduka terlalu lama dan tidak
menyalahkan dirinya secara terus menerus
4. Tindakan Keperawatan
1) Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan
2) Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (mis, membaca
buku, menulis, menggambar atau bermain)
3) Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :“Assalamu’alaikum, Selamat pagi, perkenalkan ”nama” saya
mahasiswa dari UPN “Veteran”Jakarta. Boleh bapa sebutkan namanya, dan sering
dipanggil apa biasanya?”
b. Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan
saat ini? semalam tidurnya nyenyak tidak pak? Apakah bapak bisa ceritakan ke
saya masalah yang membuat bapak sulit tidur”
c. Kontrak :
1) Topik : “Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang
kecemasan yang bapak rasakan dan cara untuk mengatasinya”
2) Waktu : “Kita akan berbincang-bincang sekitar 10-15 menit, apakah bapak
setuju?”
3) Tempat : “Dimana bapa lebih nyaman untuk kita berbicara?”
4) Tujuan : “Tujuan pertemuan hari ini Supaya bapak tidak berduka terlalu lama
dan tidak menyalahkan dirinya secara terus menerus”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif : “Nah ... Bapak, kita sudah selesai bagaimana perasaan bapak
setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
2) Objektif : “Coba bapak sebutkan tadi, bagaimana bapak akan menghadapi
rasa kehilangan setelah prosedur siang ini? Betul sekali ...... bagus bapak
mengingat dengan baik.”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Baiklah bapak sesuai dengan waktu yang kita sepakati kita telah berbincang-
bincang selama 15 menit. Kalau begitu bapak ... bapak bisa mulai latihan
relaksasi dan belajar memahami kehilangan setelah ini.”