disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena berkat rahmat-nya kami
bisa menyelesaikan makalah pada kali ini, mengenai Peraturan Perundang-Undangan yang
mengatur Terkait Permasalahan Peran Keluarga Dalam Pembetukan Karakter. Makalah ini
kami buat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu
oleh dosen kami yakninya bapak Dadi Mulyadi, S.Pd., M.Pd.
Dalam makalah ini berisi mengenai peraturan perundang-undangan mengenai peran
keluarga dalam pembentukan karakter anak di zaman sekarang ini. Pendidikan karakter
merupakan hal yang sangat berperan penting bagi tumbuh kembang anak, karena tanpa adanya
pendidikan karakter seorang anak akan tumbuh menjadi orang yang tidak berperilaku baik
karena kurangnya pendidikan dari orang tua sendiri. Karakter seorang anak yang baik agar bisa
tercipta, dibutuhkan 3 peran penting yakninya keluarga,masyarakat, dan sekolah.
Oleh karena itu kami berharap nantinya makalah ini bisa menjadi pedoman dan
membantu bagi anak agar mendapatkan kasing sayang dan pendidikan karakter oleh orang
tuanya. Saya harap makalah ini bisa bermanfaat dan membantu dalam mengetahui hal-hal yang
mengatur tentang pentingnya mendidik karakter seorang anak, agar anak tersebut bisa tumbuh
menjadi orang yang memiliki karakter yang baik dan berguna bagi nusa dan bangsa.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
a. Apa itu pendidikan karakter?
b. Seperti apa peran keluarga dalam pembentukan karakter itu?
c. Bagaimana peraturan perundang-undangan berperan dalam pembentukan karakter?
1.3.Tujuan
a. Mengetahui manfaat dan tujuan dari peran keluarga dalam pembentukan karakter
b. Memahami peraturan perundang-undangan yang berperan dalam pembentukan
karakter
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada
pasal 13 ayat 1 menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, informal,
dan nonformal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Pasal 49 UU No.35 Tahun 2014 menyatakan Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Keluarga, dan Orang Tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak
untuk memperoleh pendidikan.
Pendidikan nasional telah diatur dan didefinisikan dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). UU ini berkedudukan sebagai landasan hukum
dalam penyelenggaraan setiap sistem pendidikan di Indonesia. Peran keluarga, dalam hal ini
orang tua dalam pendidikan tertera dalam Pasal 7 ayat 1 dan 2. Ayat 1 menyatakan, orang tua
berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang
perkembangan pendidikan anaknya. Sedangkan ayat (2) menyatakan, orang tua dari anak usia
wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan
Pendidikan Ayat (3) pasal 1 Penguatan Pendidikan Karakter adalah gerakan pendidikan di
bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama
antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari gerakan nasional
revolusi mental.
Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 BAB III Pasal (8) ayat (1) Pelibatan Keluarga dalam
Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c dapat berupa:
a. mencegah peserta didik dari perbuatan yang melanggar peraturan Satuan Pendidikan
dan/atau yang mengganggu ketertiban umum;
b. mencegah terjadinya tindak anarkis dan/atau perkelahian yang melibatkan pelajar; dan
c. mencegah terjadinya perbuatan pornografi, pornoaksi, dan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang melibatkan peserta didik.
Ayat (2) Bentuk Pelibatan Keluarga sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dilakukan
dengan cara membina, mengawasi, dan/atau melaporkan kepada pihak Satuan Pendidikan atau
pihak berwajib.
Pendidikan karakter yang harus ditanamkan kepada anak adalah sebagaimana yang
diucapkan oleh Luqman kepada anaknya, Allah Ta'ala berfirman dalam QS. Luqman 17-19,
“Wahai anakku, dirikanlah sholat dan perintahkanlah mengerjakan yang baik dan
cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan.”
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
َ َت ل
ِ ِصوتُ ال َحم
19 ير ْ َ صوتِكَ إِ َّن أَنك ََراأل
ِ ص َوا َ ُض ِمن ِ َوا ْق
ْ صدْ فِي َم ْش ِيكَ َوا ْغض
Dari ayat tersebut, maka dapat diambil beberapa poin penting pendidikan karakter yang
harus diajarkan kepada anak, yaitu,
1. Sholat
2. Mengerjakan kebaikan dan memerintahkannya
3. Mencegah melakukan hal yang buruk
4. Bersabar atas ujian
5. Tidak boleh sombong dan angkuh
6. Sederhana, tidak berlebihan
7. Tidak berperangai dan berkata kasar.
3.1. Kesimpulan
Keluarga merupakan hal yang sangat terpenting bagi tumbuh kembangnya seorang
anak, bagaimana perilaku dan karakter seorang anak merupakan tanggung jawab orang tua
yang sangat penting. Tujuan awal dari pembentukan karakter seorang anak pada awalnya
adalah agar seorang anak tersebut bisa tumbuh menjadi orang yang memiliki karakter yang
baik, serta mendorong seorang anak untuk memiliki komitmen yang baik dan memilki tujuan
hidup benar dan searah sehingga bisa bermanfaat bagi seorang anak utnuk kehidupan anak
tersebut dikemudian harinya.
3.2. Saran
Sebaiknya orang tua harus selalu untuk menyanyi anak-anaknya karena, karakter anak
itu bisa terbentuk dari kasing sayang kedua orang tuanya. Orang tua tidak bisa menyerahkan
secara sepenuhnya pendidikan karakter anak kepada pihak sekolah saja, karena karakter
seorang anak itu bisa terbentuk dari 3 faktor yaitu keluarga, masyarakat, dan sekolah. Agar
karakter generasi muda Indonesia menjadi lebih baik maka diperlukan peran dari semua
faktor keluarga, masyrakat, dan sekolah, apabila ke-3 faktor tersebut terpenuhi maka akan
terciptanya karakter yang baik, sehingga menyebabkan nantinya akan tercipta cita-cita negara
Indonesia yakninya generasi emas tahun 45.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Al-qur€ ™an (Studi Qs Luqman:
12-19) . From Irfani: https://www.neliti.com/publications/29308/nilai-nilai-pendidikan-
karakter-dalam-al-quran-studi-qs-luqman-12-19
Ariyati, T., & Dimyati, D. (n.d.). PENTINGNYA PERAN KELUARGA UNTUK PENGUATAN
KARAKTER DALAM MEMBENTUK AKHLAK BAIK PADA ANAK USIA DINI.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
pengelola web kemdikbud. (2017, Juli). Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk
Pembenahan Pendidikan Nasional. From KEMENDIKBUD:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-
pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional
Rahmad, M. (2017, Juni). Peran Keluarga Dalam Pendidikan Karakter. From Industrycoid:
https://www.industry.co.id/read/10674/peran-keluarga-dalam-pendidikan-karakter
Tanggung Jawab Keluarga. (n.d.). From GEREJA YESUS KRISTUS:
https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/gospel-principles/chapter-37-
family-responsibilities?lang=ind
YOZ. (2016, Juni). Regulasi Mengamanatkan Pentingnya Peran Keluarga untuk Masa
Depan Anak. From Hukum Online: https://www.hukumonline.com/berita/a/regulasi-
mengamanatkan-pentingnya-peran-keluarga-untuk-masa-depan-anak-
lt5752868d32f4f/