Disusun oleh :
Rival Khairul Nurimansyah (XII DPIB 2)
NIS: 212210064
LEMBAR PERSETUJUAN
SIDANG VERIFIKASI PKL
DISETUJUI :
Rajapolah,.....................................2023
Kepala Program Keahlian
i
PANITIA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI RAJAPOLAH
KABUPATEN TASIKMALAYA
Jalan : Ciinjuk No. 1 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya 46155
Tlp/Fax. (0265) 2424626 web: www.smknrjp.sch.id e-mail smknrjp@yahoo.com
Rajapolah,.......................................2023
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya
praktikan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dibuat untuk memenuhi salah satu
persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi pada Program Desain Pemodelan Informasi
Bangunan.
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
praktikan lakukan selama 6 (ENAM) bulan lamanya didivisi personalia PT GRAHA ASRI
PEMBANGUNAN.
Penyelesaian laporan ini terwujud atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
untuk itu praktikan ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Sri Nurhayati, M.SI. selaku kepala sekolah SMKN Rajapolah
2. Kinkin Kadaruslan, S.Pd. selaku ketua kompetensi Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan
3. Anton Rosmana selaku pinpinan Perusahaan PT. Graha Asri Pembangunan
4. Herli selaku pembimbing IDUKA
5. Sandi Muharon Permana, S.Pd selaku guru pembimbing selama pelaksanaan PKL
6. Seluruh Staf dan Pegawai PT.Graha Asri Pembangunan Bandung atas arahan serta
dukungan selama kegiatan PKL
7. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis mengampu pendididkan di SMKN
Rajapolah
8. Kedua Orang Tua yang telah mendukung, memotivasi dan mendoakan penulis dalam
keberlangsungan kegiatan PKL
9. Teman-teman yang telah membantu hingga terlaksananya laporan PKL ini
Penulis menyadari akan kekurangan dalam pembuatan laporan PKL ini yang perlu
untuk dibenahi. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini. Akhir kata penulis memohon maaf atas
segala kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan. Semoga lapporan PKL ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
iii
Praktikan menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan maupun penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
Praktikan mengucapkan mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan. Kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat praktikan harapkan dalam penyempurnaan laporan
ini.
Akhir kata, semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan
khususnya serta bagi pembaca umumnya.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB 5.......................................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................................
5.1 Simpulan..................................................................................................
5.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................
LAMPIRAN ......................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Adapun dasar Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerind) ini adalah sebagai berikut:
A. Sadar akan terdapatnya saling ketergantungan yang tidak dapat di hindari antara
Pendidikan Menengah Kejuruan di satu pihak dan dunia kerja di pihak lain.
B. Di dalam lampiran dengan keputusan bahwa peningkatkan muta dan relevansi Pendidikan
Menengah Kejuruan di arahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang utuh dan
mantap sehingga menciptakan kesinambungan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Dengan mengacu kepada tujuan pendidikan menengah dan pasal 3 ayat 2 peraturan
pemerintah No. 29 Tahun 1990, pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
bertujuan:
1. Menyiapkan agar siswa mampu memilih karir, berkompetensi, dan mengembangkan
diri.
2. Menyiapakan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
profesionalisme kerja,
3. Menyiapakan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja
dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.
4. Menyiapkan lulusan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptis dan kreatif.
C. Serangkaian mata pelajaran yang mendukung tercapainya tujuan suatu program setudi
yang dialokasikan dalam waktu dan jumlah kredit yang memadai, sebagai mana yang
tertera dalam struktur program studi yang bersangkutan.
D. Berdasarkan point-point di atas, maka Prakerind wajib di ikuti oleh seluruh siswa kelas
XII SMK NEGERI RAJAPOLAH.
Adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentunya memiliki beberapa kegunaan dan
tujuan, diantaranya sebagai berikut:
Tujuan utama untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, tanggung jawab dan
keberanian siswi untuk kelakn menghadapi dunia kerja yang nyata.
1. Melatih ketelitian siswi saat melakukan pekerjaan kelak di dunia kerja
2. Meningkatkan keterampilan siswi untuk kelak dapat berguna di dunia kerja.
3. Melatih jiwa kepemimpinan agar kelak dapat menjadi pribadi yang tangguh ketika
menghadapi pekerjaan yang sebenarnya
4. Melatih siswa/i untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, agar kelak
tidak terjadi masalah dengan rekan kerja ketika sudah memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
5. Melatih siswa/i agar dapat membaca situasi di tempat kerja yang sebenarnya.
6. Melatih siswa/i agar dapat mengambil keputusan apabila terdapat kendala di tempat
kerja
Rumah sederhana adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan luas kaveling
antara 54 m2 sampai 200 m2 dan biaya pembangunan per m2 tidak :
5
6
a. Melebihi dari harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas
pemerintan kelas C yang berlaku.
b. Rumah menengah adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan luas
kaveling antara 200 m2 sampai 600 m2 dan/atau biaya pembangunan per m2
antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas
pemerinah kelas C sampai A yang berlaku.
c. Rumah mewah adalah rumah yang dibangun di atas tanah dengan luas kaveling
antara 600 m2 sampai dengan 2000 m2 dan/ atau biaya pembangunan per m2 di
atas harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas kelas A
yang berlaku
Menurut Rahman (1995), karakteristik perumahan yang bersifat unik terutama
menyangkut hal- hal sebagai berikut :
1. Lokasinya yang tetap dan hampir tidak mungkin dipindah
2. Pemanfaatannya dalam jangka panjang.
3. Bersifat heterogen secara multidimensional, terutama dalam lokasi, sumber daya
alam dan preferensinya.
4. Secara fisik dapat dimodifikasi.
Secara Spasial lokasinya tetap berarti bahwa lokasi perumahan memiliki atribut yang
khusus tidak saja menyangkut aspek fisik, tetapi juga aspek kenyamanan, strata sosial, akses
pada fasilitas umum, pusat perbelanjaan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Jarak dengan
tempat kerja, gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Jarak dengan tempat kerja, gaya
hidup dan kenyamanan lingkungan sekelilingnya dan tujuan lainnya.
Pemanfaatan rumah tinggal dalam jangka panjang adalah ciri umum dari bangunan
perumahan. Pada umumnya penghuni rumah melakukan modifikasi bentuk, interior,
eksterior, dan ruangan bangunan perumahan dari bentuk aslinya. Dari sisi pasar perumahan,
di lokasi yang lain. Di lain pihak, modifikasi hunian yang banyak dilakukan oleh individu-
individu di suatu lingkungan perumahan tertentu akan mempengaruhi kondisi pasar
perumahan di lingkungan tersebut
7
Sebaliknya jika syarat mendapatkan pinjaman sangat ketat, atau suku bunga pinjaman
yang tinggi akan menurunkan permintaan rumah oleh masyarakat.
e. Fasilitas.
Fasilitas disini meliputi fasilitas umum dan fasilitas sosial, diantaranya
infrastruktur, sarana pendidikan, kesehatan, keagamaan, sarana transportasi, dan lain-
lain. Keberadaan fasilitas tersebut membangun serta menarik minta investor yang
selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan rumah di kawasan tersebut.
f. Harga Rumah.
Seperti dalam hal teori permintaan dan penawaran, semakin tinggi harga barang
akan mengakibatkan penurunan permintaan akan barang yang dimaksud. Apabila
harga rumah menengah naik, sementara kecenderungan memiliki rumah dengan
tingkat harga tersebut akan berkurang dan permintaan akan beralih ke rumah dengan
harga yang lebih rendah.
g. Undang-undang
Peraturan tentang jenis hak penggunaan lahan/tanah yang membatasi hak atas
tanah tersebut turut menjadi faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen akan
rumah. Demikian juga dengan peraturan lain seperti peraturan perpajakan (PBB dan
BPHTB) turut menjadi faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli
rumah
3.3. Teori Tentang Harga
Menurut Lamb et al. (2001) “Harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen
(pembeli) untuk mendapatkan suatu produk”. Harga sering merupakan elemen yang paling
fleksibel di antara keempat elemen bauran pemasaran. Selain itu, “Menerapkan kebijakan
harga rendah dibandingkan dengan pesaing dapat diciptakan, apabila perusahaan memiliki
keunggulan bersaing pada biaya rendah (low cost)”. Demikian halnya dengan “Penetapan
harga dan persaingan harga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi oleh para eksekutif
pemasaran“. Namun, banyak perusahaan tidak mampu menangani penetapan harga dengan
baik.
Perilaku konsumen dalam membeli rumah pasti membandingkan harga dengan
perumahan lain. Bagaimana fasilitas, lingkungan, lokasi, dan yang paling penting harganya.
Apalagi sekarang pengembang menawarkan berbagai macam tipe perumahan, dengan
berbagai macam fasilitas, dan hadiah. pertimbangkan pembeli terhadap harga sebuah rumah
didasarkan pada :
9
a. Perwilayahan (zoning). Peraturan antara lain terkait dengan tipe dan ukuran
bangunan, persyaratan ketinggian bangunan, garis sepadan bangunan.
b. Utilitas (utilities) Meliputi ketersediaan dan kondisi saluran pembuangan air
hujan, sanitasi, pemasangan gas, listrik, dan telepon.
c. Faktor-faktor teknis (technical factor). Kondisi tanah, topografi, dan drainase,
desain dan biaya
d. Kondisi (condition). Ketersediaan di pasar untuk penggunaan yang diusulkan,
aksesibilitas, kondisi pesekitaran, dan kondisi lalu lintas.
e. Estetika (eisthetics). Meliputi pemandangan dan bentang alam yang ada.
f. Komunitas (community). Terutama terkait lingkungan termasuk di dalamnya
kesehatan dan jasa-jasa yang diselenggarakan pemerintah.
g. Pelayanan kota (city service). Penyediaan pendidikan, layanan kesehatan, dan
jasa-jasa yang diselenggarakan pemerintah.
h. Biaya (cost). Biaya dan keterjangkauan penyewa
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi
tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat
memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila
tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan
12
c. Evaluasi Alternatif
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar
tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap
bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua,
konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda
menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin
akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi
setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen
akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada
sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang
menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan
keputusan pembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif spesifik. Dalam
beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan
pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi
atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung
pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri;
kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga
untuk memberi saran pembelian. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk
13
d. Keputusan Membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat
untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli
merek yang paling disukai, tetapi dua factor dapat muncul antara niat untuk membeli
dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat
dari orang lain engenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua
adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat
produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa
menambah niat pembelian.
3..8. AUTOCAD
Autocad adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi
dan 3 dimensi yang paling popular dan banyak digunakan di dunia. Pelatihan
AutoCAD 2D & 3D ini merupakan program desain berbasis teknik yang dapat
digunakan dalam perencanaan pembangunan gedung dan kota.
16
BAB V
PENUTUPAN
5.1. KESIMPULAN
Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. GRAHA ASRI
PEMBANGUNAN, penulis mengambil beberapa kesimpulan :
a. PT. GRAHA ASRI PEMBANGUNAN merupakan perusahaan ahli di bidang
proyek penanganan pembangunan kontruksi, yang dimana menghasilkan gelar
perusahaan terbaik.
b. Untuk mengikuti ujian nasional siswa/i perlu melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta
mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan
adanya PKL penulis dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di
lingkungan dunia kerja yang dibimbing oleh pihak industri, dan bahkan kami dapat mengukur
sejauh mana penguasaan ilmu praktek TEKNIK CIVIL.
5.2. SARAN
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) saran
yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di mana perusahaan tempat di
laksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan mematuhi peraturan yang ada di
perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke perusahaan untuk
mengikuti PKL dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang akan dilakukan dalam
perusahaan, sehingga siswa atau siswi merasa siap baik secara mental maupun fisiknya.
17
LAMPIRAN
IDENTITAS SISWA/BIODATA
18