Anda di halaman 1dari 23

KONDISI BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Studi Al-Qur’an dan Al-Hadits

Dosen Pengampu : Tadjudin, M.pd.I,

NIP : 196610022002121001

Oleh :

1. Adi Bagus Gumilang Prantama (126201211001)

2. Fitrotul Hilmi (126201211025)

3. Hadad Maulana (126201211026)

4. Muhammad Ilza Zakariya (126201211050)

KELAS 1A

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah


SWT atas segala nikmat serta rahmat dan taufik-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondisi Bangsa Arab
Sebelum Islam” sebagai tugas mata kuliah Studi Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada suri tauldan dan
pahlawan revolusioner dunia Nabi Muhammad SAW.

Sehubung dengan selesinya penulisan makalah ini maka penulis


mengucap terima kasih kepada Tadjudin, M.pd.I, selaku dosen yang telah
pembimbing kami dalam proses pembuatan makalah.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan


kekhilafan. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak sangat kmi harapkan demi perbaikan dan pengembangan
makalah ini.

demikian makalah ini akami buat semoga bermanfaat bagi


penyusun khususnya dan kita semua pada umumnya.

Tulungagung, September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ 1

DAFTAR ISI..................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................... 3
C. Tujuan...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN

A. Kondisi geografis bangsa arab sebelum islam ........................ 5


B. Sosio kultural bangsa arab sebelum islam .............................. 9
C. Implikasi peradaban bangsa arab sebelum islam....................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................21
B. Saran.......................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Masa sebelum Islam, khususnya kawasan jazirah Arab, disebut masa


jahiliyyah. Julukan semacam ini terlahir disebabkan oleh terbelakangnya
moral masyarakat Arab khususnya Arab pedalaman (badui) yang hidup
menyatu dengan padang pasir dan area tanah yang gersang. Mereka pada
umumnya hidup berkabilah. Mereka berada dalam lingkungan miskin
pengetahuan. Situasi yang penuh dengan kegelapan dan kebodohan
tersebut, mengakibatkan mereka sesat jalan, tidak menemukan nilai-nilai
kemanusiaan, membunuh anak dengan dalih kemuliaan, memusnahkan
kekayaan dengan perjudian, membangkitkan peperangan dengan alasan
harga diri dan kepahlawanan. Suasana semacam ini terus berlangsung
hingga datang Islam di tengah-tengah mereka.

Sejarah perkembangan masyarakat bangsa Arab dalam


kenyataannya tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan Islam.
Bangsa Arab adalah suatu bangsa yang diasuh dan dibesarkan oleh
Islam; dan sebaliknya Islam didukung dan dikembangluaskan oleh bangsa
Arab.

Konteks kenyataan inilah yang menarik untuk mengetahui keadaan


bangsa Arab pra-Islam itu yang berkaitan dengan aspek-aspek perjalanan
sejarah mereka, seperti keadaan geografis jazirah Arab itu, asal-usul, cara
hidup penduduk, jenis-jenis bangsa Arab, agama dan kepercayaan, adat-
istiadat, dll.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kondisi geografis bangsa arab sebelum islam?


2. Bagaimana keadaan sosio kultural bangsa arab sebelum islam?
3. Bagaimana implikasi peradaban bangsa arab sebelum islam?

3
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui kondisi geografis bangsa arab sebelum islam.


2. Untuk mengetahui sosio kultural bangsa arab sebelum islam.
3. Untuk mengetahui implikasi peradaban bangsa arab sebelum islam.

D. BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini hanya membahas tentang :
Makalah ini hanya membahas tentang kondisi geografis, sosio
kultural, dan implikasi peradaban bangsa arab sebelum islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. MEDAN GEOGRAFIS
Kondisi geografis adalah kondisi yang berkenaan dengan
geografis. Sedangkan gerografis adalah ilmu tentang permukaan bumi,
iklim, pendudukan, flora dan fauna, serta hasil yang diperoleh dari
bumi. Sebelum Islam datang kondisi geografis Jazirah Arab tidaklah
seperti sekarang ini. Dahulu, kawasan Jazirah Arab sebagian besar
tanahnya berupa hamparan gurun pasir yang disebut Badiyat Asy-
Sya’in, Perbukitan batu dinamakan Arabia Petraea, hingga Arabia Felix,
atau bumi hijau. Kondisi geografis Jazirah Arab seperti demikian
sebelum Islam datang, hingga akhirnya daerah tersebut sering dikenal
dengan sebutan tanah gundul, padang pasir, hingga tanah gersang.
Sebutan dan istilah ini sudah diberikan sejak dahulu kepada Jazirah
Arab. Arab menurut bahasa berarti, tanah gundul, padang pasir,
gersang, dan tiada air, maupun tanaman1. Jazirah Arab terletak di
Benua Asia bagian barat, tepatnya di Timur Tengah yang berbatasan
langsung dengan benua Afrika dan dekat dengan benua Eropa. Orang
Arab sudah lazim menyebut daerahnya dengan “Jazirah Arabia”
walaupun tidak tepat karena artinya adalah pulau Arab. Jazirah Arab
jika dilihat dari ilmu geografi merupakan semenanjung, bukan pulau.
Oleh karena itu, kata yang tepat digunakan adalah Sibhul Jazirah Arab
(semenanjung Arab). Walau demikian, kelaziman orang Arab
mengatakan jazirah Arab sebenarnya bima’na Sibhul Jazirah Arab2.
Jazirah Arab merupakan kediaman mayoritas bangsa Arab kala
itu. Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu bagian tengah
dan bagian pesisir3. Di sana, tidak ada sungai yang mengalir tetap,
yang ada hanya lembah-lembah berair di musim hujan. Sebagian besar
daerah jazirah Arab adalah padang pasir sahara yang terletak ditengah
dan memiliki keadaan dan sifat yang berbeda-beda, karena itu ia bisa
dibagi menjadi tiga bagian4:

1
https://ibtimes.id/kondisi-geografis-jazirah-arab-sebelum-islam-datang/
2
Ratu Suntiah, 2011
3
Dedi Supriyadi, 2008
4
(Badri Yatim, 2008).

5
1) Sahara langit memanjang 140 mil dari utara ke selatan dan 180 mil
dari timur ke barat, disebut juga sahara Nufud. Oase dan mata air
sangat jarang, tiupan air sering kali menimbulkan kabut debu yang
mengakibatkan daerah ini sukar ditempuh.
2) Sahara Selatan yang membentang menyambung Sahara Langit ke
arah Timur sampai selatan Persia. Hampir seluruhnya merupakan
dataran keras, tandus, dan pasir bergelombang. Daerah ini juga disebut
dengan al-Rub’ al-khali (bagian yang sepi).
3) Sahara Harrat, sesuatu daerah yang terdiri dari tanah liat yang
berbatu hitam bagaikan terbakar. Gugusan batu-batuan hitam itu
menyebar di keluasan Sahara ini, seluruhnya mencapai 29 buah.

Secara garis besar, wilayah jazirah Arab terbagi dua bagian yaitu
bagian tengah dan bagian tepi. Bagian tengah terdiri dari tanah
pegunungan yang jarang terjadi turun hujan, penduduknya disebut
kaum Badui (penduduk gurun/padang pasir) hanya sedikit jumlahnya,
terdiri dari kaum pengembara yang selalu berpindah-pindah tempat
(nomaden), mengikuti turunnya hujan, dan mencari padang-padang
yang ditumbuhi rumput tempat mengembalakan binatang ternak, sepeti
unta yang diberi nama Safinatus Sahara (bahtera padang pasir) dan
biri-biri. Bagian tengah jazirah Arab terbagi dua bagian; bagian utara
disebut Najed dan bagian selatan disebut AlAhqaf. Bagian selatan
penduduknya sangat sedikit sehingga dikenal dengan nama Ar-Rab’ul
Khali (tempat yang sunyi)5.

Jazirah Arab bagian tepi (pesisir) merupakan sebuah pita kecil


yang melingkari jazirah Arab yang dipertemuan Laut Merah dengan
Laut Hindia, pita itu agak lebar. Pada bagian tepi ini, hujan turun teratur
dan penduduknya hidup menetap yang disebut Ahlul Hadhar (penduduk
negeri). Mereka mendirikan kota-kota dan kerajaan-kerajaan yaitu Al-
Ahsa (Bahrain), Oman, Mahrah, Hadhramaut, Yaman, dan Hejaz serta
Hirah dan Ghassan di sebelah utara. Mereka pernah membina berbagai
macam kebudayaan.

Jazirah Arab berbentuk empat persegi panjang, sebelah utara


berbatasan dengan daerahdaerah yang terkenal dengan “Bulan Sabit
yang Subur” (fertile Crescent), yaitu daerah Mesopotamia, Syiria, dan
Palestina, dengan tanah perbatasan yang berpadang pasir; disebelah

5
Ratu Suntiah, 2011

6
timur dan selatan dibatasi oleh Teluk Persi dan Samudra Hindia;
sebelah barat dibatasi Laut Merah6,

Pada zaman dahulu, jazirah Arab terbagi ke dalam enam bagian


yaitu: Hijaz, Yaman, Najd, Tihamah, Ihsa, dan Yamamah (Arudh) 7.
Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang jazirah Arab terbagi
ke dalam delapan bagian yang memiliki karakter masingmasing, yaitu:

1) Hijaz, terletak di sebelah tenggara dari Thursina di tepi Laut Merah.


Di daerah hijaz itulah letaknya kota yang terkenal dengan nama
Makkah atau Bakkah, Yastrib atau Madinah, dan Thaif.

2) Yaman, terletak disebelah selatan hijaz. Dinamakan Yaman karena


daerah itu letaknya disebelah kanan Ka’bah bila kita menghadap ke
timur. Di sebelah kiri daerah itu terletak negeri Asier. Di dalam daerah
itu, ada beberapa kota yang besar-besar seperti kota Saba’ (Ma’rib),
Sharia, Hudaidah, dan ‘And.

3) Hadhramaut, terletak disebelah timur daerah Yaman dan di tepi


Samudera Indonesia.

4) Muhram, terletak di sebelah timur daerah Hadhramaut.

5) Oman, terletak di sebelah utara bersambung dengan Teluk Persia


dan di sebelah tenggara dengan Samudera Indonesia.

6) Al-Hasa, terletak dipantai Teluk Persia dan panjangnya sampai ke


tepi sungai Euphrat.

7) Najd, terletak di tengah-tengah antara hijaz, Al-Hasa, Sahara negeri


Syam, dan negeri Yamamah. Daerah ini merupakan dataran tinggi.

8) Ahqaf, terletak di daerah Arab sebelah selatan dan di sebelah barat


daya dari Oman. Daerah ini merupakan dataran rendah.

Luas Jazirah Arab kurang lebih 1.100.000 mil persegi atau 126.000
falsafah persegi atau 3.156.558 kilometer persegi, (Ratu Suntiah,
2011). Tanah yang begitu luas itu sepertiganya tertutupi lautan pasir,
yang paling besar terkenal dengan nama ar-Rab’ul Khali. Selain pasir,
6
Ratu Suntiah, 2011
7
Ratu Suntiah, 2011

7
daerah ini juga dipenuhi oleh batu-batu yang besar atau gunung-
gunung batu yang tinggi. Diantara yang paling tinggi adalah Jabal as-
Sarat, sehinggaiklim di Jazirah Arab secara umum sangat panas,
bahkan termasuk yang paling panas dan paling kering di muka bumi.
Menurut Bernard Lewis, padang pasir negeri Arab berjenis-jenis, dan
yang terpenting adalah yang disebut Nufud, yaitu lautan aneka ragam
bukit pasir yang selalu bergeser, sehingga merupakan pemandangan
alam dengan lingkungan yang selalu berubah, tanahnya agak keras
dan terletak di daerah yang semakin mendekati Syiria dan Irak8 .

Menurut Nourauzzaman Shiddieqie9 beliau menyebutkan bahwa


para ahli bumi zaman dahulu seperti Deodore, Strab, dan Ptolemeus
membagi Jazirah Arab berdasar karakter tanahnya atas tiga bagian
yaitu:.

Pertama, diberi nama Arabia Petraea, yaitu daerah-daerah yang


berbukit-bukit batu memanjang dari Semenanjung Sinai, Pakistan yang
sejajar dengan Laut Merah. Pegunungan batu membujur Laut Merah di
bagian utara Midran mencapai ketinggian 3000 meter, sedang bagian
selatan berada di puncak Gunung Jabal Nabi Syu’aib mencapai 4000
meter. Adapun pegunungan batu di As-Sarah, Hijaz mencapai 3.300
meter lebih.

Kedua, wilayah yang sebagian besar terdiri gurun pasir yang


dinamakan Arabian Desertae. Sedangkan Steppe adalah daratan yang
melingkari pegunungan, dan ditutupi oleh pasir yang di bawahnya
mengandung air. Di daerah Steppe atau Darah, terdapat mata air yang
bisa dijadikan tanah pertanian, dan ladang-ladang tempat orang Arab
menggembalakan ternaknya. Tanah pertanian dan ladang tempat
menggembala ternak tersebut disebut Wadi atau Oasis.

Ketiga, Arab Felix, yang dalam bahasa Arab disebut Al-Bilad As-
Sai’dah, atau sering disebut juga Al-Ardi Ar-Khadira’ (bumi hijau).
Dinamakan Al-Ardi Ar-Khadira’ (bumi hijau) karena banyaknya pepohonan
dan rerumputan tumbuh dengan subur. Arabia Felix terletak di bagian
selatan Semenanjung Arab, yang terbentang dari Yaman sampai ke
Oman. Kawasan ini disebut sering mendapat curahan hujan tinggi hingga
membuat daerah tersebut subur. Sana’a sebagai ibukota Yaman terletak

8
Ratu Suntiah, 2011
9
Buku Pengantar Sejarah Muslim. Nourauzzaman Shiddieqie Di halaman 78-81.

8
pada ketinggian 2000 meter dari permukaan laut yang disebut juga
sebagai salah satu kota terkaya dan terindah di sepanjang Semenanjung
Arabia.

Oleh karena itu, kita bisa melihat penduduk Jazirah Arab yang
hidup merdeka dan bebas dalam segala urusan sejak zaman dahulu.
Padahal pada waktu itu, mereka hidup bertetangga dengan dua imperium
besar saat itu (Romawi dan Persia), yang serangannya tak mungkin bisa
dihadang andaikan tidak ada benteng pertahanan yang kokoh seperti itu.

Hubungannya dengan dunia luar, Jazirah Arab terletak di benua


yang sudah dikenal sejak dahulu kala, yang mempertautkan daratan dan
lautan. Sebelah barat laut merupakan pintu masuk ke Benua Afrika,
sebelah timur laut merupakan kunci utama masuk ke Benua Eropa dan
sebelah timur merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa non Arab,
Timur Tengan dan Timur Dekat, terus membentang ke India dan Cina.

Setiap benua mempertemukan lautnya dengan Jazirah Arab dan


setiap kapal laut yang berlayar pasti akan bersandar di pinggiran
wilayahnya. Karena letak geografis seperti itu pula, sebelah utara dan
sebelah selatan Jazirah Arab menjadi tempat berlabuh berbagai bangsa
untuk saling tukar menukar perniagaan, perdaban, agama dan seni10.

B. SOSIO KULTURAL

Terdapat beragam klasifikasi dalam tatanan masyarakat Arab


dimana antar satu dengan lainnya, kondisinya berbeda-beda. Hubungan
seorang laki-laki dengan keluarganya di lapisan kaum bangsawan
mendapatkan kedudukan yang amat terpandang dan tinggi, kemerdekaan
berkehendak dan pendapat yang mesti didengar mendapatkan porsi
terbesar. Hubungan ini selalu dihormati dan dijaga sekalipun dengan
pedang yang terhunus dan darah yang tertumpah. Seorang laki-laki yang
ingin dipuji karena kemurahan hati dan keberaniannya di mata orang
Arab, maka hendaklah waktunya yang banyak hanya dipergunakan untuk
berbicara dengan wanita. Jika seorang wanita menghendaki, dia dapat
mengumpulkan suku-suku untuk kepentingan perdamaian, namun juga
dapat menyulut api peperangan diantara mereka. Meskipun demikian, tak
dapat disangkal lagi bahwa seorang laki-laki adalah kepala keluarga dan

10
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri/Penerbit: Ummul Qura.

9
yang menentukan sikap didalamnya. Hubungan antara laki-laki dan wanita
yang berlangsung melalui akad nikah dan diawasi oleh para walinya
(wanita). Seorang wanita tidak memiliki hak untuk menggurui mereka.11

Dalam situasi inilah agama Islam lahir di kota Mekkah dengan


diutusnya Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul Allah. Secara singkat
dapat disimpulkan keaadaan sosial dan kebudayaan bangsa Arab
sebelum islam diantaranya:12
a. Orang-orang Arab sebelum kedatangan Islam adalah orang-orang
yang menyekutukan Allah (musyrikin), yaitu mereka menyembah
patung-patung dan menganggap patung-patung itu suci.
b. Kebiasaan mereka ialah membunuh anak laki-laki mereka karena
takut kemiskinan dan kelaparan.
c. Mereka menguburkan anak-anak perempuan mereka hidup-hidup
karena takut malu dan celaan.
d. Mereka orang-orang yang suka berselisihan, yang suka bertengkar,
lantaran sebab-sebab kecil, sebab segolongan dari mereka
memerangi akan segolongannya.

Sedangkan kelas masyarakat lainnya beraneka ragam dan


mempunyai kebebasan hubungan antara laki-laki dan wanita. Abu Daud
meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallhu Anhu, bahwa pernikahan pada
masa jahiliyah ada empat macam:13

Pertama , Pernikahan seperti pernikahan orang sekarang; yaitu


seorang laki-laki mendatangi laki-laki yang lain dan melamar wanita yang
dibawah perwaliannya atau anak perempuannya, kemudian dia
menentukan maharnya dan menikahkannya.

Kedua, seorang laki-laki berkata kepada isterinya manakala ia


sudah suci dari haidnya, "pergilah kepada si fulan dan bersenggamalah
dengannya", kemudian setelah itu, isterinya ini ia tinggalkan dan tidak ia
sentuh selamanya hingga tampak tanda kehamilannya dari laki-laki
tersebut. Dan bila tampak tanda kehamilannya, bila si suaminya masih
11
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, hlm. 32
12
Kumpulan Makalah, Makalah Sejarah Arab Sebelum Islam, diakses dari
http://www.makalah.my.id/2018/05/makalah-sejarah-arab-sebelum-islam.html# , pada tanggal 04 September
2021 pukul 21:06
13
Ibid., hlm. 32-33.

10
berselera kepadanya maka dia akan menggaulinya. Hal tersebut
dilakukan hanyalah lantaran ingin mendapatkan anak yang pintar.
Pernikahan semacam ini dinamakan dengan nikah al-Istibdha'.

Ketiga , sekelompok orang dalam jumlah yang kurang dari sepuluh


berkumpul, kemudian mendatangi seorang wanita dan masing-masing
menggaulinya. Jika wanita ini hamil dan melahirkan, kemudian setelah
berlalu beberapa malam dari melahirkan, dia mengutus kepada mereka
(sekelompok orang tadi), maka ketika itu tak seorang pun dari mereka
yang dapat mengelak hingga semuanya berkumpul kembali dengannya,
lalu si wanita ini berkata kepada mereka: "kalian telah mengetahui apa
yang telah kalian lakukan dan aku sekarang telah melahirkan, dan dia ini
adalah anakmu wahai si fulan!". Dia menyebutkan nama laki-laki yang dia
senangi dari mereka, maka anaknya dinasabkan kepadanya.

Keempat , Banyak laki-laki mendatangi seorang wanita sedangkan


si wanita ini tidak menolak sedikitpun siapa pun yang mendatanginya.
Mereka ini adalah para pelacur; di pintu-pintu rumah mereka ditancapkan
bendera yang menjadi simbol mereka dan siapa pun yang menghendaki
mereka maka dia bisa masuk. Jika dia hamil dan melahirkan, laki-laki
yang pernah mendatanginya tersebut berkumpul lalu mengundang ahli
pelacak (al-Qaafah) kemudian si ahli ini menentukan nasab si anak
tersebut kepada siapa yang mereka cocokkan ada kemiripannya dengan
si anak lantas dipanggillah si anak tersebut sebagai anaknya. Dalam hal
ini, si laki-laki yang ditunjuk ini tidak boleh menyangkal. Maka ketika Allah
mengutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau hapuskan
semua pernikahan kaum Jahiliyah tersebut kecuali pernikahan yang ada
saat ini. Dalam tradisi mereka, antara laki-laki dan wanita harus selalu
berkumpul bersama dan diadakan dibawah kilauan ketajaman mata
pedang dan hulu-hulu tombak. Pemenang dalam perang antar suku
berhak menyandera wanita-wanita suku yang kalah dan
menghalalkannya. Anak-anak yang ibunya mendapatkan perlakuan
semacam ini akan mendapatkan kehinaan semasa hidupnya.

Sementara itu, Manna’ al-Qatthan menyebutkan, sebelum


datangnya Islam negeri Arab dikuasai oleh dua kerajaan Besar, yaitu
Persia (Sassaniah) dan Romawi. Persia menguasai bagian Timur-Utara,
sementara Romawi menguasai daerah bagian Utara dan Barat. Kerajaan
Persi yang membentang tersebut telah berhasil membangun sebuah
peradaban besar, yang dikenal dengan peradaban Persia, yang kemudian

11
diteruskan oleh kerajaan Sassaniah mulai tahun 226 sampai 651 M. Pada
masa ini pula, bangsa Persi telah membentuk suatu undang-undang yang
terkait dengan hukum keluarga, seperti pernikahan dan hakmilik, serta
beberapa aturan umum.

Kerajaan Romawi berdiri di atas peradaban filsafat Yunani dan


Romawi kuno, dan pewaris pemikiran Socrates, Plato dan Aristoteles.
Kerajaan ini menguasai daerah lautan putih tengah, sekitar wilayah Syam,
Mesir, dan Maghrib. Kerajaan ini menganut paham keagamaan Nasrani
yang telah terlebih dahulu dipengaruhi oleh pemikiran (filsafat) Yunani,
dengan tujuan untuk mempertahankan diri dari serangan bangsa-bangsa
penyembah berhala. Bila dirunut lebih jauh, menurut al-Qhattan, hal inilah
yang awalnya dikemangkan oleh Iskandariyah, sehingga pada masa
selanjutnya disebut dengan neo-platonisme, kira-kira pada tahun ke-200
M14.
C. IMPLIKASI PERABAN

Pada masa sebelum kedatangan Islam di Arab dikenal dengan


zaman jahiliyah. Periode jahiliyah ini dalam Islam, adalah masa yang tidak
mengenal agama tauhid yang membuat moralitas mereka menjadi minim.

Pada saat itu, masyarakat Arab memiliki kebiasaan buruk seperti


minum minuman keras, berjudi, berzina, dan menyembah berhala.

Bangsa Arab ini telah menganut berbagai macam agama, akhlak,


adat istiadat, dan aturan sebelum Islam datang. Agama Islam bertemu
dengan agama jahiliyah.

Pada saat agama Islam ini datang, membawa pembaharuan di


berbagai bidang termasuk akhlak, hukum, serta aturan hidup. Kedua
kepercayaan ini saling berbenturan dalam waktu yang cukup lama. Agama
dan Peradaban Bangsa Arab

Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama,


diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap
berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah Arab.
Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di
bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketiga
Sejarah Peradaban Islam 8 Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad,
14
Manna al-Qatthan, Tarikh Tasyri’,(Riyadh: Maktabatul Ma’arif, 1996), h. 27

12
saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah
Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang
menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada
juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang
di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi
atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang
bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili
yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan
kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya
seni patung, bangunan dan lainnya.

Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab
yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden
(berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini
peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama
bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan
budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban
Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab
adalah bangsa yang istimewa di dunia ini .

Agama Bangsa Arab sebelum Islam Datang

Agama orang Arab sebelum Islam adalah Paganisme, Yahudi, dan


Kristen. Pagan ini merupakan agama mayoritas mereka. Ratusan berhala
berbagai bentuk ditempatkan di sekitar Kaabah. Agama pagan ini bahkan
sudah ada sejak sebelum Nabi Ibrahim.

Nenek moyang bangsa Arab awalnya memeluk agama Nabi


Ibrahim, namun ajaran ini akhirnya pudar. Mereka lalu membuat patung
berhala dari batu, yang menjadi sarana untuk berhubungan dengan
Tuhan.

Semangat keagamaan yang amat kuat mendorong bangsa Arab


untuk melawan dan memerangi agama Islam saat Islam datang. Namun
ibadah dan praktik keagamaan sering tidak dilaksanakan oleh Arab Badui.

Mereka terlalu mencintai kehidupan bebas sehingga mereka pun


ingin bebas dari aturan agama. Agama dianggap sebagai pengikat
kebebasannya, oleh karenanya mereka sering menyelewengkan
aturannya.

13
Di antara mereka ada yang menyembah bintang-bintang, pohon,
batu-batuan, binatang, bahkan menyembah raja mereka. Ini terjadi karena
mereka sulit untuk memercayai Tuhan yang abstrak.

Setelah terputus dengan nabi Ibrahim sebagai juru penerang,


mereka kembali menyembah berhala. Berhala-berhala itu terbuat dari batu
dan didirikan di Kakbah. Agama Nabi Ibrahim bercampur aduk dengan
kepercayaan menyembah berhala ini.

Hal yang membuat bangsa Arab menyembah berhala adalah


karena setiap orang yang meninggalkan kota Mekah, selalu mengambil
batu dari tanah sekitar Kakbah. Setelah itu mereka merasa dirinya lebih
terhormat. Sementara Kakbah tetap memiliki kedudukan yang tinggi15.

Seni dan Budaya sebelum Islam Datang

Sementara itu peradaban bangsa Arab sebelum Islam terkait


kebudayaan dan seninya, bisa dikatakan sangat berkembang di jazirah
Arab.

Bahasa Arab penuh dengan syair dan kosa kata yang indah.
Mereka senang berkumpul mengelilingi para penyair yang sangat
dihormati untuk mendengarkan syair-syairnya.

Di samping sebagai penyair, orang Arab Jahiliyah sangat mahir


berpidato dengan bahasa yang indah. Seperti para penyair, para ahli
pidato pada masa itu memiliki derajat yang tinggi.

Negeri Yaman adalah tempat berkembangnya kebudayaan yang


sangat penting di Jazirah Arab sebelum Islam datang. Bangsa Arab ini
memang termasuk bangsa yang bercita rasa seni yang tinggi.

Tidak semua negeri di Jazirah Arab memiliki kebudayaan Islam.


Negeri Iran yang tumbuh dengan budaya Persia, sangat berbeda dengan
kebudayaan orang Arab pada umumnya. Demikian juga Mesir dengan
kebudayaan zaman Fir’aunnya.

15
http://sejarahperadabanIslam77.blogspot.co.id/2013/05/kehidupan-bangsa-arab-sebelum-
datangnya.html

14
Di wilayah Jazirah Arab yang memiliki budaya Arab adalah Timur
Tengah serta sebagian negara Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko,
Aljazair, dan Libia.

Setelah Islam datang semua kebudayaan di Jazirah Arab mulai


saling memengaruhi satu sama lain, sehingga terjadi akulturasi dan
asimilasi.

Bisa dikatakan peradaban mereka sudah maju, sehingga bahasa


Arab pun menjadi populer layaknya bahasa Eropa saat ini. Bahasa Arab
ini sangat berkontribusi terhadap penyebaran agama Islam di seluruh
dunia.. Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab
Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden
(berpindah-
pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras
Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara,
Armenia,
Arabia dan Irania. Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi
beberapa
kelompok:

1. Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm.
Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang
bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan
Yamaniah karena tinggal di Yaman.
2. Arab Muta’arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah
menurunkan kabilah Jurhum dan Ya’rib. Dari Ya’rib menurunkan
suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku
Himyar adalah Qudla’ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
3. Arab Musta’ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku
besar, yaitu Kabi’ah dan Mudlar. Dari Kabi’ah muncul kabilah Asad
dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan
Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang
menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim.
1 Term jahiliah dipakai al-Qur’an untuk menggambarkan masa
sebelum Islam datang, QS al-Imran 154 dan QS.al-Ahzab 33
“...dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-
orang jahiliah yang dulu..”. Jahiliyah juga bermakna tidak memiliki
kesadaran humanisme, tidak memiliki keramahtamaan budi,
menyukai hal-hal yang bersifat duniawi seperti berperang,

15
bertanding dan kesenangan terhadap wanita. 2 Ahmad Amin, Fajr
al-Islam, Trj.Zaini Dahlan (Jakarta:1967), hal. 8-9.

Sejarah Peradaban Islam

Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal
ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang
pasir
yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur
melewati
Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan
menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bias untuk memenuhi

daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira
Arab
bisa di bagi menjadi tiga kawasan:
1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin.
Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran
Yaman.
2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang
ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah
yang beriklim sedang.
3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak
membentang dari
gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan.
4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah
Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah
utara laut Hindia.
5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan
Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah
Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata
pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan
kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang
berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang
sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang
sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena
dilanda peperangan

Kondisi Sosial Ekonomi Bangsa Arab sebelum Islam Datang

16
Keadaan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat dipengaruhi oleh
posisi geografisnya. Sebagian besar wilayah Arab merupakan daerah
yang gersang dan tandus, kecuali wilayah Yaman yang terkenal subur dan
lokasinya strategis sebagai lalu lintas perdagangan.

Di bagian tengah jazirah Arab – karena merupakan pegunungan yang


tandus – Arab Badui berpindah-pindah dari satu lembah ke lembah lain di
pedalaman. Mereka adalah para peternak yang mencari rumput untuk
ternak.

Sedangkan suku-suku yang berdiam di wilayah yang subur -terutama di


sekitar oase- mengembangkan pertanian dengan menanam buah-buahan
dan sayur-sayuran16.

Sementara mereka yang tinggal di perkotaan biasanya berdagang.


Keahlian mereka dalam perdagangan menentukan kehidupan sosial
ekonomi mereka. Mereka bahkan melakukan perjalanan dagang ke negeri
Syam di musim panas dan ke Yaman di musim dingin.

Perekonomian bangsa Arab sebelum Islam datang sangat bergantung


pada perdagangan ini dibandingkan peternakan apalagi pertanian. Orang
Arab memang dikenal sebagai pedagang yang tangguh hingga bepergian
jauh ke negeri tetangga.

Dalam bidang sosial politik, masyarakat Arab pada masa jahiliyah tidak
memiliki sistem pemerintahan yang mapan dan teratur.

Sebelum datangnya Islam bangsa Arab juga sudah mampu


mengembangkan ilmu pengetahuan. Orang Babilonia -yang pindah
karena diserang Persia ke negeri Arab- membantu perkembangan ilmu
astronomi mereka.

Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dikenal pemberani dalam


membela pendirian. Mereka teguh pendiriannya dalam mempertahankan
cara hidup yang sudah menjadi kebiasaan.

Namun di masa jahiliyah ini moral dan perilaku mereka memang sangat
rusak sehingga disebut kaum jahiliyah17.

16
http://pendidikan60detik.blogspot.co.id/2015/07/peradaban-bangsa-arab-sebelum-Islam.html
17
http://emhasemarangan.blogspot.com/2010/02/rahasia-sukses-dakwah-rasulullah.html

17
Kondisi bangsa Arab sebelum Islam dalam Aspek: Sosial Budaya,
Agama, dan Ekonomi
a. Aspek Sosial-Budaya bangsa Arab Pra- Islam

Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus,


kecuali daerah Yaman yang terkenal subur. Sebagai imbasnya, mereka
yang hidup di daerah itu menjalani hidup dengan cara pindah dari suatu
tempat ke tempat lain. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu
tempat. Mereka tidak mengenal hidup cara lain selain pengembaraan itu.
Seperti juga di tempat-tempat lain, di sini pun [Tihama, Hijaz, Najd, dan
sepanjang dataran luas yang meliputi negeri-negeri Arab] dasar hidup
pengembaraan itu ialah kabilah. Kabilah-kabilah yang selalu pindah dan
pengembara itu tidak mengenal suatu peraturan atau tata-cara seperti
yang kita kenal. Mereka hanya mengenal kebebasan pribadi, kebebasan
keluarga, dan kebebasan kabilah yang penuh.

Keadaan itu menjadikan loyalitas mereka terhadap kabilah di atas


segalanya. Ciri-ciri ini merupakan fenomena universal yang berlaku di
setiap tempat dan waktu. Bila sesama kabilah mereka loyal karena masih
kerabat sendiri, maka berbeda dengan antar kabilah. Interaksi antar
kabilah tidak menganut konsep kesetaraan; yang kuat di atas dan yang
lemah di bawah. Ini tercermin, misalnya, dari tatanan rumah di Mekah kala
itu. Rumah-rumah Quraysh sebagai suku penguasa dan terhormat paling
dekat dengan Ka’bah lalu di belakang mereka menyusul pula rumah-
rumah kabilah yang agak kurang penting kedudukannya dan diikuti oleh
yang lebih rendah lagi, sampai kepada tempat-tempat tinggal kaum budak
dan sebangsa kaum gelandangan. Semua itu bukan berarti mereka tidak
mempunyai kebudayaan sama-sekali.

Fakta di atas menunjukkan bahwa pengertian Jahiliah yang


tersebar luas di antara kita perlu diluruskan agar tidak terulang kembali
salah pengertian. Pengertian yang tepat untuk masa Jahiliah bukanlah
masa kebodohan dan kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal
agama tauhid yang menyebabkan minimnya moralitas.
b. Agama bangsa Arab Pra-Islam

Paganisme, Yahudi, dan Kristen adalah agama orang Arab pra-


Islam. Pagan adalah agama mayoritas mereka. Ratusan berhala dengan
bermacam-macam bentuk ada di sekitar Ka’bah. Agama pagan sudah ada
sejak masa sebelum Ibrahim. Setidaknya ada empat sebutan bagi

18
berhala-hala itu: ṣanam, wathan, nuṣub, dan ḥubal. Orang-orang dari
semua penjuru jazirah datang berziarah ke tempat itu. Beberapa kabilah
melakukan cara-cara ibadahnya sendiri-sendiri. Ini membuktikan bahwa
paganisme sudah berumur ribuan tahun.

Yahudi dan Kristen dianut oleh para imigran yang bermukim di


Yathrib dan Yaman. Tidak banyak data sejarah tentang pemeluk dan
kejadian penting agama ini di Jazirah Arab, kecuali di Yaman..

Salah satu corak beragama yang ada sebelum Islam datang selain
tiga agama di atas adalah Ḥanīfīyah, yaitu sekelompok orang yang
mencari agama Ibrahim yang murni yang tidak terkontaminasi oleh nafsu
penyembahan berhala-berhalam, juga tidak menganut agama Yahudi
ataupun Kristen, tetapi mengakui keesaan Allah. Mereka berpandangan
bahwa agama yang benar di sisi Allah adalah Ḥanīfīyah.

c. Ekonomi bangsa Arab Pra-Islam

Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus,


kecuali daerah Yaman yang terkenal subur dan bahwa ia terletak di
daerah strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Ia terletak di tengah-
tengah dunia dan jalur-jalur perdagangan dunia, terutama jalur-jalur yang
menghubungkan Timur Jauh dan India dengan Timur Tengah melalui jalur
darat yaitu dengan jalur melalui Asia Tengah ke Iran, Irak lalu ke laut
tengah, sedangkan melalui jalur laut yaitu dengan jalur Melayu dan sekitar
India ke teluk Arab atau sekitar Jazirah ke laut merah atau Yaman yang
berakhir di Syam atau Mesir. Oleh karena itu, perdagangan merupakan
andalan bagi kehidupan perekonomian bagi mayoritas negara-negara di
daerah-daerah ini.

Perekonomian orang Arab pra-Islam yang sangat bergantung pada


perdagangan daripada peternakan apalagi pertanian. Mereka dikenal
sebagai pengembara dan pedagang tangguh. Mereka juga sudah
mengetahui jalan-jalan yang bisa dilalui untuk bepergian jauh ke negeri-
negeri tetangga18.

18
digilib.uinsby.ac.id

19
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jazirah Arab merupakan kediaman mayoritas bangsa Arab kala itu.


Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu bagian tengah dan
bagian pesisir19. Di sana, tidak ada sungai yang mengalir tetap, yang ada
hanya lembah-lembah berair di musim hujan. Sebagian besar daerah
jazirah Arab adalah padang pasir sahara yang terletak ditengah dan
memiliki keadaan dan sifat yang berbeda-beda, karena itu ia bisa dibagi
menjadi tiga bagian.

Terdapat beragam klasifikasi dalam tatanan masyarakat Arab dimana


antar satu dengan lainnya, kondisinya berbeda-beda. Hubungan seorang
laki-laki dengan keluarganya di lapisan kaum bangsawan mendapatkan
kedudukan yang amat terpandang dan tinggi, kemerdekaan berkehendak
dan pendapat yang mesti didengar mendapatkan porsi terbesar.
Hubungan ini selalu dihormati dan dijaga sekalipun dengan pedang yang
terhunus dan darah yang tertumpah.

Pada masa sebelum kedatangan Islam di Arab dikenal dengan


zaman jahiliyah. Periode jahiliyah ini dalam Islam, adalah masa yang tidak
mengenal agama tauhid yang membuat moralitas mereka menjadi minim.
Pada saat itu, masyarakat Arab memiliki kebiasaan buruk seperti minum
minuman keras, berjudi, berzina, dan menyembah berhala. Bangsa Arab
ini telah menganut berbagai macam agama, akhlak, adat istiadat, dan
aturan sebelum Islam datang. Agama Islam bertemu dengan agama
jahiliyah.

Agama orang Arab sebelum Islam adalah Paganisme, Yahudi, dan


Kristen. Pagan ini merupakan agama mayoritas mereka. Ratusan berhala
berbagai bentuk ditempatkan di sekitar Kaabah. Agama pagan ini bahkan
sudah ada sejak sebelum Nabi Ibrahim.

19
Dedi Supriyadi, 2008

20
Nenek moyang bangsa Arab awalnya memeluk agama Nabi
Ibrahim, namun ajaran ini akhirnya pudar. Mereka lalu membuat patung
berhala dari batu, yang menjadi sarana untuk berhubungan dengan
Tuhan. Pada saat agama Islam ini datang, membawa pembaharuan di
berbagai bidang termasuk akhlak, hukum, serta aturan hidup. Kedua
kepercayaan ini saling berbenturan dalam waktu yang cukup lama.

SARAN

Makalah ini kiranya. bisa sebagai literatur buat kalian semua dan
bisa menambah ilmu kalian semua bagaimana kondisi bangsa arab
sebelum islam datang dan perjalanan kehidupan bangsa arab sebelum
islam.

21
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.bimbie.com/peradaban-bangsa-arab-sebelum-Islam.htm

 http://sejarahperadabanIslam77.blogspot.co.id/2013/05/kehidupan-
bangsa-arab-sebelum-datangnya.html

 http://pendidikan60detik.blogspot.co.id/2015/07/peradaban-bangsa-
arab-sebelum-Islam.html

 http://emhasemarangan.blogspot.com/2010/02/rahasia-sukses-
dakwah-rasulullah.html

 digilib.uinsby.ac.id

 www.makalah.my.id/2018/05/makalah-sejarah-arab-sebelum-
islam.html

 https://zahramaulida18.blogspot.com/2013/08/sosio-kultural-dan-
sistem.html

 https://www.academia.edu/26063888/
Shafiyurrahman_al_Mubarakfury_Sirah_Nabawiyah

 https://ibtimes.id/kondisi-geografis-jazirah-arab-sebelum-islam-
datang/

 https://www.islampos.com/sebelum-islam-begini-letak-geografis-
jazirah-arab-91855/

 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri/Penerbit: Ummul Qura.

 ALFIKR: Jurnal Pendidikan Islam Vol.5, No.1, Juni 2019, h. 39~48


ISSN 2088-690X.

22

Anda mungkin juga menyukai