Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ica Fatimah

NPM : 2243080006
Tugas : Homework 10 Kimia Farmasi Analisis

1. Apa perbedaan acidimetric dengan alkalimetri


2. Bagaimana penentuan kadar asam organic dan basa organic
3. Apa dasar TBA
4. Apa pelarut dan beberapa titran yang digunakan pada TBA
5. Hal apa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pelarut pada TBA
6. Kenapa asam lemah jadi kuat pada TBA
7. Kenapa tidak boleh air dalam TBA
8. Sejumlah 0,5 g sampel yg mengandung Na Sitrat yg telah dikeringkan pd 180 C
dilarutkan dlm As Asetat glacial P. Untuk mentitrasinya sampai pd ttk equivalen
diperlukan 25 ml HClO4 0,1N. Berapa % kadar Na Sitrat anhidris yang terdapat
dlm sampel tsb. BM As Sitrat 192 BM Na Sitrat 258

Jawaban
1. Asidimetri adalah pengukuran jumlah asam atau pengukuran dengan asam untuk
menentukan basa. Alkalimetri merupakan metode yang berdasarkan pada reaksi
netralisasi, yaitu reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan air
hidroksida yang berasal dari basa yang membentuk molekul air. Oleh sebab itu,
alkalimetri dapat didefinisikan sebagai metode untuk menetapkan kadar asam dari
suatu sampel dengan menggunakan larutan basa yang sesuai.
2. -Penentuan kadar asam secara atau basa secara volumetric/titrimetri tergantung pada
sifat masing-masing.
-Yang bersifat asam dititrasi dengan basa dan yang bersifat basa dititrasi dengan
asam.
-Senyawa yang termasuk basa organic dan asam organik kadarnya diperiksa melalui
pemeriksan gugus basa atau asamnya. Tirasi asam atau basa secara olumetri dapat
digunakan untuk mengetahui kadar senyawa-senyawa tersebut.

1.Basa organic
Chinin ,dalam alam ditemukan dalam bentuk basa dan dalam perdagangan
ditemukan dalam bentuk garam HCl atau SO4.
Penentuan kadarnya dilakukan dengan cara :
 Pemeriksaan gugus HCl nya yaitu
 Menggunakan metode Argentometri
 Spektrofotometri
2. Asam organik
Penentuan kadar Phenobarbital
Dalam perdagangan ditemukan sebagai garamNatrium
(Luminal Natrium) dengan memeriksa gugus Na nya
dapat ditentukan kadarnya secara acidimetri.
3. Dengan pelarut organik tertentu,kekuatan asam atau basa lemah dpt ditingkatkan
sehingga memungkinkan dilakukan titrasi dengan prinsip asam basa.
4.
I II III IV
Pelarut asam Pelarut relatip Pelarut basa Pelarut
netral relatif netral
Untuk titrasi Untuk titrasi Untuk titrasi asam Untuk
basa/garamnya differencial titrasi
(campuran basa) differencial
(campuran asam)
Pelarutnya: Pelarutnya: Pelarutnya: Pelarutnya:
-As aset glasial -Asetonitril --Dimetilformamid -Aseton
-As aset anh -Kloroform -n-butilamin -Asetonitril
-As formiat -Benzen -Pridin -Metil-etilketon
-As propionat -Klorobenzen -Etilendiamin -Metil-isobutil
-Sulfuril klorida -Etil aset -Morfolin keton
-Dioksan -Tertier butil
alcohol
5.
1) Sifat as dan basa dari pelarut
Untuk mentitrasi basa lemah dipilih pelarut yg lebih bersifat asam dan
sebaliknya.
(ex: Pada titrasi basa lemah as asetat lebih baik dari air )
2) Besarnya tetapan autoprotolisis (K auto) Sedapat mungkin dipilih pelarut yg
mempunyai K auto yg lebih rendah,karena makin rendah K auto semakin
mudah menetapkan ttk akhir titrasi. ( ex: as asetat yg memiliki Kauto = 3,5
x 10-5 lebih baik dari air yg memiliki K auto = 1 x 10-4.
3) Tetapan dielektrik (D)
Adalah besaran yg menunjukan kesempurnaan dissosiasi atau
kesempurnaan suatu reaksi. Makin besar nilai D makin sempurna reaksinya pada
ttk ekuivalen (ex: D air = 7,85 pd 25 C lebih baik dari as asetat D as asetat = 6,1 pd
25 C) Dlm memilih pelarut yg baik pertimbangan thdp ketiga faktor tsb dipilih
kombinasi yg lebih menguntungkan. Ex: Untuk titrasi basa lemah dipilih as asetat
sebagai pelarut walaupun D as asetat lebih kecil dari D air, tapi lebih baik ditinjau
dari segi K auto dan sifat asamnya.
6. - Reaksi tsb baru bisa berlangsung ke kanan jika ada basa yg lebih kuat dari B untuk
mengikat proton (H ) dan sebaliknya Suatu asam lemah akan berfungsi sebagai asam
kuat jika ada basa yg menerima protonnya.
Dgn kata lain kekuatan suatu asam disamping ditentukan oleh potensi dari asam tsb
melepaskan proton ( H ) tetapi juga tergantung pada kekuatan basa yg akan
menerima proton tsb.

7. Alasan metode titrasi dalam lingkungan berair tidak dapat dilakukan pada tittrasi ini
karena disamping sukar larut dalam air, sampel yang di titrasi juga kurang reaktif
dalam air, seperti misalnya garam-garam amina, dimana garam-garam ini dirombak
lebih dahulu menjadi basa bebas yang larut dalam air.
8. As sitrat = 0,1 x 25/3 mmol = 0,833 x 192 mg
= 159,936 mg
Kadar AS citrat = 159, 936 mg/ 258 mg = 41%
Kadar Na citrat 258/192 x 41% = 55%

Anda mungkin juga menyukai