Anda di halaman 1dari 2

Radius prawiro

Former Governor of Bank Indonesia

Radius Prawiro adalah ekonomi dan


politikus Indonesia yang pernah
menduduki beberapa jabatan penting
di pemerintahan Indonesia, khususnya
dalam bidang ekonomi. Ia diketahui
sempat menjabat sebagai anggota Tim
Ahli Ekonomi Presiden, Ketua Dewan
Gubernur Bank Dunia (IBRD), serta NAMA KELOMPOK:
• ALIB IBRAHIM
Gubernur Bank Indonesia pertama • FAUZIYAH IZZATUL. H

pada masa Orde baru. • GALIH PERTAMA


• KHANSA ALEDYA. Q
• MELATI SOLISA
• SHINE SHERLY. P

UPAYA PENYELESAIAN KARIER


Menurut biografi Radius prawiro, kiprah, peran dan
Radius memulai karier ekonomi dan politiknya sebagai
pemikiran (1998), langkah awal yang pertama
dilakukan Radius adalah mengubah UU pokok bank
Sekretaris Badan Keamanan Rakyat di Yogyakarta pada
Indonesia. UU tersebut telah dirombak habis- 1945. Masih di tahun yang sama, Radius juga dipercaya
habisan untuk mengatasi masalah defisit sehingga menjabat sebagai Staf Gubernur Militer Yogyakarta sejak
kewenangan BI dalam bidang moneter dipangkas. 1945 hingga 1951. Di sela-sela periode itu, ia ditunjuk
sebagai Perwira Markas Tertinggi Perhubungan TRI di
Setelah beragam upaya pengendalian moneter, Yogyakarta sejak 1947 hingga 1948. Memasuki tahun 1960,
inflasi yang pada tahun 1966 mencapai 635,3%
Radius bekerja sebagai Pejabat Teknis di Direktorat
bisa ditekan menjadi 112,2% pada 1967, dan menjadi
85,1% pada tahun 1968. Namun, upaya menekan Akuntan Negara hingga tahun 1965. Kemudian, ia
inflasi belum mampu menyerap likuiditas yang menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Pemeriksa
masih berlebih. Salah satu cara yang ditempuh Keuangan (BPK) RI, Deputi Menteri Pemeriksa Keuangan
adalah menyerap likuiditas dengan menggalakkan Negara, Deputi Menteri Bank Sentral. Satu tahun kemudian,
tabungan. yakni pada 1966, Radius menjabat sebagai Gubernur Bank
Indonesia pertama pada masa Orde Baru. Posisi ini ia
Radius prawiro menyerap likuiditas dengan
pegang sampai 1973. Semasa menjabat sebagai Gubernur
menggalakkan tabungan, dalam rangka
menggalakkan tabungan, dikeluarkanlah program BI, ia juga merangkap jabatan sebagai Gubernur Moneter
Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan Internasional Fund dan Wakil Gubernur Bank Pembangunan
Tabungan Asuransi Berjangka (Taska). Untuk Asia untuk Indonesia dari tahun 1967 hingga 1971.
memomulerkan program tersebut, BI memberikan Kariernya pun terus berlanjut dalam bidang ekonomi di
bunga yang tinggi dan beragam hadiah untuk pemerintahan Indonesia. Sejak 1971 hingga 1973, Radius
deposan. menjadi anggota Tim Ahli Ekonomi Presiden dan menjabat
sebagai Ketua Komite Pemerintah Bank Dunia. Setelah itu,
Setelah program tabungan berhasil, bank-bank
secara cepat memiliki dana pihak ketiga yang ia diangkat menjadi Menteri Perdagangan pada Kabinet
cukup besar yang kemudian disalurkan ke kredit Pembangunan II dan Kabinet Pembangunan III sejak 1973
hingga ekonomi menggeliat. Dengan demikian, hingga 1983. Pada masa Kabinet Pembangunan IV, Radius
terjadi pembenahan pada perbankan Indonesia. menjabat sebagai Menteri keuangan dan menjadi menteri
Laju inflasi akhirnya bisa ditekan secara perlahan koordinator Bidang perekonomian, keuangan, industri, dan
menjadi hanya 2,5 persen padai 1971. pengawasan pembangunan

UPAYA BERHASIL/TIDAK
WAFAT
Program Ekonomi orde Baru Pada 2005, Radius merasa kondisi kesehatannya mulai
yang dilakukan oleh Radius menurun. Ia terkena penyakit jantung. Ia lantas berangkat
Prawiro dinyatakan berhasil, ke Jerman untuk memeriksa kesehatan jantungnya. Sayang,
nyawanya tidak tertolong dan meninggal sewaktu di Rumah
akibat diadakannya program
Sakit Deutsches Herzzentrum pada 26 Mei 2005. Jenazah
tabungan asuransi Radius kemudian dipulangkan ke Tanah Air pada 31 Mei 2005
berjangka atau taksa dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Riwayat pendidikan Radius Prawiro lahir di
Yogyakarta pada 19 Juni 1928. Ia merupakan
putra dari Suradi Prawiro dan istrinya,
Sukestri.
Ayahnya adalah seorang guru dan
keluarganya termasuk orang yang
terpandang di Yogyakarta. Sejak kecil, ia
dibesarkan dalam lingkungan keluarga
beragama Kristen yang taat. Radius
mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD)
hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di
Yogyakarta. Pada 1942, ketika masih duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia
sempat menjadi penjual rokok. Kehidupan
KEBIJAKAN akademisnya pun sempat terganggu akibat
Perjalanan karier Radius di Kementerian
adanya invasi Belanda pada Desember 1948.
Keuangan dirintis sejak diangkat menjadi
Menteri Keuangan (Kabinet Pembangunan Setelah sempat ikut bergerilya bersama
IV) di masa Presiden Soeharto. tentara pelajar di Yogyakarta, Radius
Beberapa kebijakan ekonomi pernah akhirnya memutuskan untuk mendaftar
dikeluarkannya antara lain sebagai berikut. kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
•Rehabilitasi dan stabilisasi moneter
•Reformasi perdagangan dan moneterisasi Tidak berselang lama, Radius justru
pedesaan mendapatkan kesempatan untuk
•Menggalakkan program Kredit Usaha
Pedesaan serta Simpanan Pedesaan
melanjutkan kuliahnya di Nederlandsche
•Pengembangan ko­perasi dan reorientasi Economische Hogeschool di Belanda.
keluar
Sekembalinya ke Indonesia, ia mulai bekerja
•Perdagangan internasional dan reforma­si
perpajakan sembari melanjutkan sekolah di Fakultas
•Penghapusan Sisa Anggaran Pembangunan Ekonomi Universitas
(SIAP)

KESIMPULAN PENGHARGAAN
Program Ekonomi orde Baru yang dilakukan oleh
Radius Prawiro dinyatakan berhasil, akibat Selama menjabat sebagai pegawai pemerintah, Radius banyak mendapatkan
diadakannya program tabungan asuransi berjangka penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Berikut ini di antaranya.
atau taksa. •Bintang Gerilya (1992)

Pada 26 Mei 2005, tepat hari ini 15 tahun lalu, Radius •Brevet kehormatan Hiu Kencana (1992)
meninggal dunia di usia 76 di Muenchen, Jerman.
•Bintang Republik Indonesia Utama dari presiden Republik Indonesia (1998)
Sebagai salah satu arsitek ekonomi Orde Baru yang
menghadapi beragam masalah berat, Radius •Degree of Doctor of Law Honoris Causa dari The National University of Singapore
menekannya perlunya taat pada rules of the game. (1993)

“Dalam ekonomi tidak ada ‘magical shortcut’. •The Grand Cordon of the Order of the Sacred Treasure dari kaisar Jepang
Ketekunan bekerja dan disiplin masih tetap (1994)
merupakan ramuan yang terbaik untuk mencapai
sukses,” jelas Radius, dalam pidatonya di Prasaran •Doctor Honoris Causa di bidang teologi dari Theologische Universiteit Kampen
Dalam Seminar Angkatan Darat ke-II Tahun 1966 di (2004)
Bandung, 26 Agustus 1966.
•Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Pejabat Menteri terlama yang
disandang sejak 1965 hingga 1993

Anda mungkin juga menyukai