Anda di halaman 1dari 2

Nama : Resni Ani Yusup

Nim : G021221041
Mata Kuliah : Sosiologi Agribisnis

PROSES SOSIAL DALAM AGRIBISNIS.

Persamaan dan perbedaan konsep antara pertanian dan agribisnis.

Menurut saya perbedaan konsep pertanian dan agribisnis yaitu, Pertanian adalah sektor yang
didalamnya terdapat kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan untuk
menghasilkan pangan serta bahan baku industri. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
dapat dipahami sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam. Pertanian sangat bergantung
kepada perilaku alam (kesuburan, tanah, kondisi iklim, populasi hama, ketersediaan air dan
sebagainya) dalam produksi. Sedangkan agribisnis merupakan aktivitas yang dimulai dari
pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan
dengan saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Agribisnis selain bergantung pada alam juga mengandalkan perilaku mekanik
terutama ritme serta kapasitas bahan, alat, mesin dan perilaku pasar yakni keseimbangan
permintaan dan penawaran dalam bentuk harga serta perilaku kebijakan mencakup regulasi
ataupun intervensi programatik dari pemerintah. Persamaan pertanian dan agribisnis yaitu
sama-sama melakukan kegiatan pertanian mulai dari pengolahan hingga pemasaran sehingga
menyebabkan agribisnis dan agriculture memiliki keterkaitan yang erat. Keterkaitan pertanian
dengan agribisnis secara sektoral dalam cakupannya yaitu yang pertama keseluruhan dari
sektor pertanian dalam arti umum termasuk tanaman pangan, holtikultura, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan. Kedua porsi untuk sektor industry yang terdiri dari
pembuat dan penyedia input. Ketiga porsi untuk sektor jasa yang menyediakan transportasi dan
jasa lainnya.

Dari pendapat saya mengenai konsep manakah yang lebih luas cakupannya antara konsep
pertanian dan konsep agribisnis yaitu agribisnis. Mengapa agribisnis, karena agribisnis
mencakup semua kegiatan pertanian yang dimulai dari pengadaan penyaluran sarana produksi,
produksi usaha tani dan pemasaran. Kegiatan-kegiatan ini memiliki keterkaitan yang erat
sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh
kegiatan agribisnis atau pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian mengkontribusikan
keseluruhan dirinya menjadi bagian dari sektor agribisnis.

Proses sosial merupakan keterkaitan dengan interaksi dalam suatu masyarakat. Interaksi ini
melibatkan kontak sosial dan komunikasi sosial. Proses sosial didefenisikan cara-cara
berhubungan yang dapat diambil apabila perorangan atau kelompok manusia saling bertemu.
Dalam proses sosial atau perbuatan sosial yang harus dibedakan yaitu dari kegiatan biologis.
Ciri dari proses sosial diantaranya jumlah pelaku lebih dari satu orang, adanya komunikasi
dengan simbol-simbol tertentu seperti bahasa yang bertujuan agar komunikasi berjalan dengan
lancer, dalam konteks proses sosial juga terdapat konteks waktuvyang menetukan Batasan
interaksi sosial dan yang terakhir yaitu adanya tujuan yang akan dicapai dalam proses sosial.
Sistem agribisnis melibatkan interaksi sosial antar individu dalam kelompok atau antar
kelompok dengan kelompok. Setiap subsistem dengan sistem agribisnis aktivitasnya dibangun
oleh interaksi sosial antar individu. Demikian pula keseluruhan aktivitas dalam sistem
agribisnis aktivitasnya dibangun oleh interaksi sosial antar kelompok dari masing-masing
subsistem. Jadi, sistem agribisnis adalah sebuah arena interaksi sosial yang didalamnya bisa
terjadi proses assosiatif dan bisa pula terjadi proses dissosiatif. Sistem agribisnis lahir, tumbuh,
berkembang dan mencapai keberlanjutan dalam berlangsungnya proses-proses sosial.

Dalam konsep proses sosial terdapat 2 kategori yaitu, yang pertama proses assosiatif dan proses
dissosiatif. Proses assosiatif adalah bentuk proses sosial positif yang mengarah pada kesatuan
dan kerjasama yang sifatnya mendekatkan, merekatkan, mengakrabkan, dan
mengharmonisasikan hubungan antar individu, sehingga antar individu terkait dalam asosiasi
yang terikat dalam kesatuan-kesatuan. Kedua proses dissosiatif adalah bentuk proses sosial
yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan baik individu dan kelompok yang sifatnya
menjauhkan, mempersaingkan, mempertentangkan, mengkonflikkan hubungan antar individu,
sehingga antar individu terpisahkan satu sama lain, terbongkar dari kesatuan-kesatuan
sosialnya. Secara sosiologis, assosiatif memiliki dua komponen utama yaitu, kerjasama dan
perdamaian. Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial dimana dari individu ke individu lain
saling bekerja bersama-sama, tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama seperti, gotong
royong, kooptasi dan sebagainya. Perdamaian adalah kondisi dimana antar individu yang
pernah bersaing melakukan proses saling berbaikan dan membangun kembali interaksi sosial
yang bersifat positif. Sedangkan pada dissosiatif juga memiliki dua komponen utama yaitu,
persaingan dan konflik. Persaingan adalah interaksi sosial yang didalamnya antar individu
bersaing untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai sedemikian rupa. Konflik adalah bentuk
interaksi sosial yang terjadi karena perbedaan paham dan kepentingan antar individua tau
kelompok yang ditandai dengan ancaman, kekerasan dan kontak fisik antar pihak-pihak yang
bertentangan.

Anda mungkin juga menyukai