Non-urgent Non-urgent
Referred
Kategori Prioritas Hospital Triage
Gawat Darurat (Merah) / Prioritas I
Pasien dengan keluhan atau keadaan yang mengancam
nyawa, organ atau tubuh bila tidak segera ditangani.
Contoh: sumbatan jalan napas, serangan atau henti
jantung, perdarahan mayor, nyeri dada kardiak, syok,
combustio tingkat II dan III >25%, dll. Pasien perlu
diobservasi secara terus-menerus
Darurat tidak gawat (Kuning) / Prioritas II
Pasien yang membutuhkan penanganan segera namun masih
bisa menunggu beberapa jam, potensial mengancam nyawa.
Contoh: fraktur, nyeri abdomen atau nyeri karena gangguan
paru, laserasi luas. Perlu diobservasi setiap 30 menit.
Tidak Gawat Tidak Darurat (Hijau) / Prioritas III
Kondisi pasien tidak mengancam jiwa atau organ, tidak kritis,
dan masih dapat menunggu penanganan.
Contoh: Gangguan tenggorokan, konjungtivitis, luka
superfisial (minor). Perlu diobservasi setiap 1–2 jam.
Death On Arrival (Hitam) / Prioritas IV
Pasien datang dalam keadaan sudah meninggal, atau
Kemungkinan hidup sangat kecil.
Contoh henti napas dan henti jantung kritis
Pre-Hospital Triage/Disaster Triage
Dengan sumber daya minimal berusaha menolong korban sebanyak mungkin
Sistem penilaian dengan START (pasien dewasa) atau JUMP START (pasien anak),
dengan penilaian masalah pada Respiration
Dilakukan dalam waktu 30 detik atau kurang
Panggil terlebih dahulu korban siapa yang dapat berjalan
Penilaiannya bertahap pada: (RPM)
1. Respirasi : Ada/tidak nafas Bila ada nafas, cek Frekuensi napas
>30x/menit atau kurang. Bila tidak ada nafas, buka jalan nafas dengan head tilt-
chin lift atau jaw thrust (pada korban dengan kemungkinan cedera kepala)
2. Perfusi : Raba Nadi radialis dalam waktu 5–10 detik teraba/tidak Bila nadi
radialis tidak teraba, cek CRT apakah >2 detik atau tidak
3. Mental Status : Berikan perintah sederhana seperti “Buka matamu”, “Tutup
matamu”, “Genggam tanganku” (sesuai kondisi pasien) Responsif/dapat
mengikuti perintah atau tidak
Penilaian Kesadaran AVPU:
Alert : Waspada
Verbal : Respon terhadap perintah verbal
Pain : Respon terhadap nyeri
Unresponsive : Tidak berespon terhadap rangsangan fisik yang
diberikan.
Proses Triage
Proses triage harus dapat dilakukan dalam waktu 2
menit
Subjective : Mengumpulkan data dari apa yang
disampaikan oleh pasien
Objective : Apa yang anda (pemeriksa) peroleh secara
aktual
Assessment : Penilaian situasi
Plan : Membuat rencana tindakan pada pasien
Perawat harus mampu melakukan pengontrolan infeksi dalam
situasi apapun (dari kontak darah, dan cairan), melakukan cuci
tangan. Kegiatan pokok kewaspadaan Universal Precaution
tersebut sebagai berikut:
Cuci tangan
Pemakaian alat-alat pelindung: pemakaian sarung tangan,
masker, kacamata pelindung, baju pelindung, sepatu
karet/bot, topi
Menggunakan praktik yang aman
Pengelolan alat kesehatan bekas pakai
Pengkajian Nyeri
Pengkajian keluhan nyeri pada pasien dapat dinilai dengan menggunakan skala
berikut:
1. Skala numerik : skala 0 – 10
Tidak nyeri : 0
Nyeri ringan : 1 – 3
Nyeri sedang : 4 – 6
Nyeri berat : 7 – 10
2. Wong Baker
Digunakan pada anak-anak, atau dewasa dengan gangguan kognitif yang tidak dapat
menunjukkan nyeri dengan skala angka
3. FLACC (Face, Legs, Activity, Cry, and Concolability Scale)
Digunakan pada anak usia 4 tahun atau di bawah 4 tahun, pasien dewasa
dengan gangguan kognitif, atau tidak dapat berbicara (non- verbal),
sehingga tidak dapat menggunakan skala penilaian nyeri sebelumnya.
Wawancara Triage:
Dilakukan untuk menentukan keluhan utama, mendapat
penjelasan tanda dan gejala yang terkait, menggolongkan tingkat
kedaruratan, dan melakukan perawatan berdarkan riwayat.
Dapat dilakukan pada pasien atau keluarga atau orang yang
membawa pasien ke RS
Dilakukan tergantung keluhan: PQRST, SAMPLE, atau
CIAMPEDS (pada anak)
Chief complaint (keluhan utama),
Immunization (status imunisasi)/Isolation (Isolasi/kemungkinan
terpapar dengan penyakit menular),
A (Alergi makanan/obat/produk tertentu),
Cont….
M (Medication/Pengobatan),
Past medical history (Riwayat kesehatan)/Parents/Caregiver
impression of child’s condition/penilaian orangtua atau
pengasuh terhadap anak)
Events sorrounding the illness or injury (kejadian yang
menyertai penyakit atau luka)
Diet / Diapers (perubahan pola asupan makanan/cairan,
makanan apa yang terakhir dikonsumsi, catat BAB-BAK anak,
adakah ruam karena popok)
Symptoms associated with the illness or injury (gejala yang
berhubungan dengan penyakit atau luka)
Dokumentasi
Triage yang telah dilakukan juga harus didokumentasikan, bertujuan:
Mendukung keputusan triage
Mengkomunikasikan informasi esensial kepada petugas kesehatan lain
Memenuhi persyaratan legal/hukum medis