Anda di halaman 1dari 6

Kaderisasi Ke-1

Tri Dharma
Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari:

1. Pendidikan dan Pengajaran


Contoh: Kegiatan belajar mengajar dosen ke mahasiswa, dan mengajari teman.
2. Penelitian dan Pengembangan
Contoh: Menganalisis site tugas Estetika Bentuk lalu mengembangkan menjadi sebuah karya.
3. Pengabdian Masyarakat
Contoh: Mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat dari kampus ke Masyarakat, serta dapat
bermanfaat dan berdampak baik kepada Masyarakat.

Contoh Implementasi oleh Mahasiswa:

1. Pendidikan dan Pengajaran


Meningkatkan mutu diri dan bangsa sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari di perkuliahan.
Contoh: Mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi memanfaatkan Teknologi untuk membuat Aplikasi
untuk memudahkan para pelaku usaha dalam melakukan jual beli.
2. Penelitian dan Pengembangan
Untuk memcahkan suatu permasalah
Contoh: menganalisis hambatan-hambatan yang dialami oleh para pelaku usaha dan
memberikan Solusi yang perlu dilakukan agar berkembang.
3. Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa dapat mewujudkan hal ini dengan program (KKN)
Contoh: Mahasiswa mengadakan sosialisasi kepada Masyarakat terkait permasalahan saluran air
yang menyumbat dapat membahayakan. Serta memberikan Solusi terbaik agar masalah tersebut
teratasi.

Cara Penerapan Tri Dharma

1. Pendidikan dan Pengajaran


Monitoring dan evaluasi berkala terkait system Pendidikan dan pengajaran.
2. Penelitian dan Pengembangan
Mendorong publikasi hasil penelitian secara berkala.
3. Pengabdian Masyarakat
Menyediakan layanan konsultasi dan pelatihan yang memenuhi kebutuhan Masyarakat local.

Peran Mahasiswa
Peran Mahasiswa terbagi menjadi 5 yaitu:

1. Guardian Of Value
Yaitu mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai luhur atau yang sudah lama dalam
Masyarakat yang dapat berupa nilai sosial budaya, Pancasila, agama, dll.
2. Agent Of Change
Mahasiswa sebagai agen perubahan yaitu mahasiswa perlu membangun kesadaran akan
potensinya dan tidak tinggal diam saja Ketika melihat realita social, tidak mudah percaya arus
informasi.
3. Moral Force
Mahasiswa berperan sebagai tokoh yang mencontoh adab dan prilaku yang baik. Dengan cara
bertutur kata yang baik, menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun).
4. Iron Stock
Menjadikan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki jiwa yang Tangguh yang dibangun untuk
menjadi manusia yang berkemampuan dan berprilaku terpuji sehingga bisa menggantikan
generasi-generasi sebelumnya.
5. Social Control
Mahasiswa berperan untuk mencegah penyimpangan social serta mengajak dan mengarahkan
Masyarakat untuk berprilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku.

Kelima Peran Mahasiswa tersebut bisa di singkat menjadi “GAMIS” atau “SIGMA”

Kaderisasi Ke-2
Critical Thinking
Secara umum bisa diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir jernih dan rasional, serta mengevaluasi
informasi secara objektif.

Berfikir kritis adalah keterampilan penting untuk dimiliki dalam semua kehidupan, dari akademis hinga
pribadi hingga professional.

Contoh Critical Thinking:

1. Mengambil Keputusan
2. Menyelesaikan masalah
3. Melakukan riset
4. Membaca
5. Berkomunikasi

Critical Thinking memiliki tujuan yang jelas yaitu untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.

Manfaat Critical Thinking:

1. Mendorong rasa ingin tahu


2. Menyelesaikan masalah dengan baik
3. Membuat Keputusan dengan bijak

Cara meningkatkan skill Critical Thinking

1. Membaca buku
2. Bertukar pikiran
3. Bertanya
4. Mengumpulkan data
5. Melatih kreatifitas
Problem Solving
Merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan Solusi terbaik sebagai bentuk
penyelesaiannya.

Tujuan Problem Solving:

1. Melatih menyelesaikan masalah


2. Melatih kepekaan terhadap masalah

Manfaat Problem Solving

1. Mudah mengidentifikasi masalah


2. Melatih kemampuan menganalisah
3. Melatih kepercayaan diri
4. Meningkatkan kreatifitas
5. Pengambilan Keputusan yang lebih baik

Decision Making
Proses pengambilan alternatif dan Tindakan dari beberapa pilihan yang tersedia, melibatkan evaluasi dan
informasi.

Tujuan Decision Making

1. Berani mengambil Keputusan


2. Berani bertindak

Manfaat Decision Making

1. Memberikan lebih banyak informasi terkait Keputusan yang diambil


2. Memberi lebih banyak alternatif
3. Meningkatkan kualitas Keputusan yang diambil
4. Hemat waktu dan manfaatkan sumber daya yang lebih baik

Cara meningkatkan skill Decision Making

1. Tinggalkan ego dan emosi


2. Jangan pernah menunda
3. Selalu penasaran

Kaderisasi Ke-3
Public Speaking
Keberanian seseorang dalam berkomunikasi dengan lisan secara langsung di depan banyak orang atau
public.

Tujuan Public Speaking

1. Mempengaruhi audiens
2. Menyampaikan ide atau gagasan
3. Memberikan motivasi dan hiburan

Metode Public Speaking

1. Menyampaikan secara spontan


2. Catatan kecil
3. Hafalan
4. Membaca naskah

Tips Public Speaking

1. Berbicara depan kaca


2. Membaca dan menghafal
3. Berbincang dengan teman

Manfaat Public Speaking

1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi


2. Membangun kepercayaan diri
3. Membuka peluang karir
4. Mempengaruhi dan menginspirasi orang lain

Leadership
Keterampilan atau fungsi manajemen untuk memengaruhi, memotivasi, atua mengarahkan orang lain
agar melakukan hal-hal tertentu.

Sikap yang harus dipunyai seorang leader:

1. Keterampilan social
2. Kebijaksanaan
3. Keberanian
4. Kemampuan membuat Keputusan

Cara membangun skill Leadership:

1. Berlatih disiplin
2. Menjadi inspirasi orang lain
3. Belajar
4. Berdayakan seluruh tim
5. Kenali diri sendiri
6. Berani mengakui kesalahan
7. Menjadi pendengar yang baik

Debat
Strategi dalam adu pendapat atau argument dengan tujuan mempengaruhi audiens dan mematahlan
argument lawan, begitupun sebaliknya.

Manfaat Debat
1. Menumbuhkan keterampilan berbicara
2. Membangun daya analisis
3. Berfikir kritis
4. Meningkatkan rasa percaya diri

Tujuan Debat

1. Membangun sebuah kasus dengan argument sebagai pendukung


2. Memahami kasus yang Tengah terjadi
3. Mempengaruhi audiens

Mosi debat kader tidak sah

1. Mahasiswa yang tidak ikut organisasi adalah mahasiswa apatis (acuh)


2. Alumni atau kaka Tingkat yang kerap melakukan intervensi terhadap kegiatan adalah bentuk
kepedulian
3. Arsitek hanya perlu memperhatikan estetika Ketika mendesain
4. Perkembangan jaman mempengaruhi gaya desain dalam arsitektur
5. Benarkah mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih siap kerja dibandingkan dengan mahasiswa
yang tidak aktif

Mosi debat kader pengulangan

1. Ketersediaan lapangan kerja menjadi dasar yang penting dalam menentukan jurusan saat kuliah
di perguruan tinggi
2. Perguruan tinggi seharusnya memberikan akses yang lebih baik untuk konseling dan dukungan
kesehatan mental bagi mahasiswa.
3. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang warga negara indonesia, semakin tinggi pula tingkat
nasionalismenya
4. Akreditasi kampus menjadi pengaruh besar diterimanya mahasiswa dalam suatu perusahaan
5. Minimnya Sarana dan Prasarana di Kampus Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa.

Kaderisasi Ke-4
Wawasan Arsitek
Arsitek adalah perpaduan antara ilmu dan seni mendesain yang berisi perencanaan dan perancangan
serta konstruksi

Gaya-gaya Arsitektur

1. Arsitek Brutalisme = bangunan yang memperlihatkan kekuatan


2. Arsitek Gotik = bangunan yang ada unsur tajam seperti gereja
3. Arsitek Neo futuristic = banyak bermain lampu
4. Arsitek Tropis = banyak bukaan
5. Arsitek Contemporer = mengikuti perkembangan zaman
6. Arsitek Rococo = berkesan glamour

Didalam Arsitektur terdapat 2 hal:


1. Perencanaan = pengumpulan data-data
2. Perancangan = pembuatan gambar kerja atau bestek

4 hal yang terlibat dalam Pembangunan

1. Owner = yang membiayai pembangunan


2. Konsultan perencana = membuat bestek, membuat RKS, membuat RAB
3. Kontraktor = bertugas di lapangan
4. Konsultan pengawas = mengawasi pekerjaan tukang di lapangan

Bisa disebut seorang Arsitek kalau memenuhi persyaratan ini:

1. Berpengalaman kerja dibidang arsitek minimal 10 tahun


2. Menempuh Pendidikan S2 atau ikut pelatihan Arsitek
3. Mempunyai Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA)

Sejarah Arsitektur

1. Zaman Kuno pada (3000 sebelum m – 300 m)


Mesir kuno
Yunani kuno
2. Abad pertengahan pada (500 – 1400 m)
Bentuk gubah
Gaya arsitektur Gotik (gereja/katedral)
3. Zaman Yunani Kuno pada (abad ke-16)
Balik lagi ke zaman kuno
4. Zaman Barok pada (abad 16 – 17 m)
Gaya arsitek berlebihan (katedral di London)
5. Zaman Pencerahan pada (abad 17 – 19 m)
Gaya arsitek Rococo
Gaya arsitek Neo Classic
6. Zaman Modern (abad 19 – sekarang)
Contemporer = gaya yang beragam, gaya mengikuti perkembangan zaman

Anda mungkin juga menyukai