Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) adalah suatu proses pemrosesan minyak bumi yang

digunakan untuk mengubah fraksi residu berat minyak bumi menjadi produk-produk yang lebih
bernilai seperti bahan bakar ringan dan senyawa kimia dasar. Proses ini melibatkan penggunaan
katalis untuk memecah molekul-molekul besar dalam residu minyak bumi menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil dan lebih bernilai.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang proses RFCC:

1. Pemecahan Molekul:
RFCC bertujuan untuk memecah molekul-molekul residu berat minyak bumi menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil, seperti bahan bakar ringan, gas, dan senyawa kimia bernilai.

2. Katalis:
Proses RFCC menggunakan katalis padat yang dapat mempercepat reaksi kimia. Katalis ini sering kali
terdiri dari zeolit dan bahan-bahan lainnya yang dapat meningkatkan efisiensi pemecahan molekul.

3. Fluidized Catalytic Cracking (FCC):

RFCC sebenarnya adalah varian dari proses Fluidized Catalytic Cracking (FCC). FCC merupakan proses
yang umum digunakan dalam industri minyak dan gas untuk meningkatkan rendemen bahan bakar
ringan dari minyak bumi.

4. Penggunaan Produk:
Produk yang dihasilkan dari RFCC meliputi bahan bakar ringan seperti bensin dan diesel, serta
senyawa kimia yang dapat digunakan dalam industri petrokimia.

5. Optimasi Operasional:
Proses RFCC memerlukan optimasi operasional yang cermat untuk memastikan efisiensi dan
keandalan. Faktor-faktor seperti suhu, tekanan, dan rasio katalis harus diatur dengan cermat.

6. Penyesuaian dengan Standar Emisi:

Dalam konteks Euro 5 atau standar emisi sejenis, RFCC dapat dimodifikasi atau dioptimalkan untuk
memastikan produk akhir memenuhi persyaratan emisi yang ketat.

Proses RFCC menjadi krusial dalam industri minyak dan gas karena memungkinkan pemanfaatan
lebih maksimal dari residu berat yang dihasilkan selama proses pemurnian minyak bumi. Selain itu,
proses ini membantu meningkatkan efisiensi produksi dan memberikan kontribusi terhadap
diversifikasi produk yang dihasilkan oleh kilang minyak.